UPACARA BATASMIAH
Pendahuluan Kalimantan Selatan kaya akan tradisi masyarakatnya secara turun temurun. Tradisi yang dilaksanakan telah menjadi budaya pada setiap daerah dalam masyarakat tersebut. Apabila ada kegiatan oleh warga selalu berdasarkan tradisi yang berlaku pada masyarakat setempat, terutama yang berhubungan dengan keyakinan yang dipercayai. Meskipun perkembangan zaman telah banyak mempengaruhi pola struktur hidup masyarakat sehingga upacara adat pada masyarakat Banjar sekarang ini mulai berkurang, terutama pada masyarakat perkotaan. Namun untuk upacara batasmiah (mengarani anak) masih tetap dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat Banjar..
Latar Belakang Proses Upacara Kesimpulan
Latar Belakang Mengarani anak (memberi nama anak) sebenarnya sudah dilaksanakan pada saat bayi lahir oleh bidan (dukun beranak) pada saat memotong tangking pusat (tali pusat). Tidak ada upacara yang dilakukan pada saat itu, karena nama yang diberikan bersifat sementara (bukan nama yang sebenarnya). Sedangkan nama yang sebenarnya akan diberikan pada saat upacara batasmiah (mengarani anak). Menu
Proses Upacara Sambutan tuan rumah (ahlul bait) kepada hadirin yang datang Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an Acara pemberian nama oleh tuan guru dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim
Setelah pemberian nama selesai diucapkan oleh tua guru, rambut si anak dipotong sedikit dengan gunting Pada Mulut si anak diisapkan garam, madu atau gula merah, dan air kelapa
Anak yang sudah diberi nama ini akan dibawa berkeliling oleh ayahnya untuk ditapung tawari dengan minyak likat baboreh
Setelah tapung tawar maka selesailah upacara batasmiah (mengarani anak). Acara selanjutnya adalah pembacaan doa oleh tuan guru Menu
Kesimpulan Pelaksanaan upacara batasmiah (memberi nama anak) pada masyarakat Sungai Tabuk masih terus dilaksanakan berdasarkan kebiasaan masyarakat setempat secara turun temurun. Meskipun ada perbedaan pada setiap daerah, namun substansinya tetap mengandung nilai-nilai budaya yang sama terhadap budaya Upacara batasmiah (mengarani anak)pada masyarakat Kalimantan Selatan pada umumnya.