Administrasi dan Tata Laksana Tes Rorschach PERTEMUAN 3 Dra. Amanah Anwar, Psi., MSi. Fakultas Psikologi
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu dan terampil melakukan tes Rorschach.
Persiapan Tester Alat Ruangan, Tempat duduk Penguasaan Materi. Penampilan: rapi, bicara diatur, jangan ada kesan main2. Alat Kartu Ro posisi kartu tertutup. Blanko Location Chart, Protokol Ro, kertas kosong. Stop watch. Alat Tulis berwarna. Ruangan, Tempat duduk Ruangan yang nyaman, tidak terganggu. Posisi duduk yang enak.
Prolog Perkenalan. Kemukakan Tujuan. Sesuai dg tujuan pemeriksaan. Ciptakan good rapport membuat tenang subyek. Cara memandang tenang. Mencatat Identitas Subyek.
Instruksi Kepada saudara akan diperlihatkan sejumlah kartu satu demi satu. Dalam kartu tsb tidak terdapat bentuk yg tertentu. Meskipun demikian, setiap orang dalam mengamati kartu tsb akan dapat melihat berbagai macam hal. TUGAS saudara adalah menyebutkan hal-hal apa saja yg saudara lihat atau yg saudara pikirkan atau yg saudara rasakan, “segera” setelah saudara memperoleh jawabannya. Karena bentuknya yg tidak tertentu tsb maka semua jawaban adalah benar, “tidak ada jawaban yg salah”. Apabila posisi kartu demikian (ditunjuk Testee) tidak lagi memberikan inspirasi kepada saudara, maka posisi kartu dapat diubah demikian . . ., atau demikian . . ., atau demikian . . . sehingga dapat memberikan inspirasi baru.
Instruksi -2 Lanjutan Apabila saudara sudah menyebutkan semua jawaban yg saudara lihat pd kartu tsb, katakan “sudah” dan letakkan kartu tersebut di sebelah kanan saudara dengan posisi tertutup. Ini merupakan tanda agar saya dapat melanjutkan dengan kartu berikutnya. Apakah ada pertanyaan? Dalam pemeriksaan ini saya menggunakan alat tulis, kertas, stop watch. Hal ini tidak lain untuk mempermudah pemeriksaan. Apakah masih ada pertanyaan? Kalau tidak ada pertanyaan, tes ini akan kita mulai. Apakah saudara sudah siap?
Syarat Pembaca Instruksi Hafal Instruksi Dibacakan dg melihat reaksi subyek. Perhatian subyek harus penuh, bila ‘belum’ ditegur dg menanyakan “Apakah sdh siap mendengarkan instruksi”. Instruksi tidak boleh dipenggal. Bila ditengah instruksi subyek menanyakan sesuatu, Ulangi instruksi dari mula. Bila 2X subyek memenggal instruksi/ bertanya, Ulangi instruksi dari mula, dimulai dengan mengatakan: ”Dengar Baik-Baik”. Saat mengatakan “Apakah ada pertanyaan”, beri jeda waktu beberapa detik menunggu apakah benar-benar subyek tidak bertanya.
Periode Selama Tes Berlangsung Periode Performance Proper (PP). Periode Inquiry. Periode Analogi. Periode Testing The Limits.
Periode Performance Proper Periode mengerjakan tes/ pencatatan respon subyek. Respon pd PP disebut Main Response (respon utama) Penyajian kartu Posisi normal (Λ), minta subyek untuk memegang kartu. Yg dicatat: No kartu: dengan angka romawi (I, II, III, dst). Posisi kartu pada saat memberikan jawaban. Waktu: Reaction Time: Jeda waktu antara kartu diberikan sampai subjek menjawab. Total Time/ Card: total waktu yang dipakai untuk menjawab tiap kartu. Total Respons Time: lama waktu pengetesan dalam periode PP. No respon: ditulis dengan angka latin (1, 2, 3, dst). Respons atau Verbalisasi jawaban Subyek, dicatat sebagaimana perkataan subyek, sesuai apa adanya.
Periode Inquiry Fungsinya : Memperoleh informasi tentang cara subyek melihat blot pada kartu. Memperoleh kejelasan respon subyek. Cara melakukan Inquiry Jangan memberikan sugesti/ memancing. Hal2 yang perlu diinquiry Lokasi: bagian blot mana yg dipakai untuk menyusun jawaban. Determinant: cara subyek melihat (mempersepsi) blot. Content: Isi/ apa yang dilihat subyek.
Periode Analogi Dilakukan jika tidak cukup hanya menggunakan Inquiry. Dilakukan jika pada kartu yang seharusnya muncul jawaban, ternyata tidak muncul jawaban. Sedangkan di kartu yang lainnya justru muncul.
Periode Testing The Limits Jika dari seluruh respon, subyek tidak mampu melihat : W atau D (lokasi whole atau Detail). H atau M (Human atau Human Movement). FC (Form Color sesuatu/ konsep yg jelas bentuknya & berwarna). Shading (texture/ kedalaman). P (Populer). FM (Animal Movement).
Situasi-Situasi Yang Perlu Pelaksanaan Khusus Subyek dengan gangguan mental perlu approach khusus. Long protokol jawaban yang terlalu banyak, perlu dihentikan & diberi tambahan instruksi. Prosedur khusus: Free association procedure asosiasi bebas terhadap jawaban. Concept formation technique membagi kartu menurut selera. Graphic Procedure menggambarkan obyek2 yang dilihat. Like dislike procedure kartu yang paling tidak disukai & disukai. Group Administration Memperlihatkan slide blot untuk klasikal / kelompok.
