Daun Katuk Bisa untuk Penyakit Kurang Darah Daun katuk (Sauropus androgynus), yang selama ini khasiatnya dikenal sebagai pelancar air susu ibu (ASI), ternyata juga berkhasiat menanggulangi penyakit kurang darah (anemia). Daun katuk yang mengandung tujuh senyawa aktif utama itu juga dapat meningkatkan efisiensi absorsi saluran pencernaan, mengatasi kelelahan, menghambat terjadinya penyakit kronis pembuluh darah dan jantung (kardiovaskuler), serta memperbaiki dan mencegah gangguan reproduksi pada pria dan wanita. “Daun katuk segar atau dalam bentuk kering lebih diutamakan daripada dalam bentuk ekstrak.” Demikian Dr. Drh. Agik Suproyogi, staf peneliti Labolatorium Nutri dan Biologi Radiasi Pusat Studi Ilmu Hayati pada Institut Pertanian Bogor (PSIH IPB). Agik mempertahankan disertasinya berjudul Studien the Biologixal effects of Saoropus androgynus: Effects on Milk Production and Possibilities of Induced Pulmonary Disorder in Lactating Sheep. Disertai itu ia tulis berdasarkan penelitian selama 10 tahun, mengungkapkan tentang fenomena baru di dalam perkembangan penelitian daun katuk. Staf pengajar bagian Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini lebih lanjut mengatakan, mengonsumsi daun katuk perlu mempertimbangkan efek sampingnya, yaitu terjadinya penghambat absorsi mineral, kalsium, dan fosfor, serta sedikit merangsang keluarnya lendir pada saluran napas bagian bawah. Dikatakan, daun katuk segar atau dalam bentuk kering lebih diutamakan daripada dalam bentuk ekstraknya. Untuk menghindari risiko efek samping, sebaiknya daun katuk direbus terlebih dahulu dan jangan mengonsumsinya lebih dari 50 g daun segar per hari secara terus-menerus dalam kurun waktu yang lama. Kandungan dan Manfaat Daun Katuk Akar katuk mengandung saponin, flafonoida,dan tanin. Daunnya mengandung zat-zat: protein, lemak, kalium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Katuk bersifat manis, mendinginkan, sehingga baik untuk menurunkan demam dan membersihakan darah. Kegunaan Melancarkan ASI Bisul/borok Sembelit Demam Darah kotor (daun katuk) Flambusia (penyakit kulit) Susah kencing (akar katuk) Mengonsumsi daun katuk sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi bahan makanan sumber mineral, terutama kalsium dan fosfor. Khasiat daun katuk akan muncul secara optimal bila kondisi tubuhberfungsi secara baik dan kebutuhan akan gizi di dalam makanan keseharian terpenuhi. Khusus bagi ibu sedang hamil, dilarang mengkonsumsi daun katuk, karena akan mengganggu proses reproduksi.