Chapter 3 Manajemen Perbankan By: lisa Kustina S.E.,MBA
Definisi Manajemen Perbankan Suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu lembaga perbankan dengan mempergunakan ilmu dan seni untuk mengelola organisasinya dengan melibatkan berbagai pihak, baik pihak internal dan eksternal yang semuanya dilakukan guna mencapai tujuan organisasi
Fungsi Manajemen Bank Fungsi pokok sebagai bank umum Membangun dan menyediakan jasa pelayanan pembayaran untuk kebutuhan transaksi bisnis dalam dan luar negeri Membangun investasi melalui penyaluran kredit berdasarkan kriteria dan syarat yang sesuai Menyediakan layanan penyimpangan dalam bentuk tabungan dan deposito, sebagai bentuk tugas bank sebagai penghimpun dana Menyusun rencana usaha (baik jangka pendek maupun jangka panjang) termasuk menetapkan target/sasaran usaha yang ingin dicapai Menyusun struktur organisasi berdasarkan bidang usaha/jasa maupun volume kegiatan Menggerakan/mendayagunakan segenap sumber daya manusia dan dana yang dikelola Melaksanakan pengawasan terhadap aktivitas bisnis bank
Struktur Organisasi Bank Dua konsep dasar: profit dan continuity (keberlanjutan usaha) Unsur-unsur yang terdapat dalam struktur organisasi: Pemegang Saham Dewan Komisaris: Ketua Komisaris, Anggota Komisaris, dan komisaris independen Dewan Direksi Pejabat Eksekutif Karyawan
Teori Rahasia Bank Teori Rahasia Bank yang bersifat mutlak (Absolutely Theory): bank mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia atau keterangan-keterangan mengenai nasabahnya yang diketahui Bank Karena kegiatan usahanya dalam keadaan apa pun juga. Dalam keadaan biasa atau dalam keadaan luar biasa Teori rahasia bank yang bersifat relative: bank diperbolehkan membuka rahasia atau memberi keterangan pada nasabahnya, jika untuk kepentingan yang mendesak, misalnya untuk kepentingan negara atau kepentingan hukum
Sumber Dana dan Prinsip Pengelolaan Dana Perbankan Dana yang berasal dari modal sendiri (Dana Pihak 1): dana yang berasal dari dalam Bank, baik dari pemegang saham maupun dari sumber lain Dana yang berasal dari pinjaman (dana Pihak 2): sumber dana yang berasal dari pinjaman bank lain maupun lembaga keuangan lain kepada bank Dana yang berasal dari masyarakat (dana pihak 3): sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Dana pihak 3 mempunyai resioko yang tinggi - tahun 1997/1998 penarikan dana besar besaran oleh nasabah
Manajemen Likuiditas Perbankan Adalah kemampuan suatu lembaga perbankan dalam memenuhi kebutuhannya yang bersifat jangka pendek. Kemampuan tersebut meliputi: Kemampuan menyediakan dana pada saat nasabah memerlukan penarikan dana depositornya Kemampuan menyediakan dana pada saat memenuhi permintaan kredit tanpa ada penundaan Kemampuan suatu perbankan dalam menjaga kondisi aktivitas operasional tetap likuid
Teori Manajemen Likuiditas Perbankan Theory of shiftability to the market, mengemukakan bahwa kondisi suatu perbankan akan terjamin jika bank tersebut menempatkan salah satu kebijakan finansialnya dengan membeli dan memiliki commercial paper (surat berharga) dari perusahaan atau negara dan juga daerah yang menjual obligasi, dimana commercial paper yang dibeli tersebut memiliki prospek dan kondisi yang baik, yang selanjutnya kepmilikan portofolio commercial paper tersebut akan menjadi current asset perusahaan yang sewaktu-waktu bisa diuangkan atau bisa diubah untuk mendukung likuiditas perusahaan The anticipated income theory, kemampuan seorang debitur dalam membayar pinjamannya dengan melihat pada future income debitur yang bersangkutan Commercial loan theory (productivity theory of credit/real bills doctrine), memfokuskan pada kondisi aktiva suatu lembaga perbankan yang terdapat di balancesheet dalam usahanya menjaga kondisi likuiditas bank secara stabil Theory doctrine of assets shiftability, suatu kondisi dimana pasar keuangan sudah berada dalam kondisi yang benar-benar stabil sesuai dengan yang diharapkan
