KOMUNIKASI BERDASARKAN BERBAGAI BUDAYA/ ETNIK OLEH HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS, 2009
ANIMAL SYMBOLICUM Coba anda bayangkan bila monyet piaraan Didy dapat berbicara! Ketika pemiliknya makan pisang, monyet tidak sekadar mengernyitkan dahi tetapi akan mengatakan: “ Bagi-bagi dong pisangnya” bahkan si monyet pun akan berpikir bagaimana membeli dan menanam sendiri, karena dengan menguasai bahasa si monyet akan menguasai pengetahuan. Homo symbolicum lebih luas cakupannya dibanding homo sapiens, sebab dalam berpikir manusia menggunakan simbol. Tanpa bahasa manusia juga tidak mungkin mengembangkan kebudayaan, karena tanpa itu mereka tidak mampu meneruskan nilai-nilai dari generasi ke generasi
KESADARAN KEKEMAJEMUKAN Kesadaran multikulturalitas dalam pendirian NKRI >> Bhinneka Tunggal Ika Praktik manajemen kebangsaan selama ini baru mampu kesadaran pluralitas Kecenderungan yang terjadi, multikulturalitas atau kemejemukan budaya dan etnik selama ini diperlakukan sebagai ancaman keutuhan berbangsa, maka isu-isu etnik dinyatakan sebagai ancaman SARA.
MASYARAKAT PLURAL (plural society) Dasar bagi tatanan masyarakat multikultural (multicultural society), Masyarakat dan budaya berinteraksi dan berkomunikasi secara intens. Berbagai unsur masyarakat dengan ciri-ciri budaya berbeda. Masing-masing unsur masyarakat itu hidup dalam dunianya sendiri-sendiri. Hubungan ditandai dominasi dan karena itu juga diskriminasi (walau sangat tersamar)
MASYARAKAT MULTIKULTURAL (multicultural society) Interaksi aktif di antara masyarakat dan budaya yg plural terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai unsur yang ada dalam masyarakat dipandang dan ditempatkan dalam kedudukan yang sejajar dan setara Dengan demikian tercipta keadilan di antara berbagai unsur/ budaya yang berbeda itu.
MULTIKULTURALISME Beragam adalah khasanah/ kekayaan Beragam lebih bermakna dari seragam Sejajar, setara Toleran atas perbedaan Rasa hormat dan penghargaan
Mengkomunikasikan hal-hal mengenai diri kita Cara makan Cara berpakaian Apa yang kita makan Cara bersosialisasi Mengkomunikasikan hal-hal mengenai diri kita
KOMUNIKASI Sistem tanda, pesan, saluran komunikasi, acuan Pengirim Penerima pesan MEDAN MAKNA YANG SAMA
HAKIKAT KOMUNIKASI Tidak hanya menyampaikan pesan Juga memelihara hubungan sosial timbal balik Penutur dan Mitra Tutur memiliki muka. Muka itu harus dijaga, diselamatkan, dihormati, dan dihargai
KESANTUNAN KOMUNIKASI Citra setiap orang agar dihormati dengan jalan memberikan kebebasan pilihan & tindakan Citra setiap orang yg ingin apa yg dimiliki, dilakukan, nilai-nilai yg diyakini, diakui orang sebagai sesuatu yg baik NEGATIF POSITIF
STRATEGI KESANTUNAN POSITIF Berikan perhatian (Aduh, aroma masakannya. Aku pasti suka) Tunjukkan simpati (Ondeh, rancak bajunyo lai.) Gunakan pemarkah identitas (come here, honey!) Nampakkan persetujuan (A:Saya putuskan bantu. B:Ha, itu baru teman! Hindari ketidaksetujuan (A:Setuju? B:Ya, ya ya saya setuju) Tegaskan kesamaan minat, keinginan, dll Perhatikan keinginan lawan Tawaran dan janji (Besok saya datang lagi) Tunjukkan optimisme (Saya yakin kita berpandangan sama) Libatkan dalam aktivitas (Ayo, kita makan) Berikan atau tanyakan alasan Tunjukkan resiprokalitas (Besok giliran saya yang ke rumah kamu) Berikan hadiah (konkrit atau abstrak)
STRATEGI KESANTUNAN NEGATIF Gunakan ujaran tidak langsung (Aduh, kok panas sekali ya?) Gunakan pagar (Saya bertanya dalam hati, apa dia mau?) Tunjukkan rasa pesimis (Saya mau bertanya, tapi kuatir ibu terganggu) Perkecil paksaan (Kalau Bapak punya waktu, boleh sy dtg?) Berikan penghormatan (Hanya Bapak yang dapat membantu saya) Minta maaf (Maafkan saya karena tidak menepati janji) Gunakan bentuk impersonal (Barang2 itu tampaknya perlu dipindahkan) Ujarkan ujaran yang bersifat umum (Pemain dilarang merokok)
TIPS Lakukan komunikasi apa adanya tanpa basa basi Gunakan kesantunan positif Gunakan kesantunan negatif Lakukan komunikasi off record Diam saja