ALAT-ALAT METABOLISME

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
Advertisements

BAB 3 Jaringan Hewan.
By : VIVIN DIANA DAMAYANTI ( )
Struktur,Fungsi,dan Klasifikasi jaringan epitel
Oleh : Saikhu Akhmad Husen
SISTEMA LIMFATIK.
SISTEM GENITAL BETINA drh. Herlina Pratiwi.
Sistem Pencernaan Manusia
JARINGAN EPITEL JARINGAN EPITEL.
26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio1. 26 Maret 2010Struktur Hewan/Any Aryani/Bio2 VENAKAPILERARTERI JANTUNG JARINGAN TUBUH ARTERIOLVENUL.
TRI HARTINI Y DEPARTEMEN ANATOMI HISTOLOGI FK UNAIR
PROSES PEMBENTUKAN DAN SEKRESI EMPEDU
Ruang Lingkup Fisiologi Hewan Air
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
Asistensi pratikum histologi pertemuan ke 2
Peredaran darah manusia
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
KELENJAR DALAM RONGGA ABDOMEN
Virtue.Ivana.Stella.William XIAI
Histologi FKG Unair Surabaya
GETAH BENING/LINFA.
Struktur dan fungsi lambung dan usus halus
LOADING………………. 1.Admaja Adi Dipurna ( ) 2.Dwi Kurnia ( ) 3.Syamsiatun ( ) 4.Tika Mayangsari ( ) 5.Nur Hatta.H ( Agustin.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
SISTEM ENTEROHEPATIK.
Systema Hepatobiliaris: Hepar
Oleh: Adam Adhe N (23) Sabit Akbar B (30) Satria Argadhika (31)
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
SISTEM ENTEROHEPATIK.
JARINGAN PADA SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA
SISTEMA LIMFA OLEH WULAN PUTRI AGUSANI Z
JARINGAN PADA SISTEM PEMBULUH DARAH
Struktur Dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
Pengertian Lambung Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.
STRUKTUR DAN FUNGSI KELENJAR PECERNAAN HATI DAN PANKREAS
Sistem peredaran darah pada manusia
EPITEL KELENJAR DAN MEKANISME SEKRESI KELENJAR
HISTOLOGI PADA ORGAN PENYUSUN SISTEM RESPIRASI
dr. Huriatul Masdar, M.Sc 14 December 2011
Histologi FKG Unair Surabaya
Jaringan Epitel by Drh. Desmeriheppy N0 HP Facebook Website heppypetklinik.wordpress.com.
JARINGAN PADA SISTEM REPRODUKSI
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
BIOLOGI DASAR MANUSIA “IMUNOLOGI DAN SISTIM LIMFATIK”
JARINGAN PADA SISTEM REPRODUKSI
SYSTEMA CIRCULATORIUS
JARINGAN Oleh : Ponco Cahyo Adi ( )
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Dosen : dr.Hj.Santi Kartikasari
Mengangkut zat-zat sisa metabolisme.
SISTEM LIMFATIK SANTI KARTIKASARI,dr.
HEPAR PRATIWI S.G, Drg, MKes.
Histologi HEPATOBILIER
Sistem Peredaran Darah
IMUNOLOGI DAN ORGAN LIMFATIK
JARINGAN HEWAN Apa itu Jaringan ?
PLASENTA.
SISTEM LIMFATIK Disusun Oleh : mila astasia Tingkat : 1 A.
BIOLOGI Sistem Pencernaan Manusia XI KEP 6 SMK KESEHATAN SAMARINDA
Vesica Felea.
BAB 3 JARINGAN HEWAN.
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN HEWAN DAN MANUSIA
ARTERI | VENA | KAPILER | TEKANAN DARAH |
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
Jaringan Epitel Oleh : Kelompok 2.
SISTEM PENCERNAAN Hary Nugroho, dr., M.Kes..
Kardiovaskular Pulmonal 1 Pembuluh Darah Pada Jantung Kelompok :
Transcript presentasi:

ALAT-ALAT METABOLISME RUSDI AZIZ Bag. Histologi FK Unand 9/14/04

HEPAR HEPAR ADALAH ORGAN KELENJAR TERBESAR DALAM TUBUH DENGAN BERAT 1500 GRAM LOKASI: CAVUM ABDOMINALE SEBELAH KANAN DI BAWAH DIAFRAGMA POSISI DALAM SYSTEMA DIGESTORUM: BERADA DIANTARA PEREDARAN DARAH DAN SALURAN PENCERNAAN SEBAGIAN BESAR SARI MAKANAN DARI SALURAN PENCERNAAN DIANGKUT KE HEPAR UNTUK DIPROSES, YANG SELANJUTNYA HASILNYA DIANGKUT PEREDARAN DARAH UNTUK DITIMBUN ATAU DIMANFAATKAN BAHAN LIPID DARI USUS DALAM BENTUK CHYLUS DIANGKUT MELALUI DUCTUS THORACICUS UNTUK MASUK PEREDARAN DARAH 70% DARI DARAHNYA BERASAL DARI SISTEM PENCERNAAN MELALUI V. PORTAE. SISANYA MELALUI A. HEPATICA 9/14/04 SUBOWO

TOPOGRAFI HEPAR 9/14/04 SUBOWO

HUBUNGAN HEPAR DENGAN PERITONEUM 9/14/04 SUBOWO

FUNGSI HEPAR KELENJAR EKSOKRIN KELENJAR ENDOKRIN: SINTESIS: MENGHASILKAN CAIRAN EMPEDU KELENJAR ENDOKRIN: BERBAGAI BAHAN YANG LANGSUNG DIANGKUT DARAH SINTESIS: BERBAGAI PROTEIN DI ANTARANYA UNTUK PLASMA PENIMBUNAN: KARBOHIDRAT DALAM BENTUK GLIKOGEN LIPID DALAM BENTUK LEMAK VITAMIN A METABOLISME: GLIKONEOGENESIS DEAMINASI ASAM AMINO MENGHASILKAN UREUM DETOKSIFIKASI BAHAN-BAHAN TOKSIK MELALUI OKSIDASI, METILASI DAN KONJUGASI 9/14/04 SUBOWO

ORGANISASI JARINGAN HEPAR DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT SATUAN MAKROKOSKOPIS: LOBUS DEXTER LOBUS SINISTER LOBUS CENTRALIS/ LOBUS QUADRATUS LOBUS CAUDATUS SATUAN MIKROSKOPIS (3 Pandangan): LOBULUS HEPATIS KLASIK LOBULUS PORTALIS ACINUS HEPATIS KOMPONEN PARENKHIM: HEPATOSIT SINUSOID YANG DIBATASI SEL-EL ENDOTELDAN SEL KUPFFER SEL PERISINOSUIDAL 9/14/04 SUBOWO

ORGANISASI JARINGAN HEPAR LOBUS CAUDATUS LOBUS SINISTRA LOBUS DEXTRA LOBUS QUADRATUS PORTA HEPATIS 9/14/04 SUBOWO

SATUAN STRUKTURAL JARINGAN HEPAR 9/14/04 SUBOWO

3 PANDANGAN TENTANG SATUAN MIKROSKOPIS LOBULUS HEPATIS KLASIK LOBULUS PORTALIS ACINUS HEPATIS 9/14/04 SUBOWO

LOBULUS KLASIK KONSEP ORGANISASI: BENTUK BATAS: ORGANISASI LOBULUS: JARINGAN PENGIKAT SEBAGAI BATAS YANG JELAS BENTUK PRISMATIK, POLIGONAL. (0,7 X 2 mm) BATAS: DIPISAHKAN OLEH JARINGAN PENGIKAT PERTEMUAN BATAS MENJADI TRIGONUM KIERNANN ATAU SPATIUM PORTALIS ATAU CANALIS PORTALIS, DILALUI: PERCABANGAN V. PORTAE A ET V. HEPATICA DUCTUS BILIFERUS ORGANISASI LOBULUS: HEPATOSIT TERSUSUN DALAM LEMPENG-LEMPENG YANG TERATUR RADIER, KE PUSAT LOBULUS (V. CENTRALIS). TIAP LEMPENG TERSUSUN OLEH 2 HEPATOSIT TIAP LEMPENG DIPISAHKAN OLEH SINUSOID YANG MENERIMA DARAH DARI PEMBULUH DARAH DI TRIGONUM KIERNANN SINUSOID BERMUARA DALAM V. CENTRALIS DI PUSAT LOBULUS 9/14/04 SUBOWO

