Tatalaksana Demam Tifoid

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Patologi Manusia Dasar
Advertisements

Yetti Wira Citerawati Sy
PENGANTAR ANTI MIKROBA
PENGANTAR ANTI MIKROBA II
oleh: Dr. Santi Martini, dr., M.Kes.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
.. SUSPEK TYPOID ...
UJI I PROGRAM EDUKASI PENYAKIT REUMATIK Terapi Agresif pada Artritis Reumatoid Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Reumatik Pemberian obat intra-artikular.
BEBAS TBC dan BEBAS ROKOK.
OBAT YANG MEMPENGARUHI JANIN INTRA UTERIN
PNEUMONIA.
PERTUSIS.
Obat anti infeksi terdiri dari 2 golongan :
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
CARA PENYUNTIKAN VAKSIN RABIES
DIFTERI Suharyo.
PERTUSIS Suharyo.
TYPOID PADA ANAK.
LEPTOSPIROSIS I. Defenisi    Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
TYPHUS ABDOMINALIS Definisi Typhus Abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhosa, bercirikan lesi definitif di.
PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILAN & PERSALINAN
SUCI FITRIA III B.
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
TBC pada ibu hamil dan ibu bersalin
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
Prinsip perawatan pasien medik
INFEKSI SALURAN KEMIH PENGERTIAN
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
YONI MAI PUTRI IIB.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
obat Anti INFEKSI sistemik
PNEUMONIA dr. Purwanto.
Hidup Teratur untuk Mencegah Kanker Hati
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Infeksi asal air.
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
TYPOID PADA ANAK.
Silvia rahmayani KEHAMILAN DENGAN PMS.
From PSC with love.... Ridlo MemeL Widhi AB3 Anietah Apingx
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
TBC (Tuberculosis) Achmad Ramdani Agus Setiawan Bima Nafi N.C Karmelia
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
TIFUS ABDOMINALIS Demam Thyfoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakteremia, perubahan pada sistem RES yang bersifat difus,
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Demam Typhoid Oleh: Sarah Nurdiana ( ) Siti Octavia ( )
Hematuria et causa Cystitis
obat Anti INFEKSI sistemik
OBAT GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN
SELAMAT DATANG KEPADA PARA PESERTA PENYULUHAN TB DOTS PAROKI HATI KUDUS YESUS TELUK DALAM, 21 OKTOBER 2014.
Disusun oleh : Enur Nurhasanah S,Kep. PKM SRIAMUR
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
PERTUSIS Suharyo.
Penyakit Typus By:Riccy Lee Girsang.
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
TYPOID Kelompok 1.
APA ITU TB BAHAYA PENYAKIT TB AKIBAT TB PADA MASYARAKAT GEJALA PENDERITA TB PARU PENULARAN PENYAKIT TB PEMERIKSAAN PENYAKIT TB PENGOBATAN PENYAKIT TB.
EPIDEMIOLOGI THYPUS ABDOMINALIS
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
LAPORAN KASUS PEMBIMBING: dr. Hijrah Saputra, Sp.PD Disusun Oleh Dwi Rahma Mutiarani STASE ILMU PENYAKIT DALAM PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS.
Materi Dasar Tentang TB
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Tuberculosis (TBC) Puskesmas Pakem. TUBERKULOSIS (TB) Sebagian besar menyerang paru Sebagian besar menyerang paru Dpt juga menyerang organ tubuh lain.
Transcript presentasi:

Tatalaksana Demam Tifoid   Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Subbagian Penyakit Tropik Dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUA/RSUP M.Jamil Padang

Pendahuluan Demam tifoid: penyakit sistemik akut akibat kuman Salmonella typhi dan S. paratyphi. Masih merupakan masalah kesehatan penting. Obat pilihan utama: kloramfenikol dikenal cukup lama digunakan secara luas, harga murah.

Epidemiologi Indonesia Endemik Dapat menyerang semua orang (wabah) Epidemik jarang, Jarang > 1 kasus serumah Sumber penularan tidak ditemukan Penularan karier > 10 9 -10 11 /gr tinja,bisa> 1th Endemik : Penularan air tercemar Non endemik : makanan tercemar Predisposisi carier : disfungsi K. empedu,batu kandung empedu,sikatrik kandung empedu

Distribusi : Diseluruh dunia Tidak tergantung iklim Negara berkembang tinggi : sanitasi kurang baik Musim antar musim,hujan,kemarau tinggi Sex : pria = wanita Umur : 12-30 th 70-80%,30-40 th 10-20%,> 40 th 5-10 % Etiologi : Salmonela typhy,Parathypi A,B,C

Patogenesis Salmonela typhi air,makanan mulut lambung usus halus plaque peyeri ( di ilium terminalis komplikasi perdarahan,perforasi) Aliran limfe s/d kel.mesenterial sistim portal ->hati Lamina propria duktus thoracicus Masuk aliran darah

Gambaran Klinis 1. inkubasi 10-14 hari 2 Gambaran Klinis 1. inkubasi 10-14 hari 2. mgg pertama spti infeksi akut 3. Minggu ke2 : beradikardi relatif,lidah kotor,hepatomegali, meteorismus,ggn.mental: somnolen,stupor,koma,psikosis

