EKOLOGI PERTANIAN KELOMPOK Q1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ekosistem.
Advertisements

Ekosistem ekosistem Ekosistem
Pertanian Berlanjut Aspek Budidaya Pertanian “Carrying Capacity”
HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Pengendalian Hama Terpadu
Praktikum Tingkah Laku Hewan “Dominance-Discovery Trade-Offs”
========================================== Ketua Kelompok : Milad Sastra Bunaya Anggota : 1. Anggita Mutiara Ardini 2. Putri Natalia 3. Novita Sari 4.
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
Ekosistem MENU KOMPETENSI MATERI VIDEO SOAL.
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
Standar Kompetensi Memahami hubungan sesama mahluk hidup dan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Kompetensi dasar: 5.1. Mengidentifikasi beberapa.
Ekosistem ekosistem Ekosistem
DRA HARTIN ABDULLAH, M.Pd
Nama Anggota : Asriani Dewinta Nurlaelasari Natasha Adellia
Devi Nuraini A Dian Rahayu Dwi Agustiyanto Edi Kurniawan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012.
EKOSISTEM ( bab 10 ) 23 April 2012.
Membibitkan tanaman perkebunan dan penanaman tanaman perkebunan
GAHARU Teknik Pembibitan CUT RIZLANI KHOLIBRINA ASWANDI Oleh :
TEKNIK PENGAWETAN DAN IDENTIFIKASI SAMPEL
Kriteria dan Indikator Tutupan Lahan (Tumbuhan) pada Agroekosystem
Laporan praktikum Disusun oleh : Abdul latif Irfan M.Muqromulloh Firman maulana Syahrul ulum SMA NEGERI 8 KOTA SERANG.
*) Klik di kotak untuk membuka slide
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kesuburan Tanah.
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
Ekosistem PENGERTIAN BIOTIK KOMPONEN A.BIOTIK ANTAR BIOTIK INTERAKSI
EKOLOGI Standar kompetensi : Mengidentifikasikan hubangan antar komponen dalam ekologi Kompetensi dasar : Mengidentifikasi interaksi antar komponen ekologi.
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
KLASIFIKASI POHON.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Faktor Utama pertumbuhan mangrove :
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (DPT)
EKOSISTEM LINGKUNGAN LINGKUNGAN ABIOTIK BIOTiK
Ekosistem dan Interaksi antar komponen Media Pembelajaran Interaktif
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
MULCH, SHADING NET & GREENHOUSE
Bunga Krisan.
DIAGNOSIS PENYAKIT TUMBUHAN
Ekosistem ekosistem Ekosistem
HUBUNGAN KUALITAS TEMPAT TUMBUH TANAMAN DENGAN LINGKUNGAN.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Lingkungan Hidup.
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
EKOSISTEM ANGGOTA KELOMPOK 5 : LENI MUKTIA SARI 17 NIKI NOVIANTI 18
Ekosistem Hutan dan Agroforestri
Oleh ELVA YETTI GURU SMPN 1 LUBUK SIKAPING
PERAN (MIKRO)ORGANISME TANAH
FAKTOR LINGKUNGAN ABIOTIK : CAHAYA DAN ENGARUHNYA TERHADAP TUMBUHAN
Di susun Oleh : CUCU ENDAH LESTARI
LAPORAN PENGAMATAN BIOLOGI PENGARUH PERBEDAAN CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG KEDELAI Disusun Oleh: Aggrit Dwi Prasetyo Iis Nurizah.
METODA PENGOMPOSAN SAMPAH
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
EKOSISTEM HUBUNGAN TIMBAL BALIK ATAU SALING KETERGANTUNGAN ANTARA KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK.
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS XI MA SIROJUL HUDA Created By Amirudin.
TUGAS GEOGRAFI DI S U S U N OLEH : NAMA: SITI NURHALIZA : DINDA BAHTIAR : JUMRIANI PUTRI : ANDI MALLARANGENG ARHAM KELAS: Xi MIPA 3 SMA NEGERI 5 BULUKUMBA.
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KELEMBABAN SUHU UNSUR-UNSUR CUACA CAHAYA MATAHARI NEXT.
PEST AND DISEASES OF CHOCOLATES
PEMULIAAN POHON HUTAN II. Uji Species
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY
PENYESUAIAN DIRI TUMBUHAN Adaptasi adalah sebuah upaya yang dilakukan makhluk hidup guna menjaga eksistensi dan untuk mempertahankan jenisnya. Penyeduaian.
Hendra Rahman SMAN 1 Meukek Website : Flora Dan Fauna di Indonesia Dan Dunia GEOGRAFI untuk Kelas XI SMA/MA.
Transcript presentasi:

EKOLOGI PERTANIAN KELOMPOK Q1

Waktu dan Tempat Tempat : jatikerto Waktu : 6 November 2014 Tempat : Cangar Waktu : 6 November 2014 Tempat : jatikerto Waktu : 6 November 2014 Tempat : UPT Nurseri Waktu :

Latar Belakang Langkah Kerja Hasil Kesimpulan Dokumentasi

Latar Belakang Latar Belakang Adanya perbedaan-perbedaan sistem pertanian yang diterapkan pada dua wilayah berbeda, yaitu di daerah Cangar (dataran tinggi) dengan di daerah Jatikerto (dataran rendah). Adanya perbedaan pada tanaman semusim dengan tanaman tahunan.