LOBULUS KLASIK TRIGONUM KIERNANN 9/14/04 SUBOWO

LOBULUS KLASIK 9/14/04 SUBOWO

LOBULUS PORTALIS KONSEP ORGANISASI (MALL): BENTUK: BATAS: SATUAN ORGANISASI HEPAR SEBAGAI ORGAN KELENJAR, SEHARUSNYA DIDASARKAN BAHWA PUSAT LOBULUS KELENJAR MERUPAKAN DUCTUS EXCRETORIUS YANG AKAN MENYALURKAN CAIRAN EMPEDU. BENTUK: MASSA HEPAR YANG BERPUSAT PADA DUCTUS BILIARIS YANG BERADA DI TRIGONUM KIERNAAN, SEDANG BATAS PERIFER MELINTASI BEBERAPA V. CENTRALIS YANG MERUPAKAN PUSAT LOBULUS KLASIK YANG BERDEKATAN BATAS: BATAS TIDAK JELAS ORGANISASI LOBULUS PORTALIS MENCAKUP BEBERAPA BAGIAN LOBULUS KLASIK YANG BERDEKATAN 9/14/04 SUBOWO

TRIGONUM KIERNANN 9/14/04 SUBOWO

LOBULUS PORTALIS 9/14/04 SUBOWO

ACINUS HEPATIS KONSEP (RAPPAPORT): BENTUK: BATAS FUNGSIONAL: MEMPUNYAI DASAR YANG SAMA DENGAN LOBULUS PORTALIS, TETAPI RAPPAPORT MENYATAKAN BAHWA LOBULUS PORTALIS BUKANLAH UNIT TERKECIL KELENJAR. PUSAT UNIT (ACINUS) ADALAH SALURAN EMPEDU YANG MENERIMA EMPEDU LANGSUNG DARI CANALICULUS BILIFERUS. BENTUK: MELIPUTI MASSA HEPAR BAGIAN DARI LOBULUS PORTALIS, YANG MENGELILINGI SALURAN EMPEDU DAN CABANG TERMINAL V. PORTAE (VENULA PORTAE TERMINALIS) DAN A. HEPATICA (CABANG TERMINAL A. INTERLOBULARIS), YANG BERADA PADA BATAS ANTARA LOBULUS KLASIK YANG BERDEKATAN, SEBAGAI SUMBU ACINUS HEPATIS BATAS FUNGSIONAL: BERDASARKAN PERBEDAAN TINGKAT PENIMBUNAN GLIKOGEN DAN LEMAK, SERTA PERUBAHAN PATOLOGIK, DIBEDAKAN DAERAH MASSA HEPAR DARI PUSAT: ZONE 1, ZONE 2 DAN ZONE 3. 9/14/04 SUBOWO

ACINUS HEPATIS 9/14/04 SUBOWO

PASOKAN DARAH UNTUK HEPAR SUMBER: 75 % DARAH V. PORTAE YANG MASUK MELALUI PORTA HEPATIS YANG BERCABANG-CABANG SAMPAI TRIGONUM KIERNANN DAN DALAM JARINGAN PENGIKAT ANTARA LOBULUS KLASIK YANG BERDEKATAN. 25 % DARAH A. HEPATICA YANG MASUK MELALUI PORTA HEPATIS, BERCABANG MENJADI A. INTERLOBARIS, DAN BERCABANG MENJADI A. INTERLOBULARIS YANG KEMUDIAN: A. INTRALOBULARIS YANG MELANJUTKAN MENJADI KAPILER ATAU SEBAGIAN KECIL SEBAGAI ARTERIOLA TERMINALIS HEPATIS SINUSOID: MENAMPUNG DARAH YANG BERSUMBER DARI V. PORTAE DAN A. HEPATICA BERMUARA DALAM V. CENTRALIS DI PUSAT LOBULUS KLASIK V. CENTRALIS BERMUARA DALAM: V. SUBLOBULARIS YANG SELANJUTNYA DITAMPUNG DALAM V. HEPATICA YANG BERMUARA DALAM V. CAVA INFERIOR. 9/14/04 SUBOWO

DUCTUS HEPATICUS COMMUNIS PORTA HEPATIS A. HEPATICA DUCTUS CYSTICUS V. PORTAE DUCTUS HEPATICUS COMMUNIS VESICA FELLEA 9/14/04 SUBOWO

