BAB 3 JUST IN TIME & ACTIVITY-BASED COSTING

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Chapter 4 ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING
Advertisements

disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza
PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KHALISH SHOES Jakarta
Just In Time JIT Based Quality Management: Concepts and Implications in Indian Context.
JUST IN TIME Latar Belakang Sistem Manajemen Persediaan Tradisional
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU
JUST IN TIME.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
ACTIVITY BASED COSTING
ELIA ARDYAN, MBA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA.
JUST IN TIME Elia Ardyan MBA.
JUST IN TIME.
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
ACTIVITY BASED COSTING (AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU
Sistem Manufaktur Lanjut “Just In Time”
SISTEM INVENTORY by FIRDAUS
JUST IN TIME JIT ADALAH SUATU SISTEM KOMPREHENSIF BERKENAAN DENGAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN MANUFAKTUR MATERIAL DIBELI SAAT DIBUTUHKAN PRODUK DIBUAT.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
SIKLUS PRODUKSI.
SIKLUS PRODUKSI BAB 6 PERTEMUAN 11.
Pertemuan 7 Biaya Aktivitas (ABC System)
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
JUST IN TIME.
Activity based costing
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
ACTIVITY BASED COSTING
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN
SISTEM BIAYA STANDAR Rosy Zandra | unira.
persediaan di pabrik atau ritel; dan berbagai aspek lain dari operasi
BAB 4 KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIFITAS Pertemuan 5 & 6 – Minggu 3
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
ACTIVITY BASED COSTING
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
BAB 4. PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
MANAJEMEN OPERASI, KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
DAN LOGISTIK POKOK BAHASAN : MODUL 17 MANAJEMEN PERSEDIAAN
KONSEP-KONSEP MANAJEMEN BIAYA KONTEMPORER
Activity Based Costing (ABC)
MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT.
FOH DEPARTEMENTALISASI
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT
PERSEDIAAN DEPENDENT & JUST IN TIME
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT
MODUL 8 PENGENDALIAN PERSEDIAAN TEPAT WAKTU A. TUJUAN INTRUKSIONAL
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc
COST MANAGEMENT SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Menjelaskan model manajemen persediaan tradisional dan JIT
Activity Based Costing  merupakan penentuan harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat untuk.
Just in Time (JIT) Subtitle.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
Sesi 12 Anggaran BOP Alex Murtin, SE., M.Si., Ak.
Supply Chain Management
ACTIVITY BASED COSTING
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Activity Based Costing (ABC)
ACTIVITY-BASED PRODUCT COSTING DALAM UMKM & KORPORAT By:
Just In Time dapat berarti sebagai suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia,
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
Transcript presentasi:

BAB 3 JUST IN TIME & ACTIVITY-BASED COSTING ROSITA, SE., MM.,Ak SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA

A. JUST IN TIME (JIT) PHILOSOPHY JIT Suatu perbaikan secara terus menerus yang menitikberatkan pada pencegahan daripada perbaikan dan perusahaan mempunyai kebijakan yang berfokus pada kualitas.

KONSEP JUST IN TIME (JIT) JIT adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost. Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.

Ide dasar sistem JIT yaitu menghasilkan sejumlah barang yang diperlukan pada saat diminta dengan menghilangkan segala macam bentuk pemborosan waktu yang tidak diperlukan sehingga diperoleh biaya produksi yang rendah dan melakukan proses yang berkesinambungan.

PRINSIP JIT MANUFAKTUR Total Quality Management (TQM) Manajemen Produksi Manajemen suplier Inventory Management (manajemen persediaan) Manajemen sumber daya manusia

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Memperoleh komitmen jangka panjang untuk mengusahakan kualitas dengan perbaikan secara terus menerus. Kualitas menjadi prioritas yang lebih tinggi daripada biaya. Meminimalkan pemborosan Menghilangkan kegiatan pemeriksaan kualitas Kualitas menjadi tanggungjwab setiap orang Dari awal mengerjakan yang benar

MANAJEMEN PRODUKSI Pull System vs. Push System Pull = membuat untuk pesanan (JIT) Push = membuat untuk persediaan (tradisional) Sistem yang fleksibel (layout dengan bentuk cel) Design pengujian dalam proses Melalui proses yang menyeluruh Ex : perakitan mesin/motor Mengurangi waktu penyortiran Menghilangkan gangguan dalam proses Bagian yang standar (tidak rumit) dll

MANAJEMEN SUPLIER Mengadakan hubungan jangka panjang dengan beberapa suplier. Mampu melakukan pengiriman dengan 100% tidak cacat : Kapan dibutuhkan Dimana dibutuhkan Kuantitasnya pasti Bekerja sama Menghilangkan pemeriksaan barang Sistem informasi --- untuk menghilangkan hambatan untuk informasi. Mengkomunikasikan masalah kepada suplier adalah sikap (kebiasaan) yang positip

MANAJEMEN PERSEDIAAN Mengurangi stok (persediaan barang dagangan) sampai dengan tidak ada stok (nol) Mengurangi barang dalam proses JIT bukan sistem pengontrol persediaan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Keterlibatan perusahaan sepenuhnya Motivasi untuk perbaikan secara terus menerus Pemecahan masalah Interaksi karyawan yang tinggi Membangun kebanggaan pada hasil dari suatu pekerjaan Memeriksa sendiri pekerjaannya Diversifikasi karyawan Kebiasaan bolos Menghilangkan kejenuhan dalam proses

PERBANDINGAN JIT DENGAN TRADISIONAL JIT Tradisional 1. Sistem tarik 1. Sistem dorong 2. Persediaan sangat sedikit 2. Persediaan sangat banyak 3. Jumlah suplier sedikit 3. Jumlah suplier banyak 4. Kontrak suplier jangka panjang 4. Kontrak suplier jangka pendek 5. Struktur sel 5. Struktur departemen 6. Tenaga kerja multi skill 6. Tenaga kerja spesialisasi 7. Jasa desentralisasi 7. Jasa sentralisasi 8. Keterlibatan pekerja tinggi 8. Keterlibatan pekerja rendah 9. Gaya manajemen memfasilitasi 9. Gaya manajemen supervisi 10. Pengendalian kualitas secara total 10.Level kualitas dapat diterima

B. ACTIVITY-BASED COSTING

TARIF BOP Metode penentuan tarif BOP dapat menggunakan: Tarif Tunggal Tarif Departemen Tarif ABC Model tradisional yaitu tarif tunggal dan departemen. Model kontemporer yaitu tarif ABC ABC

PEMICU AKTIVITAS biaya tradisional menggunakan pemicu aktivitas unit level yaitu: Jumlah unit diproduksi Jam tenaga kerja biaya tenaga kerja Jam mesin biaya bahan baku ABC

TARIF TUNGGAL biaya Overhead Pengelompokan biaya Tarif Tunggal Penelusuran Langsung: semua biaya overhead pabrik dijumlahkan menjadi satu. Tarif Tunggal Tahap 1: Pembentukan Pool Anggaran BOP : Anggaran Aktivitas Pembebanan biaya Pemicu Unit Level Produk Penentuan biaya ABC

AKTIVITAS BERBASIS FUNGSI: TARIF DEPARTEMEN biaya Overhead Pengelompokan biaya Pool Dept. A Tapap 1: Pembentukan Pool Pool Dept. B Pembebanan biaya Pemicu: Unit Level Pembebanan biaya Produk Tahap 2: Pembebanan biaya Produk ABC

PENGANTAR ABC Adanya berbagai kendala pada sistem biaya tradisional menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan ini dapat menyebabkan kerugian yang besar. Penyebab kesalahan tersebut adalah suatu aktivitas seringkali tidak dipicu oleh unit. Oleh karena itu untuk memperbaiki masalah tersebut maka digunakan pendekatan activity based costing (ABC). ABC

KATEGORI AKTIVITAS Metode ABC mengelompokkan aktivitas menjadi: Unit level activity Batch level activity Product level activity Facility level activity ABC

KATEGORI AKTIVITAS Aktivitas Unit (Unit-level Activities) Aktivitas yang dilakukan jika ada tambahan unit diproduksi. Contoh: Mesin dan listrik digunakan setiap ada tambahan unit diproduksi. Bahan baku dan tenaga kerja juga merupakan aktivitas unit meskipun bukan biaya overhad pabrik. ABC

KATEGORI AKTIVITAS Aktivitas Batch (Batch-level Activities) Adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali satu batch produk diproduksi. Contoh: Setup, inspeksi, penjadwalan produksi, dan penanganan bahan. ABC

KATEGORI AKTIVITAS Aktivitas Produk (Product-level Activities) adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung kelangsungan berbagai produk perusahaan. Aktivitas ini menggunakan input yang akan digunakan untuk membuat produk dan dapat dijual. Contoh: Perubahan rancangan, dan ekspedisi. ABC

KATEGORI AKTIVITAS Aktivitas Fasilitas (Facility-level Activities) yaitu aktivitas yang dilakukan untuk mendukung proses produksi. Contoh: Manajemen pabrik, tata ruang, perawatan, keamanan, PBB, dan depresiasi pabrik. ABC

ABC: Pembebanan Dua Tahap biaya Sumber Daya Penelusuran Langsung Pengelompokan biaya Pemicu Aktivitas Pemicu Pembebanan biaya Produk ABC

PROSEDUR ABC Mengelompokkan aktivitas. Menghitung rasio konsumsi. Mengelompokkan aktivitas yang sama rasio konsumsinya menjadi satu pool. Menghitung tarif overhead pabrik per pool aktivitas. Membebankan tarif overhead pabrik ke produk. Menghitung biaya per unit. ABC