PENGANTAR SISTEM LOGISTIK E. SUTISNA, SE, MM
Kuliah 9, Perencanaan Logistik Prosedur perencanaan logistik Perencanaan strategis, operasional, dan taktis Perencanaan proyek Modeling Prosedur proyek
Prosedur Perencanaan Logistik Pelaksanaan suatu rencana logistik yg telah direvisi biasanya menyangkut modifikasi prosedur operasi dan/atau perubahan besar dl jaringan kerja sistem logistik yg ada. Manajer logistik biasanya menghadapi 3 jenis situasi perencanaan ; Perencanaan strategis Perencanaan Operasional Perencanaan Taktis
Perencanaan Strategis PS merupakan seperangkat tonggak petunjuk jalan (guideposts) utk jenis perencanaan lainnya. Prosedur dan teknik perencanaan strategis yg dipakai sebaiknya memasukkan kemampuan eksperimen dan evaluasi dari operasi logistik alternatif sblm komitmen pd suatu desain sistem menjadi final. Jangka waktu Perencanaan Strategis menjangkau masa depan antara 5 sd 10 tahun.
Perencanaan Operasional Perencanaan operasional adalah alat terpenting utk mengkoordinir usaha-usaha logistik suatu organisasi. Jangka waktunya biasanya sampai dengan 1 tahun. Tujuan perencanaan operasional ; Modifikasi/penyesuian sistem logistik Pelaksanaan Anggaran
Perencanaan Taktis Perencanaan taktis terdiri dari prosedur penyesuaian thdp kejadian-kejadian yg tidak menentu, yg tidak diduga dalam periode perencanaan operasional. Masalah yg kritis dlm perencanaan taktis adalah penentuan sejauh mana manajemen bertindak mendahului atau bereaksi thdp kejadian yg tdk terduga. Jangka waktu perencanaan taktis bisa jadi pendek krn fokusnya berorientasi pada kejadian.
Perumusan saran-saran Pedoman Manajerial utk Perencanaan Logistik Analisa situasi Pengembangan logiks penunjang Penilain Kemungkinan Pernyataaan tujuan Lingkup proyek & jangka waktu Pernyataan hambatan-hambatan Pengembangan pengukuran standar Perencanaan Proyek Sifat-sifat model yg dikehendaki Penilaian kebutuhan Modeling Menentukan kebutuhan data Pengumpulan data Klasifikasi georeference Pengesahan & Pengujian model Analisa Prosedur Proyek Perumusan saran-saran Penilaian biaya/manfaat Penkasiran resiko Jadwal Pengawasan Pelaksanaan
Penilaian Kemungkinan Perencanaan strategis dimulai dgn analisa komprehensif thdp situasi logistik. Menentukan perubahan apa, jika ada, yg perlu dilakukan dlm sistem operasi logistik yg skrg feasibilty assessment (penilaian kemungkinan) Langkah FA adalah ; Analisa situasi Pengembangan logika penunjang Taksiran biaya-manfaat
Penilaian Kemungkinan … Analisa Situasi (AS) AS adalah pengumpulan fakta ttg kebutuhan logistik yg dihadapi oleh suatu perusahaan dan seluruh ruang lingkup operasinya. Analisa dilakukan melalui ; Peninjauan internal Penilaian kompetitif Penilaian teknologi
Analisa Situasi Peninjauan internal Penilaian kompetitif Dilakukan dgn tujuan utk memperoleh pemahaman yg jelas mengenai jaringan logistik yg ada skrg. Penilaian kompetitif Fokus ke lingkungan luar perusahaan utk menilai sampai sejauh mana sistem logistik yg ada berfungsi dgn baik dilihat dari kebutuhan konsumen, konsistensi penjual, dan praktek persaingan. Penilaian teknologi Menilai penemuan-penemuan dlm peninjauan internal dan analisa kompetitif utk mengukur tingkat pemanfaatan teknologi yg tersedia.