SINUSOID HEPATIS BATAS: SPATIUM PERISINUSOIDALIS / SPATIUM DISSE SEL ENDOTEL BERRBENTUK PIPIH, BERFENESTRA TIDAK FAGOSITIK SEL KUPFFER BERBENTUK STELAT DENGAN TONJOLAN-TONJOLAN MASUK LUMEN SINUSOID TERMASUK DALAM KELUARGA FAGOSIT, BERASAL DARI MONOSIT DALAM DARAH SPATIUM PERISINUSOIDALIS / SPATIUM DISSE SEL PERISINUSOIDAL: 1) SEL STELAT, SEL ITO, SEL PENIMBUN LEMAK, SEL INTERSTI-TIALIS (BANYAK NAMA) DIPERLIHATKAN DENGAN PEWARNAAN KHUSUS MIRIP MORFOLOGI FIBROBLAS MENIMBUN LEMAK YANG MENGANDUNG VITAMIN A 2) PIT CELL MEMILIKI PSEDOPODIA FUNGSI BELUM JELAS 9/14/04 SUBOWO

SINUSOID HEPATIS SPATIUM DISSE 9/14/04 SUBOWO

HEPATOSIT DENGAN 2 NUKLEI SINUSOID HEPATIS SPATIUM DISSE HEPATOSIT DENGAN 2 NUKLEI SEL KUPFFER SEL STELAT 9/14/04 SUBOWO

MORFOLOGI HEPATOSIT BENTULK: 3 JENIS SISI SEL: INTI: ORGANELA: POLIHEDRAL DENGAN 6 / LEBIH SISI 3 JENIS SISI SEL: 1) SISI MENGHADAP SPATIUM PERISINUSOIDALIS 2) SISI MENGHADAP CANALICULUS BILIFERUS 3) SISI YANG KONTAK DENGAN SISI HEPATOSIT LAIN INTI: BULAT, BESAR/VESIKULER ORGANELA: rough ENDOPLASMIC RETICULUM BANYAK: CYSTERNA POLIRIBOSOM BEBAS smooth ENDOPLASMIC RETICULUM BANYAK KOMPLEKS GOLGI DAERAH YANG BERHADAPAN DENGAN CANALIS BILIFERUS MITOKHONDRIA BANYAK INKLUSIO: BUTIR GLIKOGEN 9/14/04 SUBOWO

MORFOLOGI HEPATOSIT 9/14/04 SUBOWO

PENGALIRAN CAIRAN EMPEDU SEL PENGHASIL CAIRAN EMPEDU: HEPATOSIT SALURAN KELUAR DALAM LOBULUS HEPATIS: CANALICULUS BILIFERUS DIBATASI OLEH MEMBRAN SEL 2 HEPATOSIT YANG BERHADAPAN YANG MENCEKUNG KE DALAM PERMUKAAN TIDAK RATA/TONJOLAN HUBUNGAN ANTAR 2 HEPATOSIT DILENGKAPI HUBUNGAN ZONULA OCCLUDENS MEMBENTUK ANYAMAN 3 DIMENSIONAL DALAM LOBULUS MENGALIR KE ARAH PERIFER LOBULUS CANALIS HERRING PENGHUBUNG CANALICULUS BILIFERUS DGN DUCTUS BILIFERUS INTRALOBULARIS DIAMETER: 15 - 20  m DINDING: EPITEL KUBOID SELAPIS BERMUARA: DUCTUS BILIFERUS INTRALOBULARIS 9/14/04 SUBOWO

PENGALIRAN CAIRAN EMPEDU CANALICULUS BILIFERUS 9/14/04 SUBOWO

PENGALIRAN CAIRAN EMPEDU 9/14/04 SUBOWO

DUCTUS BILIFERUS DI LUAR LOBULUS DUCTUS BILIFERUS INTERLOBULARIS MENAMPUNG EMPEDU DARI DUCTUS INTRALOBULARIS BERADA DALAM JARINGAN PENGIKAT ANTAR LOBULUS SEBAGAI SUMBU ACINUS HEPATIS BERDIAMETER LEBIH BESAR BERMUARA DALAM DUCTUS BILIFERUS YANG BERADA DALAM TRIGONUM KIERNANN MENDEKATI PORTA HEPATIS: SALURAN KELUAR MAKIN MEMBESAR DINDING: EPITEL SILINDRIS SELAPIS JUMLAH SEMAKIN SEDIKIT SALURAN EMPEDU DARI SETIAP LOBUS HEPATIS BERMUARA DALAM DUCTUS HEPATICUS DUCTUS HEPATICUS KELUAR HEPAR MELALUI PORTA HEPATIS DUCTUS HEPATICUS COMMUNIS 9/14/04 SUBOWO

