Gandaria Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) adalah tanaman yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Thailand. Tanaman ini disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju), dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis). Ciri-ciri dari tanaman ini adalah berbentuk pohon yang tingginya mencapai 27 m, dengan kulit kayunya yang retak-retak, berwarna coklat muda, memiliki ranting yang menggantung, dan tak berbulu. Tanaman yang ditetapkan sebagai flora identitas dari provinsi Jawa Barat ini berdaun tunggal, dengan bentuk bundar telur lonjong sampai bentuk lanset atau jorong. Dan biasanya daunnya yang masih muda sering kali dimanfaatkan sebagai lalap. Buah gandaria mirip buah mangga kecil, berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria yang banyak diminati masyarakat Jawa Barat. Buah Gandaria yang masih muda dapat pula diramu menjadi rujak Kanistren yang dipergunakan dalam upacara Tebus Wetengan pada saat wanita suku sunda hamil 7 bulan. Selain itu dapat pula dibuat asinan dan sirup. Sedangkan batang pohon gandaria bisa digunakan sebagai papan dan bahan bangunan. Gandaria adalah tumbuhan tropik basah, tumbuh pada tanah yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di bawah 300 m dpl. Namun dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar 850 m dpl. Tanaman ini umumnya diperbanyak dengan benih, tetapi bisa juga diperbanyak dengan cangkokan dan tempelan. Di samping manfaat dari buah, daun, dan batang gandaria. Pohon ini juga cocok ditanam di halaman sebagai tanaman peneduh karena memiliki daun yang lebat. Jadi,setelah melihat begitu banyak manfaat dari tanaman ini, tak ada salahnya bukan menjadikan gandaria sebagai salah satu tanaman favorit pilihan Anda.