Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FILSAFAT IPTEK BAB 9 LOGIKA
Advertisements

Logika Bahasa Ilmiah - 6 -
Metode Berpikir Ilmiah
Pertemuan XII PENALARAN INDUKTIF.
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
Kelompok 2 : investigasi ilmiah
Tugas Bahasa Indonesia
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
INDUCTIVE AND DEDUCTIVE REASONING
Sugeng rawuh ! Fb : sholihin aminarta.
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
PENALARAN DAN DEFINISI Disusun oleh : YUNI DESITA ( )
Setelah diberikan penilaian dari seluruh karangan siswa kelas XI IPA 2 dengan jumlah 42 siswa, ternyata 30 siswa mendapat nilai 8, 10 siswa mendapat nilai.
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
MK: METODE ILMIAH DOSEN: SUTRISNO HADI PURNOMO.
Deduksi Ati Harmoni
Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP
Induksi Ati Harmoni
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
PENALARAN Ciciolina Dwi N 4/10/2017 BI.
BERFIKIR dan SIKAP ILMIAH
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Multimedia Nusantara Robert Bala, MA, Dipl
Topik XIII: PENALARAN TIDAK LANGSUNG BERSIFAT DEDUKTIF (SILOGISME)
Pola Penalaran Deduktif- Induktif
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom., MM.
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
Dasar Penalaran & Logika Berpikir
Nina Widyaningsih, S.Pd., M.Hum
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
PENALARAN INDUKTIF.
Penalaran Deduktif (Bella: Slide )
Kasus kebahasaan KULIAH KITA KALI INI TIDAK BERANGKAT DARI NOL KARENA SEMUA MATERI SUDAH PERNAH SAYA SAMPAIKAN PADA SEMESTER GASAL YANG LALU.
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
RASIONALISME SUMBER PENGETAHUAN YANG DAPAT DIPERCAYA ADALAH AKAL (RASIO) PENGALAMAN (EMPIRI) BERFUNGSI MENEGUHKAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH OLEH AKAL.
KONSEP PEMIKIRAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
Materi 11 Induksi.
SALAH NALAR.
PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN IPA
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer.
Filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
Hubungan Etika dan Ilmu
LOGIKA.
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
Alda putra eka prasetia ( )
DASAR-DASAR LOGIKA Drs. Muhammad YGG Seran, M.Si
BERPIKIR COMMEN SENSE VERSUS BERPIKIR ILMIAH
Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau yang menjadi pembeda. Variabel penelitian  segala sesuatu yang.
GENERALISASI TEKNIK INDUKTIF: GENERALISASI ANALOGI HUBUNGAN KAUSALITAS
SALAH NALAR RINI ASTUTI S.I.Kom.
Sarana Berfikir ilmiah
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
PENALARAN 9/15/2018 BI.
UNSUR-UNSUR MEMBANGUN LOGIKA ILMIAH
PENALARAN & ANALOGI. Disusun oleh: Dame Angela Parsaulian ( )
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
PENYIMPULAN Kegiatan manusia yang bertitik tolak dari pengetahuan yang telah dimiliki bergerak ke pengetahuan baru. Pengetahuan yang telah dimiliki = titik.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
SALAH NALAR Karina Jayanti.
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
Universitas Multimedia Nusantara Robert Bala, MA, Dipl
Transcript presentasi:

Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir untuk menafsirkan fakta sebagai dasar untuk menarik suatu simpulan yang dapat diterima akal sehat.

Argumentasi Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan. Argumentasi adalah usaha mengajukan bukti-bukti untuk sikap atau pendapat mengenai suatu hal. Dengan argumentasi, seseorang dapat mengatakan pendiriannya agar diadakan perubahan dan perbaikan.

Untuk meyakinkan maksudnya ia harus mengemukakan bukti-bukti untuk memperkuat pendirian. Argumentasi selain memerlukan kejelasan, memerlukan juga keyakinan dengan perantaraan fakta. Fakta yang akan digunakan harus benar (sahih), cara memperolehnya harus benar.

Fakta yang terkumpul harus diklasifikasikan berdasarkan prinsip atau kriteria yang tepat. Dengan klasifikasi, fakta dapat ditempatkan di dalam suatu sistem tertentu sehingga dapat dikenali hubungannya secara vertikal dan horisontal. Syarat klasifikasi prinsipnya harus jelas klasifikasi harus logis dan konsisten Klasifikasi harus bersifat lengkap dan menyeluruh

Penggunaan Alat Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan IUD Suntik Pil Susuk Jumlah SD 8 12 53 5 78 SMP 18 42 13 85 SMA 35 25 94 PT 26 34 32 117 64 82 155 75 376

Proses Penalaran Penalaran mrp proses penyimpulan yang didasarkan atas sejumlah proposisi yang diketahui dan dianggap benar shg diperoleh proposisi baru. Dari prosesnya, penalaran dapat dibedakan dalam bentuk penalaran induktif dan penalaran deduktif.

