& INDERA PENDENGARAN SISTEM SONAR PADA MAKHLUK HIDUP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar kompetensi & kompetensi dasar
Advertisements

Struktur telinga bagian dalam. Pembagian daerah telinga.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bahan Ajar Sains SD kelas VI ALAT INDERA Oleh:.
RESONANSI EFEK DOPPLER.
Teori Contoh-contoh soal Evaluasi
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
Bioakustik.
BIOAKUSTIK Oleh : Rosalina Pangala Salimah Suprihatiningsih
PEMBENTUKAN SUARA DAN FISIKA PENDENGARAN
fiSIOLOGi DAN FISIKA pendengaran 2 LEONARDO W. PERMANA, DR., MARS
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
Listen to know how we hear
Telinga dan sistem keseimbangan
SMA NEGERI 1 BATANGAN, PATI
SISTEM SARAF.
PANCA INDRA PADA MANUSIA
SISTEM SENSORIS II.
SISTEM INDERA MANUSIA Kelompok 7: Tutut Widiyanti
SISTEM SARAF PADA HEWAN VERTEBRATA
BIOAKUSTIK Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BUNYI Gelombang Bunyi.
SI122 – Interaksi Manusia dan Komputer
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
Psikologi Faal Unita Werdi Rahajeng -
ORGANON AUDITUS P E N D G A R.
Assalamualaikum wr. wb Kelompok 2: M. Ichsanudin ( )
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
ANATOMI & FISIOLOGI TELINGA Prof. Sri Harmadji, dr. SpTHT- KL (K)
Oleh: NURUL HIDAYAH,S.Kep.Ns
Bag. Keperawatan Medikal Bedah STIKes Dharma Husada Bandung
ALAT KESEIMBANGAN PUSAT : Cerebellum PERIFER : SIstem Vestibular
BIO AKUSTIK WLCOME TO BIO AKUSTIK KULIAH PEMBUKAAN POINT OF LEARNING: DESKRIPTION SOUND SENDING PROCESS ANATOMIC IN PROCES OF SENDING SOUND EFFECT.
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
Bunyi Oleh : M. Barkah Salim, M. Pd. Si. Pertemuan 9.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
PHONORESEPTOR & STATORESEPTOR
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
Kelainan pada sistem saraf
ANATOMI FISIOLOGI PENDENGARAN
Getaran Gelombang Bunyi
BIO AKUSTIK.
CREATED BY: AHMAD MULKANI, S.Pd
FAAL PENDENGARAN.
INDERA PENDENGARAN.
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Yustisio arya nugroho dan naufal fawaz zahran
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KEBISINGAN
BUNYI Gelombang Bunyi.
Ketulian Oleh: Heny Nurma Y.
Kelompok“AYAN” -Ibnu E. T -Luthfi N -M. Deva -M
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Mata.
INDERA PENDENGARAN Kelompok 2 : DIAN MONITA HENDRA ANDRIANTO ANNE NURHAYATI TOTOK YAKOBUS SHINTA PRATIWI INE.
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Bioakustik Henri Setiawan, S.Kep.,Ners..
KEBERSIHAN TELINGA PKMRS dr.ADJIDARMO.
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
TUJUAN PEMBELAJARAN Jenis-jenis Pernapasan Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernapasan Mekanisme Pernapasan Struktur Organ Pernapasan Fase Pernapasan.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
Reseptor Khusus. Merupakan unit sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dunia luar ke susunan saraf pusat.
GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
Gelombang Bunyi Bunyi merupakan getaran di dalam medium elastis pada frekuensi dan intensitas yang dapat didengar oleh telinga manusia. Tiga syarat agar.
Sistem Indera Pendengaran
Transcript presentasi:

& INDERA PENDENGARAN SISTEM SONAR PADA MAKHLUK HIDUP NAMA: NANDA RAHAYU NPM: 20148300474 PRODI: MATEMATIKA INDERA PENDENGARAN & SISTEM SONAR PADA MAKHLUK HIDUP