Tujuan Vegetasi Faktor Biotik dan Abiotik Peran Arthropoda dalam Agroekosistem Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Pertumbuhan Tanaman.

Manfaat Praktikan dapat mengetahui dan menganalisa: 1. Perbedaan ekosistem pada dua lahan praktikum secara nyata, 2. Faktor biotik, faktor abiotik, faktor biotik tanah, dan faktor abiotik tanah yang terdapat pada lahan praktikum, 3. Perbedaan vegetasi yang ada pada dua lahan praktikum,dan 4. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap tanaman yang ditanam pada polybag (pengamatan di UPT. Nurseri).

LANGKAH KERJA ANALISA VEGETASI DAN FAKTOR ABIOTIK ASPEK TANAH ARTHROPODA (HPT) FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP TANAMAN

Analisa Vegetasi dan Faktor Abiotik Langkah kerja Analisa Vegetasi dan Faktor Abiotik Membuat plot berukuran 5 m x5 m Membagi plot tersebut menjadi 5 subplot menggunakan tali rafia Memberikan kayu di setiap ujung plot Membagi sub-plot seperti berikut: Membagi sub-plot Mengidentifikasi vegetasi yang terdapat di area sub plot pengamatan Mengamati vegetasi di dalam subplot Menghitung jumlah individu spesies berbeda Menyimpan sampel dari spesies yang belum diketahui jenisnya Menghitung SDR sesuai dengan rumus dan memasukkannya di dalam table pengamatan. Mengukur suhu udara & kelembaban udara dengan termohigrograf, dan mencatat hasilnya Mengukur intensitas sinar matahari dengan menggunakan luxmeter,dan mencatat hasilnya.

TANAH Langkah kerja FAKTOR ABIOTIK DAN FAKTOR ABIOTIK (SUHU TANAH) FAKTOR BIOTIK TANAH (BIOTA TANAH, SERESAH) TINGGI TANAMAN (TAHUNAN)

TANAH Langkah kerja Mengukur suhu udara yang terletak di dalam tanah dan di luar tanah Membersihkan seresah yang ada di tanah Menancapkan alat pengukur suhu pada tanah. Melihat angka di layar termometer Mengukur pula di tempat terbuka. Mencatat dan bandingkan hasilnya dengan hasil pengukuran di bawah tegakan tanaman FAKTOR ABIOTIK DAN FAKTOR ABIOTIK (SUHU TANAH) FAKTOR BIOTIK TANAH (BIOTA TANAH, SERESAH) TINGGI TANAMAN (TAHUNAN)

TANAH menyiapkan alat dan bahan Langkah kerja menyiapkan alat dan bahan   mencari titik tanah untuk kemudian digali sedalam 20 cm Jika menemukan biota tanah dicatat, kalau tidak menemukan biota tanah maka cari titik tanah lain untuk di gali dalam plot tersebut Mengidentifikasi biota tanah yang ditemukan FAKTOR ABIOTIK DAN FAKTOR ABIOTIK (SUHU TANAH) FAKTOR BIOTIK TANAH (BIOTA TANAH, SERESAH) TINGGI TANAMAN (TAHUNAN)

TANAH Langkah kerja FAKTOR ABIOTIK DAN FAKTOR ABIOTIK (SUHU TANAH) Menyiapkan alat dan bahan Mengukur tinggi mata pengamat Mengatur busur hingga membentuk sudut 45° Melakukan pengukuran dengan cara melihat pada busur sambil melangkah mundur sampai pada daun paling di pucuk Mengukur jarak pengamat dengan pohon Menghitung tinggi pohon dengan menggunakan rumus Mengukur lebar canopy pohon Mengukur diameter pohon dengan meteran FAKTOR ABIOTIK DAN FAKTOR ABIOTIK (SUHU TANAH) FAKTOR BIOTIK TANAH (BIOTA TANAH, SERESAH) TINGGI TANAMAN (TAHUNAN)

Langkah kerja Arthropoda (HPT) SWEEP NET PITFALL YELLOW TRAP

Arthropoda (HPT) SWEEP NET PITFALL YELLOW TRAP Langkah kerja Arthropoda (HPT) SWEEP NET Menyiapkan alat dan bahan Mengayunkan sweepnet 4 kali ke kanan dan ke kiri Memegang kantong sweepnet dan buka dari bawah untuk mengambil serangga yang tertangkap Mengidentifikasi serangga yang didapat PITFALL YELLOW TRAP

Arthropoda (HPT) SWEEP NET PITFALL YELLOW TRAP Langkah kerja Arthropoda (HPT) SWEEP NET Menyiapkan alat dan bahan Mencampurkan deterjen dengan air, kemudian meletakkan pada gelas aqua sebelum fieldtrip Melihat arthropoda di dalam pitfall dan dokumentasi Mengidentifikasi serangga yang didapat dan dicatat PITFALL YELLOW TRAP

