INOVASI DAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN
. Inovatif dan Kreatif Inovasi adalah implementasi yang berhasil dari ide-ide kreatif. Dua dimensi yang mendasari perilaku inovatif yaitu kreativitas dan pengambilan resiko Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide baru yang terdiri dari 3 aspek yaitu keahilan, kemampuan berfikir fleksibel dan imajinatif, dan motivasi internal
FUNGSI DASAR KREATIVITAS Berpikir rasional Perkembangan emosional pada tingkat tinggi Perkembangan bakat khusus (pengindraan cipta talen) Kesadaran yang menghasilkan penggunaan imajinasi, fantasi, dan pendobrakan pada kondisi ambang kesadaran dan ketidak sadaran
Berpikir kreatif Buatlah persamaan seperti di bawah ini, yaitu jika dua buah bilangan dikalikan atau dijumlahkan hasilnya sama,seperti 2 + 2 = 4 2 x 2 = 4 Buat sedikitnya 10 buah
INTEGRASI DARI RASIO TINDAKAN EMOSI KESADARAN FUNGSI IMAJINASI (KREATIVITAS) METAFISIK PENDEKATAN HEURISTIK METODOLOGI RAMALAN DAN PENJELASAN FAKTA INDUKSI (EMPIRIK) DEDUKSI (RASIONAL) HUKUM DAN TEORI
ilusi perasaan berpikir pengindraan Kondisi kesadaran yang diperoleh dari ketaksadaran perasaan berpikir Kondisi perasaan, dampak emosional yang menuntut kesadaran diri – aktualisasi diri KREATIVITAS Kondisi berpikir rasional, terukurkan Kondisi cipta talen Produk baru- diperoleh dari orang lain Tuntutan keterampilan tinggi pengindraan
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG KREATIVITAS Daya kreatif tumbuh dari dalam diri seseorang dan merupakan pengalaman yang paling mendalam dan unik bagi seseorang Untuk tumbuhnya daya kreatif diperlukan suasana yang kondusif Kreativitas memiliki dimensi intuitif yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya proses kreatif serta melibatkan fungsi rasio,rasa, dan keterampilan Kreativitas memiliki perspektif proses dan produk serta tahap, tingkat dan urutan tertentu
TAHAP DALAM PROSES KREATIF Persiapan, ide itu datang dan timbul dari berbagai kemungkinan, namun dibarengi dengan hadirnya keterampilan, keahlian, atau ilmu pengetahuan tertentu debagai latar belakang tertentu Inkubasi, pada masa ini diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap suatu ide yang timbul. Beberapa teknik untuk pematangan seperti: meditasi, latihan peningkatan kreativitas, dll.
3. Iluminasi, suatu tingkat penemuan saat inspirasi diperoleh, dikelola, digarap, kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil 4. Verifikasi, perbaikan dari perwujudan hasil dan tanggung jawab terhadap hasil menjadi tahap terakhir dari proses ini. Diseminasi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan kepada masyarakat yang lebih luas terjadi setelah perbaikan dan penyempurnaan karyanya 5. Aplikasi, mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi yang diajukan
PROSES BERPIKIR BISOSIATIF Proses berpikir kreatif merupakan proses berpikir holistik, imajinatif yang mempertimbangkan berbagai memungkinkan Fungsi otak kanan Berpikir analitis menggunakan pendekatan logis, vertikal yang menuju kepada satu tujuan Fungsi otak kiri
TINGKAT KREATIVITAS Tingkat kreatif ditandai oleh ciri-ciri timbulnya pemikiran yang divergen dan baru secara intuitif atau penemuan baru yang hidup di masyarakat. Tingkat ini ditandai oleh adanya keterbukaan dan toleransi terhadap adanya keragaman. Tingkat psikodelik atau perluasan perasaan dan pikiran yang ditandai oleh pengembangan kesadaran untuk menjangkau pada pandangan di luar kebiasaan dan penerimaan ide dan respon yang berbeda untuk diterima dan dihormati sebagai sebagai sesuatu yang orijinal 3. Tingkat imajinatif, pada tingkat ini sudah ada produk, yaitu suatu bentuk baru dari suatu pola, model, struktur ataupun konsep yang sebelumnya tidak dikenal. Ciri utama adalah sudah teresapinya empat tahap perkembangan kreatif
ASPEK PERKEMBANGAN KREATIVITAS Urutan (succession) Diskontinuitas Kemenonjolan (emergence) Diferensiasi Integrasi
1. URUTAN Jenjang perkembangan menurut urutan yang mengisyaratkan bahwa jenjang yang satu mendahului jenjang berikutnya. Walaupun perkembangan itu sendiri bersifat fleksibel karena dipengaruhi oleh sifat organisme dan pengaruh lingkungan. Jenjang perkembangan terjadi secara teratur dan hierarkis
2. DISKONTINUITAS Perkembangan sejajar dengan urutan. Pada setiap tahap terjadi proses keseimbangan (equilibrium) dan setiap tahap yang mengakibatkan diskontinu akan kembali pada equilibrium.
3. KEMENONJOLAN (EMERGENCE) Pada setiap jenjang muncul karakteristik yang menonjol yang tidak tampak pada jenjang sebelumnya. Beberapa yang merupakan manifestasi dari karakteristik kemenonjolan adalah adanya yang tidak dikenal pada jenjang sebelumnya, namun merupakan persiapan pada tahap berikutnya
4. DIFERENSIASI Diferensiasi merujuk pada pengertian “spesifikasi” atau “difokuskan pada sesuatu” . Pengalaman kreatif di sini menjadi sitem yang terorganisasi dalam sistem nilai yang menentukan pilihan dalam pola tertentu
5. INTEGRASI Mengisyaratkan adanya fungsi tertentu yang terkait dengan fungsi lain dari tingkat yang lebih tinggi dan ditambahkan dengan konstanta yang harus diperoleh melalaui pengamatan dari sumber lain.
Berpikir Sistem Peter Senge: The Fifth Discipline, p7 Ilmu dan alat yang dikembangkan untuk melihat keseluruhan pola sistem secara lebih jelas, membantu kita secara efektif mengubah sistem Peter Senge: The Fifth Discipline, p7
Berpikir Sistem Sebuah disiplin untuk melihat sesuatu secara menyeluruh Sebuah framework untuk melihat interrelationships bukannya things, untuk melihat pola perubahan, bukannya snapshot yang statik
Berpikir Sistem vs Analisis Membelah sistem menjadi bagian yang ingin di mengerti Berusaha mengerti mekanisme bagian itu Kompilasi bagian menjadi penjelasan atas keseluruhan Berpikir sistem Meletakkan sistem dalam konteks lingkungan yang lebih besar Mempelajari peranan sistem dalam keseluruhan yang lebih besar
Berpikir Sistem vs Analisis Analisis telah menjadi dasar perkembangan berbagai ilmu pengetahuan selama ratusan tahun 3 generasi berpikir sistem Riset Operasi Sibernetika Berpikir sistem dalam konteks sosio-kultural
Mengapa Sulit Berpikir Sistem? Karena sistem adalah kompleks Sistem secara statis sangat detail Namun yang lebih penting, sistem secara dinamis juga kompleks
Tugas