Pemeriksaan Penunjang : A Pemeriksaan Penunjang : A. Laboratorium : Lekopenia,limfositosis relatif SGOT,SGPT meningkat B. Biakan darah : Positif Negatif : Tehnik,saat pemeriksaan,vaksinasi,pengobatan C. Serologi (Widal) : reaksi antigen anti bodi Aglutinin O (tubuh kuman) 1/320 Aglutinin H (flagel kuman) 1/640 Aglutini Vi (simpai kuman) Peningkatan titer 4x dalam 2-3 minggu

Pengobatan 2. Diet dan terapi penunjang (simptomatis dan suportif), Masih dianut trilogi penatalaksanaan demam tifoid yaitu: 1. Istirahat dan perawatan, sampai 7 hari bebas demam tujuan : -mencegah komplikasi dan -mempercepat penyembuhan. 2. Diet dan terapi penunjang (simptomatis dan suportif), bubur saring/bubur kasar,nasi lunak,rendah selulosa tujuan : -mengembalikan rasa nyaman dan -kembalinya kesehatan pasien secara optimal. 3. Pemberian antimikroba, tujuan : -menghentikan dan mencegah penyebaran kuman.

Istirahat dan perawatan Tujuan untuk mencegah komplikasi. Tirah baring dg perawatan penuh di tempat tidur (makan, minum, mandi, miksi dan buang air besar) mempercepat masa penyembuhan. Dijaga kebersihan: tempat tidur, pakaian dan perlengkapan yang dipakai. Posisi pasien perlu diawasi, Tujuan: mencegah dekubitus, pneumonia ortostatik.

Pemberian antimikroba Obat-obat antimikroba yang sering digunakan untuk mengobati demam tifoid adalah: 1)       Khloramfenikol 2)       Tiamfenikol 3)       Ampisislin dan amoksisilin 4)       Ko-trimoksazol 5)       Sefalosporin generasi ke-3 6)       Golongan fluorokinolon

5.Sefalosporin generasi ke-tiga Hingga kini: sefalosporin generasi ke-3 terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson, Dosis: 3-4 gram/ D5% 100cc dalam ½ jam per- infus 1X sehari, selama 3 hingga 5 hari.

6.Golongan fluorokinolon Penggunaan golongan obat ini sbb: (Subbag Penyakit Tropik dan Infeksi, Bag IPD,FKUI). 1.Norfloksasin: 2x400mg/hari selama 14 hari. 2.Siprofloksasin: 2x500mg/hari selama 6 hari. 3.Ofloksasin: 600mg/hari selama 7 hari. 4.Pefloksasin: 400mg/hari selama 7 hari. 5.Fleroksasin: 400mg/hari selama 7 hari. Demam umumnya lisis hari ke-3 atau hari ke-4. Norfloksasin: Fluorokinolon pertama (bioavailabilitas tidak sebaik fluorokinolon generasi selanjutnya) Penurunan demam sedikit lambat.

Kombinasi obat antimikroba Indikasi kombinasi > 2 antibiotika: Toksik tifoid. Peritonitis. Perforasi. Septik syok. Terbukti ditemukan 2 macam organisme dalam kultur darah selain kuman Salmonella. Kortikosteroid Indikasi: pada toksik tifoid atau demam tifoid yang mengalami syok septik

Pengobatan demam tifoid pada wanita hamil Khloramfenikol: Kontraindikasi: hamil trimester ke-3 partus prematur, kematian fetus intrauterin, grey syndrome pada neonatus. Tiamfenikol: Kontraindikasi: hamil trimester pertama kemungkinan efek teratogenik terhadap fetus. Pada kehamilan lanjut dapat digunakan. Fluorokinolon, Ko-trimoksazol: Kontraindikasi mutlak. Anjuran: Ampisilin, amoksisilin, dan seftriakson.

Penatalaksanaan tifoid karier Tanpa disertai kasus kholelithiasis: Pilihan regimen terapi selama 3 bulan: Ampisillin 100mg/kgBB/hari + Probenesid 30 mg/kg BB/hari. Amoksisillin 100mg/kgBB/hari + Probenesid 30 mg/kg BB/hari. Trimethoprim-sulfamethoxazol 2tab / 2X / hari. b. Disertai kasus kholelithiasis: Kholesistektomi + regimen tersebut diatas selama 28 hari, kesembuhan 80%. Atau: Kholesistektomi + salah satu regimen terapi dibawah ini. Siprofloksasin 750 mg / 2X / hari. Norfloksasin 400 mg / 2X/hari.

Komplikasi Intastinal : Perdarahan,perforasi,ileus paralitik Ektra Intestinal : a. Kardiovaskuler : sepsis,miokarditis,trombus,tromboplebitis b. darah : anemi hemolitik,DIC trombositopenia ,sindroma uremia c. Paru : Pneumonia,empyema,pleuritis d. Hepar : hepatitis,kolesistitis e. Ginjal : Glomerulonefritis,pyelonefritis f. Tulang :osteomyelitis,priostitis,artritis g. Neuro psikiatrik : Psikosa,meningitis,GBS

TERIMA KASIH