Untuk optimasi kapasitas waduk C1 dan release R1(t) perlu input: Irrigation area (B ha) ΥΥΥ ΥΥΥΥΥΥ ΥΥΥΥΥΥΥΥΥ ΥΥΥΥΥΥΥΥ Recreation K1 I1(t) C2 C1 Q3(t) R1(t) R2(t) I2(t) K2 Regulating Reservoir Runoff-river power plant I3(t) K3 R3(t) C3 Drinking water supply Urban area Q1(t) Q2(t) Sewage treatment plant η Flood protection levees (H) Main river Contoh konfigurasi sistem SDA kompleks PLTA Untuk optimasi kapasitas waduk C1 dan release R1(t) perlu input: 1. Data ketersediaan air I1(t) Irrigation area (B ha) ΥΥΥ ΥΥΥΥΥΥ ΥΥΥΥΥΥΥΥΥ ΥΥΥΥΥΥΥΥ Recreation K1 I1(t) C1 Q3(t) R1(t) PLTA 1 2. Hidrograf banjir 3. Kebutuhan air irigasi B ha Q3(t) 4. Kapasitas PLTA 1 Bagaimana prosedur penyiapan input (1) dan (2) jika data hidrologi terukur terbatas? Model Simulasi Hujan Aliran merupakan solusi persoalan.
Rainfall runoff simulation model Prinsip pemodelan: tata buku dan imbangan air pada proses daur hidrologi. Kegunaan: perkiraan ketersediaan air (continuous flow) dan debit/hidrograf aliran besar/banjir (event flow). Contoh: SSARR, SHE, MOCK, NASH, HEC-HMS, dll.