PEMBAGIAN TELINGA LUAR TELINGA TENGAH TELINGA DALAM MEKANISME STRUKTUR

Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang disebut suara. Dalam keadaan biasa, getaran dapat mencapai indera pendengaran yaitu telinga melalui udara. Ketika kita mendengar, ternyata ada objek atau benda yang bergetar, misalnya senar gitar yang bergetar ketika dipetik, dan bedug atau drum yang dipukul. Gambar: Telinga menerima energi gelombang dari headphone

PEMBAGIAN TELINGA Sistem pendengaran manusia terbagi menjadi telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga tengah Telinga luar Telinga dalam

Selaput gendang / Tympanic membrane / Ear drum TELINGA LUAR Selaput gendang / Tympanic membrane / Ear drum Telinga luar tersusun atas auricula /Auricle (daun telinga) panjangnya 1,5 cm dan saluran telinga luar (analis auditoris ekstemal) panjanganya 2 cm. Pada saluran ini terdapat kelenjar sudorifera yang mengekskresikan serumen, suatu substansi mirip lilin yang dapat mengeras. Fungsi serumen untuk menjaga telinga dari kotoran-kotoran yang masuk ke telinga luar, mencegah serangga yang akan masuk ke telinga karena serangga tak menyukai aroma serumen ini. Pada bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan telinga luar dengan telinga dalam dan disebut membran tympani / selaput gendang. Daun Telinga / Auricle Liang dengar / Acoustic meatus / Analis auditoris eksternal / External auditori meatus / Ear canal

Pilin/ulir daun telinga;Heliks (Helix) DAUN TELINGA / AURICLE Pilin/ulir daun telinga;Heliks (Helix) Antiheliks (Antihelix) Lekuk segitiga (Trianguler fossa) Cekungan (Conca) Pinngiran telinga luar (crus of helix) Takik tragus (Intertragic notch) Takik depan (Anterior notch) Antitragus Tragus Ekor heliks (Tail of helix) Liang dengar (Acoustic meatus) Cuping (Labule)

TELINGA TENGAH (CAVUM TYMPANICUS) Telinga tengah merupakan ruang di dalam tulang pelipis, yang dilapisi jaringan mukosa, terdiri 3 tulang pendengaran (ossicula auditus), yaitu maleus (martil), incus (landasan), dan stapus (sanggurdi). Pangkal tulang martil melekat pada permukaan dalam membran tympani, ujungnya melekat pada tulang landasan. Sedangkan tulang landasan melekat pada tulang sanggurdi. Tulang sanggurdi berlekatan dengan tingkap oval / jorong (Fenestra ovali). Fenestra ovali terdapat pada sekat antara telinga tengah dengan telinga dalam. Ossicula auditus Membran tympani Tulang landasan (Incus) Tulang sanggurdi (Stapes) Tulang martil (Malleus)

TELINGA TENGAH (CAVUM TYMPANICUS) Tingkap bundar / round window Pada ruang telinga tengah terdapat lima pintu, yaitu yang berasal dari saluran telinga luar, menuju ke telinga tengah (fenestra ovali / tingkap jorong), menuju ke telinga dalam fenestra rotundum (tingkap bundar), menuju ke sinus mastoideus, menuju ke tuba eustachius. Tuba eustachius adalah saluran yang dilapisi mukosa, berawal dari telinga tengah menuju ke rongga nasofaring. Saluran eustachius berperan sangat penting menjaga keseimbangan tekanan udara antara telinga luar dan tengah sehingga gendang telinga tidak mudah robek, sekaligus sebagai tempat penyebaran mikroba infektif dari rongga hidung-pharinx menuju ke telinga tengah. Saluran eustachius posisinya menutup, kecuali pada saat menelan atau menganga. Fenestra ovali / tingkap jorong / oval window (di balik tulang sanggurdi) Tingkap bundar / round window Tuba Eustachius

TELINGA DALAM Telinga dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Labirin tulang terbentuk dari tonjolan tulang pelipis. Labirin membran berada di bagian dalam labirin tulang. Bagian-bagian tulang dalam adalah : cochlea (rumah siput), vestibuli, dan canalis semisirkularis (tiga saluran setengah lingkaran). 1. Cochlea (rumah siput) Cochlea bentuknya mirip dengan tabung bengkok ke kelakang melilit mengelilingi tulang berbentuk kerucut, bagian ujungnya disebut modiolus. Di dalam tuba cochlea, terdapat bagian yang dibentuk oleh tonjolan dinding cochlea tulang dan cochlea membran yang disebut membran basilaris. Membran basilaris berperan memisahkan bagian dalam tuba menjadi dua saluran yaitu scala vestibuli di bagian atas dan scala tympani di bagian bawah. Bagian membran yang lain yaitu vestibularis/reissners yang memisahkan scala vestibularis menjadi scala media (ductus cochlearis). Di dalam dua saluran ini (scala vestibuli dan scala tympani) terisi cairan jernih yang disebut perilymphe. Cairan ini berasal dari cairan cerebrospinal dalam ruangan sub arachnoidea yang masuk melalui saluran kecil yang bermuara di vestibuli. Sedangkan cairan dalam scala media disebut endolymphe. Suatu struktur khusus yang terdapat pada membran basilaris adalah organ corti. Organ corti terdiri sel-sel penyimpang dan sel-sel berambut yang menjorok ke dalam endolymphe dan dikelilingi oleh reseptor-reseptor dan saraf-saraf kranial VIII (nervus auditori).

3. Canalis Semiserkularis TELINGA DALAM 2. Vestibuli Membran Vestibuli terdiri dari sacula dan utricula. Serabut saraf vestibularis ujungnya mengelilngi sel-sel rambut dalam yang merupakan struktur khusus dari sacula dan utricula dan disebut macula acustica. Di antara rambut-rambut dalam macula tersebar partikel-partikel kecil dari CaCO3 yang disebut otolith. Perubahan posisi pada kepala membuat otolith lepas dari sel rambut sehingga merangsang menimbulkan refleks pendengaran yang direspon oleh otot dalam keadaan seimbang. 3. Canalis Semiserkularis Canalis semiserkularis merupakan 3 buah saluran setengah lingkaran, tersusun saling tegak lurus pada sudutnya dan terdapat pada tulang pelipis. Canalis yang berdekatan dengan utricula membesar membentuk ampula. Organ khusus yang terdapat dalam verticula disebut crista acustica. Crista acustica dan macula acustica berfungsi dalam keseimbangan, sedangkan organ Corti berfungsi dalam pendengaran.

Saluran setengah lingkaran atas / Superior semicircular canal TELINGA DALAM Saluran setengah lingkaran atas / Superior semicircular canal Saluran setengah lingkaran bawah / Posterior semicircular canal Saraf serambi / Vestibular nerve Saluran setengah lingkaran datar / Lateral semicircular canal Saraf rumah siput / Cochlear nerve Rumah siput / Cochlea Serambi / Vestibule

TELINGA DALAM

MEKANISME PENDENGARAN Proses mendengar terjadi bila terdapat rangsang pada auditorius kortek serebralis (lotus temporalis) di otak besar. Pengiriman rangsang dari sumber suara merambat melalui udara, tulang, dan cairan Perilymphe. Cairan ini merangsang reseptora auditori menghasilkan impuls kemu-dian diteruskan melalui sera-but saraf ke area tadi, sehing-ga terbentuk kesan mende-ngar.

MEKANISME PENDENGARAN Inilah Mekanisme proses dimana manusia dapat mendengar . . Lihat skema dibawah ini!!! Proses mendengar pada manusia melalui beberapa tahap. Tahap tersebut diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari sumber suara. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (yang disebut membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea. Koklea berisi cairan limfa. Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Di bagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian selsel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan bergerak ketika ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak.

Saluran setengah lingkaran datar/ Lateral semicircular canal Saluran setengah lingkaran bawah / Posterior semicircular canal Saluran setengah lingkaran atas / Superior semicircular canal Saraf serambi / Vestibular nerve Ossicula auditus Saraf rumah siput / Cochlear nerve Liang dengar / Acoustic meatus / Analis auditoris eksternal / External auditori meatus / Ear canal Selaput gendang / Tympanic membrane / Ear drum Serambi / Vestibule Tingkap bundar / Round window Rumah siput / Cochlea Tuba Eustachius

Jenis-Jenis Gangguan Pendengaran Gangguan Pada Telinga Jenis-Jenis Gangguan Pendengaran 1. Gangguan pendengaran konduktif Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika getaran suara di udara tidak sampai ke telinga bagian dalam sebagaimana mestinya. Jika ada sesuatu yang menghalangi saluran telinga (zat lilin, cairan, penumpukan kalsium pada tulang telinga), maka terjadi ganguan pendengaran konduktif. Biasanya suara masih bisa terdengar namun lemah, teredam atau terdistorsi. Umumnya, gangguan pendengaran konduktif tidak menyebabkan ketulian total. 2. Gangguan pendengaran saraf Gangguan pendengaran saraf (tuli saraf) terjadi ketika saraf pendengaran dari liang telinga yang menuju ke otak gagal membawa informasi suara ke otak. Ketulian saraf akan menyebabkan hilangnya kenyaringan atau kejelasan dalam suara yang diterima. 3. Gangguan pendengaran campuran Gangguan pendengaran campuran merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif dan saraf.

Penyakit Telinga & Penyebabnya 1. Infeksi Telinga Infeksi pada telinga adalah penyakit yang dapat menimbulkan cairan dan lendir pada liang telinga. Jika cairan dan lendir ini menumpuk di dalam liang telinga, maka gendang telinga menjadi kurang fleksibel dari yang seharusnya. Pendengaran mungkin akan berkurang atau bahkan hilang selama terkena infeksi, bila tidak dirawat dengan baik, pendengaran bisa saja akan hilang selamanya ketika infeksi sudah sembuh. Selama masa kanak-kanak, infeksi telinga ada kalanya terjadi setelah anak menderita influenza atau demam-demam lainnya. Radang tonsil (radang amandel) yang menahun dan infeksi lainnya mungkin juga akan merambat ke saluran eustachius dan menyebabkan terkumpulnya nanah di dalam rongga telinga bagian tengah. Bila itu terjadi, si anak akan mengalami sakit telinga dan demam tinggi. Tidak perlu menunggu, segera bawa ke dokter (spesialis THT lebih disukai) untuk mengobati keadaannya. . 2. Otosklerosis Otosklerosis adalah penyebab umum dari ganguan pendengaran. Meskipun di masa lalu orang-orang menganggap otosklerosis disebabkan oleh penyakit seperti deman berdarah, campak, dan infeksi telinga, namun kenyataannya itu tidak berhubungan. Ini merupakan penyakit keturunan di mana bagian-bagian dari telinga tengah atau telinga dalam mengembangkan pertumbuhan tulang seperti spons. Penyakit ini bisa muncul di telinga tengah, telinga dalam atau bahkan keduanya. Ketika menyerang telinga bagian dalam, akan terjadi gangguan pendengaran sensorineural. Setelah semakin parah, ini akan menjadi permanen. 3. Meningitis Meningitis adalah peradangan pada membran (meninges) yang mengelilingi otak dan tulang belakang. Meningitis sendiri tidak menyebabkan ketulian, tapi karena letak otak sangat dekat dengan telinga, peradangan pada meninges dapat menyebabkan telinga menjadi meradang pula, dan hal ini dapat menyebakan ketulian

