Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada Anak

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Advertisements

LEUKEMIA Emil Huriani.
DIAGNOSIS HEMATOSEROLOGIS PADA INFEKSI
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
SINDROM NEFROTIK IGNATIUS WARSINO.
DISUSUN OLEH NURJANAH , RAHAYU P , RATIH S , RENI F , RINAWATI
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
KELOMPOK 6 B ARUHUL AMINI INTEN NUR RASADINA LICY MAYA RAMADANI M.HABIB HIDAYAT NAZARRUDIN NUR NEFRI YOGI ERSANDI WELLY ELVANDARI.
Sugeng Purwanto FA Ferawati Purwaningtyas FA Lucia Wiwin FA Azatul Shima FA Suraiya Hani FA
Kasus Kematian 13 Januari 2013
FEVER WITHOUT SOURCE UKK INFEKSI DAN PEDIATRI TROPIK IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA.
Pendekatan diagnosis Demam pada anak
Kelompok 1A: Inten Nurhasadina Nafa Maulidina Novita Amelia
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Hepatitis Fatty Liver.
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Riwanti Estiasari, Darma Imran
Pemeriksaan Pasien dengan
1 LEUKEMIALEUKEMIA. 2 LEUKEMIA PADA ANAK Leukemia limfoblastik akut Leukemia limfoblastik akut ( LLA / ALL ) 85% Leukemia non limfoblastik akut Leukemia.
NEPHROTIC SYNDROME IN CHILDREN
Ninis Indriani, M. Kep., Sp.Kep.An
PURPURA HENOCH-SCONLEIN
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
LIMFOMA MALIGNUM Definisi : Limfoma Malignum adalah suatu jenis keganasan dari sel limfosit (dan monosit- makrofag) yang terutama menyerang sistem getah.
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA LEUKEMIA AKUT
Demam Tifoid Eggi Arguni.
PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
Kelompok 5.
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
Kelainan Perdarahan Hemophilia A Hemophilia B von Willebrand Disease
KEJANG DEMAM Rahma Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNTAD
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
KEGANASAN HEMATOPOIETIKA
LEUKEMIA Tugas kelompok 6 RINA WAHYUNI ADE SAFITRI
3 1 2.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
KEGANASAN DARAH ( LEUKEMIA ).
Sindrom Cri Du Cat & CML Created By : Dicky Dandy P. Ramdhyva Rizqan.
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS)
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
Oleh : Anhari Raushanfikri Bagus Arlianto Putra Kevin Augusto Asyrafi
BARTOLINITIS DAN KISTA BARTOLIN
Leukemia Limfositik Akut
Artritis Reumatoid Juvenil
Bismillahirohmanirohiem
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
Mengenal Tanda dan Gejala Dini Kanker Anak
Kegawatdaruratan Onkologi dan Terapi Suportif Anak dengan Kanker
URINARY TRACT INFECTION
L E U K E M I A Defenisi Proliferasi sel lekosit dan sel
OLEH : FAIK AGIWAHYUANTO, S.Kep., M.KES
Leukemia Meiloid Akut (LMA) PROFESI NERS PSIK FK KEDOKTERAN UNHAS.
Kelompok V.  Riwayat Kesehatan masa lalu Secara khusus kita akan bertanya tentang masalah yang terjadi sebelumnya  Anemia, Gangguan perdarahan Melakukan.
Perdarahan Saluran Cerna Anak
UNIVERSITAS MALAHAYATI  KASUS  Laki – laki usia 45 tahun keluhan perut kiri membesar, sering merasa letih, lemah, BB berkurang, keluhan mulai.
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Sharing Experience of Hemophilia Management in Lombok
Transcript presentasi:

Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada Anak

Pendahuluan Leukemia  penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum-sum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi sel- sel abnormal dalam darah tepi Terdiri dari leukemia akut yaitu leukemia limfoblastik akut (LLA) dan leukemia mieloblastik akut (LMA) serta leukemia kronik yang terdiri dari leukemia limfoblastik kronik (LLK) dan leukemia mieloblastik kronik (LLK)

