EMOTIONAL AFFIRMATION
Rasa aman yang sesungguhnya adalah khayalan Hal itu tidak ada secara alami Menghindari resiko tidaklah lebih aman daripada menghadapinya dengan berani Kehidupan ini adalah petualangan yang berani Kalau tidak bukanlah kehidupan sama sekali (Hellen Keller)
Reaksi emosi berefek jauh lebih menakutkan, mendalam dan traumatis dari pada peristiwanya itu sendiri
SUKSES Visi + Imajinasi + Emosi + Aksi
Masalah Penguatan Emosi Pada orang yang telah sukses Pada orang yang belum sukses Merasa sudah puas dan selesai, tidak ada perasaan tertantang lagi Takut untuk mencari tantangan yang lebih tinggi Cemas jika kesuksesannya itu hanya sementara Kesepian meski selalu dikelilingi banyak orang Tertekan karena merasa orang lain selalu memandang dan menilai sikap dan perilakunya Khawatir akan segala konsekuensi Takut mengambil resiko Cemas kalau cita-citanya tidak realistis Takut ditertawakan jika tak berhasil Khawatir akan ongkos yang harus dibayar untuk menjadi sukses
Kekuatan otot-otot emosi manusia dilatih melalui tempaan pengalaman pahit, penderitaan, kesulitan atau masalah hidup (Anthony Dhio Martin)
Pernahkah kita melatih diri kita untuk belajar menerima kekalahan?
Menyadari kekuatan emosi Emosi manusia merupakan energi potensial yang sangat berharga.
Emosi berpadukan visi Anthony Robbins dalam buku Emotional Quality Management, menyebutkan prinsip pleasure “jika kita memiliki alasan-alasan senang dari visi hidup kita, maka motivasi kita untuk mencapai tujuan itu akan semakin dahsyat. Sebaliknya jika pencapaian visi tersebut mengandung rasa sakit (pain) maka perasaan tersebut menjadi penghalang” Jika pain melebihi pleasure, biasanya dijadikan alasan untuk tidak mencapai tujuan tersebut.
Mengapa ada orang yang semakin kreatif ketika menghadapi kegagalan? Tetapi, mengapa ada orang yang semakin terpuruk ketika menghadapi kegagalan?
Tatkala emosi kita meninggi, syaraf-syaraf rasional kita diambil alih Tatkala emosi kita meninggi, syaraf-syaraf rasional kita diambil alih. Karena pada situasi ini otak rasional tidak berfungsi dengan baik. Maka salah satu hal terpenting dari penguatan emosi adalah pentingnya mengendalikan emosi kita pada level dimana kita dapat beroperasi secara optimal (Daniel Goleman, 1997)
Melatih kekuatan emosi menghadapi tantangan Self Talk Strengthening Fact Feeling Clarifying Reality Check Self Affirmation Wisdom
Penjernihan Masalah “clarifying” Langkah-langkah penjernihan masalah (Martin, 2003) Fact Kita mampu melihat fakta bedakan fakta dengan opini yang bercampur emosi 2. Self talk Pengecekan akan kebenaran fakta tersebut 3. Feeling Self talk akan menciptakan emosi-emosi tertentu. self talk + = senang, semangat self talk - = sedih, minder, putus asa
Penguatan “strenghthening” Langkah-langkah penguatan (Martin,2003) 1. Reality check menguji kebenaran self talk dengan bertanya “Apa benar?” 2. Action plan Langkah proaktif menuju penguatan emosi kita dalam menghadapi tantangan yang kita temui. 3. Afirmasi terhadap diri kita Kita membutuhkan kata-kata positif dari diri kita sendiri