Cidera Telinga 2. Kecelakaan Banyak anak-anak yang setengah tuli akibat terkena pukulan/benturan pada sisi kepalanya. Pukulan/benturan ini bisa merusak alat pendengaran mereka yang halus dengan mudah. Jika pun Anda terpaksa menghukum seorang anak, jangan pernah menampar apalagi memukul sisi kepalanya atau lebih buruk di bagian telinganya. Dengan perlakukan tersebut, Anda mungkin memecahkan gendang telinganya dan bisa saja menjadikan pendengarannya rusak seumur hidupnya. 3. Benda-benda asing Hampir semua anak-anak menyukai hal-hal baru dan mereka akan mencobanya. Beginilah cara mereka belajar. Namun terkadang, mereka memasukkan benda asing ke dalam liang telinga dan mereka tidak memberitahukannya kepada orangtua. Barulah setelah beberapa hari kemudian si anak mengeluhkan sakit pada telinganya dan bisa saja di telinganya muncul cairan yang berbau 1. Lubang gendang telinga Ketulian bisa disebabkan cedera di gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang memisahkan saluran tengah dan telinga bagian tengah. Telinga bagian tengah terhubung ke tenggorokan oleh saluran eustachius, yang mengurangi tekanan di telinga tengah. Jadi lubang di gendang telinga bisa menyebabkan hilangnya pendengaran dan kadang-kadang dapat menguras cairan dari telinga. Cedera yang dapat melubangi gendang telinga antara lain : Benda asing, cotton bud yang didorong terlalu jauh juga bisa menyebabkan lubang pada gendang telinga. Ledakan, yang menyebabkan perubahan besar tekanan udara, dapat menyebabkan gendang telinga sobek. Kecelakaan mobil, motor, terjatuh, perkelahian dan cedera akibat olahraga .

Cidera Telinga 5. Kerusakan saraf Kerusakan pada saraf pendengaran juga bisa terjadi karena cedera atau penyakit. Cedera dapat terjadi karena kecelakan atau terjatuh. Akibat dari kerusakan saraf adalah sinyal-sinyal listrik dari suara tidak dapat diteruskan dari telinga ke otak. 6. Suara keras Penyebab yang sangat umum dari tuli adalah paparan jangka panjang suara yang keras. Inilah sebabnya mengapa operator alat berat, petugas pemadam kebakaran, pekerja pabrik, dan terutama musisi rock sering menderita gangguan pendengaran akibat pekerjaan yang mereka jalani selama bertahun-tahun. Biasanya satu kali insiden paparan suara keras tidak akan menyebabkan ketulian, tetapi pemaparan berulang terhadap suara keras dalam periode waktu tertentu bisa menyebabkan gangguan pendengaran berat. 4. Zat lilin (serumen) telinga Zat lilin (serumen) adalah kotoran telinga yang melindungi liang telinga dari masuknya kotoran, luka dan infeksi. Ada baiknya untuk membiarkan zat lilin itu. Namun bila zat lilin sudah terlalu banyak, bersihkan dengan perlahan, lebih bagus lagi sebelum dibersihkan telinga diairi dengan cairan seperti hidrogen peroksida atau carbamide peroksida atau juga karbol gliserin 10%. Cairan akan menjadi lunak dan lebih mudah keluar. Bila membersihkannya dengan cotton bud, sebaiknya pilih cotton bud yang pentulnya kecil, halus namun kuat. Ini untuk menghindari kotoran menjadi semakin masuk akibat cotton bud yang besar, mencegah lecet dan tertinggalnya kapas cotton bud di dalam liang telinga yang bisa menyebabkan infeksi.

Sistem Sonar Pada Makhluk Hidup

Pernakah kamu melihat anjing menggerakan telinganya ??? Sistem sonar Pernakah kamu melihat anjing menggerakan telinganya ??? Anjing sering menggerakkan telinga ketika melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan menggunakan daun telinga mereka untuk mengarahkan suara ke dalam saluran pendengarannya. Sistem ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik).

Sistem sonar Jadi apa itu sonar?????? Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam untuk navigasi atau mendeteksi keberadaan suatu objek. Nah . . Seperti pada gambar tadi, daun telinga anjing sering digerakkan untuk membantu menentukan arah dari mana suara tersebut datang dan akan dapat mendeteksi suara samar. Selain ajing, kelelawar juga menggunakan telinga (indra pendengaran) untuk mengenali keadaan di sekitarnya.

Sistem sonar Untuk terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang frekuensinya tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain dari yang dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini karena adanya Efek Doppler. Berdasarkan Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak (jika dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang sedang bergerak. Berdasarkan kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi suara yang dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah memahami Efek Doppler. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara. Kelelawar akan dapat mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda yang ada di sekitarnya. Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan paus.

