PENGANTAR SISTEM LOGISTIK E. SUTISNA, SE, MM
Kuliah 2, SISTEM LOGISTIK Logistik dlm konteks saluran Sifat saluran Logistik Pengertian sistem Logistik Komponen Sistem Logistik Sistem Logistik yg lazim
LOGISTIK DLM KONTEKS SALURAN Tidak ada perusahaan yg dapat memenuhi sendiri semua kebutuhannya dibutuhkan perusahaan sbg saluran Saluran bisa saluran distribusi dan atau saluran pemasaran. Saluran distribusi sbg struktur unit-unit organisasi antar perusahaan dan agen-agen dan dealer-dealer ekstra perusahaan, grosir dan eceran, melalui mana komoditi, produk atau jasa-jasa dipasarkan.
Penyesuaian Penyesuaian adalah menyangkut penciptaan segolongan barang. Pada beberapa tempat dalam proses logistik, barang-barang harus dipusatkan, dipilih, dan disebar ke level berikutnya dalam saluran logistik. Konsentrasi ; pengumpulan sejumlah besar suatu barang yg ditujukan utk penjulan akhir Di sini ada proses seleksi dan penyebaran. contoh ; gudang distribusi suatu pabrik. Transfer ; mekanisme pemusatan/pengumpulan dan penyebaran. Penyimpanan ; mempunyai resiko terbesar dari seluruh fungsi logistik krn faktor kerusakan dan kekunoan (obsolescence)
Handling (penanganan) Fungsi handling merupakan salah satu yang termahal dalam kegitan saluran. Sekali sesuatu atau segolongan barang mencapai tempat behentinya, maka mulailah shuffling (pengocokan). Karton-karton dimasukkan, ditempatkan, dipindahkan, dan dipindahkan lagi, serta akhirnya dikeluarkan. Tujuannya ; utk mengurangi handling dlm saluran distribusi seminimum mungkin.
Faktor-faktor antar organisasi Karena suatu urutan fungsi harus dilaksanakan dalam proses logistik, maka sejumlah perusahaan bergabung untuk membentuk suatu saluran. Melalui koordinasi, kebutuhan transaksi dapat dipenuhi seluruhnya. Masing-masing organisasi berdiri untuk suatu tujuan dan melaksanakan jasa-jasa karena mengharapkan suatu pengembalian atas investasi dan usahanya tdk jarang menimbulkan konflik. Perusahaan yg menjadi anggota saluran distribusi adlh para spesialis dlm melaksanakan satu atau lebih fungsi perdagangan.
Sifat Saluran Logistik Penyelesaian proses logistik membutuhkan penggunaan berbagai fasilitas perusahaan dan para spesialis perantara. Ada 2 faktor yang sangat menentukan dalam perencanaan saluran logistik : Perencanaan itu harus meliputi total saluran dan bukannya satu perusahaan saja Perusahaan harus berhati-hati memilih spesialisasi perantara dengan melihat pada kompetensi logistik dan bukan pada kemampuan pemasaran saja.
Ruang lingkup perencanaan saluran Proses logistik tidaklah berakhir dengan terjadinya transfer pemilikan kpd seorang pembeli, kecuali kalau semua syarat-syarat transaksi itu telah dipenuhi. Tanggung jawab terakhir thdp distribusi fisik atau manajemen manjerial berakhir ketika produk diterima oleh orang, keluarga, atau perusahaan yg akan menggunakannya.
Pemilihan perantara Faktor yang sangat penting dalam perencanaan saluran adalah ketelitian dalam memilih perantara khusus yang didasarkan atas kompetensi logistik. Keberhasilan pemasaran produk suatu perusahaan mungkin membutuhkan berbagai saluran utk benar-benar mencapai berbagai bagian pasar. Struktur yg paling sesuai utk saluran pemasaran blm penentuan dan malahan seringkali tdk memuaskan bagi operasi logistik.
Konsep pemisahan saluran Berdasarkan spesialisasi arus primer, total saluran distribusi dpt dibagi ke dalam saluran transaksi dan saluran logistik. Saluran transaksi terdiri dari sekelompok perantara yang mengusahakan proses perdagangan. Sasaran dari saluran transaksi adalah perundingan, membuat kontrak, dan mengelola perdagangan berdasarkan basis yang kontinu. Para peserta kegiatan saluran transaksi ini adalah para spesialis pemasaran (agen, salesmen, grosir, dan pengecer). Saluran logistik terdiri dari jaringan para perantara yang menyelenggarakan fungsi penyesuaian (adjustment), pemindahan (transfer), penyimpanan, penanganan (handling), dan komunikasi.
Saluran Distribusi : Pemisahan arus logistik dgn arus transaksi Company truck Factory warehouse Regional warehouse Public warehouse Local warehouse General sales office Retailer Distric sales office Distributor Common carrier Customer Saluran Logistik Saluran Transaksi
Saling ketergantungan kegiatan Transaksi dgn Logistik Pemisahan tidak mengharuskan perusahaan yg berbeda utk mendapatkan manfaat dari spesialisasi. Perusahaan yg sama dpt saja melaksanakan kedua kegiatan transaksi dan logistik. Tingkat pemisahan bergantung kpd kebutuhan akan spesialisasi, economics of scale (penghematan dari usaha skala besar), tersedianya sumber daya, dan kemampuan manajerial.
KONSEP SISTEM Sistem tersusun dari seperangkat komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem tersebut. Sebuah sistem dapat digambarkan sebagai sebuah kumpulan dari komponen-komonen di mana beberapa dari komponen tersebut saling berhubungan secara tetap dalam jangka waktu tertentu. Tujuan suatu sistem logisti dpt berbeda-beda, misalnya ; biaya opersi serendah-rendahnya, metoda pelayanan nasabah yg konsisten, dll.
