CHONDRICHTHYES
Ciri-ciri umum; -ikan berahang -Memiliki sirip berpasangan -Lubang hidung berpasangan -Mempunyai sisik -Jantung beruang dua -Rangka tulang rawan -Memiliki endoskeleton yang terbuat dari tulang rawan -Merupakan predator utama dilaut, indera pembau lebih tajam daripada indera penglihatan -Ikan pari berbentuk pipih dorsoventral, mencari makan di laut yang dalam dan ada pemakan plankton. Alat gerak anterior berpasangan dan berkembang dari sirip pektoral -Chimera berbeda dengan ikan hiu dan pari karena tergolong ikan purba
Klasifikasi CHONDRICHTHYES Terbagi ke dalam dua sub kelas: 1 Klasifikasi CHONDRICHTHYES Terbagi ke dalam dua sub kelas: 1. Elasmobranchii (hiu, pari, dan skate) 2. Holocephali (Kimera/hiu hantu)
Sub Kelas Elasmobranchii - Ordo Pleutrotremata -Ordo Hypotremata Sub Kelas Holocephali - Ordo Chimaeriformes
Sand Tiger sharks Goblin sharks Mako sharks Basking sharks
Ordo Pleurotremata Secara morfologi Kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping Mulut berbentuk transversal Memiliki 5-7 celah insang yang berada pada dinding lateral tubuh Memiliki spirakel dan claspers Mencakup spesies yang beragam ukuran Tubuh dilapisi kulit dermal denticles dengan bentuk sisik plakoid Kebanyakan hiu memiliki 8 sirip Pinna pectronalis (sirip dada) pada hiu tidak terlalu besar dan pada bagian sisi depan sirip dada tidak berlekatan dengan bagian lateral kepala Hiu memiliki sirip ekor heterocercal
Morfologi ikan hiu
Carcharias menissorah
Kerangka tulang rawan ikan hiu
Celah insang pada hiu
Spirakel pada ikan hiu
Ordo Pleurotremata Secara fisiologi Sistem Respirasi Setiap kali mulut hiu dibuka maka air dari luar akan masuk ke faring kemudian keluar lagi melalui celah insang. Peristiwa keluar masuknya air ini melibatkan kartilago sebagai penyokong filament insang. Spirakel juga membantu asupan air selama respirasi dan terutama sangat berfungsi pada saat hiu berada di dasar laut.
Ordo Pleurotremata Sistem Pencernaan Mulut : diperkuat oleh gigi yang disebut polipiodont Farink : terdapat celah insang dan spirakel Kerongkongan : pendek dan lebar Lambung : tempat pancernaan secara kimia dan mekanik. Usus : memiliki klep spiral yang berfungsi memperluas bidang penyerapan dan memperrpanjang proses digesti. Rectum : dari usus makanan kemudian disalurkan ke rectum dan dikeluarkan melalui kloaka.
Ordo Pleurotremata Sistem Ekskresi Sistem Reproduksi Terdiri dari sepasangan ginjal. Urine dikumpulkan dalam tubulus segmental lalu menuju ke ureter dikeluarkan ke papila urogenitalis dan bermuara di kloaka bagian dorsal. Sistem Reproduksi Hiu secara seksual dimorfik dimana ada perbedaan visual antara jantan dan betina. Jantan : organ kopulasi disebut claspers yang digunakan untuk pengiriman sperma Memiliki testis di ujung anterior tubuh
Clasper pada ikan hiu
Ordo Pleurotremata Betina : ovarium internal yang ditemukan di anterior dalam rongga tubuh dan berpasangan Kulit hiu biru betina hampir dua kali lebih tebal dibandingkan hiu jantan Ada 3 model reproduksi : Vivipar (melahirkan) Hiu betina menyediakan makanan bagi embrio yang ada dalam tubuhnya melalui plasenta. Ovipar (bertelur) Telur hiu diletakkan di ganggang atau koral. Setelah telur aman telur tidak menerima perlindungan atau makanan dari induknya. Ovovivipar Telur dibuahi, menetas dan berkembang di dalam tubuh hiu betina kemudian anak di lahirkan.
Ikan hiu saat melakukan kopulasi
Telur hiu bertanduk (Heterodontus francisci) Telur ikan hiu Telur hiu bertanduk (Heterodontus francisci) Telur hiu swell (Cephaloscyllium ventriosum)
Ikan hiu (hiu lemon) yang sedang melahirkan anaknya
Ordo Pleurotremata Sistem Saraf Sistem saraf pusat : otak dan Medulla Spinalis. Sistem saraf tepi : 10 pasang saraf kranial dan saraf spinal. Sistem saraf otonom : saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang bekerja antagonis.
Ordo Hypotremata Secara Morfologi Kerangka tulang rawan Posisi dan bentuk mulutnya terminal Memiliki 5-6 celah insang yang terletak pada bagian ventral Memiliki spirakel dan clasper Mencakup spesies yang beragam ukuran Tubuh dilapisi lendir dengan bentuk sisik plakoid Sepasang sirip dada (pectoral fins) yang melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya Bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) Ekor seperti cambuk, beberapa spesies terdapat satu atau lebih duri penyengat di bagian ventral dan dorsal (stingrays)
Trygon sephen
Morfologi ikan pari secara dorsal dan ventral
Celah insang pada ikan pari
Spirakel pada ikan pari
Sisik plakoid
Ordo Hypotremata Secara Fisiologi Sistem Respirasi Ikan pari melakukan respirasi dengan membuka dan menghalau air ke dalam mulut dan menekan keluar dengan kekuatan menutup mulut melalui celah insang dan spiracle. Sistem Pencernaan Alat pencernaannya terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, usus, kloaka, dan anus. Mulut : terdapat rahang yang bergigi Faring : terbuka dan berhubungan dengan 5 celah insang
Ordo Hypotremata Sistem Ekskresi Sistem Reproduksi Memiliki sepasang ginjal yang berbentuk memanjang serta memiliki kelenjar pada permukaan kulitnya. Kelenjar tersebut berfungsi untuk menghasilkan lendir untuk melicinkan tubuh ikan sehingga memudahkan gerakan ikan di dalam air. Sistem Reproduksi Ikan pari merupakan dioecious. Jantan : Memilki sepasang klesper yang terletak di pangkal ekor. - muda : klasper lebih pendek dari sirip perut (pelfic fin) - remaja : klasper sama panjangnya dengan sirip perut - dewasa : klasper lebih panjang dari sirip perut
Claspers pada ikan pari
Perbandingan panjang clasper dan pelfic fin pada ikan hiu dan pari
Ordo Hypotremata Betina : Tidak dilengkapi klasper, tetapi lubang kelaminnya mudah dilihat. Ada 3 model reproduksi : Vivipar (Pastenague) = melahirkan anaknya lahir serupa dengan induknya Ovipar (Rajdae) = bertelur telur yang di erami dan menetas di luar tubuh induk Ovovivipar (pari manta) telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya
Ikan pari yang sedang melakukan kopulasi
Ordo Hypotremata Sistem Saraf Sel saraf pada ikan pari berkembang menjadi suatu susunan yang kompleks dengan mengagabungkan sistem sarafnya sehingga pada beberapa spesies terdapat ikan yang mampu menghasilkan aliran listik yang cukup besar tegangannya sekitar 220V-650V, seperti pada ikan pari torpedo. Sekitar 5000 sel terdapat di bagian ekor