Dasar Dasar Pengambilan Keputusan
Definisi pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan didalam suatu organisasi merupakan suatu hasil proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.
Unsur Prosedur dalam Keputusan Pembuat keputusan mengidentifikasi masalah, mengklarifikasi masalah, tujuan-tujuan khusus yang diinginkan, memeriksa berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan mengakhiri proses itu dengan menetapkan pilihan bertindak. (fakta dan nilai)
Pengambilan Keputusan Individu dan Kelompok Pengambilan keputusan kelompok berdasar pada pengambilan keputusan secara individu anggota kelompok. Model-model pengambilan keputusan dengan menggunakan pendekatan contingency (model pengambilan keputusan yang dipilih dan digunakan sesuai dengan situasi tertentu)
Pengambilan Keputusan Individu The Satisficing Model The Optimizing Decision Making Model The Implicit faforite Model The Intuitive Model
Pengambilan Keputusan kelompok Pareto Optimality The Nash Bargaining Solution Additive Utility
Pengambilan Keputusan Individu The Satisficing Model Pada masalah komplek seorang pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah rumit sampai pada tingkat dimana dia siap untuk memahaminya. Proses pemikiran diarahkan pada pengambilan keputusan dengan bounded rationality(rasionalitas terbatas), proses penyederhanaan model dengan mengambil inti masalah yang paling esensial tanpa melibatkan seluruh permasalahn yang konkret.
The Satisficing Model Faktor timbulnya rasionalitas terbatas: Informasi dari luar sering tidak sempurna Kendala waktu dan biaya Keterbatasan seorang pengambil keputusan yang rasional untuk mengerti dan memahami masalah dan informasi
The Satisficing Model Langkah-langkah model pengambilan keputusan ini: Penetapan tujuan pengambilan keputusan berkaitan dengan adanya masalah tertentu Menyederhanakan masalah Penetapan standar minimum dari serangkaian kriteria keputusan Mengidentifikasi serangkaian alternatif yang dibatasi Menganalisis dan membandingkan setiap alternatif Apakah alternatif yang memenuhi syarat keputusan itu ada? Jika ya, pilih salah satu alternatif yang dianggap terbaik Jika tidak, dilakukan pencarian alternatif seperti pada langkah 5
' MASALAH Perumusan Kebutuhan akan Keputusan MASALAH Penyederhanaan masalah Perumusan Kriteria Identifikasi alternatif Standar minimum X Y z A1 A2 A3 Ada alternatif yang memuaskan? Penentuan pilihan terbaik 1. ≥ x, y, z? 2. ≥ x, y, z? ≥ x, y, z? Bandingkan dengan alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang disepakati A1 Pilihan memuaskan ? ya A2 A3 tidak Cari alternatif lain A1 A2
The Optimizing Decision making Model Seorang pengambil keputusan berusaha menyusun alternatif-alternatif, memperhitungkan untung rugi dari setiap alternatif itu terhadap tujuan organisasi. Lalu memperhitungkan kemungkinan timbulnya bermacam-macam kejadian dikemudian hari, mempertimbangkan dampak dari kejadian- kejadian itu terhadap alternatif-alternatif yang telah dirumuskan, dan menyusun urutan- urutannya secara sistematis sesuai prioritas.
The Optimizing Decision making Model Langkah yang harus diikuti Tegaskan kebutuhan untuk suatu keputusan Identifikasi kriteria keputusan Alokasikan bobot nilai pada kriteria Kembangkan berbagai alternatif Evaluasi alternatif-alternatif tersebut diatas Pilih alternatif terbaik
The Implicity Faforite Model Dirancang dalam kaitan dengan keputusan yang kompleks dan tidak rutin. Sama halnya dengan model satisficinng, pada model ini menyangkut proses penyederhanaan masalah yang kompleks oleh individu pembuat keputusan. Bedanya dengan satisficing model, implicity faforite model tidak memasuki tahap pengambilan keputusan melalui pengevaluasian alternatif yang cukup sulit karena perlu rasional dan objektif. Pada awal proses keputusan, sipengambil keputusan sudah cenderung memilih alternatif yang dirasakan paling baik.
The Implicity Faforite Model Langkah-langkahnya sebagai berikut: Menentukan kebutuhan untuk mengambil keputusan karena ada masalah Mengidentifikasi alternatif dan langsung menetapkan pilihan satu alternatif Mengidentifikasi alternatif lain, kemudian dipilih lagi satu alternatif lain sebagai pembanding untuk mengukuhkan alternatif favorit Memilih alternatif yang menjadi idaman sipengambil keputusan
Terdapat dua pendekatan dalam menggunakan the intuitive model: Didefinisikan sebagai suatu prosesbawah sadar/tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Terdapat dua pendekatan dalam menggunakan the intuitive model: A front end approach A back end approach
Pengambilan Keputusan Kelompok Intinya pengambilan keputusan kelompok harus dapat memasukkan preferensi individu dan selanjutnya dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan kelompok
Pengambilan Keputusan Kelompok Pareto Optimality The Nash Bargaining Solution Additive Utility
Pareto Optimality Memilih satu alternatif yang tidak didominasi oleh alternatif lainnya. Kekurangannya adalah adanya peringkat alternatif- alternatif yang lengkap yang belum diidentifikasi sehingga setiap individu memperoleh keuntungan dengan beralih dari alternatif non-pareto ke alternatif pareto, karena pilihan kelompok dimulai jikaperangkat pareto telah diidentifikasi.
The Nash Bargaining Solution Nash merumuskan masalah tawar menawar sampai kepada solusinya. Hasilnya para pelaku harus meningkatkan produk yang bermanfaat bagi mereka masing-masing (product individual utilities) . Peranan nash adalah menghitung sejauh mana keuntungan relatif dari suatu tawar menawar dengan nilai pasar yang akan berlaku. Pendekatan nash didasarkan pada pengertian bersaing dari pembuat keputusan kelompok dan terhadap masalah tawar menawar. Dam pak ancaman dari masing-masing pelaku ikut dipertimbangkan. Masing- masing individu mencari kebaikan untuk kepentingan diri sendiri dan atau kelompoknya.
Additive Utility Pengambilan keputusan ini didasarkan pada langkah lebih baik mencapai kebaikan bersama daripada untuk kebaikan individu yang tidak adil. Asumsi peraturan keputusan kelompok adalah: Preferensi sosial memenuhi ketetapan untuk memaksimalkan utilitas yang diharapkan Preferensi individual memenuhi ketetapan untuk memaksimalkan utilitas yang diharapkan Bila dua buah prosfek P dan Q sama baiknya dari sudut pandang setiap individu, hal ini sama baiknya dari sudut pandang sosial.