Ciri dari sebuah Sistem Setiap sistem tidak hanya sekedar kumpulan berbagai bagian, unsur atau komponen, melainkan merupakan satu kebulatan yang utuh dan padu. Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses mengubah masukan menjadi keluaran.
Pengertian Sistem Logistik Sistem logistik adalah ; Seluruh proses interaksi antara komponen yang meliputi Struktur Lokasi Fasilitas, Transportasi, Persediaan (Inventory), Komunikasi, serta Penanganan dan Penyimpanan, untuk mendapatkan barang yang tepat, atau jasa ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam kondisi yang diinginkan, serta membuat kontribusi terbesar terhadap perusahaan.
KOMPONEN SISTEM LOGISTIK Menurut Donald J. Bowersox, Komponen Sistem Logistik terdiri dari: Struktur Lokasi Fasilitas Transportasi Persediaan (Inventory) Komunikasi Penanganan dan Penyimpanan (Material handling & Storage)
1. Struktur lokasi fasilitas Jaringan fasilitas yg dipilih oleh suatu perusahaan adalah fundamental bagi hasil akhir logistiknya. Jumlah dan ukuran serta pengaturan geografis dari fasilitas-fasilitas yg dioperasikan mempunyai hubungan langsung dgn kemampuan pelayanan thdp nasabah dan thdp biaya logistiknya. Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi ke mana dan melalui mana material dan produk-produk diangkut. Jaringan fasilitas-fasilitas meliputi Pabrik, Gudang, Toko Pengecer, Tempat transportasi, dan fasilitas fisik lain yang terkait
2. Trasportasi Transportasi merupakan mata rantai penghubung, di mana perusahaan mempunyai 3 alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Armada peralatan swasta dapat dibeli atau disewa. Kontrak khusus dengan spesialis transport untuk mendapatkan kontrak jasa pengangkutan Memperoleh jasa dari suatu perusahaan transport berijin yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya tertentu. Terdapat 3 faktor yang memegang peranan utama dalam menentukan kemampuan pelayanan transport, yaitu : 1. Biaya. 2. Kecepatan. 3. Konsistensi.
3. Persediaan (inventory) Kebutuhan akan transport diantara berbagai fasilitas didasarkan atas kebijaksanaan persediaan suatu perusahaan. Tujuan dari integrasi persediaan ke dalam sistem logistik adalah untuk mempertahankan jumlah item yang serendah mungkin yang sesuai dengan sasaran pelayanan untuk nasabah. Program logistik diadakan dengan tujuan meningkatkan sesedikit mungkin aktiva pada pengadaan persediaan. Program persediaan yang sehat dapat dijumpai dalam penyebaran yang selektif disekitar 4 faktor: Mutu nasabah Mutu produk Integrasi transport Kegiatan saingan
4. Komunikasi Kecepatan arus informasi berkaitan langsung dgn integrasi dari fasilitas, transporasi, dan persediaan. Kekurangan dalam mutu informasi dpt menimbulkan berbagai masalah ; informasi tdk betul atau tidak akurat berpengaruh terhadap prestasi logistik. Tugas manajerial dlm bidang komunikasi logistik ; pengolahan pesanan nasabah pengawasan pesanan Kurangnya pemahaman terhadap dampak dari komunikasi yang cepat dan akurat akan isnya suatu sistem logistik.
5. Penanganan dan penyimpanan Penanganan dan penyimpanan (handling & storage) meliputi pergerakan (movement), pengepakan, dan pengemasan (containerization). Handling ini menimbulkan banyak sekali biaya logistik dilihat dari pengeluaran untuk operasi dan pengeluaran modal. Utk meningkatkan efisiensi handling, sejumlah kaleng, botol, kotak atau apa saja dimasukkan ke dalam karton yg lebih besar, dgn fungsi ; melindungi produk selama proses logistik merupakan muatan utama yg memungkinkan penanganan satu paket (package) yg lebih besar drpd dlm jumlah satuan.
SISTEM LOGISTIK YG LAZIM Ada 3 pola yang banyak dipakai untuk operasi logistik, yaitu : 1. Sistem eselon Ciri esensial dari sistem eselon adalah bahwa persediaan ditumpuk pada satu atau lebih tempat sebelum ia sampai di tujuan akhirnya. Dua pola eselon yg lazim adalah pengadaan gudang borongan besar (break bulk) dan gudang konsolidasi dalam sistem distribusi fisik. Sistem eselon menggunakan gudang-gudang dgn tujuan utk menggabungkan beraneka ragam produk ke dalam suatu pengiriman tunggal yg besar jumlahnya.
Sistem Logistik yg Lazim … 2. Sistem langsung Adalah sistem yang beroperasi langsung dari salah satu atau sejumlah pusat penumpukan persediaan. Perusahaan yang menjalankan distribusi langsung, usaha pemasarannya harus ditunjang oleh suatu persediaan sentral dari mana pesanan nasabah dapat dipenuhi. Sistem distribusi langsung sering menggunakan alat transport berkecepatan tinggi dan alat pengolah data elektronik untuk mengatasi jauhnya jarak dengan nasabah.
Sistem Logistik yg Lazim … 3. Sistem fleksibel Sistem logistik yang paling lazim adalah sistem yang mengkombinasikan prinsip-prinsip eselon dengan prinsip-prinsip sistem langsung menjadi satu pola operasi yang fleksibel, selektifitas persediaan didorong dalam desain sistem logistik. Sebagian produk atau material dapat ditahan di gudang-gudang sedangkan yang lainnya dapat langsung didistribusikan. Dalam banyak hal, sifat, komposisi, atau besarnya pesanan akan menentukan lokasi dari mana seorang nasabah akan dilayani.
TERIMA KASIH