Deposito Berjangka dan Perhitungan Bunga Alasan orang mendepositokan uangnya: Diposito dianggap sebagai tempat menyimpan uang dengan tingkat keamanan yang tinggi dan perolehan pendapatan dalam bentuk suku bunga yang jelas diterima setiap waktunya Penabung deposito biasnaya uangnya dijamin oleh pemerintah, terutama jika bank tersebut tergabung atau anggota dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Rumus untuk menghitung deposito: TITD = TTD x I x t /12 Keterangan: TITD: Total of interest time deposit atau jumlah dari bunga deposito berjangka TTD: Total time deposit atau jumlah deposito berjangka yang ditempatkan i: interest atau bunga yang ditetapkan oleh suau lembaga perbankan t: time atau jangka waktu yang dipilih nasabah tersebut berapa lama
Contoh: Diketahui bapak Iqbal berkeinginan mendepositokan uangnya di Bank Manala diJakarta selatan. Jumlah uang yang akan didepositokan sebesar Rp.83.500.000 denngan jangka waktu 3 bulan dan suku bunga deposito yang ditetapkan adalah 6%. Maka hitunglah jumlah bunga yang akan diterima oleh Bapak Iqbal tersebut nantinya ITD=TTD x I x t/12 = Rp.83.500.000 x 0.06 x 3/12 =Rp.1.252.500 Latihan: Diketahui bapak Iqbal berkeinginan mendepositokan uangnya di Bank Manala diJakarta selatan. Jumlah uang yang akan didepositokan sebesar Rp.125.250.000 denngan jangka waktu 3 bulan dan suku bunga deposito yang ditetapkan adalah 7%. Maka hitunglah jumlah bunga yang akan diterima oleh Bapak Iqbal tersebut nantinya
Perhitungan Jasa Perbankan Perhitungan model sistem bunga tunggal, lebih sederhana. Rumusnya JG = SRG x I / 365 Keterangan: JG: Jasa giro SRG: saldo rekening giro yang dimiliki i: interest atau bunga saldo giro yang ditetapkan oleh suatu lembaga perbankan 2. Perhitungan model bunga bertingkat Hampir sama dengan yang pertama, bedanya dipecahnya angka Giro tersebut dengan jumlah yang dibagi
Contoh Perhitungan model sistem bunga tunggal Diketahui Bapak Iqbal memiliki dana dalam bentuk saldo giro di bank mandala sebesar Rp.88.000.000 dan bank mandala memiliki beberapa ketentual yang telah ditegaskan tenntang tingkat bunga jasa giro yang ditawarkan kepada nasabahnya yaitu JG=SRG x I / 365 JG = Rp.88.000.000 x 5% /365 JG = Rp.12.054,8 Jumlah saldo Giro Jasa Giro Rp.0 – Rp. 5.000.000 Diatas Rp.5.000.000 – Rp.15.000.000 3% Daiatas Rp.15.000.000 – Rp.25.000.000 3.5% Diatas Rp.25.000.000 – Rp.35.000.000 4% Diatas Rp35.000.000 – Rp.50.000.000 4.5% Diatas Rp.50.000.000 – Rp.75.000.000 4.8 Diatas 75.000.000 – Rp.100.000.000 Diatas Rp100.000.000 – Rp.200.000.000 Diatas Rp.200.000.000 5% 5.2% 5.5%
Latihan Perhitungan model sistem bunga tunggal Diketahui Bapak Iqbal memiliki dana dalam bentuk saldo giro di bank mandala sebesar Rp.150.000.000 dan bank mandala memiliki beberapa ketentual yang telah ditegaskan tenntang tingkat bunga jasa giro yang ditawarkan kepada nasabahnya yaitu JG=SRG x I / 365 JG = JG = Jumlah saldo Giro Jasa Giro Rp.0 – Rp. 5.000.000 Diatas Rp.5.000.000 – Rp.15.000.000 3% Daiatas Rp.15.000.000 – Rp.25.000.000 3.5% Diatas Rp.25.000.000 – Rp.35.000.000 4% Diatas Rp35.000.000 – Rp.50.000.000 4.5% Diatas Rp.50.000.000 – Rp.75.000.000 4.8 Diatas 75.000.000 – Rp.100.000.000 Diatas Rp100.000.000 – Rp.200.000.000 Diatas Rp.200.000.000 5% 5.2% 5.5%
