Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre M U K J I Z A T Krishnanda Wijaya-Mukti Dharmaclass Ekayana Buddhist Centre Jakarta, 19 Juli 2009
PENGERTIAN MUKJIZAT Kejadian atau peristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia (KBBI) Karena iman orang menerjemahkan segala kejadian yang luar biasa sebagai mukjizat Tuhan Kalau Tuhan melakukan/memenuhi kemauan orang? Pandangan Buddhis: hal-hal yang mungkin dianggap mukjizat oleh orang lain menjadi fenomena yang biasa bagi orang yang mempunyai kemampuan itu
PENYEBARAN AGAMA MELALUI MUKJIZAT Iman & mukjizat bagaikan dua sisi dari sebuah koin Mereka yang tertutup oleh ketidaktahuan tertarik dengan iming-iming yang dijanjikan seperti penyembuhan bahkan bangkit dari kematian, melancarkan usaha, murah rezeki/cepat kaya, dsb Kesaksian menarik pengikut baru Dapat ditemukan pada semua agama/kepercayaan
DAYA TARIK BUDDHA Kepada Bhaddiya yang minta diterima sebagai pengikut, Buddha bertanya: ”Apakah Aku mengajakmu – mari Bhaddiya, jadilah murid-Ku dan Aku akan menjadi gurumu?” Jawab Bhaddiya, “Tidak Bhante.” Banyak orang menuduh Buddha menggunakan kekuatan sihir sehingga orang percaya pada-Nya. Bhaddiya berpendapat, baik sekali jika orang-orang ditundukkan dengan cara itu. Namun menurut Buddha, yang mendatangkan kebahagiaan bagi orang-orang adalah karena mereka menghindari kejahatan dan melakukan kebaikan, bukan soal tunduk atau percaya kepada-Nya (A. II, 193).
EHIPASSIKO Mukjizat tidak penting dalam penyebaran agama Buddha Buddha menyampaikan ajaran tidak dengan maksud untuk mendapatkan pengikut, melainkan hanya menunjukkan bagaimana membersihkan noda, menginggalkan hal-hal buruk yang menimbulkan akibat yang menyedihkan di kemudian hari (D. III, 56-57) Orang-orang disarankan untuk datang dan melihat (ehipassiko) bukan untuk datang dan percaya
KESAKSIAN BRAHMANA PINGIYANIN “Seperti seorang dokter yang ahli dalam waktu singkat menyembuhkan penyakit, melenyapkan penderitaan seorang pasien. Manakala seseorang merealisasi Dharma yang diajarkan oleh Buddha Gotama, apakah itu melalui sabda, khotbah, tanya-jawab, atau mukjizat, maka lenyaplah kesedihan, keluh-kesah, kesengsaraan, ketidak-senangan dan keputusasaannya.” (A. III, 238)
TIGA MACAM MUKJIZAT (A. I, 169) Ada tiga macam mukjizat: Mukjizat kekuatan supranormal, mukjizat membaca pikiran dan mukjizat pengajaran. Mana yang paling bagus dan paling tinggi? Brahmana Sangarava menjawab: mukjizat kekuatan supranormal dan pembacaan pikiran, hanya dimiliki oleh orang yang melakukannya. Kedua mukjizat ini bagi saya tampak menyerupai sulap. Lain dengan mukjizat pengajaran – inilah yang paling bagus dan paling tinggi.
SELUBUNG MISTIS Kenyataan sejarah Buddha tak terelakkan dari selubung mistis: fenomena alam/gempa saat masuk rahim ibu, kelahiran, pencapaian Penerangan Sempurna, Pemutaran Roda Dharma, saat memutuskan meninggalkan dunia & parinirwana Begitu dilahirkan Siddharta Gotama berjalan tujuh langkah dan berseru, “Akulah pemimpin dunia ini …” (M. III, 119-123)
MUKJIZAT BUDDHA Contoh mukjizat yang dilakukan oleh Buddha: mengunjungi surga, berjalan di udara dengan memancarkan air & api (mukjizat kembar) di Kapilawastu, terbang menengahi perang berebut air sungai Rohini, membelah air bah di Uruwela, berjalan di atas air, membuat Yasa juga Sopaka tidak kelihatan, membuat makanan & minuman berlimpah dalam pesta perkawinan di Jambunada, menyembuhkan Patacara yang sakit jiwa, menundukkan Anggulimala, menuntun orang-orang mencapai Kebebasan Tertinggi. Murid-murid-Nya juga mampu melakukan mukjizat: 6 abhinnya/kekuatan batin.
ABHINNYA (1) 1) Iddhividha-nana: psikokinesis, kesaktian a) Adhittana-iddhi, kekuatan kehendak (will power) - mengubah tubuh sendiri dari satu menjadi banyak, dan sebaliknya. b) Vikubbana-iddhi, mengubah rupa, misalnya menjadi anak kecil, raksasa, ular, membuat diri menjadi tidak tampak. c) Manomaya-iddhi, mencipta dengan menggunakan pikiran, misalnya menciptakan istana, taman, singa, dll. d) Nanavipphara-iddhi, pengetahuan menembus ajaran. e) Samadhivipphra-iddhi, konsentrasi lebih jauh hingga mampu menembus dinding, gunung, bumi, berjalan di atas air, terbang di angkasa.
ABHINNYA (2) 2) Dibbasota-nana, telinga batin, clairaudience: mampu mendengar suara-suara dari berbagai alam, dekat atau jauh 3) Cetopariya-nana, telepati: mampu membaca pikiran makhluk-makhluk lain 4) Pubbenivasanussati-nana, retrokognisi: mampu melihat kehidupan masa lampau 5) Dibbacakkhu-nana, mata batin, clairvoyance: mampu melihat alam-alam halus dan melihat muncul lenyapnya makhluk yang lahir sesuai dengan karmanya masing-masing. 6) Asavakkhaya-nana: mampu untuk memusnahkan kotoran batin. (A. I, 255-256)
KEJADIAN KAUSAL Abhinnya dipandang sebagai suatu kejadian kausal (dhammata) yang wajar (A. V, 3) Konsentrasi mental (samadhi) dapat dikondisikan secara kausal, menjadi penyebab berkembangnya abhinnya (A. I, 254) Tunduk pada hukum alam (niyama): (1) energi (utu), (2) hereditas (bija), (3) karma (kamma), (4) kodrat (dhamma), (5) batiniah (citta) (DA. II, 432)
MUKJIZAT BUKAN ANDALAN Kekuatan supernatural bukan tanda kesucian, walau merupakan salah satu kemampuan yang mungkin dimilki oleh orang suci Seseorang bisa saja memperoleh kekuatan ajaib tanpa pengembangan spiritual Kesaktian dan mukjizat tidak menjamin keberuntungan dan kebahagiaan, tidak menghindarkan diri dari kematian, tidak menghentikan roda samsara, tidak mengakhiri penderitaan, tidak menghasilkan kebebasan Percaya pada mukjizat tidak mengurangi pemahaman ajaran yang rasional
BUKAN UNTUK DIPAMERKAN Seorang bendahara di Rajagaha menantang para petapa, bila ada yang berhasil mengambil mangkuk kayu cendana yang digantung di udara pada bambu yang bersambungan setinggi 30 meter dari tanah, maka akan diangkat menjadi gurunya. Tidak ada orang yang dapat mengambil mangkuk tersebut, sampai kemudian Biksu Pindola Bharadvaja terbang dan mengambilnya. Buddha menegur Pindola, menetapkan peraturan yang melarang para biksu mempraktikkan kekuatan supernatural untuk tujuan seperti itu.
PENYALAHGUNAAN KEKUATAN GAIB Maha-sila dalam Brahmajala-sutta menolak praktik klenik/kekuatan batin untuk mencari makan Sudhika Pacittiya: Jika seorang biksu mengatakan/menunjukkan kepada umat awam kemampuan gaib yang dimilikinya, maka ia melanggar Pacittiya (yang dapat diperbaiki). Jika seorang biksu berbohong dengan menyatakan dirinya mempunyai kesaktian yang sebenarnya belum dimilikinya, ia melanggar Parajika yang dapat menyebabkannya kehilangan status kebiksuan (Vin. III, 87-Parajika IV)
MUKJIZAT KESADARAN Thich Nhat Hanh: Keajaiban yang sesungguhnya bukan berjalan di atas air atau udara, melainkan tepat saat kita berjalan di atas bumi ini. Berjalan dengan kesadaran penuh. Apa artinya mukjizat bagi orang yang sekarat? Bernapas tanpa alat bantu? Makan lewat mulut? Berjalan menapak bumi? Kita sekarang sedang menikmati mukjizat itu
TERIMA KASIH MUKJIZAT KESADARAN Sesumbar seorang pengikut Shinzu: “Pendiri aliran kami menunjukkan kesaktian, ia memegang kuas dari satu sisi sungai menggoreskan nama Amida melalui udara pada kertas yang dipegang muridnya di seberang sungai. Dapatkah engkau melakukan hal seperti itu?” Jawab Bankei di kuil Ryumon: “Itu bukan cara Zen. Bagiku keajaiban adalah saat aku merasa lapar, aku makan; dan saat aku merasa haus, aku minum.” TERIMA KASIH