Deduksi Induksi PROSES PENALARAN Silogisme Entimem Generalisasi Analogi Induktif Hubungan kausal Silogisme Entimem

Penalaran merupakan proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan yang logis. Penalaran dpt mengg. fakta yang polos, atau mengg. fakta yang telah dirumuskan dalam kalimat yang berbentuk pendapat (proposisi).

Proposisi Semua makhluk hidup akan mati. Beberapa orang Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah-limpah. Kota Purwokerto dibom atom pada Perang Dunia II.

Penalaran Induktif adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan. Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum.

Semua logam dipanaskan mengembang Generalisasi perlu dibuktikan dengan fakta, contoh-contoh, data statistik, dll. Generalisasi dapat berbentuk loncatan induktif Semua laki-laki mata keranjang. Generalisasi yang bukan loncatan induktif Besi Perak Emas mengembang dipanaskan Semua logam dipanaskan mengembang

Generalisasi sah jika gejala khusus yang diamati sebagai dasar penarikan kesimpulan tersebut memadai; sampel yang diamati mewakili populasinya (apakah homogen atau heterogen); kekecualiannya sedikit; perumusan generalisasi itu harus benar (apa yang dirumuskan itu mrp konsekuensi logis dari data, fakta, atau proposisi yang telah dikumpulkan).

Analogi induktif proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip antara yang satu dng yang lain Gunanya: untuk meramalkan kesamaan untuk menyingkapkan kekeliruan untuk menyusun sebuah klasifikasi (seorang dokter dapat membuat klasifikasi mengenai penyakit)

Dengan persamaan berikut Anda dapat menyimpulkan?

Hubungan kausal prinsip umum bahwa semua peristiwa harus ada penyebabnya Polanya dapat berupa: dari sebab ke akibat (kemarau sbg suatu sebab akan menimbulkan beberapa akibat) dari akibat ke sebab dari akibat yang satu ke akibat yang lain

Yang perlu diperhatikan: pola sebab ->akibat, bahwa garis penalaran langsung tdk diputus oleh faktor eksternal. pola akibat -> sebab, kita sering lupa bahwa ada penyebab lain yang ikut berperan dlm menimbulkan akibat. pola akibat ke akibat lain, kita harus yakin ada penyebab umum yang menimbulkan akibat.

Penalaran Deduktif Penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yang umum kepada yang khusus S identik dng P; S=P semua manusia mahluk yang rasional S tdk berhubugan dng P Tidak ada cacing yang bernapas dng paru-paru S=P S P

P S Beberapa S=P Semua S adalah P Semua kerbau adalah binatang P S S adalah sebagian dari P. Semua S adalah P Semua kerbau adalah binatang Sebagian S adalah P. P S Beberapa S=P Beberapa manusia jenius

Silogisme yaitu proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi yang berlainan untuk menurunkan kesimpulan dan mrp proposisi ketiga Semua buruh manusia pekerja (premis mayor) Tukang batu adalah buruh (premis minor) Jadi, tukang batu manusia pekerja (kesimpulan)

Jika silogisme mengandung sebuah pr. positif dan sebuah pr Jika silogisme mengandung sebuah pr. positif dan sebuah pr. negatif, maka kesimpulannya harus negatif. Dari dua premis yang negatif tdk dpt ditarik kesimpulan Dari dua premis partikular tdk dpt ditrik kesimpulan yang sahih

Entimem Dalam entimem salah satu premisnya dihilangkan karena sama-sama sudah diketahui. Ia menang dalam perlombaan tersebut, karena itu ia berhak memperoleh hadiah. Kalimat tersebut dapat dikembalikan dalam bentuk formal dengan melengkapi salah satu premisnya

Salah Nalar Kesalahan terjadi karena: gagasannya struktur kalimatnya cara menarik kesimpulan

Kesalahan Induktif Generalisasi terlampau luas. Contoh: Semua laki-laki mata keranjang. Kesalahan bersumber pada penilaian hubungan sebab-akibat yang salah. Contoh: Konidin membuat batuk menjadi senyuman. Kesalahan analogi. Contoh: Dani akan menjadi orang pintar, karena ia bergaul dengan orang-orang yang cerdas.

Kesalahan Deduktif premis mayor tidak dibatasi. Kesalahan karena kesimpulan terlalu luas. Kesalahan penarikan kesimpulan dari premis-premis negatif.

Contoh kesalahan penalaran kalimat Dalam lomba itu Murti dari AN keluar sebagai juara pertama. Juara Kedua diduduki Nunung dari sosiologi. Yang benar: Juara kedua adalah Nunung Gelar juara kedua diraih oleh Nunung Tempat kedua diduduki oleh Nunung

Dirgahayu Dirgahayu HUT RI ke-66 Dirgahayu RI ke-66 Upaya mencari titik temu masalah harga ini sampai kini belum juga terpecahkan (yang terpecahkan:masalah) Inilah permen pelega polusi tenggorokan Kualitas dan kepuasan Anda menjadi tujuan kami (kualitas layanan/kerja kami)