ABDUL HALIM Demak, 22 November abdulhalimsolkan.blogspot.comwww.facebook.com/khalimi.solkan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ke - PMII-an.
Advertisements

NAHDLATUL ‘ULAMA Nahdlah = Kebangkitan ‘Ulama = Ulama
DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA
BAB I PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Ke-IPNU & IPPNU-an.
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
UNDANG UNDANG DASAR NRI TAHUN 1945 DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
BERSAMA KALIS PURWANTO,MM.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
KEMUHAMMADIYAHAN By. Sigit Ariyanto, S.Pd.I.
PEMBUKAAN UUD 1945.
MAKNA LIMA SILA DALAM PANCASILA
bagi suatu bangsa dan negara
SUSUNAN DAN HUBUNGAN SILA-SILA PANCASILA.
BAB 3 Berkomitmen Terhadap Kaedah Pokok Fundamental

Universitas Islam Indonesia 2013
KHITHAAH MATHLA’UL ANWAR
BAB 1 Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara
BAB 3 Berkomitmen Terhadap Kaedah Pokok Fundamental
DEMOKRASI Yanti Trianita S.I.Kom.
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Pancasila sebagai sistem Filsafat
KEDUDUKAN YPLP DASMEN PGRI JAWA TIMUR
KETOKOHAN/KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH
“GAGASAN TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN”
Selamat Datang Peserta
Studi Islam II Kelompok 11 Agung Nugraha ( )
B. Perangkat Organisasi dan Sistem Permusyawaratan
Ideologi dan Nilai-nilai Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi terbuka
DEMOKRASI Endah Purwitasari.
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
HUBUNGAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
4.3.Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI
“ SEJARAH PAHAM KEBANGSAAN BANGSA INDONESIA”
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( O S I S )
STRUKTUR, FUNGSI DAN TUGAS PENGURUS OSIS
BAB 7 KONSEP KEKELUARGAAN DAN KEMASYARAKATAN
Ke – NU - an Oleh : Faisol Amin, S. Kom. Ke – NU - an Oleh : Faisol Amin, S. Kom.
DISUSUN OLEH : RAHAYU SETIYANINGSIH
UUD 1945 Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) sebelum diamandemen yang terdiri dari : Pembukaan UUD.
KE – ORTOM - AN Oleh : M. Yusup.
dr. H. Agus Taufiqurrohman, M.Kes, Sp.S MPK PP MUHAMMADIYAH
BAHAN KULIAH PANCASILA PERTEMUAN KE-2
Anang Zubaidy Universitas Islam Indonesia 2013
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa
NILAI-NILAI SILA PANCASILA.
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( O S I S ) Basic Knowledge of Students’ Organization Definisi, Fungsi, Faktor Pendukung, Manfaat dan Tugas Pengurus OSIS.
Studi Islam II Islam dan Organisasi Sosial Keagamaan
Peradilan Agama Peradilan Agama adalah peradilan bagi orang-orang yang beragama Islam (Ps 1 butir 1 UU 7/1989) Peradilan Agama adalah salah satu pelaku.
Sejarah Peradaban Islam pada Masa Pra dan Pasca Kemerdekaan di Indonesia Kelompok 12 : Ulfa Muwahidah Vony Juliantika.
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan.
KE-pmii-an Oleh: Ahmad Fairozi Disampaikan dalam acara:
NAMA : M.BADRUDIEN TTL: MARGASARI, 12 JUNI 2000 ALAMAT : MARGASARI KUALA PENET RIWAYAT PENDIDIKAN : 1. TK ABA MARGASARI 2. SD N 01 MARGASARI 3. SMP MUHAMMADIYAH.
4.3.Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI Materi pembelajaran: –P–P–P–Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia –P–P–P–Pokok pikiran.
PENDIDIKAN PANCASILA Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si Landasan dan Tujuan
BAB 5 KONSEP KEKELUARGAAN DAN KEMASYARAKATAN
SELAKU KETUA MAJELIS PEMBIMBING DAERAH GERAKAN PRAMUKA JAWA TENGAH
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama
Pancasila sebagai Sistem
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI. PENGERTIAN NILAI Nilai adalah kualitas yang melekat pada sesuatu atau keberhargaan dari sesuatu. Nilai adalah kualitas.
“Philosophische grondslag ” Sunarya. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Memiliki 3 implikasi: 1. Implikasi politis = Pancasila sebagai ideologi 2. Implikasi.
BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. IDENTITA S.
PENGUATAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH/ ’AISYIYAH
Kasus penyimpangan pancasila sila pertama Disusun oleh: Adi Prasetyo (K ) Agung Nugroho (K ) Alvian Novitasari (K ) Andysty Andryaningrum.
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( O S I S ) Basic Knowledge of Students’ Organization Definisi, Fungsi, Faktor Pendukung, Manfaat dan Tugas Pengurus OSIS.
Maarif NU Lamongan Mewujudkan lembaga yang terbaik dalam pelayanan, pemeliharaan, pemberdayaan dan sebagai pusat pembaharuan pendidikan yang.
Transcript presentasi:

