FIFI FEBRIYANA ISMAN MUH. ALDIH R. BAB.2 KINEMATIKA ZARRAH K E L O M P
2.2 Kinematika dalam satu dimensi BAB. 2 KINEMATIKA ZARRAH 2.2 Kinematika dalam satu dimensi 2.2.1 Jarak dan perpindahan 2.2.2 Kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat 2.2.3 Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat 2.2.4 Gerak dan percepatan konstan
2.2.1 Jarak dan perpindahan Jarak dan perpindahan adalah dua besaran (kuantitas) dengan maksud yang sama tetapi dengan definisi dan arti yang berbeda. Jarak adalah besaran skalar yang menyatakan bagaimana jauhnya sebuah benda telah bergerak. Perpindahan adalah besaran vektor yang menyatakan seberapa jauh benda telah berpindah dari posisi awalnya.
2.2.2 Kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat Kecepatan rata-rata dapat di definisikan sebagai jarak perpindahan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata pada selang waktu yang sangat singkat.
2.2.3 Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan, atau perubahan kecepatan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan selama perubahan tersebut. Percepatan sesaat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada selang waktu yang sangat singkat.
2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Gerak disebut gerak translasi bila selama bergerak sumbu kerangka acuan yang melekat pada benda (x’,y’,z’) selalu sejajar (x,y,z). Gerak dalam arah sumbu x : Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu arah saja, misalkan dalam arah sumbu x. Karena arah gerak sudah ditentukan maka dalam perumusan tentang gerak partikel hanya menyangkut tentang besarnya saja.
2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Percepatan konstan: ar =as = a. Diperoleh persamaan v = v0 + at.……..(1) at menyatakan pertambahan kecepatan pada selang waktu tersebut.
2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Percepatan konstan = perubahan v konstan Dari statistik dapat diperoleh vr = (v0 + v )/2 Bila vr t menyatakan pertambahan posisi dalam selang waktu t, maka posisi partikel menjadi x = x0 + vr t Dengan mensubtitusikan vr = (v0 + v )/2 diperoleh: x = x0 +1/2 (v0+v) t ……………………(2) Bila persamaan (1) disubtitusikan ke (2) diperoleh: x= x0 + ½ (v0+v0+at) t x = x0 + v0t +1/2 at2…………………..(3)
2.2.4 Gerak dan percepatan konstan dan bila t = (v - vo)/a yang disubtitusikan diperoleh : x = x0 + 1/2 (v0+v ) t x = x0+ ½ (v0+v ) (v -v0)/a v2 =v02 + 2a (x-x0)……………………..(4) Dari pembahasan diatas diperoleh 4 buah persamaan yang menghubungkan 4 buah variabel dari kinematika ( xr, vr, a, t).
2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Sehingga permasalahan tentang gerak partikel dapat diselesaikan dengan menggunakan 4 buah persamaanan berikut : (1) v = v0 + at tanpa : x (2) x = x0 +1/2 (v0 + v) t tanpa : a (3) x = x0 + v0t + 1/2 at2 tanpa : v (4) v 2 =v02 + 2a (x-x0) tanpa : t
2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Gerak dalam arah sumbu y : Gerak dalam arah sumbu y dapat diperoleh langsung dengan mengambil persamaan yang sudah diperoleh pada 2.a. (1) vy= v0 + ayt (2) y = y0 +1/2 (v0 + vy) t (3) y = y0 + v0t + 1/2 ayt2 (4) vy2 =v02 + 2ay (y-y0)
2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Gerak jatuh bebas Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah sumbu y. v0=0, y0=0 dan ay=g. (karena arah gerak selalu ke bawah, maka arah ke bawah di beri tanda positif) diperoleh persamaan: (1) vy = gt (2) y = ½ vy t (3) y = ½ gt2 (4) vy2 = 2gy
TERIMA KASIH