Wawasan kebahasaan Insaf atau insyaf Komplek atau kompleks

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bahasa Indonesia (Membaca dan Berbicara)
Advertisements

Dra.Retno Harindhi Wulandari
Pelayanan konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta.
PENGEMBANGAN MODEL MATA PELAJARAN
Strategi pemerataan prinsip keadilan sosial di Indonesia
KONSEP DASAR ILMU POLITIK
BELA NEGARA Pengertian Bela Negara
Critical review fungsi dan program Puskesmas
BAB VII PERMASALAHAN PENDIDIKAN
MEMBACA CEPAT Membaca cepat adalah membaca suatu wacana secara sistematis mulai dari kata, kalimat, paragraf tanpa ada satu kata pun yang terlewatkan sampai.
MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF
MARI KITA BELAJAR TENTANG OTODA
KI kd/indikator materi pustaka
PERKEMBANGAN IPS DI INDONESIA
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
MENGENAL LEBIH DEKAT WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens)
“Seminar Sehari UHAMKA Menyongsong Masa Depan”
Kelompok 2 Nama anggota : Ajeng Bella P. (02) Amalia Utami (03)
Wawasan Kebangaan dan Nasionalisme Indonesia
BIMBINGAN KONSELING Klas X
PENGEMBANGAN GURU MASA DEPAN DI INDONESIA (The Future Teacher)
Uji Perbandingan / Beda Dua Nilai Tengah
TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG UNGGUL, KREATIF DAN RELIGIUS
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
FACULTY OF BIOLOGY MEDAN AREA UNIVERSITY
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PEMECAHANNYA
STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH
RANCANGAN KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
OTONOMI DAERAH Definisi otonomi daerah  kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
KONSEP DASAR ILMU POLITIK
BAB VIII INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UMUM)
Wawasan kebahasaan Wujud atau ujud Khawatir atau kuatir
Membaca cepat dan efektif
UJI PEMANFAATAN BAKTERIOFAGE SEBAGAI
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
1. Pengertian & Teori Klasik Birokrasi; Konsep Birokrasi Modern
Wawasan kebahasaan Insaf atau insyaf Komplek atau kompleks
Pendidikan kewarganegaraan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Pendidikan kewarganegaraan
PEMBINAAN NEGARA BANGSA Disediakan oleh: Nor Maziana Binti Alang Ahmad
MANAJEMEN SDM PELAYANAN KESEHATAN
BAB 3 MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA
Mengenal biologi KEPIK HITAM
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
BAHAN SOSIALISASI PERATURAN MEN.PAN-RB NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG
BAHAN SOSIALISASI PERATURAN MEN.PAN-RB NOMOR : 26 TAHUN 2011 TENTANG
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
Penataan daerah pemilihan
PENDAHULUAN PHT merupakan konsepsi pengen- dalian yang menekankan pengelolaan agroekosistem sebagai acuan untuk pengendalian OPT. Salah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Dibuat untuk dipaparkan Pada kegiatan sosialisasi peserta
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PENDIDIKAN NON FORMAL)
Pengertian dan Definisi Negara
FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Proses Penyusunan Perencanaan Sistem Pengelolaan Persampahan Dasar-dasar Pengelolaan Persampahan nawasis.com.
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
MEMBACA CEPAT Zaenuri,S.Pd.I.
PERMASALAHAN MAHASISWA
KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI LAMPUNG
ROADMAP RENCANA PENELITIAN
Penilaian Hasil Belajar Teknik Tes Teknik Non Tes
MAHASISWA PEDULI KEPENDUDUKAN
Aplikasi Website SMA Negeri 1 Cikarang Utara Menggunakan Metodologi Ahmad Pandu Praja for further detail, please visit
KKN LUAR NEGERI SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/2020 KBRI Mumbai-india kbri bangkok-thailand kjri johor bahru-malaysia kjri kuala lumpur-malaysia.
Desentralisasi atau otonomi daerah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Transcript presentasi:

Wawasan kebahasaan Insaf atau insyaf Komplek atau kompleks Gladi atau geladi Khawatir atau kuatir Berkah atau barokah Karier atau karir Kurva atau kurve Deterjen atau detergen Nakhoda atau nakoda Bagaimanakah perbedaan kata negeri dan negara

lanjutan Negeri: 1 tanah tempat tinggal suatu bangsa: ia melanjutkan sekolah ke -- Belanda; 2 kampung halaman; tempat kelahiran: -- nya yg asli bukanlah Makassar; 3 negara; pemerintah (lawan kata swasta): krn ia bersekolah di SMU -- , biayanya pun tidak begitu Negara: 1 organisasi dl suatu wilayah yg mempunyai kekuasaan tertinggi yg sah dan ditaati oleh rakyat; 2 kelompok sosial yg menduduki wilayah atau daerah tertentu yg diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yg efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya: kepentingan -- lebih penting dp kepentingan perseorangan;

Kecepatan Efektif Membaca (KEM) Bagaimana cara menghitungnya?