ABDUL HALIM Demak, 22 November abdulhalimsolkan.blogspot.comwww.facebook.com/khalimi.solkan Desa Tambakroto RT 04 RW II Sayung Demak

 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) adalah organisasi dibawah Naungan NU wadah berhimpun dan berkreasi Pelajar, Mahasiswa, Santri dan remaja baik di Pesantren, Madrasah/sekolah maupun Perguruan Tinggi  IPNU didirikan Tanggal 24 Pebruari 1954 M. bertepatan dengan 20 Jumadil Akhir 1373 H. di Semarang, pada konferensi besar Ma’arif NU se-Indonesia.

 Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama beraqidah/berasas Islam dengan menganut paham ahlussunnah wal jamaah dan menurut salah satu dari madzab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.  Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/ kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Sifat IPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran,kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan.

 Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran.  Wadah pengkaderan pelajar Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan kader - kader bangsa dan kepemimpinan Nahdlatul Ulama  Wadah penguatan pelajar Nahdlatul Ulama dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah  Wadah komunikasi pelajar Nahdlatul Ulama untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah dan wathoniyah.

 Tujuan IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka IPNUmelaksanakan usaha-usaha:  Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.  Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.  Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah  Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

 Pimpinan Pusat IPNU (PP IPNU) Berkedudukan di Ibukota Negara; Jakarta  Pimpinan Wilayah (PW IPNU) Berkedudukan di Ibukota Propinsi Jawa Tengah; Kota Semarang  Pimpinan Cabang (PC IPNU) Berkedudukan di Ibukota Kabupaten; Kab. Demak  Pimpinan Anak Cabang IPNU (PAC IPNU) Berkedudukan di Ibukota Kecamatan; Sayung, Mranggen, Karangawen, dll.  Pimpinan Ranting IPNU (PR IPNU) Berkedudukan di Desa; Candisari, Waru

 Masa khidmat untuk Pimpinan Pusat adalah 3 (tiga) tahun  Masa khidmat untuk Pimpinan Wilayah adalah 2 (dua) tahun  Masa khidmat untuk Pimpinan Cabang adalah 2 (dua) tahun.  Masa khidmat untuk Pimpinan Anak Cabang adalah 2 (dua) tahun  Masa khidmat untuk Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat adalah 1 (satu) tahun.

 Rekan M. Tolhah Mansyur ( 1954 – 1960 )  Rekan Ismail Makki ( 1960 – 1963 )  Rekan Asnawi Latif ( 1960 – 1966 ; 1966 – 1970 )  Rekan Tosari Wijaya  Rekan Zainut Tauhid  Rekan Ahsin Zaidi  Rekan Hilmi Muhammadiyah ( 1996 – 2000 )  Rekan Abdullah Azwar Anas ( 2000 – 2003 )  Rekan Mujtahidurridho ( 2003 – 2006 )  Rekan Idy Muzayyad ( 2006 – 2009 )  Rekan Ahmad Syauqi (2000 – 2012)  Khairul Anam HS ( )  Asep Irfan M (2015-Sekarang)

Dalam merealisasikan cita-cita tersebut, IPNU- IPPNU menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat untuk kader maupun pengurusnya yang paling tidak memuat beberapa pokok, diantaranya adalah: 1. Kegiatan pengkaderan(makesta, lakmud dll) 2. Peningkatan Life Skill seperti pelatihan- pelatihan dll 3. Diskusi, seminar dan kajian ilmiah 4. Aksi sosial 5. Penguatan spiritual 6. (INTELEKTUAL, SPIRITUAL, SOSIAL)