FIFI FEBRIYANA ISMAN MUH. ALDIH R. BAB.2 KINEMATIKA ZARRAH K E L O M P

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KINEMATIKA Kinematika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas gerak benda tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut. Penyebab gerak yang sering.
Advertisements

PERSAMAAN GERAK LURUS smanda giri.
KEGIATAN INTI : KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
KINEMATIKA GERAK LURUS
DISKUSI 4-4 Titik R pada saat t = 1 s berada pada posisi (2,1) m, dan
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 2)
KINEMATIKA GERAK LURUS PARTIKEL Nita Murtia.H./19/x9
Bab 2: Kinematika 1 Dimensi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2)
BAB 3 GERAK LURUS 3.1.
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
KINEMATIKA PARTIKEL Pertemuan 3-4
Kinematika Partikel Pokok Bahasan :
ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa ingin tahu penyebab gerak
GERAK 2 DIMENSI Pertemuan 5 - 6
KINEMATIKA BENDA TITIK
Berkelas.
Jarak Perpindahan Kecepatan Percepatan
Berkelas.
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Berkelas.
Gerak Parabola Sukainil Ahzan, M.Si
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
GERAK LURUS BERATURAN.
GERAK LURUS.
Pertemuan 03 (OFC) Kinematika Partikel 2
KINEMATIKA PARTIKEL Gerak Lurus Beraturan, Berubah beraturan, Peluru, Melingkar PERTEMUAN 2 DRA SAFITRI M M.Si TEKNIK INDUSTRI – FAKULTAS TEKNIK.
G e r a k.
Kinematika Kinematics
KINEMATIKA I FISIKA DASAR I UNIVERSITAS ANDALAS.
Persamaan Gerak Persamaan Gerak
Fisika Dasar (Fr-302) Topik hari ini (Pertemuan ke 3)
Pujianti Donuata, S.Pd M.Si
BAB 3. GERAK LURUS 3.1 Pendahuluan 3.1
KINEMATIKA.
KINEMATIKA PARTIKEL Pertemuan 1-2
FISIKA DASAR MUH. SAINAL ABIDIN.
Arif hidayat Gerak Pada Garis Lurus Arif hidayat
Fisika Dasar (FR-302) Topik hari ini (minggu 4)
KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan.
Bumi Aksara.
Gerak 1 Dimensi Pertemuan 4
PERTEMUAN III KINEMATIKA PARTIKEL.
BAHAN AJAR FISIKA KLS XI SEMESTER 1 KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
KINEMATIKA PARTIKEL.
BAB 2 GERAK SATU DIMENSI 3.1.
KINEMATIKA.
Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran,
ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa ingin tahu penyebab gerak
GERAK DALAM BIDANG DATAR Gerak Melingkar Berubah Beraturan
A. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan
Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran,
BAB IV GERAK (2) 1.1.
Gerak satu dimensi Rahmat Dwijayanto Ade Sanjaya
KINEMATIKA GERAK LURUS PARTIKEL
Rina Mirdayanti, S.Si., M.Si
FISIKA UMUM MEKANIKA FLUIDA TERMODINAMIKA LISTRIK MAGNET GELOMBANG
1.1 KINEMATIKA PARTIKEL Pergeseran
Peta Konsep. Peta Konsep B. Penerapan Integral Tak Tentu.
GERAK PADA BIDANG DATAR
Peta Konsep. Peta Konsep B. Penerapan Integral Tak Tentu.
BAB 3 GERAK LURUS 3.1.
OM SWASTYASTU. NAMA KELOMPOK  I Gede Made Indra Adi Suputra( )  Wayan Dhani Saputra ( )  Wayan Mahendra Pratama( )
MEKANIKA Oleh WORO SRI HASTUTI
KINEMATIKA PARTIKEL.
GERAK DALAM BIDANG DATAR
BAB 3 GERAK LURUS 3.1.
Transcript presentasi:

FIFI FEBRIYANA ISMAN MUH. ALDIH R. BAB.2 KINEMATIKA ZARRAH K E L O M P

2.2 Kinematika dalam satu dimensi BAB. 2 KINEMATIKA ZARRAH 2.2 Kinematika dalam satu dimensi 2.2.1 Jarak dan perpindahan 2.2.2 Kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat 2.2.3 Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat 2.2.4 Gerak dan percepatan konstan

2.2.1 Jarak dan perpindahan Jarak dan perpindahan adalah dua besaran (kuantitas) dengan maksud yang sama tetapi dengan definisi dan arti yang berbeda. Jarak adalah besaran skalar yang menyatakan bagaimana jauhnya sebuah benda telah bergerak. Perpindahan adalah besaran vektor yang menyatakan seberapa jauh benda telah berpindah dari posisi awalnya.

2.2.2 Kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat Kecepatan rata-rata dapat di definisikan sebagai jarak perpindahan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut. Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata pada selang waktu yang sangat singkat.

2.2.3 Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan, atau perubahan kecepatan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan selama perubahan tersebut. Percepatan sesaat didefinisikan sebagai percepatan rata-rata pada selang waktu yang sangat singkat.

2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Gerak disebut gerak translasi bila selama bergerak sumbu kerangka acuan yang melekat pada benda (x’,y’,z’) selalu sejajar (x,y,z). Gerak dalam arah sumbu x : Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu arah saja, misalkan dalam arah sumbu x. Karena arah gerak sudah ditentukan maka dalam perumusan tentang gerak partikel hanya menyangkut tentang besarnya saja.

2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Percepatan konstan: ar =as = a. Diperoleh persamaan v = v0 + at.……..(1) at menyatakan pertambahan kecepatan pada selang waktu tersebut.

2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Percepatan konstan = perubahan v konstan Dari statistik dapat diperoleh vr = (v0 + v )/2 Bila vr t menyatakan pertambahan posisi dalam selang waktu t, maka posisi partikel menjadi x = x0 + vr t Dengan mensubtitusikan vr = (v0 + v )/2 diperoleh: x = x0 +1/2 (v0+v) t ……………………(2) Bila persamaan (1) disubtitusikan ke (2) diperoleh: x= x0 + ½ (v0+v0+at) t x = x0 + v0t +1/2 at2…………………..(3)

2.2.4 Gerak dan percepatan konstan dan bila t = (v - vo)/a yang disubtitusikan diperoleh : x = x0 + 1/2 (v0+v ) t x = x0+ ½ (v0+v ) (v -v0)/a v2 =v02 + 2a (x-x0)……………………..(4) Dari pembahasan diatas diperoleh 4 buah persamaan yang menghubungkan 4 buah variabel dari kinematika ( xr, vr, a, t).

2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Sehingga permasalahan tentang gerak partikel dapat diselesaikan dengan menggunakan 4 buah persamaanan berikut : (1) v = v0 + at tanpa : x (2) x = x0 +1/2 (v0 + v) t tanpa : a (3) x = x0 + v0t + 1/2 at2 tanpa : v (4) v 2 =v02 + 2a (x-x0) tanpa : t

2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Gerak dalam arah sumbu y : Gerak dalam arah sumbu y dapat diperoleh langsung dengan mengambil persamaan yang sudah diperoleh pada 2.a. (1) vy= v0 + ayt (2) y = y0 +1/2 (v0 + vy) t (3) y = y0 + v0t + 1/2 ayt2 (4) vy2 =v02 + 2ay (y-y0)

2.2.4 Gerak dan percepatan konstan Gerak jatuh bebas Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah sumbu y. v0=0, y0=0 dan ay=g. (karena arah gerak selalu ke bawah, maka arah ke bawah di beri tanda positif) diperoleh persamaan: (1) vy = gt (2) y = ½ vy t (3) y = ½ gt2 (4) vy2 = 2gy

TERIMA KASIH