KONFLIK DALAM DUNIA KERJA PERTEMUAN 9
PLURALISME DAN KONFLIK MERUPAKAN REALITAS HIDUP
DEFINISI KONFLIK Berasal dari kt con-ligere atau conffictum artinya : semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi, dan interaksi2 yang antagonis bertentangan. KONFLIK adalah relasi2 psikologis yg antagonis, berkaitan dg tujuan2 yg tidak bisa disesuaikan, interest2 yg eksklusif dan tidak bisa dipertemukan, sikap2 emosional yg bermusuhan, dan struktur2 nilai yg berbeda. KONFLIK (dlm situasi kerja) adalah konfrontasi antara individu atau kelompok yg dapat mempertinggi (menguntungkan) atau merintangi (merugikan tercapainya tujuan organisasi).
SUMBER-SUMBER KONFLIK DAPAT DIBEDAKAN DLM 3 KATEGORI POKOK : 1. FAKTOR KOMUNIKASI, DISEBABKAN OLEH BESAR- NYA PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI a. Banyaknya unit kerja yg tidak bisa berkomunikasi dengan baik b. Terjadinya salah faham c. Tidak lancarnya/baik komunikasi karyawan dan atasan d. Hubungan yang bersifat terlalu formal
FAKTOR STRUKTUR ORGANISASI a. Sistem birokrasi dan Overbirokratisasi b. Heterogenitas sifat pemimpin c. Supervisi yg terlalu ketat d. Sistem hadiah dalam kompetisi e. Limitasi Sumber energi f. Struktur organisasi yg berbentuk piramidal 3. Faktor tingkah laku pribadi a. Pribadi pemimpin b. Kepuasan dan apresiasi terhadap status sendiri c. Tujuan yang ingin dicapai.
HUBUNGAN KONFLIK DG SUKSES ORGANISASI Organisasi yg tdk mau menstimulir konflik akan menghadapi : a. Timbulnya cara berfikir yg stagnant b. Tidak mampu mengambil risiko dan keputusan yg tepat c. Condong menjadi dekaden, merosot, dan jadi minder d. Bisa mengakibatkan kematian/kebangkrutan organisasi. Org/prshn tanpa Konflik : tidak ada tantangan, tidak ada kemajuan, tidak ada stimulasi untuk evaluasi kekurangan/koreksi, kelesuan- kelambanan-kemalasan psikis, apatisme......stagnasi total. Konflik dlm batas2 yg wajar, merefleksikan : demokrasi, kebinekaan, perbedaan, perubahan, keragaman, perkembangan, pertumbuhan, aktualisasi diri..dll.
Perubahan Pandangan Tentang Konflik
Konflik Organisasi dan Prestasi Organisasi
SENI MENGELOLA KONFLIK membuat standar2 penilaian yang tegas menemukan masalah2 yg kontroversial dan konflik2 menganalisa situasi dengan cermat mengevaluasi konflik secara obyektif memilih aksi2 tertentu untuk koreksi/perbaikan kesalahan TEKNIK MENSTIMULIR KONFLIK stimulasi konflik melalui teknik (memutus/mengacau) komunikasi stimulasi konflik melalui teknik mengacau/merubah struktur stimulasi konflik dengan memasukkan orang baru.. dll.
ALAT2 UNTUK MEMECAHKAN KONFLIK Pemecahan Masalah Mendiskusikan dg musyawarah, melalui sikap kooperatif melepaskan perbedaan yg tidak prinsipiil, dan lebih banyak menemukan titik2 persamaannya. Mempersatukan tujuan Re-fokus pada tujuan bersama, tumbuhkan solidaritas utk bekerja secara kolaboratif dan percaya-mempercayai. Penghindaran Konflik Menghindari dan menarik diri dari berkonflik, menjauhkan diri dari clash terbuka. (Tetapi menimbulkan konflik bathin).
Ekspansi Sumber Daya Bila limitasi sumber daya menjadi penyebab, maka memperbesar sumber daya menjadi kunci meredakan konflik. Memperhalus Konflik Memperhalus penyelesaian konflik dg mencari titik temu ; mengecilkan perbedaan dan mempertinggi titik persamaan antara kelompok yg berkonflik. Kompromi Kedua pihak saling berjanji bersedia melepaskan sebagian dari tuntutannya; tidak ada pihak yg menang atau kalah secara mutlak, sehingga mencapai keputusan bersama.
Menerapkan tindakan otoriter Otoritas dan kewibawaan pimpinan/top manager merupakan suara pemutus bagi konflik interpersonal dan konflik antar kelompok. Mengubah Struktur Individual dan Organisasi Rotasi karyawan, membentuk badan koordinasi, dan memperluas partisipasi aktif karyawan..dll agar tercipta iklim psikis baru.