Pengembangan Media Foto Bayu Pratama Nugroho, S.Kom., M.T.
Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dalam mengembangkan Media Foto. Meliputi: Sejarah Kamera Secara Singkat Pengenalan Bagian-bagian Kamera Alat-alat dan Bahan Pendukung Fotografi Teknik Pemotretan Pengenalan Jenis-jenis Foto Manfaat Fotografi Dalam Media Pembelajaran/Pendidikan
SEJARAH KAMERA CAMERA OBSCURA Camera Obscura berasal dari kata dalam bahasa latin yang artinya ‘kamar gelap’. Disebut demikian karena pada awalnya kamera obscura memang sebuah ruangan gelap yang memiliki sebuah lensa cembung/lubang kecil di salah satu bagian sisinya. Melalui lensa cembung/lubang kecil, cahaya dari luar akan masuk dan memproyeksikan citra dari obyek/keadaan di luar.
Kamera Obscura ditemukan oleh Alhazen antara tahun 965-1039 Setelah Masehi.
PINHOLE CAMERA/KAMERA LUBANG JARUM Kamera lubang jarum menggunakan konsep yang sama dengan kamera obscura, yaitu memproyeksikan citra dari obyek di luar, melalui sebuah lubang yang sangat kecil. Hanya saja, kamera lubang jarum tidak sebesar ruangan seperti halnya kamera obscura. Foto Yang Dihasilkan Oleh Sebuah Kamera Lubang Jarum
KAMERA FOTO Perkembangan selanjutnya dari kamera foto terjadi bersamaan dengan ditemukannya teknologi rollfilm. Tahun 1888, seorang berkebangsaan Amerika Serikat bernama George Eastman, memperkenalkan kamera yang dijual dengan harga terjangkau dan bernama “Kodak”. Kamera Kodak yang pertama ini sudah terisi dengan sebuah rollfilm hitam putih yang mampu untuk merekam 100 foto. Kodak Brownie Box Camera (1910)
Awal Sejarah dari kamera foto Dimulai dengan eksperimen Joseph Nicéphore Niépce yang mengembangkan kamera obscura agar bisa merekam gambar, dilanjutkan oleh Louis JM Daguerre dengan daguerreotypenya yang menyempurnakan hasil eksperimen Niépce, kemudian William Henry Fox Talbot yang mempunyai konsep serupa dengan Daguerre, dan terakhir George Eastman, yang memproduksi kamera ‘Kodak’nya yang murah serta mudah digunakan, dan akhirnya membuat fotografi menjadi semakin memasyarakat.
FILM Film atau rollfilm adalah media yang menyimpan gambar negatif dari sebuah foto. Gambar negatif ini kemudian diproses dengan cara-cara tertentu agar gambarnya bisa tercetak pada media lain (kertas), dan jadilah sebuah foto.
Menjelang akhir abad 20, muncul ‘film’ jenis baru Menjelang akhir abad 20, muncul ‘film’ jenis baru. Film baru itu adalah film elektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital. Karena lebih murah dan bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebih memilih untuk memanfaatkan fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnya pun bisa menyamai bahkan melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan film konvensional.
KERTAS FOTO Kertas foto berarti sebuah media di mana sebuah gambar tercetak dan akhirnya disebut sebagai sebuah foto. Definisi kertas foto adalah sebuah kertas yang peka akan cahaya, sehingga bisa dibubuhi gambar hasil fotografi di atasnya. Tetapi, pada era fotografi digital kertas foto diartikan sebagai kertas apapun yang bisa dimanfaatkan untuk mencetak foto dengan kualitas baik (tentunya dengan bantuan printer atau alat cetak lain).
FOTOGRAFI DIGITAL Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang baik, muncul sebuah ungkapan bahwa “setiap orang bisa menjadi fotografer profesional”.
Apakah Ada Pertanyaan ?