DUCTUS BILIFERUS DI DALAM DAN LUAR LOBULUS PORTA HEPATIS A. HEPATICA VENA PORTAE DUCTUS BILIFERUS DALAM TRIGONUM KIERNANN DUCTUS CYSTICUS VENA CAVA INFERIOR DUCTUS HEPATICUS COMMUNIS 9/14/04 SUBOWO

GANGGUAN JARINGAN HEPAR CIRRHOSIS HEPATIS JARINGAN PARENKHIM DIGANTI OLEH JARINGAN PENGIKAT FUNGSI SEL-SEL HEPAR TERGANGGU PENYUMBATAN ALIRAN CAIRAN EMPEDU CAIRAN EMPEDU MASUK PEREDARAN DARAH CAIRAN EMPEDU TERTIMBUN DALAM JARINGAN TUBUH PENYAKIT KUNING: IKTERUS RADANG HATI INFEKSI VIRUS GANGGUAN FUNGSI HEPATOSIT KANKER HEPATOSIT MENGALAMI TRANSFORMASI MENJADI SEL GANAS FUNGSI SEL HEPAR TERGANGGU 9/14/04 SUBOWO

GANGGUAN JARINGAN HEPAR CIRRHOSIS HEPATIS 9/14/04 SUBOWO

VESICA FELLEA BE NTUK & UKURAN: VOLUME: 40 - 70 ml KEDUDUKAN: KANTONG BERBENTUK BUAH JAMBU AIR, 4 cm - 10 cm VOLUME: 40 - 70 ml KEDUDUKAN: PADA CEKUNGAN PERMUKAAN BAGIAN BAWAH HEPAR BAGIAN-BAGIAN CORPUS FUNDUS INFUNDIBULUM COLLUM FUNGSI: MENERIMA CAIRAN EMPEDU DARI DUCTUS HEPATICUS MENYIMPAN DAN MEMEKATKAN CAIRAN EMPEDU MELEPASKAN CAIRAN EMPEDU KE DUODENUM MELALUI DUCTUS CYSTICUS 9/14/04 SUBOWO

VESICA FELLEA 9/14/04 COLLUM INFUNDIBULUM CORPUS PERMUKAAN DALAM FUNDUS 9/14/04 SUBOWO

DINDING VESICA FELLEA TUNICA SEROSA TUNUCA SUBSEROSA TUNICA MUSCULARIS LANJUTAN TUNICA SEROSA DARI SELUBUNG HEPAR JARINGAN PENGIKAT PADAT KADANG2 TERDAPAT DUCTUS LUSCHKA DILAPISI OLEH SEL-SEL MESOTEL TUNUCA SUBSEROSA JARINGAN PENGIKAT DI BAWAH TUNICA SEROSA LANGSUNG MENUTUPI JARINGAN OTOT POLOS TUNICA MUSCULARIS LAPISAN TIPIS JARINGAN SEL-SEL OTOT POLOS TUNICA MUCOSA MELIPAT-LIPAT TIDAK TERATUR KETINGGIANNYA TERGANTUNG ISI EPITEL SILINDRIS SELAPIS DENGAN MIKROVILI LAMINA PROPRIA JARINGAN PENGIKAT LONGGAR DENGAN ANYAMAN SERABUT ELASTIS DAN RETIKULER 9/14/04 SUBOWO

SINUS ROKITANSKY-ASCHOFF DINDING VESICA FELLEA SINUS ROKITANSKY-ASCHOFF 9/14/04 SUBOWO

DINDING VESICA FELLEA 9/14/04 SUBOWO

MEMBRANA MUCOSA DAERAH COLLUM VESICA FELLEAE MELANJUTKAN MENJADI DUCTUS CYSTICUS LIPATAN MEMBRANA MUCOSA MIRIP KELENJAR DISEBUT: SINUS ROKITANSKY-ASCHOFF EPITEL: KUBOID SELAPIS LAMINA PROPRIA TERDAPAT ANYAMAN TIDAK TERATUR OTOT POLOS: LONGITUDINAL, TRANSVERSAL, MENYERONG BERSAMA SERABUT ELASTIS KELENJAR TUBULOALVEOLER KELENJAR TUBULOALVEOLER JUGA TERDAPAT DALAM JARINGAN PERIMUSKULER 9/14/04 SUBOWO

DUCTUS CYSTICUS LANJUTAN COLLUM VESICA FELLEAE ; 3 - 4 cm BERGABUNG DENGAN DUCTUS HEPATICUS COMMUNIS MENJADI DUCTUS CHOLEDOCHUS MENDEKATI DUCTUS PANCREATICUS BERSAMA-SAMA MENEMBUS TUNICA MUSCULARIS DUODENUM DALAM TUNICA SUBMUCOSA DUODENUM BERSATU DENGAN DUCTUS PANCREATICUS MENJADI: DUCTUS HEPATICOPANCREATICUS (AMPULLA) BERMUARA DALAM LUMEN DUODENUM PADA PAPILLA PADA MUARA DUCTUS CHOLEDOCHUS TERDAPAT OTOT POLOS MELINGKAR: SPHINCTER ODDI SPHINCTER ODDI TERDIRI ATAS: 1) SPHINCTER CHOLEDOCHUS 2) SPHINCTER PANCREATICUS 3) SPHINCTER AMPULLAE DAN FASCICULUS LONGITUDINALIS 9/14/04 SUBOWO

DINDING DUCTUS CYSTICUS 9/14/04 SUBOWO

MUARA DUCTUS CHOLEDOCHUS DUCTUS PANCREATICUS 9/14/04 SUBOWO

PANCREAS KELENJAR PENCERNAAN TERBESAR KEDUA PENAMPILAN: KEDUDUKAN: MEMANJANG, BESAR PADA CAPUT DAN MENGECIL PADA CAUDA PANCREATIS (SEBELAH KIRI) KEDUDUKAN: RETROPERITONEAL DI ANTARA KELOKAN DUODENUM UKURAN: PANJANG: 20 - 25 cm, BERAT: 65 - 160 g BAGIAN-BAGIAN: CAPUT PANCREATIS CORPUS PANCREATIS CAUDA PANCREATIS JARINGAN: JARINGAN KELENJAR ASINER DI SELURUH KELENJAR PANCREAS TERSEBAR PULAU-PULAU LANGERHANS 9/14/04 SUBOWO

PANCREAS 9/14/04 SUBOWO

JARINGAN KELENJAR PANCREAS ORGANISASI: TERBAGI DALAM LOBULUS YANG DIPISAHKAN OLEH JARINGAN PENGIKAT LONGGAR TIPIS BERISI: DUCTUS INTERLOBULARIS PEMBULUH DARAH SALURAN LIMFE DAN SERABUT SARAF LOBULUS TERSUSUN OLEH BEBERAPA ACINUS KELENJAR ACINUS: TERBENTUK OLEH 40-50 SEL-SEL PIRAMIDAL BAGIAN BASAL SEL PENUH DENGAN r ER MENEMPATI 20% VOLUME SEL PUNCAK SEL: PENUH DENGAN BUTIR-BUTIR ZIMOGEN PERMUKAAN PUNCAK SEL: SEDIKIT MIKROVILI SEL SENTRO-ASINER: SEL-SEL DUCTUS EXCRETORIUS BERBENTUK GEPENG YANG MASUK DALAM ACINUS DUCTUS EXCRETORIUS EPITEL KUBOID SELAPIS 9/14/04 SUBOWO

JARINGAN KELENJAR PANCREAS DUCTUS INTERLOBULARIS DUCTUS INTERCALARIS 9/14/04 SUBOWO

HISTOFISIOLOGI PANCREAS FUNGSI EKSOKRIN: MENGHASILKAN ENZIM UNTUK KETIGA BAHAN MAKANAN KARBOHIDRAT: AMILASE LIMAK: LIPASE PROTEIN: TRIPSIN, KEMOTRIPSIN, KARBOXIPEPTIDASE, RIBONUKLEASE, DEOKSIRIBONUKLEASE. MEKANISME SEKRESI: RANGSANGAN PADA GASTER OLEH MAKANAN DAN ASAM LAMBUNG: SEKRESI HORMON SEKRETIN DAN CHOLESTOSISTOKININ OLEH DUODENUM DAN JEJUNUM CHOLESTOSISTOKININ MERANGSANG: SEKRESI ENZIM OLEH SEL-SEL ASINUS SEKRETIN MERANGSANG: PELEPASAN CAIRAN YANG MENGANDUNG BIKARBONAT UNTUK MENETRALISASI ISI DUODENUM DUCTUS PANCREATICUS: BERMUARA DALAM DUODENUM 9/14/04 SUBOWO