A a 25oC 29oC b b c c Gambar 2 Kurva individu B. tabaci yang hidup pada umur ke-x (lx) dan keperidian individu B. tabaci pada umur ke-x (mx) pada suhu.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GLOBAL WARMING Kelompok : Bonaventura PS Fernando Bagus P
Advertisements

Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
GLOBAL WARMING LARRY VERDIARMAND DIZA X-9 SMAN 8 PEKANBARU
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
Hama tanaman Pengertian hama bukan sebagai individu, namun dalam konteks populasi Tujuan mempelajari populasi : Mengetahui pengertian populasi, kepadatan,
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
Statistika 2 Pendugaan Topik Bahasan: Universitas Gunadarma
BIAYA PRODUKSI ( COST OF PRODUCT ).
METODE EKSPERIMEN UNTUK MENENTUKAN LAJU REAKSI
KESETIMBANGAN KIMIA Indriana Lestari.
Hubungan Suhu dan Pertumbuhan Tanaman
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
BAB VI ASAS –ASAS DAN KONSEP – KONSEP MENGENAI ORGANISASI PADA TINGKAT KOMUNITAS.
(Dr.Ir.Tantan Widiantara, MT)
SELEKSI MASSA (MASS SELECTION)
Kesuburan Tanah.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
Jumlah stolon sekunder
……………..……. Helai daun/tan induk ……..
Kode MK :TIF , MK : Fuzzy Logic
Kajian Pembiakan Massal Musuh alami B. tabaci
BIOLOGI DAN NERACA KEHIDUPAN KUTUKEBUL Bemisia tabaci Genn
PEMANFAATAN MUSUH ALAMI DALAM PENGENDALIAN KUTU KEBUL,
Penentuan Harga Faktor-2 Produksi.
MENDESKRIPSIKAN PEMBIBITAN TANAMAN DAN PRODUKSI BENIH
TENDENSI PUSAT Pertemuan ke-3.
Pertumbuhan Bakteri.
Outbreak di Indonesia 1980: Kedelai di Indramayu, 30 – 50 Ha
Parameter Populasi Parameter populasi merupakan besaran/ukuran yang dapat dijadikan bahan untuk ditindak lanjuti pada aktivitas management terhadap populasi.
Tata Laksakna Pengawinan
2, Solusi yang Ditawarkan
KIMIA DAN PENGATAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI
PEMELIHARAAN ANAK AYAM TIPE PETELUR
Laju reaksi Disusun oleh kelompok 3 : Muhammad Said Alfaqih ( )
Pakan Non-Ruminansia Eko Widodo.
EKOLOGI POPULASI.
Tabel 1. Rata-rata predator yang tertangkap* pada komoditas
Parameter Kontrol Perlakuan
100 ekor domba betina berumur sekitar 15 bulan (DK)
KESETIMBANGAN KIMIA Kesetimbangan Dinamik dalam Sistem Kimia
Permintaan Penawaran dan Harga Keseimbangan
SELEKSI Alam Buatan ?.
RADIASI MATAHARI.
MONOKULTUR POLA TANAM KELOMPOK 5 : Ananda Setya P
Seleksi dan Manfaat Dalam Meningkatkan Produktivitas Domba
? ? SELEKSI Disingkirkan/diculling dipelihara Alam Buatan
PENGARUH PREDASI TERHADAP POPULASI
MEKANISME PEMBENTUKAN HARGA PASAR
GAS IDEAL Syarat gas ideal :.
FENOTIP, GENOTIP DAN LINGKUNGAN
Nama Anggota Kelompok :
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
PEMANASAN GLOBAL By : M.A. Aminudin ( ).
2 Kesetimbangan kimia.
GLOBAL WARMING Nama Anggota : Cecilia Relly Gama Intan Firda Nurbaiduri Intani Ilham Widiyanto Rizki Dzulfiqor Mu’taz Disusun Oleh : Kelompok 3.
Tabel 1 Lama stadia dan keperidian B. tabaci pada suhu 25 oC
REPRODUKSI 4 oct 2012.
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU
Gambar 1 Kurungan untuk pemeliharaan dan perbanyakan B. tabaci
TEORI PENDUGAAN SECARA STATISTIK
Penentuan posisi chamber di lapangan (clearing)
Berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi gas CO2, CH4, dan N2O maka pengambilan gas untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada pukul –
Ukuran Distribusi.
Gambar Jenis Tanaman, Agroekologi, dan Potensi Ekonominya
DITUJUKAN PADA URUTAN PERISTIWA YANG TERLIBAT DALAM PENGABADIAN DAN PELIPATGANDAAN DARI DAN SUATU ORGANISME.
KORELASI ANTARA KOMPONEN HASIL DENGAN HASIL PADA POPULASI F6 TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.)
Dasar Teknik Pembibitan Ruminansia (Domba)
Transcript presentasi:

a a 25oC 29oC b b c c Gambar 2 Kurva individu B. tabaci yang hidup pada umur ke-x (lx) dan keperidian individu B. tabaci pada umur ke-x (mx) pada suhu 25 oC (kiri) dan suhu 29 oC (kanan) pada tanaman tomat (a) tanaman cabai (b) dan gulma babadotan (c)

Laju Reproduksi Tabel 3 Neraca kehidupan B. tabaci pada suhu 25 oC dan 29 oC Parameter populasi 25 oC   29 oC Satuan Tanaman tomat Tanaman cabai Gulma babadotan Ro 28,20 28,94 57,28 25,14 15,77 23,09 individu/induk/generasi r 0,12 0,13 0,18 0,14 individu/induk/hari T 28,47 25,68 22,74 22,47 22,97 24,45 hari DT 5,78 5,33 3,85 4,95 Total anak betina yang dihasilkan dari rataan induk betina di dalam suatu populasi; jumlah anak betina yang menggantikan secara sempurna seekor induk betina dalam populasi Keterangan : (Ro) laju reproduksi bersih, (r) laju pertambahan intrinsik, (T) rataan masa generasi, (DT) waktu untuk populasi berlipat ganda.

Laju Reproduksi Ro (Laju reproduksi bersih) r (Laju pertambahan intrinsik) Inang T (Rataan masa generasi) DT (Waktu untuk berlipat ganda) Inang Inang Pada suhu 25 di tomat nilai total lx = 23,24 mx = 89,55 pada 29 lx= 20,54 mx= 91,36

Kecenderungan kenaikan suhu global 1.6 1.4 1.2 Kecenderungan kenaikan suhu global 1.0 0.8 Konsentrasi CO2 0.6 370 ppm 0.4 Change in temperature (°C) 0.2 300 ppm 0.0 –0.2 1860 1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000 2020 2040

KESIMPULAN Perbedaan pemeliharaan kutukebul dari suhu dari 25 oC menjadi 29 oC akan mempengaruhi siklus hidup menjadi lebih pendek 3-4 hari dan mempercepat waktu peneluruan Kenaikan suhu dapat menyebabkan jumlah generasi hama kutukebul per-tahun dapat menjadi lebih banyak. Kutukebul lebih menyukai inang tanaman tomat daripada cabai merah Pemanasan suhu global dapat berpengaruh terhadap kenaikan generasi hama/tahun

TERIMA KASIH