Cara Melakukan Pada Setiap Periode
Cara Melakukan PP No.Kartu Posisi Waktu No respon Responnya I. V, ^, > , < Reac Time 1. .......... Catat apa adanya Tot RT 2. ...................................... 3. ................................ dst -------------------------------------------------------------------------------------- II. V, ^, > , < Reac Time 1. .......... Catat apa adanya X. V, ^, > , < Reac Time 1. .......... Catat apa adanya TT 3. ................................ dst
Cara Melakukan Inquiry Jangan sampai subyek(S) merasa ide-ide itu dipancing. Jangan sampai menyadari ide-ide ingin dicari tester melalui pertanyaan itu. Pertanyaan tester hendaknya diajukan sehingga subyek merasa enak. Jika S menolak atau hanya memberikan satu respons saja, maka pada periode Inquiry boleh diberi kesempatan untuk menceriterakan hal-hal yang dilihat dalam blot tsb. “Bisa dilihat kembali dan ceriterakan hal-hal yang dilihat dalam kartu ini”
Cara Melakukan Inquiry -2 Hindari judgement:”Hal-hal khusus apakah yang ada dalam kartu yang menyebabkan anda berpikir kartu tsb berbeda dengan kartu yang lain”. Hindari mendesak S untuk mempertanggungjawabkan jawaban:”Mengapa anda melihat . . . .” Pertanyaan harus sederhana dan sekonkrit mungkin.
Inquiry for Location Dimulai dg meletakkan kartu terbuka diatas meja, sambil berkata:”Baik, tadi anda sudah memberikan jawaban-jawaban. Sekarang kita melihat kembali kartu tsb. Pada kartu ini, anda menjawab kelelawar” (Mis.Respon no.1 Kelelawar), Dimanakah kelelawar itu?; Coba lingkarilah dengan jari kelelawar itu! Boleh juga menandai dg pensil diatas Location Chart. Boleh juga melapisi dg kertas tipis di atas kartu dan menandai dg pensil kelelawar itu. Boleh juga S disuruh menggambar pengertiannya pada sehelai kertas yang telah disediakan.
Inquiry for Determinant Untuk melakukan dg baik, harus memahami secara benar kategori2 skoring dan nilai2 interpretasinya. Kualitas terpenting yang harus diteliti: Form, Movement, Color, dan Shading. Cara bertanya: Pada kartu ini, anda menjawab kelelawar” (Mis.Respon no.1 Kelelawar), “Bagaimana kelelawar itu”; atau “Dapat diceriterakan kelelawar itu?”. Tester ingin meyakinkan S:”Jawaban anda menarik, dan saya ingin tahu apa yang teringat oleh anda ketika melihat (beruang) itu”.
Inquiry for Determinant -2 Jika belum mengetahui benar determinant yang dipergunakan S saat PP, maka dapat bertanya secara umum:“Katakanlah sekali lagi bagaimanakah cara anda melihat kelelawar itu”. “Hal2 apakah yang anda lihat dalam kartu tsb sehingga anda berpikir bahwa gambar tsb adalah gambar kelelawar” atau “Coba anda ceriterakan kelelawar secara terperinci?” Jika S memberikan tanda2 bahwa S mempergunakan Color:”Gambar kupu2 itu manis”, maka segera ditanyakan: ”Bagaimanakah kira2 gambar itu menurut anda sehingga dapat membentuk kupu2 yang manis”
Pencatatan Selama Inquiry Semua pertanyaan tester dan semua jawaban subyek selama periode inquiry ini harus dicatat. Jika pertanyaan2 tester di luar masalah Location, Determinant atau Content, maka harus diberi tanda (Q) Kata2 dicatat persis apa adanya. Respons baru yang diucapkan selama periode inquiry disebut Additional Respons. Semua kata2 selama inquiry harus diberi skoring juga.
Periode Analogi Beberapa subyek bicara spontan saat inquiry dan dapat memberikan skoring yang akurat. Sering juga terjadi pencatatan hanya terdiri beberapa respon saja dan hasil inquiry tidak lengkap atau belum jelas, sehingga tidak dapat diskor. Periode Analogi bertujuan untuk menjelaskan lebih lanjut dari hasil PP dan inquiry yang belum jelas skoringnya. Juga jika seharusnya muncul warna, gerak, manusia dll tetapi belum muncul jawaban warna , gerak, manusia dll. pada kartu tertentu.
Periode Testing The Limits Semua informasi selama testing the limits tidak dapat dipergunakan untuk skoring. Testing the limits dilakukan bila: Subyek tidak berbicara sama sekali. Subyek yang bingung tidak tahu apa yang diharapkan dilakukan dari dirinya. Subyek yang sangat sedikit memberikan respons. Subyek belum cukup menyimpulkan tentang kemampuan: Melihat W dan D Melihat H dan M Respons FC Shading pada kartu VI atau IV Respons P Respns FM pada kartu VIII.
Cara Melakukan Testing The Limits Pertanyaan diajukan diarahkan dari Umum ke Khusus. Respon hanya W: “Untuk melihat sesuatu dalam kartu ini seringkali orang justru melihat bagian-bagiannya. Nah, dapatkah anda melihat bagian2nya itu?” Gunakan kartu cenderung melihat bagian – kartu VIII-binatang, X-rajungan, III-kupu2. Jika S dapat melihat bagian (D), maka ditanyakan: “Apa yang dilihatnya”.
Universitas Esa Unggul Terima kasih Selamat Belajar Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul