JURNALISTIK & STYLISTIK Pertemuan 10
LEAD JURNALISTIK & STYLISTIK Bagian 4
4. Kutipan
PERSYARATAN Harus unik Menarik Mengundang perhatian pembaca Singkat Tidak harus menggunakan bahasa baku Tetap disusun dengan baik, sehingga mudah dipahami pembaca. Bisa berdiri sendiri. Bisa dirangkai.
Contoh 1: “Begitu saja, kok repot,” kata Presiden Abdurrahman Wahid ketika menerima tim proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda di Istana Negara, kemarin.
Contoh 2: “Saya tidak akan membela pembantu saya yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan masalahnya telah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.” Pernyataan itu diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Contoh 3: “Jangan tanya apa yang negara bisa perbuat untuk rakyat, tapi bertanyalah apa yang bisa diperbuat rakyat untuk negara.” Pernyataan yang pernah dilontarkan Presiden AS John Kenedy itu kemarin diucapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menerima delegasi SPSI di Istana Negara.
Contoh 4: “Gue nggak nyangka bisa diterima jadi pegawai negeri, padahal bekerja di pemerintahan sebenarnya bukan impian gue.” Itulah celotehan Rahadian, sarjana komunikasi Universitas Esa Unggul, saat mengetahui namanya tercantum dalam lembar pengumuman penerimaan pegawai baru di Kementerian Perhubungan, kemarin.
Contoh 5: “Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Selayaknya kita sebagai umat beragama bersyukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan kesempurnaan kepada kita.” Kata-kata di atas bukan diucapkan seorang ustad, tapi oleh Badarudin, seorang anak usia 10 tahun yang kemarin memberikan kuliah umum di Universitas Esa Unggul.
Contoh 6: “Berkeringat-keringatlah di masa damai daripada berdarah-darah pada saat perang.” Motivator Mario Teguh mengungkapkan hal itu di depan para mahasiswa baru Universitas Esa Unggul pada acara pekan orientasi di Kampus Emas, Jakarta, kemarin.