ABSTRAK PROSES PEMBUATAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN KOTA BANDAR LAMPUNG DI BANDAR LAMPUNG Oleh Elizabeth DewiEfrati BPMP memberikanpelayananterpadusatupintukepadamasyarakat.Pelayananterpadusatupintu akanmampumeningkatkankinerja. Denganmakinbaiknyamutupelayanankepadamasyarakatsertameningkatkanaksesmasy arakatterhadappelayananperizinan, PendapatanAsli Daerah (PAD) pun diharakanakansemakinmeningkat. Salah satu upaya yang ditempuh oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Bandar Lampung adalah terus menggiatkan sosialisasi perizinan. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat untuk mengajukan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). IMBadalah perizinan bangunan yang diterbitkan untuk melakukan kegiatan mendirikan bangunan. DalamPelaksanaanPeraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 terdapatbeberapakendala, diantaranyaadalahketidaktahuanmasyarakattentangadanyaperaturandaerah yang berkaitandengankewajibanuntukmelakukan IMB sebelummemulaikegiatanpembangunan, panjangnyabirokrat yang harusdilaluisertabesarnyabiaya yang mestidibayarolehpemohonuntukmemperoleh IMB. Sedangsolusi yang digunakanuntukmengatasikendala- kendalatersebutdiantaranyaadalahmelakukanpenyuluhankepadamasyarakatmengenai adanyaperaturandaerahtersebutsertamenjelaskanartipentingnyamengajukan IMB, menyingkatbirokrat yang harus dilaluiuntukmemperoleh IMB, yang berarti pula memperkecilbiaya yang harusdikeluarkanpemohon. Berdasarakan uraian diatas, maka dapat di rumuskan masalah utama yang terkait dalam penelitian iniadalah tidak tepatnya waktu dalam penyelesaian izin.

Permasalahan yang terkait adalah apakah proses pembuatan izin di BPMP sudah berjalan berjalan dengan baik atautidak.

Penelitianinibertujuanuntukmengetahui proses penerbitanIzinMendirikanBangunan (IMB) di Kota Bandar Lampung berdasarkanPeraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 TentangRetribusiIzinMendirikanBangunandanhambatan-hambatan yang timbuldalampelaksanaanperaturandaerahtersebutsertaupayauntukmengatasinya. Penelitianinimerupakanpenelitian yang bersifatdeskriptif.Lokasipenelitian di BadanPenanaman Modal danPerizinan Kota Bandar Lampung.Jenis data yang dipergunakanmeliputi data primer dan data sekunder.Teknikpengumpulan data yang dipergunakanyaituobservasi, wawancaradanpenelitiankepustakaalibaikberupabuku- buku, peraturanperundang-undangan, dokumendokumen, dansebagainya.Analisis data menggunakananalisis data kualitatifdengan model interaktif. Berdasarkanpenelitianinidiperolehhasilbahwa proses penerbitan IMB meliputibeberapatahap, yaitu: pengisianformulirolehpemohon; penyelesaianpersyaratanlampiran IMB olehpemohon; penyerahanberkasPermohonanlzinMendirikanBangunan (IMB) ke BPMP Kota BandarLampung , pemeriksaanawalolehKasubbid; bagipemohon yang belumlengkappersyaratannyadiberitahuuntuksegeramelengkapipersyaratan, sedangbagipemohon yang telahlengkappersyaratannyadiadakanpenelitiankelokasibangunanoleh Tim IMB, pembuatanberitaacarapenelitian, perhitunganbiayaretribusi IMB, pembuatansurattagihan; pembayaran IMB olehpemohon; pengambilan SK IMB di BPMP. Kesimpulan yang di dapatdarihasilpenelitianinidenganpermasalahan, apakahproses pembuatanizin di BPMP sudahberjalandenganbaik, hasilnyaadalahbelumsepenuhnyabaik, karenadalampemrosesanpembuatanizinmasihmelebihi waktuyangseharusnya.