Penilaian Kemungkinan … Pengembangan logika penunjang Mengintegrasikan penemuan dari peninjauan internal, analisa kompetitif, dan penilaian teknologi. Produk akhir yg diinginkan dari proses ini adalah ; Menentukan apakah cukup daerah utk perbaikan penyelenggaraan logistik bagi riset dan analisa yg terinci Penguatan bhw banyak sekali aspek yg betul drpd yg salah dlm sistem logistik. Pernyataan yg jelas mengenai alternatif logistik yg tersedia sbg pilihan bagi sistem logistik yg sekarang.
Penilaian Kemungkinan ….. Taksiran biaya-manfaat Merupakan langkah akhir dari FA berupa pra-perencanaan dari hasil yg diharapkan akan diperoleh, jika pengkajian logistik telah diselesaikan dan dilaksanakan. Hasil tsb dpt dikelompokkan ke dlm kategori ; Perbaikan pelayanan Penurunan biaya (biaya modal dan/atau biaya variabel) Pencegahan biaya
Perencanaan Proyek Merupakan langkah ke dua dlm strategi logistik, yg dilakukan melalui tahapan ; Pernyataan mengenai tujuan Identifikasi ruang lingkup proyek Pernyataan ttg hambatan-hambatan (constraints) Pengembangan standar-standar pengukuran
Modeling Model adalah sekelompok informasi mengenai suatu situasi yg unik, yg dikumpulkan utk tujuan analisa sistem logistik. Tujuan pokok dari modeling adalah utk mengusahakan pembuatan suatu ramalan yg absah/valid ttg kemungkinan konfigurasi logistik yg akan dilaksanakan sblm implementasi sesungguhnya. Model adalah pengganti utk pengujian desain logistik yg sesungguhnya krn itu pembuatan model saat ini banyak dilakukan dgn simulasi di komputer Model bisa berupa ; Fisik contoh replika pesawat, denah gudang baru. Abstrak berupa persamaan matematis.
Sifat-sifat Model Model yg baik akan mencerminkan sifat-sifat berikut ; Konstruksi modular Berbagai desain sistem bisa dikombinasikan sehingga desain menjadi fleksibel Ketelitian Model harus memiliki ketelitian dlm pengumpulan data maupun pemeriksaan desain model Kesederhanaan Model harus sederhana utk merngurangi kerumitan pengumpulan data dan pemeriksaan Penyesuaian Model harus mudah utk disesuaikan dgn berbagai situasi analisa
Menilai Kebutuhan Model Utk perencanaan logistik, model-model yg tersedia dpt diklasifikasikan berdasarkan teknik-teknik matematis yg dipakai utk mendapatkan pemecahan mengenai desain, kapabilitas struktural, dan jumlah eselon yg dipertimbangkan. Hal ini dapat dilakukan melalui ; Analitis-Simulasi Struktur Statis-Dinamis Eselon Tunggal-Banyak
Menilai Kebutuhan Model … Analitis – Simulasi Teknik analitis berusaha mendapatkan jawaban yg tepat utuk situasi desain yg dihadapi. Simulasi digunakan utk mengidentifikasi seluruh kombinasi hubungan yg mungkin terjadi dari ; lokasi gudang, alokasi persediaan, alternatif transportasi, pengloahan pesanan, dan penanganan material .
Menilai Kebutuhan Model … Struktur Statis-Dinamis Penentuan apakah suatu pendekatan statis atau dinamis yg harus dipakai dlm modeling logistik bergantung thdp strategi persediaan. Jika strategi persediaan merupakan bagian penting dari tugas desain sistem logistik total, maka sebaiknya menggunakan pendekatan dinamis. Jika hanya utk tujuan menentukan gudang tunggal, maka cukup menggunakan pendekatan statis.
