Silvia rahmayani 130081 KEHAMILAN DENGAN PMS
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut the Centers for Disease Control (CDC) terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
PMS dapat menimbulkan resiko bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. PMS dapat menyebabkan : a. Abortus b. Kehamilan Ektopik (embrio melakukan implantasi diluar rahim) c. Persalinan preterm (kehamilan ≤ 37 minggu ) d. Lahir mati e. Cacat bawaan f. Morbiditas neonatus g. Kematian
1. gonorea Tipe: Bakterial (Neisseria gonnorhoeae) Cara penularan: -Hubungan seks vaginal -anal -oral. Gejala: Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil. Penyakit ini bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pengobatan: Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik Pengobatan: Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik.Namun tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum pengobatan dilakukan. Penanganan : 1. Pada masa kehamilan, berikan antibiotika seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan 2,25 gram oral dosis tunggal. c) Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d) Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.