Contoh Perhitungan model Bunga bertingkat Diketahui Bapak Iqbal memiliki dana dalam bentuk saldo giro di bank mandala sebesar Rp.150.000.000 dan bank mandala memiliki beberapa ketentual yang telah ditegaskan tenntang tingkat bunga jasa giro yang ditawarkan kepada nasabahnya yaitu JG=SRG x I / 365 Tahap 1 = Rp.20.000.000 x 3.5% / 365 = Rp.1917,81 Tahap 2: Rp.80.000.000 x 5% /365 = Rp.10.958,9 Tahap 3= Rp.50.000.000 x 4.8% / 365 = Rp.6.575,34 Total = 19.452,05 Jumlah saldo Giro Jasa Giro Rp.0 – Rp. 5.000.000 Diatas Rp.5.000.000 – Rp.15.000.000 3% Daiatas Rp.15.000.000 – Rp.25.000.000 3.5% Diatas Rp.25.000.000 – Rp.35.000.000 4% Diatas Rp35.000.000 – Rp.49.999.999 4.5% Diatas Rp.50.000.000 – Rp.75.000.000 4.8 Diatas 75.000.000 – Rp.100.000.000 Diatas Rp100.000.000 – Rp.200.000.000 Diatas Rp.200.000.000 5% 5.2% 5.5%
Latihan Perhitungan model Bunga bertingkat Diketahui Bapak Iqbal memiliki dana dalam bentuk saldo giro di bank mandala sebesar Rp.250.000.000 dan bank mandala memiliki beberapa ketentual yang telah ditegaskan tenntang tingkat bunga jasa giro yang ditawarkan kepada nasabahnya yaitu JG=SRG x I / 365 Tahap 1 = Rp.20.000.000 x Tahap 2: Rp.80.000.000 x Tahap 3= Rp.150.000.000 x Total = Jumlah saldo Giro Jasa Giro Rp.0 – Rp. 5.000.000 Diatas Rp.5.000.000 – Rp.15.000.000 3% Daiatas Rp.15.000.000 – Rp.25.000.000 3.5% Diatas Rp.25.000.000 – Rp.35.000.000 4% Diatas Rp35.000.000 – Rp.49.999.999 4.5% Diatas Rp.50.000.000 – Rp.75.000.000 4.8 Diatas 75.000.000 – Rp.100.000.000 Diatas Rp100.000.000 – Rp.200.000.000 Diatas Rp.200.000.000 5% 5.2% 5.5%
Manajemen Perkreditan Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu lembaga atau institusi dengan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya untuk merencanakan, mengorganisasi, mengendalikan dan memimpin sehubungan dengan ruang lingkup dan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan kredit beserta aturannya Secara konsep manajemen memiliki 4 fungsi: Fungsi personalia Fungsi keuangan Fungsi produksi Fungsi pemasaran Konsep the right man and the right place
Penilaian kredit Character / karakteristik, menyangkut sisi psikologis calon penerima kredit itu sendiri yaitu karakteristik atau sifat yang dimilikinya seperti latar belakang keluarga, hobi, dll Capacity / kemampuan, menyangkut business record atau kemampuan seorang pembisnis mengelola usahanya terutama pada masa masa sulit sehingga nanti akan terlihat ability to pay atau kemampuan membayar Capital / modal, kemampuan modal yang dimiliki oleh seseorang pada saat ia melaksanakan bisnisnya tersebut. Dilihat dari balance sheet, income statement, roa, roe, dll Collateral / jaminan, barang atau sesuatu yang dapat dijadikan jaminan pada saat seseorang akan melakukan peminjaan dana dalam bentuk kredit kesebuah perbankan atau leasing Condition of economy / kondisi perekonomian, kondisi perekonomian yang berlangsung dalam suatu negara seperti tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi, angka inflasi, jumlah pengangguran, daya beli, dll
Pengawasan Kredit Pengawasan dengan model preventif control, dilakukan oleh perbankan sebelum kredit tersebut dicairkan. Tujuan menghindari kesalahan fatal dikemudia hari Pengawasan dengan model represif control, dilakukan pada saat kredit tersebut telah diberikan kepada debitur
Tingkat Kolektibilitas kredit Kredit lancar Kredit dalam perhatian khusus Kredit kurang lancer Kredit keraguan Kredit macet
Unsur-unsur kredit Kepercayaan Waktu Risiko Prestasi Adanya kreditur Adanya debitur
Jenis Kredit dan jangka waktunya Kredit berdasarkan jenisnya Kredit konsumtif Kredit produktif Kredit perdagangan Kredit menurut jangka waktu Kredit jangka pendek Kredit jangka menengah Kredit jangka panjang Kredit berdasarkan jaminan
Diskusi Apa yang harus dilakukan oleh bank apabila terjadi Default risk?
Thank You