Menilai Kebutuhan Model … Eselon Tunggal- Banyak Sistem multi eselon hrs dipertimbangkan jika tujuan modelingnya adalah utk merencanakan total sistem logistik. Model-model dpt dikelompokkan mnrt kemampuan meniru (mereplika) struktur saluran eselon. Jika model mampu menilai jumlah gudang distribusi dikategorikan sbg eselon tunggal. Jika seluruh level fasilitas dpt dimasukkan ke dlm proses modeling dan serentak dpt memberikan penilaian, maka model dikelompokkan sbg eselon banyak.
Prosedur Proyek Lima langkah dalam melaksanakan prosedur proyek Menentukan kebutuhan data Pengumpulan data Klasifikasi georeference Pengesahan dan pengukuran model Analisa
Menentukan kebutuhan data Komponen Kesatuan –kesatuan yg digambarkan dgn serangkaian persamaan, yg berupa tipe dan ukuran fasilitas, transportasi, persediaan, komunikasi, dan penanganan material . Variabel Berfungsi menghubungkan komponen-komponen yg ada, terdiri dari variabel exogenous, variabel instrumental, variabel status Parameter merupakan varibel yg tdk berubah Hubungan fungsional Menggambarkan interaksi antara seluruh tipe varibel sbg fungsi dari model.
Pengumpulan Data Data yg dikumpulkan harus spesifik dan cukup mendetil utk dpt dipakai dlm analisa. Dalam studi desain logistik, data dibagi menjadi ; Data internal, antara lain berupa data penjualan, pesanan pelanggan, ramalan penjualan, pola musim, frekuesni pesanan, tingkat pertumbuhan, sumber manufaktur, jadwal produksi, dll. Data eksternal, antara lain jumlah penduduk, saluran pemasaran, lokasi fasiltas pesaing, dll.
Klasifikasi Georeference Utk tujuan modeling, data mengenai penjualan langganan, bahan mentah, dan kebutuhan kependudukan harus diklasifikasiakn berdasarkan geografis. Beberapa struktur klasifikasi georeference ; Lokasi langganan Wilayah Daerah perdagangan ekonomi Kode pos (zip code)
Pengesahan dan Pengujian Model Tanggungjawab manajemen yg kritis adalah pengabsahan model sistem logistik. Bangunan model matematis dan simulasi komputer merupakan tugas yg kompleks, teknisi ahli blm tentu memahami perusahaan perlu dilakukan pengujian model. Utk tes keabsahan diperlukan dua syarat ; Keadaan model semula harus distruktur meniru (menjiplak) suatu situasi yg sdh diketahui. Hati-hati dalam menggunakan semua data yg masuk.
Analisa Menerapkan model yg dipilih dan data ybt utk mengembangkan rencana logistik. Tahap analisa terdiri dari ; Desain eksperimental merencanakan serangkaian percobaan model atau replikasinya utk mendapatkan penyelesaian desain. Analisa kepekaan (sensitivity analysis) melihat bgmn berbeda-bedanya penyelesaian desain sbg akibat perubahan parameter dan nilai-nilai kendala (menanyakan “bagamana jika”)
Merumuskan saran-saran Manajemen biasanya bertanya “apakah yg dpt sy harapkan dari hasil akhir perencanaan logistik ?”. Karena itu perlu dilakukan pengukuran ; Evaluasi biaya-manfaat Dilakukan evaluasi terhadap manfaat al; perbaikan pelayanan, pengurangan biaya, dan pencegahan biaya. Kmdn hitung biaya yg diperlukan utk memperoleh manfaat tsb. Penilaian resiko Nilai resiko yg terdapat dalam usulan strategi tsb. yg berkaitan dgn kemungkinan apkh asumsi akan menjadi kenyataan atau tidak, juga apa kemungkinan bahaya apabila terjadi peralihan sistem logistik.
Implementasi/Pelaksanaan Salah satu hasil positif dari pemakaian model komputer dlm mengembangkan strategi logistik adalah bhw program implementasinya suatu waktu dpt ditentukan. Sekali manajemen telah memilih strategi yg final, detilnya dpt digunakan utk mengembangkan program implemntasi. Untuk implementasi perlu ditentukan ; Jadwal, dan Pengawasan
Terima Kasih