PERISTIWA POLITIK DAN EKONOMI PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PEMERTINTAHAN INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA
Advertisements

MASA DEMOKRASI LIBERAL
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA
POLITIK LUAR NEGERI A. KAIDAH-KAIDAH POLITIK LUAR NEGERI
INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL (1949 – 1959)
Dinamika Sistem Politik Indonesia
Menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta
Oleh: Yogi Ananta Suria (03) Nur Azizah (13)
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DI ERA PENJAJAHAN JEPANG
Dinamika Pelaksanaan Pancasila Sebagai Dasar Negara
DISUSUN : NOOR HARJANTO, S.Pd.
BAB 7 USAHA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
PERKEMBANGAN POLITIK&EKONOMI BANGSA INDONESIA PADA TAHUN
Demokrasi liberal 1950 – Prestasi Politik . Kemelut politik
PEMERINTAHAN DEMOKRASI LIBERAL
Konstitusi Negara Republik Indonesia
MAJELIS KONSTITUANTE 20 September 1955 diselenggarakan Pemilihan Umum untuk anggota DPR. 15 Desember 1955 untuk pemilihan anggota-anggota Konstituante.
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH
DEMOKRASI Yanti Trianita S.I.Kom.
Doris Febriyanti, S.IP, M.Si
Pelaksanaan Demokrasi di Inonesia
Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd. Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan
Materi Ke-10: SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) / II
Sistem ekonomi internasional Pasca PD II  liberalisme dan sosialisme- komunis Indonesia  melakukan upaya perbaikan ekonomi Kondisi ekonomi Indonesia.
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
BAB 7.PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MEREBUT IRIAN BARAT
Materi Ke-10: SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) / II
Perjuangan Mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Ideologi dan Nilai-nilai Pancasila
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN RI SETELAH PROKLAMASI.
DEMOKRASI Endah Purwitasari.
HUBUNGAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
Indonesia Masa Demokrasi Liberal
DEMOKRASI TERPIMPIN DEMOKRASI TERPIMPIN XII MIA 1 #TeamGenap.
PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN INDONESIA
BAHAN DISKUSI.
Konstitusi NKRI Pada Masa ORDE LAMA
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 5 Juli
POLITIK PEMERINTAHAN MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
DINAMIKA PELAKSANAAN UUD’45 SEJAK AWAL KEMERDEKAAN HINGGA ERA SEKARANG
BAHAN KULIAH PANCASILA PERTEMUAN KE-2
MATERI KN KELAS XII SEMESTER 1
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
KELOMPOK 4 Anggi fitriyani annisa syahnun maria serevina nidia christine stelia mardiana simanjuntak XII MIPA 6.
Dinamika aktualisasi Pancasila sebagai dasar Negara dan pelaksanaan UUD 1945 Dinamika pelaksanaan UUD 1945.
KABINET MASA DEMOKRASI LIBERAL
Demokrasi Parlementer
MASA DEMOKRASI LIBERAL 1950 – 1959 SK 1 KD 4 SM1
Disusun Oleh Kelompok 3:
KEADAAN EKONOMI AWAL KEMERDEKAAN KEBIJAKAN EKONOMI AWAL KEMERDEKAAN
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 5 Juli
KABINET NATSIR.
Nama kelompok : 1. Chyndia Bella N. R 2. Dewi Tiyas Saputri 3
MASA KEMERDEKAAN ( ) MASA REVOLUSI FISIK, MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN;
KELOMPOK 2 SUB BAB Masa Demokrasi Liberal (08)
DEMOKRASI LIBERAL DAN TERPIMPIN
Pend PS E.
AMANDEMEN UNDANG – UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945
SEJARAH Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal KELOMPKOK 3 :
Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Konferensi Asia Afrika (KAA)
A.Kehidupan Politik Indonesia di Masa Demokrasi Parlementer B.Kehidupan Ekonomi Indonesia di Masa Demokrasi Parlementer C.Kehidupan Politik Indonesia di.
PENGERTIAN Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional. Pemerintahan dalam arti luas adalah.
DEMOKRASI Demokrasi : sistem kehidupan berbangsa dan bernegara di mana rakyat memegang peranan yang menentukan (segala sesuatu berdasarkan kehendak rakyat)
SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DI ERA PENJAJAHAN JEPANG OLEH : BUDIARTO,M.Si Asisten Dosen sospol UNDIP.
EKONOMI POLITIK ORDE LAMA M. Husni Mubaraq, S.Sos.I, MAP Oleh : 18 Agustus 1945 – 11 Maret 1967.
1 Daftar Riwayat Hidup Pertemuan 1. 2 DINAMIKA UUD 1945 Pertemuan 1.
PERKEMBANGAN POLITIK&EKONOMI BANGSA INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN PERKEMBANGAN POLITIKPERKEMBANGAN EKONOMI.
Dewan perancang Nasional Pada masa Demokrasi terpimpin Disusun oleh: Kelompok 1.Sita aristania 2.Karmila Putri 3.Euis Purnamasari 4.Widiya Linda A.
Transcript presentasi:

PERISTIWA POLITIK DAN EKONOMI PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN A. Kembali ke NKRI - Pasca Pengakuan kedaulatan 27 Desember 1949, RIS terdiri dari 7 negara bagian (RI, NIT, Negara Madura, Pasundan, SumTim, SumSel. Jatim) dan 9 Daerah otonomi (Kalbar, Kaltim, Dayak Besar, Banjar,KalTenggara, Bangka, Belitung, Riau, Jateng) - RIS Presiden : Soekarno PM : M. Hatta Presiden RI : Mr. Asaat

1. Faktor yang mempengaruhi RIS kembali jadi NKRI 1. Bentuk RIS bertentangan dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan 2. RIS tidak sesuai dengan kehendak rakyat 3. RIS warisan Belanda,agar dapat dikuasai Kembali oleh Belanda 4. Muncul berbagai masalah politik, sosial, ekonomi dan SDM

2. GERAKAN KEMBALI KE NKRI Awal Feb 1950 rakyat Jabar menuntut pembubaran negara Pasundan Feb 1950 DPR Negara Sumsel mengembalikan mandat kepada pemerintah RIS Akhir Maret 1950 RIS terdiri hanya Kalbar, Sumtim, NIT, RI Mei 1950 RI-RIS berunding menghasilkan kesepakatan: a. RI-RIS sepakat membentuk NKRI b. RI-RIS membentuk panitia perancang UUD NKRI 5. 15 Agustus 1950 presiden RIS membacakan piagam pembentukan NKRI (secara resmi RIS berakhir 17 Agustus 1950)

1. Ketidak stabilan politik 2. Gangguan keamanan dalam negeri B. Demokrasi liberal 1950 – 1959 . Prestasi Politik 1. Sistem Multi Partai 2. Pemilu I 1955 3. KAA . Kemelut politik 1. Ketidak stabilan politik 2. Gangguan keamanan dalam negeri 3. Perdebatan di konstituante

1. Sistem Multi Partai . Maklumat Pemerintah No X , 3 November 1945 Pembentukan partai politik . Dampak Positif 1. Demokrasi menjadi hidup 2. Membatasi kekuasaan Presiden 3. Sipil pelaksana kedaulatan rakyat . Dampak Negatif 1. Partai hanya mengutamakan kepentingan golongannya 2. Persaingan tidak sehat

2. Pemilu I 1955 . Masa Kabinet Burhanuddin Harahap . Pelaksanaan 1. 29 September 1955, memilih anggota DPR 2. 15 Desember 1955 memilih anggota konstituante . 5 Besar hasil pemilu 1 tahun 1955 1. MASYUMI 2. PNI 3. NU 4. PKI 5. Partai Syarikat Islam

Pemilu yang telah dilaksanakan 1955 1971 1977 1982 1987 1992 1997 1999 2004 2009 2014 Insya Allah

KONFERENSI ASIA-AFRIKA latar belakang Persamaan nasib dan sejarah Perang dingin Politik Luar Negeri bebas aktif persiapan Konferensi colombo, 28 April-2 Mei 1954, dihadiri : * Ali Sastroamijoyo (Indonesia) * P.J Nehru (India) * Muhammad Ali Jinnah (Pakistan) * U-Nu ( Myanmar) * Sir John Kotelawala (Srilanka) Konferensi panca negara, Bogor 28-29 desember 1954, membicarakan : * Tempat dan Waktu Pelaksanaan * Rancangan Agenda * Undangan

lanjutan KAA Pelaksanaan Memperkokoh kerjasama Bangsa Asia-Afrika Waktu 18-25 April 1955 Tempat gedung Merdeka Undangan 30, hadir 29 Tujuan Memperkokoh kerjasama Bangsa Asia-Afrika Mempertimbangkan masalah yang dihadapi bangsa Asia-Afrika (poleksosbud) Mempertegaskan kedudukan bangsa asia-afrika untuk perdamaian dunia

Hasil Dasa Sila Bandung Pengaruh Sikap bersama menghadapi perang dingin Dukungan bangsa Asia-Afrika terhadap perjuangan merebut kembali Irian Barat Menggalang sikap saling mengerti dalam menyelesaikan masalah Palestina, Indo China, rasialisme

C. Kemelut Politik Periode 1950 – 1959 terjadi 7 kali ganti kabinet : 1. Ketidakstabilan Politik Periode 1950 – 1959 terjadi 7 kali ganti kabinet : 1. Kabinet Natsir September 1950-Maret 1951 Jatuh akibat gagal dalam perundingan dengan Belanda mengenai Irian Barat Kabinet Sukiman April 1951-April 1952 Jatuh, akibat dituduh melenceng dari Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Kabinet Wilopo April 1952-Juni 1953 Lanjutan Kabinet Wilopo April 1952-Juni 1953 Jatuh akibat Peristiwa Tanjung Morawa Kabinet Ali Sastroamijoyo I Juli 1953-Juli 1955 Jatuh akibat kemelut dalam tubuh AD, krisis ekonomi Kabinet Burhanudin Harahap Agustus 1955-Maret 1956 Jatuh akibat kurang mendapat dukngan dari hasil pemilu I 1955 Kabinet Ali Sastroamijoyo II Maret 1956- Maret 1957 Jatuh akibat pergolakan di daerah, mundurnya dukungan dari MASYUMI Kabinet Juanda April 1957- Juli 1959 Muncul Dekrit Presiden 5 Juli 1959

2. DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 Latar Belakang Usul Soekarno Tugas Konstituante menyusun UUD pengganti UUDS 1950 Mulai bersidang 10 November 1956 – 1958 tidak menghasilkan apapun sebab masing-masing Parpol hanya mengutamakan kepentingan golongannya saja Usul Soekarno 22 April 1959 agar Konstituante menetapkan kembali UUD 1945 sebagai UUD negara Konstituante merespon dengan melakukan sidang pada 29 Mei 1959, 2Juni 1959 (tidak memenuhi Qorum) kemudian reses Larangan KASAD 3 Juni 1959 KASAD Letjen AH Nasution melarang semua kegiatan politik Isi Dekrit Pembubaran Konstituante berlaku kembali UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950 Membentuk MPRS dan DPAS

Dampak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Positif Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan Memberikan pedoman yang jelas bagi kelangsungan negara Merintis pembentukan MPRS dan DPAS Negatif Memberikan kekuasaan yang besar bagi Presiden Kalangan Militer terjun dalam dunia politik

D. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 5 Juli 1959 - 1966 Menurut UUD 1945 : Kedaulatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Ciri : Kepemimpinan Tunggal Presiden Soekarno

Penetapan Presiden no 2 tahun 1959 Pembentukan MPRS Penetapan Presiden no 2 tahun 1959 Terdiri : 61 anggota DPR 94 utusan Daerah 200 wakil golongan Tugas : menetapkan GBHN Sidang Umum ke-1 (10 Nov-7 Des 1960) : Tap no 1/MPRS/1960 : Manifesto politik sebagai GBHN Sidang Umum ke-2 (15-22 Mei 1963) : Tap No 3/MPRS/1963 : Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup Sidang Umum ke-3 (11-16 April 1965) Tap No 5/MPRS/1965 : Pidato Soekarno yang berjudul Berdikari sebagai pedoman revolusi dan politik luar negeri Indonesia

pembentukan kabinet kerja Pembentukan DPAS Berdasar penpres no 3 tahun 1959 Ketua Presiden Soekarno Pembentukan dpr gr Penolakan RAPBN tahun 1960 yang diajukan Presiden Berdasar Penpres no 4 tahun 1959 pembentukan kabinet kerja Dibentuk 10 Juli 1959 Ir Juanda sebagai Menteri Pertama pembentukan front nasional Berdasar Penpres No 13 tahun 1959 Tujuannya menyatukan segala bentuk potensi Nasional Pembentukan Dewan Perancang nasional (DEPERNAS) Bertugas merancang dan mengevaluasi pembangunan dengan ketua Moh Yamin, 1963 diganti menjadi Badan perancang Pembangunan Nasional, ketua Soekarno

politik luar negeri masa demokrasi terpimpin - Banyak ditentukan presiden - Politik LN bebas aktif menjadi konfrontasi yang didasari pandangan adanya dua kekuatan: Oldefo (Old Established Forces) kekuatan lama: negara kapitalis, imperialis Nefo (New Emerging Forces) kekuatan baru, negara baru yg progresif revolusioner anti kolonialisme dan imperisalisme. Kebanyakan negara komunis seperti china, Vietnam Utara korea Utara, Eropa Timur - Langkah yang ditempuh: Mengirim misi safari berdikari ke timur Tengah dan Afrika mencari dukungan utk pelaksanaan konferensi negara-negara NEFO Politik Mercusuar : pembangunan GBK, Jakarta By Pass, Jembatan Ampera, Monas, penyelenggaraan GANEFO

- banyak dimanfaatkan PKI untuk mengekspresikan dirinya Penataan kehidupan politik Pemasyarakatan ajaran NASAKOM (nasionalis, agama, komunis) - banyak dimanfaatkan PKI untuk mengekspresikan dirinya - Maksud membentuk pemahaman yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara - Kelompok kritis dari Kalangan kampus dan ABRI Pemasyarakatan ajaran Resopim (Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan Nasional) - Maksud memperkuat kedudukan Presiden Soekarno - Akibatnya semua lembaga negara berada dibawah Presiden Soekarno Pembatasan Partai-Partai - Makin memperkuat kedudukan Presiden - Partai yang tidak memenuhi ketentuan

Penyimpangan terhadap Pancasila - Pemasyarakatan Nasakom yang membuat kehidupan berbangsa dan bernegara tidak lagi berdasar Pancasila tapi Nasakom Penyimpangan terhadap UUD 45 - Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup - Pembentukan MPRS, DPAS, DPR GR - Pembubaran DPR

Peristiwa ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan Kondisi ekonomi menjelang pengakuan kedaulatan - Eksploitasi masa pendudukan Jepang - Blokade ekonomi oleh Belanda Kebijakan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan - Plan Kasimo : menciptakan swasembada pangan, transmigrasi bagi 20 juta penduduk Jawa ke Sumatera - Gunting Syafrudin : 20 Maret 1950 mata uang yang bernilai Rp 2,50 keatas nilainya tinggal setengahnya - Sistem ekonomi gerakan Benteng : Dr. Sumitro joyohadikusumo : perlu ditumbuhkan kelas pengusaha - Nasionalisasi de Javasche Bank : Berdasar UU no 24 tahun 1951 menjadi Bank Indonesia - Sistem Ekonomi Ali-Baba : Mr Iskaq Cokrohadisuryo perlu kerjasama pengusaha pribumi dan Tionghoa

D. KEHIDUPAN EKONOMI PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN Kemerdekaan Ekonomi belum terwujud Perkebunan dan instalasi industri rusak Jumlah penduduk meningkat tajam Utang negara meningkat dan inflasi cukup tinggi Defisit dalam perdagangan internasional Tenaga ahli sangat terbatas Penanaman modal asing sangat minim akibat konflik Irian Barat Terjadi disinvestasi yang tajam akibat konflik Irian Barat