PELVIC ORGAN PROLAPSE Kelompok 1B Hasan bukhari Linda Rahayu Ningsih Novi Yohana Puspa Delima Sari R.Bobby Wibisono.S. Zainul Fatimah
Definisi Prolapsus organ pelvic (POP) adalah keadaan abnormal turunnya atau herniasi organ pelvic dari lokasi normal tempat melekatnya atau dari posisi normal di dalam panggul (Lazarou, 2014). POP adalah turunnya satu atau lebih dari struktur panggul (kandung kemih, rahim, vagina) dari lokasi anatomi yang normal menuju atau melalui vagina (Kuncharapu et al, 2010). Hal ini merupakan kondisi anatomis, perpindahan ke arah bawah organ panggul dari lokasi normal anatomis (Bo et al, 2007).
Anatomi
Epidemiologi 200.000 wanita Amerika menjalani operasi POP setiap tahunnya. Wanita Amerika memiliki risiko 11,1% operasi POP pada usia 80 tahun, dengan hampir 30% menjalani lebih dari satu prosedur. Di negara Inggris, insidensi pasien rawat inap di rumah sakit dengan prolaps adalah 2,04 per 1000 orang setiap tahun. Menurut Women’s Health Initiative, 41% wanita usia 50-79th memiliki POP, termasuk sistokel (34%), rektokel (19%), dan prolaps uteri (14%). (BMJ, 2016)
Etiologi Kelemahan alat penyangga: ligamen, fasia, dan otot dasar panggul. Kelainan kongenital Trauma akibat persalinan atau pembedahan Hipotrofi akibat proses menua (Syamsuhidajat dan de Jong, 2004)
Faktor Risiko (Kuncharapu et al, 2010). CATEGORY RISK FACTORS Ethnicity Hispanic adults General Advancing age, increasing body mass index, menopause, low socioeconomic status Increased intra-abdominal pressure Chronic cough caused by smoking, chronic lung disease, straining with chronic constipation or repeated heavy lifting Obstetric Current pregnancy, previous prolonged labor, instrumental delivery, episiotomy, increasing parity, weight of babies Previous surgery Hysterectomy, previous prolapse surgery (Kuncharapu et al, 2010).
Patofisiologi Etiologi Faktor Risiko Kerusakan/lemahnya otot pelvic dan jaringan penyokong Pelvic Organ Prolapse Sistokel Rektokel Prolaps uterus Peregangan dan lemahnya Pubocervical fascia (penurunan dinding anterior vagina) Defect Rectovaginal fascia (penurunan dinding anterior vagina) Penurunan otot levator ani (Pelvic floor dysfunction)
U.S Department of Health and Human Services, 2014; Mayo Clinic, 2014). Manifestasi klinis Sistokel Prolaps uterus Rektokel Tonjolan pada vagina Perasaan bahwa ada sesuatu yang jatuh dari vagina Sensasi berat atau penuh pada panggul Kesulitan memulai BAK Perasaan BAK yang tidak selesai Sering dan mendesak untuk BAK Stress urinary incontinence (keluarnya sedikit urin ketika terdapat gerakan yang menyebabkan tekanan pada kandung kemih seperti batuk, bersin, dan ketawa) Retensi urin (tidak mampu untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya) Sensasi berat atau tarikan pada pelvik Jaringan menonjol dari vagina Stress urinary incontinence atau retensi urin Kesulitan BAB Low back pain Merasa seolah-olah sedang duduk di sebuah bola kecil atau seolah-olah ada sesuatu yang jatuh dari vagina Tonjolan jaringan lunak pada vagina yang mungkin menonjol melalui lubang vagina Sensasi penuh/tekanan pada rektum Perasaan rektum belum sepenuhnya kosong ketika BAB U.S Department of Health and Human Services, 2014; Mayo Clinic, 2014).
Indikasi Operasi Prolaps uteri Management konservatif gagal Hal yang harus diperhatikan sebelum operasi kondisi medis dan usia Keparahan gejala Pasien pilihan (operasi atau tidak operasi) Adanya kondisi panggul lain yang membutuhkan pengobatan secara bersamaan, termasuk kemih atau inkontinensia fecal Ada atau Tidak adanya uretra hipermobilitas Ada atau tidak adanya dasar panggul neuropati Sejarah operasi panggul sebelumnya (Lazarou, 2014).
Pasien dengan derajar ringan (grade 1) Kontraindikasi Kehamilan Pasien dengan derajar ringan (grade 1) (Lazarou, 2014).
(Mayo clinic, 2014; Physician, 2007). Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan ginekologi umum (posisi litotomi) Pemeriksaan inspekulo pada saat pasien beristirahat dan dengan mengedan Manuver Valsava Jika prolaps masih tidak jelas: pasien diminta mengejan sambil berdiri dengan satu kaki di atas kursi pemeriksaan vagina dengan jari pemeriksaan rektovaginal (Mayo clinic, 2014; Physician, 2007).
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium Kultur urin Pemeriksaan ultrasonografi panggul Cystography X ray/MRI (Mayo clinic, 2014; Physician, 2007).
PENATALAKSANAAN Surgical Non surgical 1. Pemasangan pesarium 2. Latihan otot dasar panggul 1. Sistokel : kolporafi anterior 2. Rektokel : kolporafi posterior 3. Prolaps uterus : histerektomi Buku ajar ilmu bedah, dejong 4. Ventrofikasi 5. Manchester (Syamsuhidajat dan de Jong, 2004)
Tipe Pesarium Tipe Mekanisme kerja Indikasi Keterangan Ring Suportif Sistokel , prolaps uteri ringan Ketebalan, ukuran, dan rigiditas bervariasi Donut Semua prolaps kecuali defek posterior berat Lever Sistokel, penurunan uterus ringan Mengikuti kurvatura vagina Dish Prosisdensia berat Stem Sistokel ,prosisdensia ringan Cube Mengisi ruang Semua prolaps Perlu dilepas setiap hari Inflantable (Syamsuhidajat dan de Jong, 2004)
1. VENTROFIKSASI Dilakukan pada wanita muda yang masih menginginkan anak. Cara melakukannya adalah dengan memendekkan ligamentum rotundum atau mengikat ligamentum rotundum ke dinding perut atau dengan cara operasi Purandare (membuat uterus ventrofiksasi).
OPERASI MANCHESTER 1. Operasi ini disarankan untuk penderita prolapsus yang masih muda. 2. Dilakukan amputasi serviks uteri, dan penjahitan ligamentum kardinale yang telah dipotong, di depan serviks dilakukan pula kolporafi anterior dan kolpoperineoplastik.
HISTEREKTOMI VAGINA Dilakukan pada prolapsus uteri tingkat lanjut (derajat III dan IV) dengan gejala pada saluran pencernaan dan pada wanita yang telah menopause. Setelah uterus diangkat, puncak vagina digantungkan pada ligamentum rotundum kanan dan kiri atas pada ligamentum infundibulo pelvikum, kemudian operasi akan dilanjutkan dengan kolporafi anterior.
KOLPOKLEISIS (KOLPOKTOMI) Bagi wanita yang tidak menginginkan fungsi vagina (aktivitas seksual dan memiliki anak) dan memiliki risiko komplikasi tinggi. Operasi ini dilakukan dengan menjahit dinding vagina depan dengan dinding vagina belakang, sehingga lumen vagina tertutup dan uterus terletak di atas vagina.
Daftar Pustaka Lazarou, G. 2014. Pelvic organ prolapse. Medscape. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/276259-overview Kuncharapu, I., Majeroni, B.A., Johnson, D.W. 2010. Pelvic organ prolapse. Am Fam Physician; 81(9): 1111-1117 Bo, K., Berghmans, B., Morkved, S., Kampen, M.V. 2007. Evidence-Based Physical Therapy for the Pelvic Floor: Bridging science and clinical practice. Elsevier Health Science: 105-106 Syamsuhidajat, R., de Jong, W. 2004. Buku Ajar: Ilmu Bedah ed 2, Jakarta: EGC BMJ best practice. 2016. Uterine Prolaps. Available from: http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/659/basics/pathophysiology.html Mayo Clinic. 2014. Uterine prolapse. Available from: http://www.mayoclinic.org/disease-condtions/uterine-prolapse/basics/test-diagnoses/con-20027708 Mayo clinic. 2014. Porsterior prolapse (Rectocele). Available from: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rectocele/basics/symptoms/con-20027826 Mayo clinic. 2014. Anterior prolapse (Cystocele). Available from: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystocele/basics/symptoms/con-20026175 U.S. DEPARTMENt OF HEALTH AND HUMAN SERVICES. 2014. Cystocele. National Institutes of Health. Available from: http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/urologic-disease/cystocele/Pages/facts.aspx Physician, C.F. 2007. Step-by-step approach to managing pelvic organ prolapse. 53(3): 485–487