Pasang yellowtrap pada tengah subplot, 1 hari sebelum pengamatan Langkah kerja Arthropoda (HPT) SWEEP NET Siapkan alat dan bahan Membuat yellowtrap Pasang yellowtrap pada tengah subplot, 1 hari sebelum pengamatan Amati serangga yang terdapat pada yellowtrap Identifikasi serangga yang didapat PITFALL YELLOW TRAP

Faktor Lingkungan terhadap Tanaman (Polybag) Langkah kerja Faktor Lingkungan terhadap Tanaman (Polybag) siapkan alat dan bahan campurkan tanah dengan pupuk masukkan ke dalam polybag menanam benih kedalam polybag siram benih yang telah ditanam dipolybag dengan air  mengamati pertumbuhan tanaman tiap minggu

HASIL

Hasil Pengamatan Vegetasi Cangar No. Spesies Jumlah 1. Cemara 1 2. Pinus 3. Rumput Kenop (Kylingga) 113 4. Krokot (Portulacacea) 114 5. Putri malu (Mimosa pudica) 5

Hasil Pengamatan Vegetasi Jatikerto No Spesies D1 (cm) D2 Petak Contoh Ke- 1 2 3 4 5 Tebu 66,7 43,7 141 126 174 34 36

Hasil Pengamatan Faktor Abiotik Vegetasi Lokasi Suhu Udara Rata-rata (oC) RH Intensitas Radiasi Matahari Ternaungi Tidak Ternaungi Cangar 20,05 60 920 (10x) 101 (100x) Jatikerto 32,1 32

Hasil Pengamatan Faktor Abiotik Tanah Lokasi Suhu Tanah Ternaungi Tidak Ternaungi Cangar 18,4 oC 18 oC Jatikerto

Hasil Pengamatan Biota Tanah Lokasi Spesies Jumlah Peranan Cangar Kumbang (Meloidae) 1 Sebagai hama Semut Merah Musuh alami Kepik Lembing Hama Cacing Tanah 18 Penyubur tanah Semut Rangrang Musuh alami ulat Siput hama Semut Hitam 9 Pengurai makhluk mati dalam tanah Jatikerto 6

Hasil Pengamatan Ketebalan Seresah Lokasi Titik Pengamatan Tebal Seresah Cangar Subplot 1 1,7 cm Subplot 2 Subplot 3 1,04 cm Subplot 4 Subplot 5 0,44 cm Jatikerto 0,1 cm 0,56 cm 0,18 cm 0,24 cm 0,16 cm

Tinggi Tanaman Tahunan di Cangar Spesies Pengamatan tinggi pohon DBH (cm) Lebar Kanopi (cm) Sudut Tinggi Pengamat (cm) Jarak (m) Tinggi Pohon (m) Cemara 45o 146 9,37 10,83 28,5 384 Pinus 164 15 16,64 120 116,5

Arthropoda yang ditemukan di Cangar Jenis perangkap Nama Spesies Jumlah Peran Pitfall - Yellow Trap Lalat pembuat puru 1 Sebagai hama Lalat berkaki panjang 9 Lalat parasit Parasit pinggang pendek Lalat paya 6 Anthocoride Sweep net Kupu-kupu Sebagai hewan pembantu pemyerbukan Lebah Sebagai polinator

Arthropoda yang ditemukan di Jatikerto Jenis Perangkap Nama Spesies Jumlah Peran Pitfall - Yellow Trap Lalat rumah 1 Hama pemyebab busuk pada buah Nyamuk Sebagai makanan bagi para predator Kutu Daun Sebagai hama Sweepnet

Hasil Pengamatan Faktor Lingkungan Terhadap Tanaman (Polybag) Tinggi Tanaman (cm) No. Perlakuan Tanaman Pengamatan Ke- 1 2 3 4 5 Ternaungi Sorgum pot 1 3,1 10,3 17,8 28,1 42,5 Sorgum pot 2 4,3 14,8 25,2 33,6 47,4 Tanpa ternaungi sorgum pot 1 7,8 18,1 38,9 54,4 68 6,1 16,9 34,8 51 62 Kapasitas 100% Kangkung pot 1 3,7 8,1 12,9 16,3 20,5 6 Kapasitas 50% Kangkung port 1 2,3 4,5 6,7 8,9 13

Jumlah Daun No. Perlakuan Tanaman Pengamatan ke- 1 2 3 4 5 Ternaungi Sorgum pot 1 Sorgum pot 2 Tidak ternaungi 6 7 9 Kapasitas 100% Kangkung pot 1 Kapasitas 50%

Grafik Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman Perlakuan Cahaya Perlakuan Air

Grafik Hasil Pengamatan Jumlah Daun Perlakuan Cahaya Perlakuan Air

KESIMPULAN Cangar berada di dataran tinggi dan memiliki suhu yang ideal untuk pertumbuhan tanaman sehingga variasi vegetasi dan variasi organismenya lebih banyak dibandingkan Jatikerto yang berada di dataran rendah dan bersuhu tinggi.

DOKUMENTASI Jatikerto

DOKUMENTASI Cangar

Thank You