FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA
Jiwa atau roh berbeda dengan tubuh, karena tubuh adalah benda fisik yang terdiri dari partikel-partikel yang memiliki keluasan Ide tentang jiwa atau roh melahirkan ide-ide lain yang terdapat dalam jiwa
Ide-ide tersebut diperoleh dari jiwa yang berpikir, bukan berdasarkan pengalaman inderawi. Ide-ide tersebut dinamakan ide bawaan (innate ideas) dari jiwa Ide bawaan tentang kesempurnaan dipadukan dengan kepastian adanya jiwa membawa kepada pemikiran adanya Tuhan yang mewujudkan kesempurnaan itu
Descartes adalah seorang rasionalis, namun dapat menerima pengetahuan yang berasal dari pengalaman indera karena persepsinya yang memastikan terhadap kesempurnaan Tuhan dalam menciptakan materi dan jiwa Descartes juga disebut seorang Dualis karena memisahkan substansi jiwa dengan tubuh
Descartes juga menyatakan bahwa sebuah gejala dapat terjadi bukan semata-mata hasil jiwa atau tubuh, tetapi hasil interaksi yang berbeda diantara kedua substansi itu. Tubuh tanpa jiwa akan menjadi sesuatu yang bergerak secara mekanis oleh stimulus dari luar
Jiwa tanpa tubuh hanya memiliki ide bawaan namun tidak memiliki ide tentang benda-benda material atau kesan-kesan inderawi yang lazim dimiliki oleh manusia normal. Tubuh dapat menambah kekayaan isi pada kesadaran jiwa, sedangkan jiwa dapat menambah rasionalitas pada sebab-sebab terjadinya perilaku.
Jiwa berada di suatu tempat di dalam otak yang merupakan pusat kontrol bagi sensasi dan gerakan tubuh Jiwa hanya mempersepsikan satu kehadiran terhadap satu objek ataupun objek ganda sehingga terjadi keterpaduan dalam struktur yang tidak terbagi di dalam otak yang disebut kelenjar pinealis (pinealis glad)
Jiwa adalah sesuatu yang terpadu, sehingga terjadinya konflik bukan di dalam jiwa, tetapi terjadi pada saat jiwa berinteraksi dengan tubuh. Pada saat stimulus mempengaruhi kelenjar pinealis, jiwa terkadang lebih unggul dari tubuh namun kadang sebaliknya, tubuh lebih unggul dari jiwa.
Kalau emosi menempati kelenjar pinealis dan menyebabkannya bergerak, maka timbul sensasi yang disadari seperti cinta, benci, menginginkan, menyerang, dsb Kelenjar pinealis bisa menolak stimulus yang ringan sehingga dapat menghindari gangguan emosi, namun bila menerima stimulus yang sangat kuat dapat mengamuk karena pengaruh jiwa tidak cukup.