audit Saldo Kas dan bank NAWIRAH,SE., MSA., Ak
KAS Alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan
KAS & BANK Kas terdiri dari Saldo Kas (Cash On Hand) dan Rekening Giro Setara Kas (Cash Equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan Definisi Bank Sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan
Sifat Kas Harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan Banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas
Contoh Kas Kas kecil (Petty Cash) Saldo Rekening Giro di Bank
Yang tidak dapat digolongkan Kas/Bank: Deposito Berjangka (Time Deposit) yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan Check mundur dan check kosong Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund) Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik didalam maupun diluar negeri
Untuk memenuhi persyaratan Setara Kas: Investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui (jatuh tempo dalam waktu ≤ 3 bulan dari tanggal perolehan) tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan Dapat dicairkan segera dengan bentuk kas Jatuh tempo pendek, kecil kemungkinan terjadi perubahan nilai akibat perubahan suku bunga
Hubungan Saldo Kas dengan siklus Transaksi Revenues cycle Sales AR Cash Expenditures cycle Pembelian AP Cash Financing cycle emisi saham/obligasi Cash Investing cycle Pembelian/penjualan Cash Personnel service cycle Gaji Cash
JURNAL TRANSAKSI KAS Penjualan tunai Pembelian tunai Penerimaan pelunasan piutang Pengeluaran pelunasan hutang Pembayaran biaya tunai Pembelian aset tunai
Tujuan Audit Kas KEBERADAAN & KETERJADIAN PENILAIAN & ALOKASI PENYAJIAN& PENGUNGKAPAN HAK & KEWAJIBAN KELENGKAPAN SALDO KAS YANG DISAJIKAN DI LAPKEU SALDO KAS SESUNGGUHNYA
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS Nama Perusahaan Jenis Kas/Dana Tanggal Perhitungan Kas Nama Uang Uang Pecahan Banyaknya Jumlah Uang Kertas Rp. 100,000 Rp Rp. 50,000 Rp. 20,000 Rp. 10,000 Rp. 5,000 Rp. 1,000 Uang Logam Rp. 500 Rp. 200 Rp. 100 Total Uang Tunaii
Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas/Setara Kas : Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas dan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan Bank, dengan ciri-ciri sebagai berikut : Pemisahan tugas dan tanggung jawab Rekonsiliasi bank dibuat rutin dan harus ditelaah (direview) Digunakan imprest fund system untuk mengelola kas kecil Penerimaan kas, check dan giro, disetor ke Bank Uang kas harus disimpan ditempat yang aman dan dikelola dengan baik Blangko check dan giro disimpan ditempat yang aman
Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas/Setara Kas : g. Check dan Giro ditulis atas nama dan ditandatangani oleh 2 orang. h. Kasir diasuransikan atau diminta uang jaminan. i. Gunakan kwitansi yang bernomor urut cetak (prenumbered) j. Pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel lunas Luas pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit, apabila : Yakinkan bahwa internal control atas kas/setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank berjalan efektif 2. Memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal neraca benar-benar ada dan dimiliki perusahaan (Existence)
Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas/Setara Kas : Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing. Untuk memeriksa apakah penyajian di Neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Presentation dan Disclosure)
Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas : Pahami dan evaluasi IC atas kas/setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank. Buat Top Schedule kas/setara kas per tanggal neraca Lakukan cash count per tanggal neraca, jika tidak melakukan kas opname dapatkan pernyataan saldo dari kasir
Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas : 4. Kirim konfirmasi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan dan minta rekonsiliasi bank. 5. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit 6. Periksa inter bank transfer 7. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca (subsequent payment dan subsequent collection) sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan
Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas : 8. Periksa apakah saldo kas/setara kas dalam mata uang asing per tanggal neraca sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs tengah BI pada tanggal neraca, dan selisih kurs dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan 9. Periksa apakah penyajian kas/setara kas di neraca sesuai dengan PABU di Indonesia (PSAK). 10. Setelah menjalankan seluruh prosedur audit diatas, buat kesimpulan di Top Schedule Kas/Setara Kas, atau di memo tersendiri
Konfirmasi Bank Permintaan penegasan ke bank tentang simpanan dan pinjaman klien Dibuat oleh klien atas permintaan dari auditor, & jawaban langsung dikirim oleh bank kepada auditor
Konfirmasi Bank AUDITOR KLIEN BANK
ISI KONFIRMASI BANK Saldo tiap jenis rekening Saldo tiap jenis hutang Aset yang dijadikan jaminan hutang Batasan terhadap rekening klien di bank
Pertimbangan Pengujian untuk mendeteksi lapping Lapping adalah suatu ketidakberesan yang dilakukan dengan sengaja untuk menyalahgunakan penerimaan kas untuk sementara waktu atau secara permanen. Lapping dapat dilakukan kalau seseorang memiliki wewenang menerima kas dan menyelenggarakan buku piutang. Auditor harus menilai kemungkinan terjadinya lapping dengan memperoleh pemahaman tentang pemisahan tugas dalam penerimaan dan pencatatan penagihan dari pelanggan.
Prosedur audit untuk menemukan lapping: Lakukan konfirmasi piutang usaha Lakukan penghitungan kas secara mendadak Bandingkan rincian jurnal penerimaan kas dengan rincian slip setoran harian