REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ORGANISASI DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Advertisements

INDIKATOR KINERJA RS HOSIZAH.
Tugas on line 1 manajemen rekam medis
Penerapan Telemedicine:Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pemerintahan
Kuliah Pertemuan 3 Manajemen Logistik Obat
Pertemuan ke-10 SI Yankes Pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Sistem Informasi Pelaporan Rumah Sakit
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
Tugas Manajemen Rekam Medis
PERENCANAAN TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT
PERANCANGAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI (2)
SIM-RS Dalam Strategi Pengembangan RS
Jl. Prof. DR. Latumeten No. 1 Jakarta D IREKSI.
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
DISTRIBUSI TEORITIS.
DATA dan SISTEM INFORMASI DI RUMAH SAKIT
SENSUS DATA PASIEN Oleh : Yati Maryati.
TINJAUAN HUKUM ATAS BERKAS REKAM MEDIS (Medical Record) Husen Kerbala, SH,CN Referensi : Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tgl 12 Maret 2008.
POLA KETENAGAAN Djoti Atmodjo.
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT
PENAKSIRAN PARAMETER.
DOKUMENTASI KLINIS dan REKAM KESEHATAN
DATA SEBAGAI SUMBER DAYA
PELAYANAN KESEHATAN/ RS
GLOSSARY/ ISTILAH STATISTIK RS
COSTING INA CBG’S.
PENYAJIAN DATA DATA YANG DIKUMPULKAN TIDAK AKAN BANYAK BERMAKNA APABILA TIDAK DISAJIKAN DENGAN BAIK. DATA UMUMNYA DISAJIKAN DALAM BENTUK TABEL SEPERTI.
UKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DI INDONESIA
KINERJA RSUD KELET-DONOROJO Tahun 2010 –2015
STATISTIK DATA KLINIS DAN DATA CASEMIX
ANALISA BEBAN KERJA, KEBUTUHAN TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
Pertemuan ke-10 SI Yankes Pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
PARAMETER EPIDEMIOLOGI
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN
TEMU – 5 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung angka insidens dan prevalensi.
Administrasi Rumah Sakit
SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
STATISTIK DAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
MATERI PENGKAYAAN SIK II DEASY ROSMALA DEWI, MKES
INDIKATOR BOR, TOI dan BTO PERTEMUAN KE 3 YATI MARYATI, SKM
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT PERTEMUAN KE 10 YATI MARYATI, SKM
SISTEM PENGARSIPAN (PENOMORAN) PERTEMUAN 14 LILY WIDJAYA, SKM,MM
TUGAS INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 7 YATI MARYATI, SKM
MEMBUAT INDIKATOR RUMAH SAKIT PERTEMUAN KE 5 YATI MARYATI, SKM
Indikator Kinerja Pelayanan RSUD Provinsi NTB
TEMU – 5 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa mampu menghitung angka insidens dan prevalensi.
DISTRIBUSI FREKUENSI   DISTRIBUSI FREKUENSI ADALAH TABEL FREKUENSI YANG MENGELOMPOKKAN DATA YANG BELUM TERKELOMPOK KE DALAM KELAS - KELAS SEHINGGA MENJADI.
REGISTRASI PENDAFTARAN DAN PELAYANAN RAWAT INAP PERTEMUAN 4
SISTEM INFORMASI KESEHATAN II 14 KALI PERTEMUAN YATI MARYATI, SKM
Perencanaan Tenaga Keperawatan
ANALISIS BIAYA DAN BREAK EVEN POINT PERTEMUAN IX MUNIROH,SE.,MM
Status Gizi pada Pasien Diare Akut Di Ruang Rawat Inap Anak
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT LILY WIDJAYA,SKM.,MM
STATISTIK KESEHATAN (ANGKA KEMATIAN) PERTEMUAN 11
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
KUALITAS DATA DALAM LAPORAN STATISTIK
DATA SEBAGAI SUMBER DAYA
DATA dan SISTEM INFORMASI DI RUMAH SAKIT
Konsep Dasar Biostatistika
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
Kebumen, 22 Februari KINERJA PELAYANAN RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN TAHUN
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 3 MK Mandatkes.
PERENCANAAN SDM RAPAT. DASAR HUKUM Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 81/MENKES/SK/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia.
RUMUS mencari Nilai Rata-rata : =AVERAGE(…,…,…,).
Transcript presentasi:

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN GRAFIK BARBER JOHNSON PERTEMUAN 9 YATI MARYATI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian Grafik barber Johnson Menjelaskan kegunaan Grafik Barber Johnson Menjelaskan parameter efisiensi dalam GBJ Memahami langkah-langkah pembuatan GBJ Membuat Grafik Barber Johnson Menjelaskan makna Grafik Barber Johnson

GRAFIK YANG MENYAJIKAN EFISIENSI PENGELOLAAN RS Pencipta: Barry Barber, M.A., Ph.d, Finst P., AFIMA dan David Johnson M. Sc., dalam tahun 1973 Grafik yang menyajikan tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit, dengan mendayagunakan statistik rumah sakit dalam rangka memenuhi kebutuhan manajemen akan indikator efisiensi pengelolaan rumah sakit.

GUNA GRAFIK BARBER JOHNSON Perbandingan dalam kurun waktu Memonitor kegiatan Perbandingan antar rumah sakit Kecenderungan perkembangan kegiatan dalam beberapa tahun dapat dilihat pada grafik dengan jalan membandingkan terhadap standard yang telah ditetapkan. Meneliti akibat perubahan kebijakan Meneliti suatu kebijakan realokasi tempat tidur atau keputusan untuk memperpendek length of stay.

PARAMETER INDIKATOR EFISIENSI BOR= Bed Occupancy Rate: Prosentase tempat tidur yang digunakan BOR= 75%-85% ALOS= Average Length of Stay: rata-rata lama rawat/ P LOS= 3-12 Hr TOI= Turn Over Interval: rata-rata waktu luang tempat tidur tidak dipakai TOI= 1-3 Hr BTO= Bed Turn Over= Thoughput: Produktivitas tt= frekwensi penggunaan tt BTO= >30 Kali

DATA STATISTIK YANG DIPERLUKAN Jumlah tempat tidur tersedia= A Rata-rata jumlah tempat tidur terisi= O Jumlah pasien keluar hidup & mati = D Ke3 angka ini harus didiasumsikan terlebih dahulu: Angka dalam 1 tahun atau Angka rata-rata dalam setahun

DATA STATISTIK YANG DIPERLUKAN Dari Ke3 angka ini diturunkan 4 parameter: BOR disingkat P= O/A x 100% ALOS disingkat L= (O X 365)/D TOI disingkat T= (A-O) x 365/D BTO disingkat B= D/A Perhitungan ke 4 parameter ini untuk periode setahun untuk mendapat titik pada grafik Barber Johnson

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT GRAFIK 1. Gambar sumbu absis (X): horizontal  Merupakan garis TOI 2. Gambar sumbu ordinat (Y): vertikal  Merupakan garis ALOS 3. Gambar garis BOR 50%, 70%, 75%, 80%, 90% 4. Gambar garis BTO= 30, 20, 15, 12,5 5. Gambar garis TOI 1 hr, 3 hr

Bed Occupancy Rate (BOR) Menghitung BOR : BOR= rata-rata jumlah hari rawat jumlah tempat tidur tersedia BOR= P= O/A x 100% A= Jumlah tempat tidur tersedia O= Rata-rata tempat tidur terisi = Rata-rata jumlah hari rawat perhari

ALOS Rumus : ALOS= L= O X 365 D ALOS = Rata-rata Lama rawat Pasien keluar H+ M (dalam 1 tahun) Rumus : ALOS= L= O X 365 D Rata-rata tempat tidur terisi= rata-rata jl hari rawat perhari= O Jl. Pasien keluar hidup & mati = D Dalam rumus ini Jumlah hari rawat dianggap = jumlah lama rawat ( perhitungan berbeda) Rumus: ALOS= Jumlah lama rawat pasien Keluar dalam 1 th jumlah pasien keluar dalam 1 tahun

BTO BTO= rata-rata jumlah pasien yg menggunakan setiap tempat tidur dalam tahun ybs= B Rumus B= D/A D= jumlah pasien keluar H + M A= rata-rata tempat tidur yg siap pakai

TOI TOI=rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur yg tidak terisi= T Rumus T= ( A-O) x 365/D A= rata-rata tempat tidur yg siap pakai O= rata-rata tempat tidur terisi dalam 1 th = rata-rata jumlah hari rawat D= jumlah pasien keluar H + M

TITIK EFISIENSI Titik yang dicari adalah titik temu keempat parameter ( BOR, ALOS, BTO, TOI) Bila tidak bertemu dalam 1 titik berarti ada terjadi kesalahan dari nilai parameter yg ada Titik efisien bila berada dalam daerah batasan.