KAMERA (BODY/BADAN KAMERA)
Kamera Poket Kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar, penyimpanan digital dengan ukuran kecil, dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa. Kamera saku digital pada umumnya memiliki karakter yang sama seperti kamera saku manual (yang menggunakan media film). Sebagai kamera saku, kamera ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kemampuan untuk menangani pencahayaan yang lemah dan fokus atas (Close up).
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Access fungtion / confirm seting Mengakses fungsi disebelah kanan layar pada saat kamera dalam mode standby. Selain itu juga digunakan sebagai tombol confirm setting atau tombol OK
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Face detection Mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi face detection.
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Exposure compensation Sebagai pengatur tinggi rendahnya pencahayaan.
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Playback Melihat hasil foto
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Print control Saat mode standby, tombol ini untuk mengaktifkan atau menonaktifkan mode red eye. dan pada mode melihat foto (playback). Tombol ini digunakan utuk menambahkan foto pada print list (berfungsi saat dihubungkan dengan komputer)
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Makro mode/infinity focusing Digunakan untuk mengatur fokus. Fokus jarak dekat atau makro dan fokus jarak jauh atau tak terbatas.
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Self timer/delete image Digunakan untuk mengatur timer pada mode standby. Dan untuk menghapus gambar pada mode playback.
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Change LCD display Pada mode standby digunakan untuk menonaktifkan LCD. Pada mode Playback digunakan untuk menambah fitur tampilan seperti histogram dan lain-lain.
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Acces menu Digunakan untuk pengaturan fitur-fitur kamera.
Adapun komponen-komponen dari kamera poket Set flash Mengaktifkan dan menonaktifkan lampu flash.
Apakah Ada Pertanyaan ?
Kelebihan kamera poket : Gambar yang dihasilkan cukup terang meskipun cahayanya minim. Bentuk kecil, ringan dan kompatibel. Otomatis penuh sehingga sesuai untuk pengambilan dimana saja. Kamera tidak memakai cermin didalam dan suaranya tidak berisik. Bisa dioperasikan dengan menggunakan flash (blitz).
Kelemahan: Flash yang dibangun pada body kamera bisa menyebabkan foto yang dihasilkan menjadi red eyes reduction. Karena obyek yang difoto di lihat melalui view vinder yang terpisah dari lensa sehingga ada kemungkinan pengambilan gambar pada saat lensa tertutup. Pengaruh pemakaian filter tidak tampak jika di lihat dari view vinder. Karena lensa menjadi satu dengan body kamera maka lensa tidak dapat di ganti dengan jenis yang lain. Paralax Error, yaitu ketidaksesuaian gambar yang dihasilkan dengan yang dilihat melalui view vinder. Tidak bisa untuk pengambilan gambar Close up.
B. Kamera Digital SLR dan DSLR Kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex ini bekerja dengan sistem digital mulai saat capture obyek foto oleh Sensor hingga peletakan pada media penyimpanan seperti memory card. Oleh karena itu pada Kamera DSLR terdapat lebih banyak tombol dibanding Kamera SLR. Tombol-tombolnya seperti pilihan ISO, White Balance, Preset Scenes, Resolusi dan lainnya, dan yang paling membedakan adalah tersedianya memory slot yang terkadang lebih dari 1 Memory Slot.
SLR (Single Lens Reflex) adalah sistem kerjanya berbeda dengan DSLR, dan tidak ada pilihan ISO (karena secara otomatis telah ditentukan oleh casing film yang terbuat dari metal kemudian dicat pada bagian-bagian tertentu). Kamera SLR lebih sederhana, sistem elektroniknya hanya berfungsi untuk pengaturan komposisi foto secara otomatik (bukaan, speed) bagi profesional pengaturan auto ini justru sering di non aktifkan, selebihnya perintah untuk menggulung film maju atau mundur secara otomatis. Pada SLR media penyimpan data gambar disimpan pada film 35MM (analog/roll film) sehingga tidak diperlukan proses digitalisasi, kompresi data sehingga gambar bisa langsung dilihat hasilnya pada film tersebut. Bila ingin memproses foto lebih lanjut gulungan film inilah yang dibawa ke laboratorium cuci cetak foto untuk di cetak atau di scan.