ANALISIS COMPARE MEANS Independent Sample T-test ANOVA
Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu melakukan analisis komparatif dua sampel yang independen dengan penggunaan perangkat lunak SPSS
Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu mengetahui pemanfaatan uji komparatif dua sampel yang independent. Mahasiswa mampu melakukan pengisian data untuk analisis komparatif dua sampel independent pada perangkat lunak SPSS Mahasiswa mampu melakukan analisis data dengan menggunakan independent sample t-test pada perangkat lunak SPSS
Digunakan pada Perbandingan rata-rata yang membahas tentang bagaimana membandingkan rata-rata sample independent dengan menghitung t-student dan menampilkan probabilitas dua arah selisih dua rata-rata.
Analisis Komparatif dua sample Independen Untuk data interval/rasio maka digunakan uji t dua sample Prosedur uji statistiknya : Menentukan formulasi hipotesis Menentukan taraf nyata dan t tabel Taraf nyta yg digunakan biasanya 5% (0,05) atau 1% (0,01) Nilai t tabel memiliki derajat bebas (db) = N-1
Prinsip pengujian dua mean Melihat perbedaan variasi kedua kelompok data. Untuk itu diperlukan informasi apakah varian kedua kelompok yang diuji sama atau tidak. Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirya akan membedakan rumus pengujiannya.
T-TEST INDEPENDEN UNTUK VARIAN YANG SAMA Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji Z atau uji T. Uji Z dapat digunakan Bila standar deviasi populasi () diketahui Jumlah sampel besar (lebih dari 30). Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi maka dilakukan uji T (T-test)
Untuk Varian yang sama maka bentuk ujinya adalah : x1 – x2 T = ---------------------------- Sp (1/n1)+(1/n2) (n1- 1) S12 + (n2 – 1) S22 Sp2 = ------------------------------- n1 + n2 - 2
T = --------------------------- (S12 / n1) + (S22 / n2) Df = n1 + n2 – 2 Keterangan : n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2 S1 atau S2 = standar deviasi sample kelompok 1 dan 2 Untuk Varian berbeda X1 – X2 T = --------------------------- (S12 / n1) + (S22 / n2)
df = ----------------------------------------------- (S12 / n1) + (S22 / n2)2 df = ----------------------------------------------- (S12 / n1)2 / (n1-1) + (S22 / n2)2 / (n2-1) Contoh kasus : Seorang pejabat Depkes berpendapat bahwa nikotin yang dikandung rokok jarum lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak. Untuk membuktikan pendapatnya kemudian diteliti dengan mengambil sample secara random 10 batang rokok jarum dan 8 batang rokok wismilok. Berdasarkan data tersebut ujilah pendapat pejabat depkes tersebut dengan alpha 5%.
Hasil data yang diperoleh Jarum Wismilok 21 22 24 23.5 20 21.2 20.8 20.5 22.5 19.3 20.4 19.8 19.4
Proses penyelesaian Buat kategori variabel pada variabel view Masukkan data pada data view Laukan analisis compare mean dengan menggunakan independent sample t test
Interpretasi data Dari output data yang dihasilkan menunjukkan bahwa : Pada uji F nilai P = 0,937 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan varian antara nikotin rokok jarum dengan nikotin rokok wismiok Pada t-test independent didapatkan nilai P = 0,409 yang berati tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar nikotin jarum dengan kadar nikotin wismilok.
ANOVA Analisis komparatif lebih dari dua sample Analisis of varian
Sekian