Keahlian Merancang Desain Berdasarkan Pada Kualitas Fungsi Penyebaran Oleh : Andi Hesti Fitriawati (060610) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Abstrak Suatu metodologi sistematis yang berdasarkan pada Kualitas Fungsi Deployment (QFD) menjadi prinsip-prinsip rekayasa desain. Quality Function Deployment meliputi semua elemen mulai dari desain, pemasok material mentah, produksi (Manufaktur), distribusi dan pelayanan produk yang telah disesuaikan dengan keahlian dan pengalaman di dalam mengembangkan produk secara keseluruhan untuk memenuhi customer needs dan harapan - harapan konsumen.
Pendahuluan Six Sigma dengan konsep desain produk dan manajemen telah banyak digunakan di perusahaan dengan tujuan untuk memastikan seragam tingkat kualitas produk dalam hal karakteristik serta layanan karakteristik. Six Sigma adalah suatu visi peningkatan kualitas menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO) untuk setiap transaksi produk (barang dan/atau jasa), upaya giat menuju kesempurnaan (zero defect-kegagalan nol). [Gaspersz, 2002 : 9].
Total Quality Management (TQM)' seringkali digunakan kadang-kadang bersama dengan dasar prinsip lean Six Sigma dan rekayasa. TQM merupakan pendekatan total organisasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang melibatkan semua manajer dan karyawan dalam menggunakan metode kuantitatif untuk terus meningkatkan organisasi dari proses, produk dan jasa.
Quality Function Deployment (QFD) dikembangkan oleh Yoji Akao di Jepang pada tahun 1972. Untuk menerjemahkan voice of customer ke dalam proses pengembangan produk, QFD menggunakan format matrik. Quality Function Deployment (QFD) adalah sebuah sistem pengembangan produk yang dimulai dari mendesain, proses Manufaktur sampai produk tersebut ke tangan konsumen, di mana pengembangan produk berdasarkan kepada kehendak konsumen. QFD adalah sebuah system untuk menerjemahkan keinginan konsumen kedalam kebutuhan perusahaan secara tepat ke setiap bagian dari riset dan pengembangan produk ke engineering dan manufaktur lalu ke pemasaran dan distribusinya, [Kaebernick H., 1997].
Metodologi Empat fase pembuatan QFD : 1. Perencanaan Produk 2. Perencanaan Desain 3. Perencanaan Proses 4. Perencanaan Produksi
HOUSE OF QUALITY Alat utama yang digunakan dalam QFD
Kebutuhan pelanggan dinyatakan di sebelah kiri matrik, Permintaan apa yang harus dipuaskan bagi pelanggan Identifikasi karakteristik produk yang dapat diukur untuk memenuhi keinginana pelanggan, “Bagaimana kebutuhan pelanggan tersebut bertemu dengan kebutuhan desain yang diperlukan?
Diagram Fishbone Diagram untuk menganalisa penyebab suatu masalah Terdiri dari 5 faktor penyebab : manusia, mesin, metoda, material, dan lingkungan Memberi informasi tentang penyebab-penyebab yang mungkin Dalam pengisian fishbone dibantu teknik brainstorming dan Nominal Group Teknik (NGT)
Gambar Diagram fishbone Prinsip umum diagram fishbone menunjukkan bahwa 70% dari semua masalah yang menyebabkan 10% dari penyebab.
Diagram Pareto Diagram yang menggambarkan prioritas masalah Perbandingan masalah terhadap keseluruhan Memberi informasi permasalahan yang harus segera diselesaikan Bisa membandingkan kondisi sebelum dan sesudah perbaikan
Gambar Diagram Pareto Prinsip umum diagram pareto menunjukkan bahwa besar masalah (80%) yang dihasilkan oleh beberapa penyebab utama (20%).
Kesimpulan Karya ini menunjukkan sebuah metodologi dasar untuk menerapkan prinsip-prinsip Six Sigma dan peningkatan mutu di bidang akademisi. Namun demikian, sangat jelas bahwa konsep 'Six Sigma' sangat baik digunakan untuk proses desain tentunya dan dapat mencapai banyak pelurusan proses.
TERIMA KASIH Pengendalian Kualitas, Juni 2009