POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
Apa Itu Piliomylitis (Polio) ? Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang tergolong dalam Picornavirus (Suatu mikro organisme berukuran kecil, namun menyebabkan kelumpuhan / kerusakan pada motor neuron medula spinalis).
Virus Polio Virus polio masuk kedalam badan melalui saluran pernapasan bagian atas dan saluran pencernaan dan berbiak dengan cepat Virulensi virus sangat tinggi begitu juga dengan kemampuan untuk berkembang biak dalam usus dan menyebar lewat jaringan limfoid dan neurovirulence, kemampuan berbiak di jaringan saraf dan menimbulkan kelumpuhan
Etiologi Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang berasal dari genus enterovirus dan famili picorna viridae. Virus ini menular melalui kotoran atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi serta melaului benda benda yang terkontaminasi. Masa inkubasi : 6-20 hari
Klasifikasi Penyakit Polio Polio Non-Paralisis Polio Paralisis Polio Bulbar
Polio Non-Paralisis Terjadi pada 1%-2% dari infeksi polio Didahului oleh gejala penyakit ringan yg berlangsung beberapa hari Peka saraf meningkat Gejala kaku kuduk Kaku punggung dan kaki yang berlangsung antara 2-10 hari Akan sembuh sempurna
Polio Paralisis Spinal strain polio virus ini menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel tanduk anterior yang mengontrol pergerakan pada batang tubuh dan otot tungkai bawah dan biasanya asimetris
Polio Bulbar Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga batang otak ikut terserang yang mengakibatkan kelumpuhan otot-otot yang dilayani oleh saraf kranial dengan atau tanpa gangguan pusat vital yakni pernafasan dan sirkulasi
Tanda dan Gejala Klinis Poliomielitis asimtomatis (Setelah masa inkubasi 7-10 hari), tidak terdapat gejala karena daya tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.
Poliomielitis abortif : Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen.
COUN’T Poliomielitis non paralitik : Gejala klinik hampIr sama dengan poliomyelitis abortif , hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari kadang-kadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke2 dengan nyeri otot.
Poliomielitis paralitik : Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis akut pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus.
Patofisiologi Mulut (makan/minuman yang terkontaminasi virus) DAN melalui percikan ludah Berkembang biak di saluran cerna (tenggorokan dan usus) Menyebar ke getah bening ,darah dan seluruh tubuh Menyerang otak, sumsum t.belakang, dan simpul saraf Biasanya menyerang saraf penggerak otot tungkai/kaki dan kadang-kadang tangan menyebabkan kelumpuhan dengan mengecilnya tungkai, polio
Komplikasi Komplikasi yang paling berat dari penyakit polio adalah kelumpuhan yang menetap.
Siapa Yang Rentan ? Penyakit ini lebih sering berjangkit di daerah dingin (virus menjadi tidak aktif bila terpapar panas atau sinar ultraviolet) Poliovirus lebih sering menyerang bayi dan anak balita, daripada orang dewasa, karena kekebalannya masih lemah.
Apa upaya yang harus dilakukan untuk memberantas polio ? Pertama, memberi imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali sebelum usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin untuk mencegah tujuh penyakit utama anak (tuberkulosis/meningitis, polio, dipteri, pertusis, tetanus, campak, hepatitis B). Kedua, lewat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) semua anak di bawah usia lima tahun diberi vaksin polio Ketiga, sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa sehingga tak ada kasus polio yang tak teridentifikasi. Keempat, mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari rumah ke rumah (mopping –up) di wilayah virus polio dicurigai masih beredar.
survailance accute flaccid paralysis atau penemuan penderita yang dicurigai lumpuh layuh pada usia di bawah 15 tahun. Mereka harus diperiksa tinjanya untuk memastikan karena polio atau bukan.
Polio. Bentuk Cairan + pipet (dropper). Kadaluarsa Penyimpanan pada suhu + 2 s/d + 8 OC 6 bln, - 15 s/d – 25 OC 2 thn Indikasi kekebalan aktip terhadap polomyelitis. Kemasan 1 box isi 10 vial, @ 10 dosis (5 ml) Kemasan pipet 1 box isi 10 pipet. Setiap vial ditempelkan VVM. Dosis 0,5 ml / dosis pemberian secara Oral Pada pelayanan statis vaksin yang telah dibuka dapat digunakan paling lama 2 minggu.dengan ketentuan : Vks belum kadaluarsa, Simpan suhu 2-8 C, Label tidak hilang, Tidak terendam air, Sterilitas terjaga, VVM kondisi A / B 6/25/2018 21