PENGERTIAN PROSES SOSIAL MENURUT TEORI UMUM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Advertisements

Sosiologi Pedesaan Pertemuan V
PROSES-PROSES SOSIAL DAN
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
PROSES SOSIAL & INTERAKSI SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL dan PROSES SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL Siti Azizah
INTERAKSI SOSIAL PULUNG SISWANTARA.
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Pengertian dan bentuk-bentuk akomodasi
Akomodasi (accomodation)
PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL.
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIOLOGI
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya
INTERAKSI SOSIAL PERTEMUAN 04
INTERAKSI SOSIAL Interaksi Sosial Interaksionisme Simbolik
Tindakan Sosial Interaksi Sosial Perubahan Sosial
Interaksi Sosial.
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL M. HALIM MAIMUN.
Interkasi sosial Siti Rohmah B.
PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL Bab.2 Panjilmo Putro SPd MSi
Pengertian dan Faktor Penyebab Konflik Sosial Oleh Kelompok 1
Interaksi Sosial.
Muhammad noor hidayat Interkaisi sosial.
Dr. Syahrial Syarbaini,MA.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL [IPS]
PROSES - INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT PEDESAAN ATAU PERTANIAN
PROSES SOSIAL DAN Interaksi Sosial
Interaksi Sosial Disusun oleh : Chevia Yuliana (k )
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIAL
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Tindakan Sosial Interaksi Sosial
HUBUNGAN SOSIAL.
Proses Sosial dan Interaksi Sosial
Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan
SOSIOLOGI KELAS XI. SOSIOLOGI KELAS XI BERANDA KONFLIK SOSIAL XI semester 1.
SMPNegeri 1 Gianyar Yang kita bahas saat ini adalah mengenai Interaksi Sosial.
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Oleh : Elvri T Simbolon
Assalamualaikum Wr.Wb.
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
PROSES dan INTERAKSI SOSIAL 5-Mart-2012
Akomodasi Lubis &dyaksa
Dinamika Kebudayaan dalam Masyarakat Pertemuan 5
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
KONFLIK SOSIAL Tondi Hasan, S.Sos.
PERSONAL SKILL Kelompok 4 -angga wahyudi -dewa komang -dimas lintang
Guru: Drs. Mohammad Arifin, M.A. SOSIOLOGI X INTERAKSI SOSIAL # 3 1.
PROSES SOSIOLOGI dan INTERAKSI SOSIOLOGI
BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Proses Sosial & Interaksi sosial
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Assalamualaikum Wr.Wb.
Proses Sosial dan Interaksi Sosial
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Proses Sosial dan Interaksi Sosial
Konflik dan Integrasi dalam Kehidupan Sosial 1. Konflik dalam Kehidupan Sosial 2. Integrasi dalam Kehidupan Sosial.
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
 Tindakan Sosial  Interaksi Sosial 1. Tindakan Sosial Sebagai anggota masyarakat tindakan manusia dapat mempengaruhi atau dipengaruhi kondisi masyarakat.
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Transcript presentasi:

PENGERTIAN PROSES SOSIAL MENURUT TEORI UMUM Proses sosial adalah cara berhubungan atau interaksi antara orang per orang atau orang dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok manusia yang saling bertemu dan terjadinya sistem hubungan tertentu. Proses sosial adalah hubungan pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.

Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.

PENGERTIAN PROSES SOSIAL MENURUT PARA AHLI A. Soerjono Soekanto Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang peroarangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menemukan sistem serata bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. B. Peter Berger Proses sosial adalah suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seseorang anggota yang berprestasi dalam masyarakat.

C. Koentjaraningrat Proses sosial adalah proses belajar yang dialami individu sejak masa kanak-kanak sampai masa tuanya. Ia belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekeliling yang mengembangkan aneka peran sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. D.Charlott Buhler Proses sosial adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya agar dia dapat berfungsi dalam kelompok.

CIRI PROSES SOSIAL 1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang. 2. Terjadinya pada waktu tertentu. 3. Adanya tujuan yang akan dicapai dari hasil interaksi sosial.

FUNGSI PROSES SOSIAL Proses sosial di lingkungan masyarakat memiliki dua fungsi utama sebagai berikut:  Dilihat dari kepentingan individu, sosialisasi bertujuan agar individu bisa mengenal, mengakui dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai, norma-norma, dan struktur sosial yang ada di dalam masyarakat. Dilihat dari kepentingan masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma-norma yang ada dalam masyarakat, supaya tetap ada dan terpelihara oleh seluruh anggota masyarakat.

1. KERJASAMA Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainya ( out-group-nya). Kerja sama akan bertambah kuat apabila ada hal-hal yang menyinggung anggota perorangan lainnya. Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley ”kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan- kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan- kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna”

Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan: Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.

Menurut Syahril Sabaini, dkk, bentuk- bentuk kerjasama adalah sbb : Bargaining Cooptation Coalition James D. Thompshon membaginya menjadi 5 bentuk yang pada hakikatnya tidak ada perbedaan, yaitu : Kerukunan yang mencangkup gotong-royong dan tolong-menolong. Ko-optasi Koansi Join Venture.

2. AKOMODASI Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu menujuk pada suatu keadaan dan yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi merupakn suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpe menghancurkan pihak lawan tresebut kehilangan pribadiannya. Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang di-gunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan- hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi.

Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu : Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta. Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.

Bentuk-bentuk akomodasi sebagai suatu proses adalah sbb : Coertion adalah akomodasi yang dilaksanakan karena paksaan, baik secara fisik maupun psikis. Misalnya perbudakan, pada negara totaliter coertion dijalankan manakala suatu kelompok suatu minoritas dalam masyarakat memegang kekuasaan. Compromise suatu pihak bersikap untuk bersedia merasakan dan mengerti keadaan pihak lainnya dan sebaliknya, misalnya beberapa partai politik sadar bahwa mereka mempunyai kekuatan yang sama dalam suatu pemilihan umum. Mediation melibatkan pihak ketiga dalam menyelesaikan masalah secara damai dengan peranannya sebagai mediator.

Arbitration merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak mampu menghadapinya sendiri, pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh sebuah badan hukum yang lebih tinggi. Misalnya dalam penyelesaian perburuhan. Stalemate merupakan suatu akomodasi, dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya, hal ini terjadi karena kemungkinan pihak yang berselisih sudah tidak mungkin maju atau mundur, mislnya stalemete terjadi antara Amerika dan Soviet Rusia dibidang nuklir.

Concilition suatu usaha untuk memprtemukan keinginan-keingina pihak yang berselisih guna tercapainya tujuan bersama, misalnya beberapa unsur dalam panitia penyelesaiannya masalah perburuhan. Toleration juga sering dinamakan tolerant-participation suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal bentuknya, didasari oleh watak manusia yang berkeinginan munculnya konflik. Adjudication yaitu penyelesaian perkara atau sengketa dipengadilan.

3. Asimilasi (Assimilation) Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha- usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :  Toleransi kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan perkawinan campuran (amaigamation) adanya musuh bersama dari luar

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat menghalang terjadinya asimilasi adalah antara lain : Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat (biasanya golongan minoritas). Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu, seringkali timbul faktor ketiga. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi dari pada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.

Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri- ciri badaniyah dapat pula menjadi salah satu faktor penghalang terjadinya asimilasi. Memiliki in-group feeling yang tinggi. In group feeling yang berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terkait pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan. Apabila kaum minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa. Adanya perbedaan kepentingan ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.

4.    Amalgamasi  Merupakan peleburan dua kelompok budaya yang kemudian  melahirkan budaya baru. Biasanya dapat terjadi dengan sukarela maupun dengan pemaksaan. 

BENTUK PROSES SOSIAL DISOSIATIF Proses-proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional processes, oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia, untuk mencapai tujuan tertentu, terbatasnya makanan, tempat tinggal, dll telah melahirkan beberapa bentuk kerja sama dan oposisi. Pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup. Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau proses disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk. Yaitu : persaingan (competitioan), Kontravensi (contravention) dan pertentangan atau pertikaian (conflick).

1) Persaingan (Competition) Persaingan merupakan proses sosial, dimana seseorang atau kelompok sosial bersaing memperebukan nilai atau keuntungan bidang kehidupan melalui cara-cara menarik perjatian publik.   Persaingan mempunya dua tipe umum :  Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry. Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

Bentuk persaingan dapat berupa sebagai berikut : Persaingan ekonomi, yaitu usaha memperebutkan usaha barang dan jasa dari segi mutu, jumlah, harga dan pelayanan. Persaingan kebudayaan, usaha memperkenalkan nilai-nilai budaya agar diterima dan dianut. Persaingan dapat terjadi di bidang keagamaan, pendidikan, peradialan, kesenian dan lembaga pemasyarakatan lainnya. Persaingan sttus sosial, udaha mencapai dan memperebutkan kedudukan dan peran yang terpandang, baik oleh individu maupun kelompok. Kedudukan dan peran apa yang dikejar sangat tergantung pada nilai apa yang akan paling dihargai pada masa tertentu. Persaingan ras, yaitu persaingan kebudayaan khas yang diwakili ciri ras selaku perlambang sikap beda budaya, hal ini terjadi karena keadaan badaniah yang tampak, lebih jelas terlihat dari pada nilai yang dianutnya.

2) Kontraversi (Contravetion)  Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 : Proses yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana. Proses yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.

Proses yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas- desus yang mengecewakan pihak lain Proses yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat. Proses yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain. Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst. Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi : Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat. Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.

Antagonisme keagamaan Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst. Tipe Kontravensi : Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk : Kontravensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle) Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity struggle) Antagonisme keagamaan Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya. Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.

3) Pertentangan (Pertikaian atau conflict) Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian. Sebab musabab pertentangan adalah : Perbedaan antara individu Perbedaan kebudayaan perbedaan kepentingan perubahan sosial. Pertentangan dapat pula Menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan- kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.

Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus: Pertentangan pribadi Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara

Akibat-akibat bentuk pertentangan : Tambahnya solidaritas in-group Apabila pertentangan antara golongan- golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok tersebut. Perubahan kepribadian para individu Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak