ANALISIS JURNAL ETIKA PROFESI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO TS 16949 DALAM PERAKITAN BOLT HUB DI POROS PENGGERAK TOYOTA AVANZA PADA PT XYZ Disusun Oleh: Abhel Lizenza (30414072) Anisa Septiani (31414295) Dimas Ichfianto (33414102) Gita Yuliana Bernadus (34414595) Puri Parwati (38414555) 4ID01 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2017
PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Perusahaan Mutu Produk Managemen Mutu Nilai Tambah Bagaimana penerapan ISO TS 16949 dalam perakitan bolt hub dengan poros penggerak untuk jenis Toyota Avanza Tujuan Untuk mengetahui penerapan ISO TS 16949 dalam perakitan bolt hub dengan poros penggerak untuk jenis Toyota Avanza
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL & PEMBAHASAN ISO / TS - 16949 PROSES PERAKITAN REAR AXLE DATA KECACATAN POROS PENGGERAK Instruksi Perakitan Bolt Hub Sesuai ISO/TS-16949 HISTOGRAM DATA CACAT POROS PENGGERAK ISO KLAUSUL KETERANGAN 6.4 Organisasi harus menetukan dan mengatur lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk. Permasalahan Beberapa hal yang dikatehui audit internal tidak melakukan pemeriksaan pada 1 kali setiap bulan, namun pada laporan audit bulan Januari 2011 tidak ada. Perbaikan Langsung audit pada tanggal 5 februari 2011. Jika sudah berjalan dengan baik auditnya maka dilakukan audit 6 bulan sekali Pencegahan Membuat rencana jadwal audit setiap bulan 6.2 Sumber daya manusia Pergantian operator atau karyawan kontrak tiap tahun Memberikan training tentang pemasangan bolt hub press sesuai dengan indtruksi kerja di lapangan Menyiapkan jadwal training untuk operator baru. 7.5.1 Organisasi harus merencanakan dan menjalankan produksi dan penyediaan jasa dalam kondisi yang terkendali harus mencakup bila memungkinkan. Instruksi kerja yang belum jelas Menempelkan instruksi kerja yang jelas di lapangan. Membuat instruksi kerja yang sesuai dengan ISO 16949 Melihat lampu indikator Mengambil poros penggerak sesuai lampu indikator Mematikan lampu indikator Mengambil bolt hub sesuai dengan kebutuhan jumlah kemudian dipaasang sesuai tipe yang akan dirakit Memasang poros penggerak pada lower jig kemudian press bolt hub Mengangkat poros penggerak ke meja station kemudian ambil 2 pieces outer bearing dan pasang pada poros penggerak RH dan LH Ambil 2 pieces bearing dan pasang pada axle Memasang IRB pada kedua poros penggerak Tanggal Banyak Cacat 1 10 16 31 2 15 17 5 3 13 18 4 19 23 8 20 14 6 7 21 11 22 9 28 24 38 35 25 26 12 27 29 30 TOTAL 484 DIAGRAM PARETO ISO / TS - 16949 TS 16949 adalah Technical Specification nomor 16949 yang dikeluarkan oleh badan ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. TS 16949 dibuat oleh International Automotive Task Force (IATF) dan Japan Automobile Manufacture Association Inc (JAMA) dengan dukungan suatu komite dari ISO, yaitu komite ISO/TC 176. DIAGRAM SEBAB AKIBAT KLAUSUL PADA PENYIMPANGAN PENGERJAAN POROS PENGGERAK
Mandor sebaiknya mengawasi lebih teliti kembali. Kesimpulan ISO 16949 telah diterapkan sejak tahun 2009, penerapan ISO 16949 ini lebih fokus terhadap proses produksi otomotif, namun proses aktual di lapangan belum sesuai dengan ISO 16949 dalam poros pergerakan untuk jenis Toyota Avanza. Tingkat kecacatan yang terjadi sebagian besar terjadi karena faktor manusia. Saran Operator yang diganti setiap tahun oleh perusahaan sebaiknya diadakan pergantian 2 tahun sekali karena akan megeluarkan biaya pelatihan yang sangat besar. Membuat wadah untuk part-part kecil yang cacat seperti bolt hub agar rapi dan lebih baik. Membuat instruksi kerja untuk memasukan data ke dalam computer agar operator lebih mengerti. Mandor sebaiknya mengawasi lebih teliti kembali. Beberapa operator yang lalai diberikan sanksi ringan jika sedang bekerja bermain dengan telepon genggamnya.
Analisis Diagram Sebab Akibat Penemuan masalah yang tidak sesuai dengan sebagian klausul pada ISO TS 16949 pada line A di pabrik XYZ 3 di pengepressan bolt hub untuk poros penggerak. Sistem manual mutu dibuat sebagai acuan untuk mengerjakan proses produksi di tiap departemen. Peraturan pada sistem manual di manajemen sumber daya terutama pada lingkungan kerja di lingkungan pabrik harus cukup mendukung proses produksi serta menemukan permasalahan dengan inspeksi yang dilakukan oleh tim internal audit. Audit internal PT. XYZ melakukan audit selama 3 bulan sekali. Penemuan masalah perakitan yang menyimpang belum diketahui oleh tim audit internal, setelah ada masalah yang terjadi tim audit langsung mengadakan audit selama sebulan sekali untuk perbaikan dan pencegahan. Sumber daya manusia seperti operator yang diganti setiap setahun sekali, pada system manual mutu di perusahaan bahwa harus melakukan fungsi sebagai tim rekrut untuk menemukan karyawan yang berpotensi dan terampil sesuai dengan kemampuan yang diinginkan perusahaan. Operator yang baru belum terlalu terampil sehingga perusahaan wajib memberikan pelatihan secara berkala untuk perbaikan serta pencegahan pada kecacatan produk. Proses produksi yang berlangsung tidak terlepas dari instrusksi kerja yang tertera di lapangan. Perusahaan wajib membuat instruksi kerja sesuai standar untuk mencegah kecacatan serta mengurangi waktu dan biaya untuk perbaikan barang yang telah cacat. Instruksi kerja secara kontinyu diadakan pembaharuan setiap ada pembaharuan metode agar operator jelas dalam pengerjaannya. Penyebab masalah telah diketahui dengan kemudian dibuat rencana usulan perbaikan dengan menggunakan metode 5W + 1H, Why ( mengapa masalah tersebut perlu perbaikan), What ( apa rencana perbaikan yang diusulkan), Where ( menunjukkan dimana lokasi yang tepat untuk melaksanakan perbaikan ), When ( menunjukkan alokasi waktu yang diperkirakan dapat menghasilkan perbaikan tersebut), dan How ( bagaimana metode atau cara untuk memperbaiki faktor penyebab utama tersebut ). Metode diagram tulang ikan ini digunakan untuk mengetahui penyebab-penyabab masalah dari tingkat kecacatan yang tertinggi dalam bulan januari yang dihasilkan oleh perakitan bolt hub dengan poros penggerak. Analisis Diagram Pareto Cacat Poros Penggerak Berdasarkan Diagram Pareto Cacat Poros Penggerak menjelaskan bahwa proses perakitan antara bolt hub dengan poros penggerak yang mempunyai cacat paling tinggi adalah tanggal 24 januari 2011. Diagram pareto di atas menjelaskan bahwa pada tanggal tersebut ada banyak penyebab kecacatan pada proses pengepressan bolt hub ke poros penggerak. Kecacatan terjadi disebabkan oleh operator yang kurang terampil, karena setiap setahun sekali ada pergantian operator baru. Operator baru tersebut belum diberi pelatihan secata rutin. Operater yang kurang teliti karena tergesa-gesa dalam pekerjaannya dan kurang pengawasan dari mandor yang memimpin di bagian tertentu. Manusia Beberapa material yang dipasok tidak sesuai dengan standar PT. XYZ lolos dari pengecekan. Material Mesin press yang digunakan untuk proses press bolt hub, tidak bekerja dengan baik karena tombol rusak. Tombol yang rusak karena kurangnya pemeliharaan mesin. Mesin Metode yang digunakan saat merakit bolt hub dengan poros penggerak toyota avanza adalah dalam posisi tegak. Operator sering melakukan kelalaian bolt hub diletakkan dalam posisi miring sehingga tidak masuk dalam lubang poros penggerak dan hanya masuk setengah. Metode Lingkungan yang kotor dan kurang rapi membuat pekerjaan terhambat dikarenakan belum memiliki penempatan untuk material bolt hub yang cacat. Lingkungan Permasalahan yang terjadi akan dianalisis menggunakan metode 5W + 1H, usulan yang diajukan untuk perbaikan terus-menerus. Perbaikannya untuk semua aspek adalah sebagai berikut : ANALISIS JURNAL Proses perakitan bolt hub perlu perbaikan pada sumber daya manusia, karena terjadi pergantian setiap satu tahun sekali. Perbaikannya adalah menambah jadwal pelatihan tentang perakitan. Pengawasan dari mandor dan operator tetap atau senior dapat meningkatkan kinerja dari operator baru tersebut. Metode yang digunakan harus diperbaiki kembali, sebaiknya diberikan instruksi tentang metode dalam pengerjaan bolt hub yang dirakit pada poros penggerak. Pada mesin perlu dilakukan pengecekan berkala dalam waktu seminggu sekali. Mesin yang sudah tua atau berumur akan dipertimbangkan untuk diganti. Penempatan part yang cacat masih belum jelas. Material seperti bolt hub yang cacat tidak terletak sengan rapi. Lingkungan yang masih kurang rapi membuat para pekerja tidak nyaman, serta tingkat kebisingan dan panas yang dirasakan oleh pekerja. Faktor material yang tidak sesuai dengan standar perusahaan, lolos dari pengecekan operator. Ketelitian operator untuk mengecek barang sangat dibutuhkan. Analisis Klausul Pada Penyimpangan Pengerjaan Poros Penggerak
DO YOU HAVE ANY QUESTION? THANKYOU!!! DO YOU HAVE ANY QUESTION?