KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN SPK SIGIT SETYOWIBOWO, ST.,MMSI STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Tujuan DSS Perintis DSS yang lain, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scoot Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus: • Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur. • Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya. • Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya. Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Fitur dari DSS DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja ad hoc, masalah-masalah yang tak diharapkan. DSS dapat menyediakan representasi valid dari sistem di dunia nyata. DSS dapat menyediakan pendukungan keputusan dalam kerangka waktu yang pendek/terbatas. DSS dapat berevolusi sebagai mana halnya pengambil keputusan mempelajari tentang masalah-masalah yang dihadapinya. DSS dapat dikembangkan oleh para profesional yang tak melibatkan pemrosesan data. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Mengapa menggunakan DSS? Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tak stabil. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis. Sistem komputer perusahaan tak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Karakteristik dan Kemampuan SPK Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Karakteristik dan Kemampuan SPK DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Karakteristik dan Kemampuan SPK DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Karakteristik dan Kemampuan SPK DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer). Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Karakteristik dan Kemampuan SPK User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS). DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Komponen SPK Manajemen Data Manajemen Model Manajemen Pengetahuan Manajemen Antar Muka Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Komponen SPK Manajemen Data/Data Management Terdapat database yang berisi data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software Database Management System (DBMS), yang mana data yang digunakan bersumber dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal). contoh: SELEKSI PEGAWAI BERPRESTASI data (internal) yaitu data yang berasal dari PT. A itu sendiri seperti nilai pegawai dalam berkomitmen pada organisasi, nilai pegawai dalam melayani, nilai pegawai dalam bekerja sama, nilai pegawai dalam memimpin, dan nilai pegawai dalam kedisiplinan, sedangkan data yang bersumber dari luar (eksternal) yaitu ektraksi (bobot penilaian) dari semua nilai pada data internal berupa peringkat untuk pegawai yang menentukan pakah pegawai tersebut termasuk berprestasi atau tidak Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Komponen SPK Manajemen model/Model Management Sebelum mengimplementasikan data-data yang telah didapat ke dalam sistem, maka diperlukan kemampuan analitis dalam perancangan sistem agar sistem yang akan dibuat memiliki alur yang jelas dan mudah dipahami. Misal, Perancangan sistem yang digunakan model UML dengan menggunakan 8 buah diagram yaitu usecase diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, object diagram, statechart diagram, collaboration diagram dan component diagram. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Komponen SPK Manajemen Pengetahuan/Knowledge Management Manajemen pengetahuan di sini bertujuan untuk mendukung sistem yang dibuat. Jadi maksudnya ada pengetahuan tambahan yang diberikan sistem pada saat sistem memberikan hasilnya. Maksudnya sistem ini nggak hanya memberi pilihan yang mungkin untuk dipilih tapi juga memberikan informasi tambahan untuk membantu memperkuat pilihan tersebut. pengetahuan yang ada berupa kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk masuk seleksi menjadi pegawai berprestasi, yang mana kriteria tersebut merupakabn kesepakatan perusahaan. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Komponen SPK Manajemen Antar Muka/User Interface Manajemen Antar Muka ini maksudnya pengguna berkomunikasi dengan sistem melalui antar muka. pengguna dapat memerintahkan inputan sistem pendukung keputusan pada manajemen antar muka ini. Pada manejemen antarmuka, berinteraksi menggunakan gaya dialog yang berbeda-beda untuk setiap sistem. Tipe-tipe gaya dialog : - Dialog tanya jawab - Dialog perintah - Dialog menu - Dialog masukan/keluaran Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Subsistem Manajemen Data Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Subsistem manajemen data Terdiri dari elemen-elemen: DSS database Database Management System (DBMS) Data Directory/Direktori data Query Facility/Fasilitas permintaan Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang a. DSS database • Kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah organisasi dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang untuk lebih dari satu aplikasi. • Ada beberapa konfigurasi yang mungkin dibuat untuk suatu database. • Pada banyak contoh DSS, data ditempatkan dari data warehouse atau sistem database mainframe legacy melalui sebuah server Web database. • Untuk aplikasi DSS lainnya, akan disusun database khusus jika memang diperlukan. • Beberapa database dapat digunakan dalam satu aplikasi DSS, tergantung pada sumber data. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang database • Data pada database DSS diekstrak dari sumber data internal dan eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih pengguna. • Hasil ekstraksi ditempatkan pada database aplikasi khusus atau data warehouse perusahaan jika ada. • Jika data ditempatkan pada data warehouse perusahaan, maka hasil ekstraksi tersebut dapat digunakan untuk aplikasi lain. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Data internal • Berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi dalam organisasi. • Contoh : upah gaji karyawan, jadwal pemeliharaan mesin dan alokasi anggaran,rencana rekrutmen masa mendatang. • Data internal dapat dibuat untuk tersedia melalui browser pada sebuah intranet. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Data eksternal • Meliputi data industri, data riset pemasaran, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi nasional, dll. • Data dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, usaha-usaha yang dilakukan sendiri oleh organisasi untuk mengumpulkan data eksternal. • Seperti data internal, data eksternal juga bisa disimpan dalam database atau diakses langsung ketika database digunakan. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Organisasi data • Mengatur bagaimana data akan disimpan dan digunakan. • Haruskah DSS memiliki database standalone? • DSS ad hoc kecil dapat dimasukan langsung kedalam model-model , kadang diekstraksi langsung dari database yang besar. • Pada organisasi yang besar yang menggunakan jumlah data yang ekstensif, data diorganisasi pada sebuah data warehouse dan digunakan ketika diperlukan Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Organisasi data • Beberapa DSS memiliki DSS sendiri yang multisumber dan terintegrasi. • Database DSS yang terpisah tidak perlu dipisahkan secara fisik dari database korporat. Database tersebut dapat disimpan bersama- sama secara fisik untuk alasan ekonomi. • Beberapa sistem OLAP mengekstrak data, dan yang lainnya memanipulasi data pada database eksternal secara langsung. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Organisasi data • Database DSS juga dapat menggunakan secara bersama-sama sebuah DBMS dengan sistem yang lainnya. • Database DSS dapat memasukkan objek multimedia. • Sudah dikembangkan database berorientasi objek dalam XML. • Database objek menjadi kian penting, karena XML menjadi suatu standar sebuah metode translasi data yang konsisten untuk perangkat m-commerce. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang ekstraksi • Untuk membuat sebuah database DSS atau data warehouse, sering perlu untuk meng-capture data dari beberapa sumber. • Operasi inilah yang disebut dengan ekstraksi. • Pada dasarnya ekstraksi berisi file-file penting, rangkuman, filtrasi standarisasi dan kondensasi data. • Ekstraksi juga terjadi ketika pengguna menghasilkan laporan-laporan dati data di dalam database DSS. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang ekstraksi • Proses ekstraksi sering dikelola oleh DBMS para profesional biasanya menstruktur proses ini, sehingga para pengguna tidak perlu menghadapi detail-detail yang rumit. • Harus dibuat suatu query yang pasti untuk beberapa tabel data yang berhubungan yang dapat berupa beberapa database independen. • Bagian-bagian yang diekstrak harus “dikoneksikan ulang” sehingga dihasilkan sebuah database DSS yang berguna. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
b. Database Management System (DBMS) Yaitu memanajemen/mengatur Database baik dalam pembuatan, pengaksesan dan pembaharuan database. Database yang baik adalah yang efektif dan manajemennya dapat mendukung banyak kegiatan manajerial: navigasi umum di antara record² mendukung pembuatan dan pemeliharaan sebuah kumpulan hubungan data yang berbeda menghasilkan laporan Tetapi kekuatan riil dari sebuah DSS terjadi ketika data diintegrasikan dengan model-modelnya. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Kapabilitas dbms dalam dss • Mendapatkan/ mengekstrak data agar bisa masuk ke dalam database DSS. • Secara cepat mengupdate record data dan file. • Menghubungkan data dari berbagai source. • Secara cepat menampilkan data dari database dalam queiries dan report. • Menyediakan keamanan data menyeluruh. • Menangani data personal dan tidak resmi sehingga user dapat mencoba berbagai solusi alternatif berdasarkan pertimbangan mereka sendiri. • Menyuguhkan tampilan data secara lebih kompleks dan proses memanipulasinya berdasarkan queries yang diberikan. • Melacak penggunaan data. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
c. Query Facility/Fasilitas permintaan Melakukan tugas-tugas seperti akses, manipulasi, dan query data. menerima permintaan data dari komponen lain menentukan bagaimana permintaan dapat dipenuhi memformulasi permintaan dengan detail mengembalikan hasilnya kepada pemberi permintaan Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang d. Direktori Adalah sebuah katalog dari semua data di dalam database. Berisi definisi data dan berfungsi untuk menjawab pertanyaan mengenai ketersediaan item-item data, sumber, dan makna eksak dari data. Cocok untuk mendukung fase intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu men-scan data dan mengidentifikasi area masalah atau peluang². Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Dbms mengatur berbagai database Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Keuntungan database DSS yang terpisah-pisah adalah: Kontrol yang lebih besar terhadap data Lebih baik dalam mnajemen data Kebanyakan database ditujukan dalam memproses data, sehingga database yang terpisah lebih efisien untuk DSS DSS bias melibatkan berbagai fungsi, membutuhkan input dari beberapa database. Satu kai saja diekstrak ke dalam database, maka penggunaan data selanjutnya akan lebih efisien dan mudah Perubahan dan update lebih cepat, mudah, dan murah Akses yang lebih mudah dan manipulasi data bias dilakukan Dapat mengadopsi struktur database yang optional untuk penggunaan DSS yang spesifik 8seperti relational atau object oriented) Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Kerugian database DSS yang terpisah-pisah adalah: Penambahan database khusus lebih mahal dalam hal pembangunaanya, keamanan, dan perawataanya bila dibandingkan dengan satu database Database yang terpisah dapat dimodifikasi oleh user yang berbeda-beda menurut cara mereka masing-masing. Jika data yang redundant disimpan dalam tempat yang berbeda, dan jika data dimodifikasi dengan cara berbeda-beda, maka bias menyebabkan data yang tak konsisten dalam organisasi itu. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Subsistem Manajemen Model Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Subsistem Manajemen Model Subsistem manajemen model terdiri dari: Basis Model Berisi rutinitas dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah DSS. Model² pada DSS pada dasarnya adalah matematis; dinyatakan dalam rumus yang dapat diprogram dalam alat pengembangan DSS, ex: excel Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
4 kategori utama Basis Model: Model Strategis : mendukung manajemen puncak Model Taktis : Cth: pemilihan server web, perencanaan persyaratan tenaga kerja, promosi penjualan, tata letak pabrik dll. Model Operasional : Cth: persetujuan pinjaman pada bank, jadwal produksi, kontrol inventori, dll Model Analitik : untuk menganalisis data. Meliputi model statistik, ilmu manajemen, algoritma data, model keuangan dll. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Sistem Manajemen Basis Model MBMS mampu mengaitkan model² dengan link yang tepat melalui sebuah database. Direktori model Perannya sama dengan direktori database. Merupakan katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas model. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Eksekusi Model, Integrasi, dan Prosesor Perintah Eksekusi model : proses mengontrol jalannya model saat ini Integrasi model : gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan atau mengintegrasikan DSS dengan aplikasi lain. Command Processor Model : menerima dan menginterpretasikan instruksi² pemodelan dari user interface dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi² integrasi Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Subsistem antarmuka penguna (dialog) Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Kapabilitas dari User Interface Management System (UIMS) Menyediakan Graphical User Interface Mengakomodasi user dengan berbagai input device. Menampilkan data dengan format dan output device yang bervariasi. Memberikan dukungan diagnostik, saran, bantuan yang fleksibel. Memberikan interaksi dengan database dan model. Menyimpan data input dan output. Menampilkan data dalam bentuk grafik. Memiliki window untuk beberapa fungsi untuk ditampilkan secara bersamaan. Mendukung komunikasi antara user dan pengembang MSS. Menyediakan pelatihan melalui contoh kepada user. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Subsistem manajemen berbasis pengetahuan Menyediakan kepakaran dalam memecahkan masalah yang tidak terstruktur dan semi-terstruktur. Kepakaran disediakan oleh sebuah sistem pakar atau sistem inteligen. DSS yang canggih memiliki komponen knowledge management. Contoh: Data mining. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang DSS User/pengguna Salah satu dihadapkan pada keputusan bahwa sebuah MSS dirancang untuk mendukungnya Bertanggung jawab untuk mengambil keputusan Memberikan keahlian untuk memandu pengembangan dan penggunaan DSS Manajer, pengambil keputusan, pemecah masalah, ... Pengguna sangat berbeda satu sama lain Pengguna = Individu versus Kelompok Manajer versus Staf Spesialis [asisten staf, pengguna alat ahli, analis (sistem) bisnis, fasilitator (dalam SSH)] Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang pengguna Ada 2 kelas pengguna: Staff ahli Cenderung berorientasi pada detail. contoh: analis keuangan, prencana produksi, peneliti, pemasaran Manajer Menggunakan computer dengan rasio yang jauh lebih besar. Manajer berharap system akan lebih user friendly Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang Hardware DSS Pilihan hardware: Workstation Personal computer Client/server Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Beberapa Keterbatasan DSS Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya. Kemampuan suatu DSS terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar). Proses-proses yang dapat dilakukan DSS biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan. DSS tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang DSS Masa Depan DSS berbasis PC akan terus tumbuh utamanya untuk dukungan personal. Untuk DSS di institusi yang mendukung pengambilan keputusan berurutan dan saling berhubungan, kecenderungan ke depan adalah menjadi DSS terdistribusi. Untuk dukungan keputusan saling berhubungan yang terkonsentrasi, group DSS akan lebih lazim di masa depan. Produk-produk DSS akan mulai menggabungkan tool dan teknik-teknik AI. Semua kecenderungan di atas akan menuju pada satu titik pada pengembangan berkelanjutan pada kemampuan sistem yang lebih user- friendly. Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Contoh Penerapan Komponen DSS Sigit Setyowibowo, ST., MMSI | STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Terima kasih