Agenda mendesak…………… Mahasiswa: 850.000 kata per minggu Kalau 250 kpm: 8 jam/hari

Membaca cepat dan efektif Dua hal penting Membaca cepat dan efektif PEMAHAMAN KECEPATAN Apakah kecepatan membaca berbanding lurus dengan pemahaman membaca?

KECEPATAN MEMBACA atau ISTILAH FORMULA/RUMUS KPM = JUMLAH KATA KPM/KM Kata Per Menit Kecepatan Membaca KPM = JUMLAH KATA WAKTU (MENIT) atau KPM = JUMLAH KATA X 60 WAKTU (DETIK)

PEMAHAMAN ISI ISTILAH RUMUS PI = SKOR BENAR X 100% SKOR IDEAL PI

KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) TAMPUBOLON AHMAD A. HARJASUJANA KM : kemampuan membaca KB : jumlah kosakata dalam bacaan SM : jumlah skor membaca KPM : jumlah kata per menit PI : presentase pemahaman isi KM = KB X PI KPM SM:60 100 p: jumlah kata dalam bacaan q: jumlah waktu dalam detik r: jumlah jawaban yang benar KM = p X r X 60 q 100

Bagaimana menghitung jumlah kata? jumlah kata tiap baris X jumlah baris (PERKIRAAN)

STANDARDISASI KECEPATAN MEMBACA SD/SMP 200 KPM SMA 250 KPM MAHASISWA 325 KPM MHSW PASCASARJANA 400 KPM ORANG DEWASA TIDAK SEKOLAH 200 KPM

Untuk jenjang SD (Christine Nuttal, 1989) KELAS KECEPATAN MEMBACA I 60 – 80 KPM II 90 – 110 KPM III 120 – 140 KPM IV 150 – 160 KPM V 170 – 180 KPM VI 190 – 250 KPM

Untuk mahasiswa KECEPATAN MEMBACA KUALIFIKASI 175 – 250 KPM Rendah/kurang memadai 250 – 350 KPM Sedang/memadai 400 – 500 KPM Tinggi/efektif

Mari kita hitung kecepatan membaca kita!

Pengembangan Teknik Pengendalian Penggerek Batang Padi (PBP) dengan Pemanfaatan Parastoid Telur di Propinsi Jambi Penggerek batang padi (PBP) merupakan hama paling penting pada tanaman padi di Propinsi Jambi. Teknik pengendalian yang diterapkan selama ini belum tepat sehingga tidak mampu mengatasi kompleksnya permasalahan hama. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan suatu teknik pengendalian yang tepat. Teknik pengendalian yang akan dikembangkan adalah teknik pengendalian hayati menggunakan parastoid telur. Parasitoid telur merupakan musuh alami PBP yang paling potensial dalam mengendalikan PBP, dan secara alami sudah tersedia pada agroekosistem. Penelitian ini penting dilakukan untuk: mengetahui keragaman jenis, tingkat parasitasi dan penyebaran parasitoid telur PBP di Propinsi Jambi; mendapatkan minimal satu jenis parasitoid telur PBP yang punya potensi besar menekan perkembangan populasi PBP; dan mendapatkan minimal satu jenis parasitoid superior yang dapat diproduksi secara masal di laboratorium.

Penelitian akan dilakukan melalui tahapan: ekplorasi kelimpahan jenis, tingkat parasitasi, dan penyebaran parasitoid telur PBP; pengujian kesesuaian telur Corcyra sp sebagai inang pengganti berbagai jenis parasitoid telur PBP; analisis hubungan suhu dan perkembangan parsitoid telur PBP untuk mendapatkan suhu optimal pembiakan parasitoid; dan pengujian efikasi parasitoid dalam mengendalikan PBP di lapang. Penelitian ini ditargetkan dapat menghasilkan paket teknologi pengendalian PBP dengan menggunakan parasitoid telur, dan tersedianya koleksi biakan parasitoid telur PBP yang punya potensi baik untuk mengendalikan PBP.

KECEPATAN MEMBACA ISTILAH FORMULA/RUMUS KPM = JUMLAH KATA KPM/KM Kata Per Menit Kecepatan Membaca KPM = JUMLAH KATA WAKTU (MENIT)

KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) TAMPUBOLON AHMAD A. HARJASUJANA KM : kemampuan membaca KB : jumlah kosakata dalam bacaan SM : jumlah skor membaca KPM : jumlah kata per menit PI : presentase pemahaman isi KM = KB X PI KPM SM:60 100 p: jumlah kata dalam bacaan q: jumlah waktu dalam detik r: jumlah jawaban yang benar KM = p X r X 60 q 100

Bentuk pertanyaan Hama apakah yang menjadi paling penting pada tanaman padi di Provinsi Jambi? Teknik pengendalian apa yang akan dikembangkan untuk mengendalikan hama pada tanaman padi tersebut? Bagaimanakah tahapan pengembangan dalam teknik pengendalian hayati sebagai pengendalikan hama tanaman padi di Provinsi Jambi? Untuk apa penelitian terhadap hama tanaman padi ini dilakukan? Dimanakah hama penggerek tanaman padi ini terjadi?