MASTITIS YUTIKA DEWI III B 1300136
DEFINISI Mastitis adalah reaksi systemic (seperti demam) yang terjadi 1 – 3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu, dan putting susu lecet atau luka. Mastitis adalah infeksi bacterial yang sering terjadi pada pasca partum semasa awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan payudara melalui sisura pada putting.
EPIDEMIOLOGI 1. Insiden Mastitis terjadi pada semua populasi,dengan atau tanpa kebiasaan menyusui.Insiden ini sangat bervariasi,dari sedikit sampai 33% wanita menyusui,tetapi biasanya di bawah 10%. 2. Mula timbul Mastitis paling sering timbul pada minggu kedua dan ketiga pasca kelahiran.Dengan sebagian besar laporan menunjukkan bahwa 74% sampai 95% kasus terjadi dalam 12 minggu pertama.Namun mastitis dapat terjadi pada setiap tahap laktasi,termasuk pada tahun kedua.
PENYEBAB Penyebabnya adalah stasis ASI dan infeksi.Stasis ASI biasanya merupakan penyebab primer,yang dapat disertai atau berkembang menuju infeksi. Menurut “Gunther”,mastitis diakibatkan oleh stagnasi ASI di dalam payudara dan bahwa pengeluaran ASI yang efisien dapat mencegah keadaan tersebut.Selain itu infeksi bila terjadi bukanlah primer, tetapi diakibatkan oleh stagnasi ASI sebagai media pertumbuhan bakteri
TANDA DAN GEJALA 1. Payudara terasa nyeri 2 TANDA DAN GEJALA 1. Payudara terasa nyeri 2. Teraba keras dan tampak memerah 3. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah 4. Badan terasa demam seperti hendak flu
7 FAKTOR PREDISPOSISI 1. Umur 2. Paritas 3. Serangan sebelumnya 4. Melahirkan 5. Gizi 6. Faktor Kekebalan dalam ASI 7. Stres dan kelelahan 8. Pekerjaan di luar rumah 9. Faktor local dalam payudara 10.Trauma
PATOLOGI DAN GAMBARAN KLINIS 1. Bendungan 2. Sumbatan saluran payudara 3. Mastitis Noninfeksiosa 4. Faktor Imun dalamASI 5. Mastitis Infeksiosa 6. Mastitis Subklinis 7. Abses Payudara
9 PENCEGAHAN a. Senam laktasi (menggerakkan lengan secara berputar sehingga sendi bahu ikut bergerak kea rah yang sama guna membantu memperlancar peredaran darah dan limfe di payudara. b. Perbaikan pemahaman penatalaksanaan menyusui c. Tindakan rutin sebagai bagian perawatan kehamilan d. Penatalaksanaan yang efektif pada payudara yang penuh dan kencang e. Perhatian dini terhadap semua tanda stasis ASI f. Perhatian dini pada kesulitan menyusui lain g. Pengendalian infeksi
PENANGANAN 1. Sumbatan Payudara - Pastikan posisi bayi dan kenyutan baik - Jelaskan perlunya menghindari factor yang dapat menyumbat aliran ASI,misalnya pakaian ketat dll. - Mendorong ibu untuk menyusui sesering dan selama bayi menghendaki tanpa batasan - Menyarankan ibu menggunakan panas basah,mis: kompres hangan atau pancuran hangat
2. Mastitis - Konseling suportif - Pengeluaran ASI yang efektif - Bantu ibu perbaiki kenyutan bayi pada payudara - Dorong ntuk sering menyusui selama bayi menghendaki serat tanpa batasan - Bila perlu peras ASI dengan tangan atau pompa atau botol panas sampai menyusui dapat dimulai lagi - Terapi antibiotika
3. Abses Payudara · Terapi bedah (pengeluaran pus dengan insisi dan penyaliran) · Dukungan untuk menyusu
DAMPAK JANGKA PANJANG Seiring dengan waktu serta dengan terapi mastitis dan abses payudara yang adekuat,pemulihan akan lengkap dan dengan melanjutkan laktasi biasanya payudara diharapkan dapat berfungsi normal. Akan tetapi terapi yang terlambat,tidak tepat,tidak adekuat dapat mengakibatkan kekambuhan,lesi yang lebih luas,bahkan kerusakan jaringan permanen.Episode mastitis berulang dapat menyebabkan timbulnya inflamasi kronis dan kerusakan payudara ireversibel