Leukemia akut pada anak-anak 30-40% dari keganasan Insiden rata-rata 4 -4,5 kasus/tahun/100.000 anak di bawah 15 tahun Negara berkembang 83% ALL, 17% AML, kulit putih >> kulit hitam Asia; leukemia lebih >> pada anak kulit putih Jepang mencapai 4/100.000 anak dan diperkirakan tiap tahun 1000 kasus baru Tahun 1994; Jakarta insiden mencapai 2,76/100.000 anak usia 1-4 tahun Tahun 1996; Yogyakarta(RSU Dr. Sardjito) 5-6 pasien leukemia tiap bulannya Tahun 2002; RSU Dr. Soetomo 70 kasus leukemia baru

Leukemia akut pada anak 97% dari semua leukemia pada anak Leukemia kronik mencapai 3% dari seluruh leukemia pada anak Rasio laki-laki: perempuan = 1,15 (LLA) : 1 (LMA) Puncak kejadian umur 2-5 tahun, spesifik kulit putih untuk ALL Adanya pengaruh factor lingkungan

Leukemia pada anak ALL = LLA = Acute Lymphoblastic Leukemia (82%) AML = ANLL = LNLA = Acute Myeloid Leukemia = Acute Non Lymphoblastic Leukemia (18%) CML = Chronic Myeloid Leukemia CLL = Chronic Lymphoblastic Leukemia 4 %

Diagnosis Leukemia Anamnesis Tidak spesifik: malaise, malas makan, pucat, lelah, demam berulang, perdarahan, pembesaran kelenjar & organ, sakit tulang dan sendi Pemeriksaan Fisik Pucat, mudah lelah, perdarahan (sering) Pembesaran kelenjar (30%) Hepatosplenomegali (2/3 penderita ALL) Splenomegali massif (CML)

Tabel 1. Penyakit pada anak yang mempunyai gambaran klinis mirip Leukemia akut Diagnosis banding Anemia, kelemahan umum Anemia gizi, anemia aplastic, infeksi virus Nyeri tulang dan sendi Rheumatoid arthritis, septic arthritis, osteomyelitis, irritable hip, osteokondritis Mudah memar Konstitusional, trauma, non-accidental injury, ITP, anemia aplastic Limfadenopati Infeksi bakteri, MUMPS, infeksi mononucleosis hepatosplenomegali Infeksi virus

Pemeriksaan Laborratorium Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan morfologi dan pengecatan sitokimia Imunophenotyping Sitogenik Panel metabolic Profil koagulasi Kultur darah

Aspirasi sumsum tulang / Biopsi Morfologi Cytochemical stain Sitogenetik Flow cytometry MGG Positif konklusi (-) Diagnosis Cythochemical stain Gambar 1. Protokol laboratorium untuk diagnosis leukemia akut

Proliferation Differentiation

CLASSIFICATION OF LEUKAEMIAS (FAB) Granulocytic or Myelocytic Chronic Leukaemias Lymphocytic  Pluripotential stem cell  Acute Leukaemias Myeloblastic Erythroblastic Megakaryocytic Lymphoblastic (M6) (M7) B cell precursor T cell precursor Myeloblastic (M1)* Common Null B cell T Undifferentiated (M1) ALL ALL ALL ALL differentiated (M2) TdT + - - + Promyelocytic (M3) CALLA + - + - Hypergranular promyelocytic (M3) T marker - - - + Myelomonocytic (M4) B marker + - + - Monocytic (M5) FAB L1,L2 L1,L2 L3 L2 Surface Ig - - + - HUT FK USU ke-51 Bidasari Lubis, Sp.AK

Leukemia Limfoblastik akut Tabel 2. Klasifikasi FAB Leukemia Limfoblastik dan Non-Limfoblastik Akut Leukemia Limfoblastik akut Ukuran sel Rasio inti/plasma Bentuk inti Vakuola L1 Kecil Besar Teratur - L2 Heterogen Bervariasi Tidak teratur L3 Sedang Bulat/oval + Leukemia Non Limfoblastik Akut M0 Undifferentiated leukemia M1 Acute myeloblastic leukemia without differentiation M2 Acute myeloblastic leukemia with differentiation M3 Acute promyeloblastic leukemia M4 Acute myeloblastic leukemia M5 Acute monocytic leukemia M6 Erythroleukemia M7 Acute megakaryoblastic leukemia

KLASIFIKASI FAB LLA LLA FAB L1

LLA FAB L2

LLA FAB L3

KLASIFIKASI FAB LNLA LNLA FAB M 0

LNLA FAB M 1

LNLA FAB M 2

LNLA FAB M 3

LNLA FAB M 4

LNLA FAB M 5

LNLA FAB M 6

LNLA FAB M 7

Pemeriksaan Imaging Foto toraks USG Abdomen Foto tulang

Penatalaksanaan Pemeriksaan lanjutan sebelum terapi diberikan Pemeriksaan punksi lumbal: CNS leukemia CNS 1: Leukosit < 5 /ul, blast (-) CNS 2: Leukosit < 5 /ul, blast (+) CNS 3: Leukosit >5 /ul, blast (+) Pemeriksaan serologi viral: hepatitis B & C, CMV, Herpes simplex, varicella zoster EKG dan Echocardiogram

Klasifikasi berdasarkan factor risiko Risiko standard Usia 1 – 9 tahun Leukosit < 50.000/ul Risiko tinggi Usia ≥10 tahun Leukosit ≥50.000/ul

Klasifikasi berdasarkan faktor risiko Risiko standard Usia 1 – 9 tahun Leukosit < 50.000/ul Risiko tinggi Usia ≥10 tahun Leukosit ≥ 50.000/ul

Terapi Tujuan: mencapai masa remisi klinik dan biologi Remisis komplet: leukemia SSP & ekstrameduler (-) 65-75% leukemia: kombinasi terapi Fase-fase terapi: Fase induksi: tujuan; mencapai remisis induksi Fase konsolidasi: tujuan; untuk profilaksis SSP Fase maintenance atau terapi rumatan; tujuan; mencegah residif

Terapi Penunjang Tentukan kondisi emergensi untuk mencegah tumor lysis syndrome Hidrasi awal dengan cairan NaCl 0.9%:D5% dengan perbandingan 3:1 dengan kecepatan 3000 mL/m2 atau 1,5 kali kebutuhan rumatan Alkalinisasi dengan pemberian natrium bikarbonat 35-45 mEq/m2/24 jam atau 25-50 mEq/500 mL yang bertujuan untuk mempertahankan pH urin 7,5 Allo[urinol 10 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis per oral Lakukan pemeriksaan darah tepi lengkap, AGD, elektrolit (Na, K, Cl, Ca, F, Mg), fungsi ginjal, dan urunalisis (pH dan berat jenis urin) Transfusi trombosit diberikan bila trombosit <20.000/u/ Transfusi PRC diberikan bila terjadi gangguan oksigenasi jaringan atau bila Hb < 6,0 g/dL dengan target Hb 8,0 g/dL

Terapi Penunjang Pementauan ketat: tanda vital balans diuresis ketat (diuresis minimal 100 mL,m2/jam) Pemeriksaan darah tepi lengkap, AGDm Elektrolit, asam urat, pH urin dan urin dan urinalisis dilakukan tiap 6 jam bila memungkinkan Deteksi dan pengobatan infeksi Perhatian dan perawata metabolic dan nutrisi secara menyeluruh Tunjangan psikososial terhadap pasien maupun keluarga

Produk darah yang digunakan Packed Red Cell (PRC)

Produk darah yang digunakan Trombosit

Produk darah yang digunakan Fresh Frozen Plasma (FFP)

Produk darah yang digunakan Cryo-precipitate (Cryo)

Kesimpulan Perkembangan diagnostik dengan pemeriksaan morfologi, immunophenotyping dan sitogenetik disertai penggunaan kombinasi kemoterapi dan terapi penunjang dapat meningkatkan angka “kesembuhan” pada penderita leukemia anak kira-kira 70%

AL, lk, 13 th, Dx : ALL FAB L1 RS, lk, 4 th, Dx : ALL FAB L1