JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN OLEH ANDI MARIANI RAMLAN (Dosen Pembina Mata Kuliah Profesi Pendidikan)
A. Pendahuluan Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang menghendaki guru harus bekerja secara profesional. Bekerja sebagai seorang yang profesional berarti bekerja dengan keahlian dan keahlian hanya dapat diperoleh melalui pendidikan khusus. Guru tentu telah mengikuti pendidikan keahlian melalui lembaga pendidikan yang ditandai dengan diberikannya sertifikat atau akta mengajar.
Yang menjadi pertanyaan??? Apakah sudah benar guru bekerja secara profesional? Bagaimana sebenarnya guru yang profesional dalam pembelajaran? Uraian berikut memberikan pemahaman tentang tugas profesionalisme guru dalam pembelajaran.
B. Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Banyak kegiatan yang dapat dipilih guru. Tetapi tidak ada rumus sederhana untuk mencocokkan kegiatan dengan sasaran. Apa yang dianggap baik untuk seorang guru atau sekelompok siswa bisa saja tidak memuaskan dalam situasi lain. Anda perlu mengetahui berbagai pilihan anda, manfaatnya dan juga berbagai bahan penunjang yang mungkin diperlukan. Anda juga dapat memilih pilihan yang menurut anda dapat mencapai sasaran yang telah anda tetapkan, baik dari segi ciri siswa maupun dari segi ciri siswa maupun dari segi persiapan mereka.
Pola Pembelajaran yang Efektif Ada banyak jalur untuk belajar. Kita pasti mengenal metode mengajar dan kegiatan belajar yang umum digunakan. Misalnya metode ceramah, menjelaskan materi, menulis di papan tulis, memperagakan, dan menggunakan media pembelajaran. Pola (penyajian di kelas, belajar mandiri dan interaksi guru-siswa) adalah kategori yang mengelompokkan sebagian besar metode pengajaran dan pembelajaran.
Setiap kegiatan pengajaran, apakah yang ditentukan guru atau yang diperuntukkan bagi murid untuk belajar mandiri ada hubungannya dengan salah satu dari ketiga pola tersebut. Dan sebaiknya kita tidak menggunakan ketiga pola ini dengan sembarangan ketika merencanakan program pengajaran. Mengapa, ada beberapa alasan: (1) dari pengetahuan tentang gaya belajar, kita tahu bahwa, baik metode kelompok maupun metode mandiri harus digunakan. Banyak siswa dapat belajar mandiri, sementara siswa lainnya lebih senang belajar berkelompok. Perbedaan diantara siswa ini mengharuskan kita meng-gunakan berbagai metode pengajaran yang berbeda pula.
(2) Kondisi dan asas belajar menyebabkan kita tanggap akan perlunya memilih metode yang memberi peluang untuk peran serta aktif siswa dalam segala kegiatan belajar. (3) Jika kita siap menggunakan teknologi pengajaran yang baru (TV, komputer, video dan lain-lain), penekanan biasanya diberikan pada penyajian kelompok, atau pada kegiatan belajar mandiri. Pada kedua jenis penyajian ini tidak ada kesempatan berinteraksi antara guru siswa secara tatap muka. Menyediakan bahan ajar yang cukup bagi kelompok kecil haruslah diperhatikan.
Secara keseluruhan, metode penyajian kelompok dan belajar mandiri paling berhasil mencapai sasaran dalam ranah afektif dan psikomotor. Cara terbaik untuk mencapai sasaran dalam ranah afektif adalah melalui kelompok kerja sama. Ketika menerima dan mengemukan pendapat dalam diskusi, siswa dapat terdorong untuk belajar, membantu menajamkan pertimbangan dan mengembangkan kemampuan untuk berdebat. Alasan di atas dan alasan lainnya menyebabkan hal berikut diperlukan untuk merencanakan pembelajaran dengan berhasil: pemahaman terhadap pola belajar mengajar, manfaatnya dan kelemahannya, serta teknik yang dapat diterapkan di dalam setiap kategori.
C. Kondisi dan Asas untuk Belajar yang Berhasil, antara lain: Persiapan Sebelum Mengajar Sasaran Belajar Susunan Bahan Ajar Perbedaan Individu Motivasi Sumber Pembelajaran Keikutsertaan Balikan Penguatan Latihan dan Pengulangan Sikap Mengajar
D. Metode Penyajian 1. Keunggulan Metode Penyajian Manfaat memilih metode penyajian untuk pencapaian sasaran pengajaran tertentu mencakup hal-hal berikut; a) ceramah atau format penyajian lainnya adalah metode yang telah dikenal dan diterima secara konvensional baik dikalangan pengajar maupun siswa; b) ada beberapa pengajar yang merasa bahwa untuk mempertahankan status mereka atau menambah wibawa di mata siswa, mereka perlu berbicara di depan kelas; c) dari segi tujuan, waktu dapat dihemat karena dalam jangka waktu tertentu lebih banyak informasi dapat disajikan dengan metode penyajian daripada dengan metode lain; d) sejumlah besar mahasiswa dapat dilayani dalam waktu yang sama, yang jadi pembatas hanyalah ukuran ruangan; e) cara ini layak diterapkan sebagai metode komunikasi apabila informasi yang akan disampaikan mengharuskan sering terjadinya perubahan dan pemutakhiran.