LANGKAH AWAL MEMBUAT GRAFIK Pertama: Gambar sumbu horizontal X – absis Kedua : Gambar sumbu vertical Y – ordinat X – absis adalah turnover interval dan Y – ordinat adalah length of stay

GAMBAR GRAFIK BOR 50% BOR= 50% Jumlah tt terisi (O) = 50% Maka O=1/2 tt tersedia (A) O= ½ A Rumus ALOS= L= O x 365/D = ½A x 365/D Rumus TOI = T= (A-O) x 365/D= ½ A x 365/D Berarti BOR 50% digambar dg L=T (ALOS = TOI) Hubungi titik (0,0) dengan (1,1) Berarti : BOR 50% digambar dg hubungi titik (0,0) dg (1,1)

GAMBAR GRAFIK BOR 70% BOR= 70% Jl. Tt terisi (O) = 70% maka O=70/100 tt tersedia (A) O= 70/100 A ALOS = L= O x 365/D = 70/100A x 365/D LxD= 70/100A x 365 TOI = T= (A-O) x 365/D= (A-70/100A) x 365/D TxD= 30/100A x 365 100/70 LxD = 100/30 TxD L:T= 0,7: 0,3= 7:3 3L=7T Berarti : BOR 70% digambar dg hubungi titik (0,0) dg (3,7)

GAMBAR GRAFIK BOR=75% 100/75 LxD = 100/25 TxD BOR= 75% Jl. Tt terisi (O) = 75% maka O=75/100 tt tersedia (A) O= 0,75 A ALOS= L= O x 365/D = 75/100A x 365/D LxD= 75/100A x 365 TOI = T= (A-O) x 365/D= (A-75/100A) x 365/D TxD = 25/100A x 365 100/75 LxD = 100/25 TxD L:T= 0,75: 0,25= 3:1 L=3T Berarti BOR 75% digambar dg hubungi titik (0,0) dg (1,3)

GAMBAR GRAFIK BOR=80% BOR= 80% Jumlah tt terisi (O) = 80% Maka O=80/100 tt tersedia (A) O= 0,8 A ALOS= L= O x 365/D = 80/100A x 365/D LxD= 80/100A x 365 TOI = T= (A-O) x 365/D= (A-80/100A) x 365/D TxD = 20/100A x 365 100/80 LxD = 100/20 TxD L:T= 0,8: 0,2= 4:1 L=4T Berarti BOR 80% digambar dg hubungi titik (0,0) dg (1,4)

GAMBAR GRAFIK BOR 90% BOR= 90% Jl. Tt terisi (O) = 90% maka O=90/100 tt tersedia (A) O= 0,9 A ALOS= L= O x 365/D = 90/100A x 365/D LxD= 90/100A x 365 TOI = T= (A-O) x 365/D= (A-90/100A) x 365/D TxD = 10/100A x 365 100/90 LxD = 100/10 TxD L:T= 0,9: 0,1= 9:1 L=9T Berarti : BOR 90% digambar dg hubungi titik (0,0) dg (1,9)

GAMBAR GRAFIK BTO= 30 BTO= 30 PASIEN Rumus: B= D/A= Jumlah rata-rata pasien untuk 1 tt Berarti; O= 1 tt D=30 pasien ALOS= L= O X 365/D = 1 X 365/30= 12 1/6 TOI = T= (A-O) x 365/D= 1 x 365/30= 12 1/6 Grafik BTO=30 hubungi garis ( 12 1/6, 12 1/6)

GAMBAR GRAFIK BTO= 20 BTO= 20 PASIEN Rumus: B= D/A= jumlah rata-rata pasien untuk 1 tt Berarti : O= 1 tt D=20 pasien ALOS= L= O X 365/D= 1 X 365/20= 18 1/4 TOI = T= (A-O) x 365/D= 1 x 365/ 20= 18 1/4 Grafik BTO=20 hubungi garis ( 18 1/4, 18 1/4)