Sistem sonar Lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang. Oleh karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari makanannya. Lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna untuk mengindera benda benda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi. Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran dan pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumbalumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.

Pemanfaatan sistem sonar Konsep sonar pada saat ekolokasi kelelawar memanfaatkan gelombang ultrasonik. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang ultrasonik pada kehidupan manusia. Gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk mengamati janin bayi dalam kandungan, yang dikenal dengan ultrasonografi (USG). Alat ini akan memancarkan berkas ultrasonik ke rahim ibu hamil, kemudian melacak perubahan frekuensi bunyi mantul dari jantung yang berdenyut dan darah yang beredar. Pancaran pendek dari ultrasonik akan menghasilkan gambar penampang badan manusia. Denyut yang menabrak janin dan tulang belakang akan terpantul. Komputer menyimpan intensitas setiap denyut dan waktu arah gemanya. Berdasarkan data, komputer akan menghitung kedalaman dan lokasi setiap benda yang menghasilkan gema, lalu menampilkan titik cerah pada monitor. Gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit pada manusia, seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium.

Pemanfaatan sistem sonar c). Gelombang ultrasonik juga digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan yang diperoleh dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang bunyi akan merambat menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang, misalnya dasar laut. Ketika gelombang bunyi itu mengenai penghalang, sebagian gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas diukur dengan cermat Cara mengukur kedalaman laut : Dengan: s = kedalaman lautan, v = kecepatan gelombang ultrasonik, dan t = waktu tiba gelombang ultrasonik. Alat pada kapal yang disebut transduser akan mengubah sinyal listrik menjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan menimbulkan efek gema (echo) dan akan dipantulkan kembali ke kapal dan ditangkap oleh alat detektor. Sistem penerima pada kapal akan melakukan penghitungan mengenai jarak obyek. Dengan cara tersebut, manusia tidak perlu bersusah payah dalam mengukur kedalaman laut. Proses pengukuran kedalaman laut meniru proses lumba-lumba dalam mencari mangsanya.

Jawablah soal-soal berikut ini !!! Latihan Jawablah soal-soal berikut ini !!! 1. Perhatikan gambar irisan telinga berikut ini! Gendang telinga, saluran eustachius, dan rumah siput ditunjukkan secara berturut-turut dengan huruf .... a. P, S dan R b. R, P dan T c. R, S dan T P, S dan T 2. Pada saat mendengar suara yang sangat keras, sebaiknya kita membuka mulut. Tujuan dari tindakan tersebut adalah .... a. dapat bernapas lega b. tekanan udara telinga tengah sama dengan telinga luar c. suara dapat masuk ke rongga mulut gelombang suara keras terpecah masuk ke dalam tubuh T P S R

Latihan 3. Berikut ini adalah struktur yang terdapat dalam telinga manusia: 1. daun telinga, 2. saluran telinga, 3. gendang telinga, 4. tulang sanggurdi, 5. tulang landasan, 6. tulang martil, 7. koklea, dan 8. saraf pendengaran. Setelah gelombang bunyi sampai di telinga, agar bunyi dapat didengar, getaran berturut-turut melalui struktur bernomor .... a. 1-2-3-6-5-4-7-8 1-2-3-4-5-6-7-8 1-2-3-6-4-5-7-8 1-2-3-5-4-6-7-8 4. Telinga manusia normal mampu mendengar bunyi yang memiliki frekuensi .... a. kurang dari 20 Hz b. lebih dari 20.000 Hz c. antara 20- 20.000 Hz lebih dari 200.000 Hz 5. Berikut ini mana yang termasuk pemanfaatan gelombang ultrasonik pada kehidupan manusia ..... Gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk mengamati janin bayi dalam kandungan(USG) Gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit pada manusia, seperti mendeteksi adanya kista pada ovarium. Gelombang ultrasonik juga digunakan untuk menentukan kedalaman dasar lautan. Semua jawaban benar

video

Sekian & terimakasih