2. Kelemahan Metode Penyajian Kelemahan metode penyajian terbukti melalui keterangan berikut; a) siswa dibatasi keikutsertaannya, mereka hanya monoton, mendengar, mencatat dan hanya sedikit atau sama sekali tidak ada kesempatan untuk bertukar pendapat dengan pengajar; b) adanya keharusan bagi pengajar untuk menyajikan bahan ajarnya dengan cara yang menarik, bergairah dan penuh tantangan agar perhatian siswa tetap tertuju pada penyajiannya selama pembelajaran berlangsung; c) ketika guru memberikan ceramah atau memperagakan sesuatu kepada siswa di kelas, diandaikan siswa memperoleh pengertian yang sama, tingkat pemahaman yang sama dan pada waktu yang sama pula; d) apabila diizinkan bertanya, pengajaran akan terhenti dan beberapa siswa siswa terpaksa menunggu sampai pertanyaan itu terjawab sebelum dapat mengikuti penyajian selanjutnya.; e) penyajian lisan tanpa disertai keikutsertaan siswa secara terencana, hanya dapat diingat dalam jangka waktu yang pendek.
3 . Penerapan Ada situasi dan waktu tertentu yang cocok untuk penyampaian bahan ajar dengan metode penyajian kepada sekelompok siswa, yaitu sebagai berikut; a) sebgai pendahuluan , ikhtisar, atau pengarahan pokok bahasan baru; b) bertujuan untuk memberi semangat baru atau membangkitkan tujuan untuk mempelajari sebuah bahan ajar atau pokok bahasan; c) untuk menyampaikan informasi penting atau informasi mendasar sebagi latar belakang umum atau persiapan yang diperlukan, yang tidak mudah diterima sebelum siswa mengikuti kegiatan kelompok kecil atau kegiatan perseorangan; d) untuk memperkenalkan perkembangan mutakhir dalam suatu bidang, terutama apabila waktu persiapan terbatas; e) untuk memberi kesempatan siswa menyajikan laporan di depan kelas; f) sebagai ikhtisar atau rangkuman ketika menyelesaikan pengajaran tentang sebuah pokok bahasan atau satuan pelajaran.
4 . Rencana Keikutsertaan Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan mengurangi waktu untuk pola penyajian bahan ajar dan lebih menyukai pola belajar mandiri dan kegiatan kelompok kecil. Anda harus menimbang secara hati-hati keunggulan dan kelemahan pola pengajaran dari segi sasaran pengajaran yang akan dicapai. Kemudian apabila penyajian ini layak, putuskan bagaimana bentuk penyajian tersebut, ceramah lisan, ceramah dengan menunjang, media saja, atau apapun yang dianggap cocok. Ingat bahwa proses belajar akan berlangsung dengan baik apabila siswa terlibat aktif. Karena itu, perlu direncanakan kegiatan yang mengikutsertakan siswa pada waktu menggunakan format penyajian.
E. Belajar Mandiri Dari ketiga pola mengajar dan belajar, belajar mandiri memperoleh perhatian terbanyak dalam rencana rancangan pengajaran. Sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai prinsip belajar, terdapat bukti untuk menunjang pendapat bahwa belajar harus dilakukan oleh individu untuk dirinya sendiri dan bahwa hasil belajar maksimal diperoleh apabila siswa bekerja menurut kecepatannya sendiri, terlibat aktif dalam melaksanakan berbagai tugas belajar khusus dan mengalami keberhasilan dalam belajar. Beberapa komponen dalam belajar mandiri atau terkait; 1) ciri, 2) keunggulan; 3) kelemahan; 4) tata cara; 5) contoh; 6) kontrak siswa; 7) buku ajar/lembar kerja; 8) buku belajar mandiri terprogram atau pengajaran berdasarkan komputer; 9) pita rekaman suara atau lembar kerja; 10) media pandang atau lembar petunjuk; 11) paket nekamedia; 12) sistem pengajaran perseorangan ; 13) metode tutorial dengan media suara.
Tugas dikumpulkan sebelum ujian final Profesi Pendidikan Perencanaan (2-12-2014) 1. Jelaskan kegiatan guru dalam pembelajaran! 2. Kemukakan ciri pembelajaran yang efektif! 3. Jelaskan kondisi dan asas belajar yang dianggap berhasil! 4. Tuliskan 4 kompetensi yang harus dimiliki guru terkait dengan tugas profesionalnya dan jelaskan 2 diantaranya! 5. Tuliskan kompetensi tambahan bagi guru yang memegang jabatan sebagai kepala sekolah dan 6 kompetensi yang harus miliki oleh pengawas sekolah!
SEKIAN DAN TERIMA KASIH Wasalam and salam pembelajar, belajar untuk memahami dan target sukses!!! Good Luck for all, aamiin... Doa and ikhtiar yang berberkah..