GAMBAR GRAFIK BTO= 15 BTO= 15 PASIEN Rumus: B= D/A= jumlah rata-rata pasien untuk 1 tt Berarti: O= 1 tt D=15 pasien ALOS= L= O X 365/D= 1 X 365/15= 24 1/3 TOI = T= (A-O) x 365/D= 1 x 365/ 15= 24 1/3 Grafik BTO= 15 hubungi garis ( 24 1/3, 24 1/3)

GAMBAR GRAFIK BTO= 12,5 BTO= 12,5 PASIEN Rumus: B= D/A= jumlah rata-rata pasien untuk 1 tt O= 1 tt D=12,5 pasien ALOS= L= O X 365/D= 1 X 365/12,5= 29 1/5 TOI = T= (A-O) x 365/D= 1 x 365/ 12,5= 29 1/5 Grafik BTO=12,5 hubungi garis ( 29 1/5, 29 1/5)

GAMBAR GRAFIK TOI TOI= 1 hari berbentuk garis (0,1) Garis TOI ini sejajar dg garis Y-ordinat

MAKNA DARI GRAFIK BARBER JOHNSON Makin dekat grafik BOR kesumbu Y ( ordinat) berarti BOR makin tinggi Makin dekat grafik BTO ke titik sumbu berarti jumlah pasien keluar per tt makin tinggi Bila TOI tetap tapi ALOS berkurang mk BOR akan menurun Bila TOI tinggi kemungkinan organisasi RS kurang baik atau permintaan tt kurang ALOS bertambah kemungkinan kelambanan administrasi, kurang baiknya perencanaan dl memberi pelay kpd P atau kurang baiknya policy di bidang medis ( lihat grafik)

MAKNA DARI GRAFIK BARBER JOHNSON 6.Terdapat suatu daerah yang dibatasi garis: TOI =1 TOI =3 BOR 75% Menurut Barber-Johnson grafik yang berada di luar daerah ini menunjukkan bahwa sistem yg sedang berjalan adalah kurang efisien

PENGGUNAAN GRAFIK PERBANDINGAN DL KURUN WAKTU DI SATU RS Membandingkan satu titik dengan yang lain dalam 1 RS atau antar bagian dalam 1 RS 2. MEMONITOR KEGIATAN Kecenderungan perkembangan kegiatan dl beberapa tahun dapat dilihat dg jalan membandingkan terhadap standar yang telah ditetapkan ( Barber- Johnson memberikan daerah batasan sbg daerah efisien)

PENGGUNAAN GRAFIK 3. PERBANDINGAN ANTAR RS Membandingkan 1 RS dengan RS lain atau dg beberapa RS Membandingkan 1 bagian di RS dg bagian yg sama di RS lain atau beberapa RS lain

PENGGUNAAN GRAFIK MENELITI SESUDAH SUATU KEBIJAKAN Bila misalnya ada perubahan alokasi tt, atau ada keputusan memperpendek ALOS MENGONTROL KESALAHAN LAPORAN Bila nilai parameter tidak bertemu dalam 1 titik berarti ada terjadi kesalahan dari nilai parameter yg ada

HASIL EVALUASI DAN SARAN PERBAIKAN Bandingkan angka/ nilai ke empat parameter dg standar nilai Angka BOR, ALOS, BTO dan TOI yang tidak sesuai dg standar ditinjau dan dicari penyebabnya Usulan/ saran perbaikan yang diperlukan.

ANALISA HASIL GRAFIK BARBER JOHNSON ALOS >12 Hari: Penyakit kronis di RS perawatan pasien akut ( Hospital Acute Care) Timbulnya komplikasi/ tidak ada perkembangan kesehatan si pasien Adanya dokter ( sec. Individu) yg suka menunda layanan Lakukan evaluasi pelayanan medis  Penting adanya kualitas RM yang baik, agar dapat digunakan untuk evaluasi ini.

ANALISA HASIL GRAFIK BARBER JOHNSON BOR Rendah pada kelas ttt Usulan :mengurangi jumlah tt kelas tsb dan menambah kelas lain yg lebih > BOR nya TOI tinggi dan BOR rendah Usulan: marketing lebih aktif agar RS dikenal Meningkatkan pelayanan dengan: meningkatkan pengetahuan & pendidikan SDM Meningkatkan perilaku SDM yg baik Memperhatikan karier dan kesejahteraan petugas Evaluasi untuk alokasi tt pasien dilakukan Meningkatkan kualitas penerimaan pasien RI

Terima kasih