ANALISIS KUALITATIF
Istilah ion kation anion
Membedakan antara dua macam zat yang terpisah mempergunakan indera mata, lidah atau hidung. NaCl dan gula carbon dan belerang amonia dan hidrogen sulfida sifat-sifat fisika bentuk kristalnya, titik lebur atau kelarutannya dalam air. sifat-sifat kimianya
Mengidentifikasi macam-macam ion dalam campuran Pemisahan dalam reaksi-reaksi pemisah Identifikasi dengan reaksi-reaksi pengenal
Pemisahan dalam analisa kualitatif harus dilakukan secara kuantitatif AgCl, PbCl, dan Hg2Cl2
Pemisahan Pembentukan zat sulit larut Pembentukan kompleks Distilasi Ekstraksi pelarut dll
Syarat reaksi pengenal Harus dapat dipercaya Harus khas/spesifik, selektif Harus peka Tidak terganggu oleh adanya ion lain
Zat yang telah diketahui sifat-sifatnya Identifikasi suatu zat Pembanding Zat yang telah diketahui sifat-sifatnya
Larutan Larutan dapat didefenisikan sebagai campuran serba sama dari dua macam molekul atau lebih Pelarut Zat terlarut
Reaksi Kimia Reaksi basah Reaksi Kering
Reaksi basah Bahan dalam bentuk larutan dan hasilnya berupa : Endapan Mengeluarkan gas Perubahan warna larutan
Berdasarkan jumlah contoh yang diselidiki : Makro analisa Jumlah contoh : 0,5-1 gram volume larutan ± 20 mL Semi mikro analisa Jumlah contoh : 0,1-0,05 gram volume larutan ± 1 mL Mikro analisa Jumlah contoh : kurang dari 0,005 gram volume larutan lebih sedikit dr 1 mL
Kelebihan analisa semi mikro Pengurangan pemakaian bahan kimia Menghemat waktu Alat yang digunakan cukup dengan ukuran kecil
Setiap analisis terbagi menjadi 3 bagian : Uji Pendahuluan Pemeriksaan ion logam (kation) dalam larutan Pemeriksaan anion dalam larutan
Uji Pendahuluan Rupa Rupa dari zat harus diperhatikan dengan seksama, jika perlu hendaknya dipakai lensa atau mikroskop. Amatilah apakah zat itu terdiri dari kristal atau amorf, apakah bersifat magnetis dan apakah memiliki bau atau warna yang khas.
Beberapa senyawa yang umum : Warna Senyawa Merah Pb3O4, As2S2, HgO, HgI2, CrO3, Cu2O Merah jingga dikromat Ungu kemerahan Permanganat dan tawas krom Merah Jambu Garam-garam dari mangan dan kobalt yang berhidrat Kuning CdS, As2S3, SnS2, PbI2, HgO Hijau CrO3, Hg2I2, Cr(OH)3, garam-garam besi(II), garam-garam nikel Biru Garam-garam cobalt anhidrat Garam-garam tembaga (II) berhidrat Coklat PbO2, CdO, Fe3O4, Ag3AsO4, SnS Fe2O3 Coklat kemerahan Fe(OH)3 Hitam PbS, CuS, CuO, HgS, , MnO2,Co3O4, , , Ni2O3, Ag2S, C
Warna larutan Warna larutan yang diperoleh ketika zat dilarutkan dalam air atau dalam asam encer harus diperhatikan, karena ini mungkin memberikan keterangan yang berharga. Warna-warna berikut diperlihatkan oleh ion-ion (kation biasanya berhidrat) yang terdapat dalam larutan encer.
Warna Larutan Ion Biru Tembaga (II) Hijau Nikel, besi (II), kromium (III), manganat kuning Kromat, heksasianoferrat(II), besi (III) Merah-jingga dikromat Ungu Permanganat Merah jambu Kobalt, mangan (II)
Reaksi kering Uji Pemanasan Uji pipa tiup Uji Nyala Uji spektroskopi Uji manik borak Uji manik fosfat
1. Pemanasan 4-5mg zat tabung uji kering Panaskan, pegang horizontal Mula-mula suhu kecil, berangsur-angsur naik
Pengamatan Kesimpulan a. Zat berubah warna 1. hitam, karbon memisah, disertai pembakaran Zat org, tartrat, sitrat 2. hitam, tak disertai pembakaran a bau Garam Cu, Mn, Ni 3. Kuning ketika panas, putih ketika dingin ZnO & garam Zn 4. Coklat kekuningan ketika panas, kuning ketika dingin SnO a Bi2O3 5. Kuning ketika panas dan dingin PbO dan garam Pb 6. Coklat ketika panas dan dingin 7. merahhitam ketika panas, coklat ketika dingin Fe2O3
2. Uji Nyala Pipa Tiup
Uji dalam blok arang Atau ditambah campran natrium karbonat Pengamatan Kesimpulan Putih, kuning ketika panas ZnO Putih, bau bawang putih As2O3 Coklat CdO Kerak kuning, logam dapat ditempa Pb Manik-manik dapat ditempa Ag, Sn putih, Cu serpih merah
3. Uji Nyala Menguji zat atsiri Zona pelelehan Mengoksid zat-zat terlarut Proses oks , temp tidak tinggi Mereduksi oksida kerak menjadi logam Mereduksi boraks
Uji Nyala Pengamatan Kemungkinan Nyala kuning emas Na Nyala lembayung Nyala merah bata Ca Nyala merah darah Sr Nyala hijau kekuningan Ba Nyala biru-abu-abu Pb, As, Sb, Bi dan Cu
4. Uji Spektroskopi
Uji Manik Boraks Kawat Pt, dibengkokkan menjadi suatu lingkaran kecil. Dipanasi dalam nyala bunsen, dibenamkan dalam bubuk boraks, ditaruh pada nyala terpanas manik mirik kaca Manik boraks bewarna karena terbentuknya borat bewarna.
Reaksi Manik Boraks Nyala Pengoksid Nyala Pereduksi Logam Hijau bila panas, biru bila dingin Tak bewarna bila panas, merah bila dingin Cu Kuning, panas dan dingin Hijau, panas dan dingin Fe Kuning tua bila panas, hijau bila dingin Cr Lembayung, panas dan dingin Tak bewarna, panas dan dingin Mn Biru, panas dan dingin Co Coklat-kemerahan bila dingin Abu-abu bila dingin Ni
Uji Manik Fosfat Dibuat serupa dengan uji maniks boraks, hanya saja digunakan garam mikroskomik, natrium amonium hidrogen fosfat. Manik tembus cahaya tak bewarna mengandung natrium meta fosfat Bereaksi dengan logam oksida membentuk ortofosfat yang seringkali bewarna
Reaksi basah Bahan dalam bentuk larutan dan hasilnya berupa : Endapan Mengeluarkan gas Perubahan warna larutan
Alat-alat yang digunakan Tabung reaksi Beaker gelas Erlenmeyer Batang pemgaduk Wash bottle Corong pisah dll
Cara-cara pengerjaan Pengendapan (kons zat yang dilarutkan lebih besar dari hasilkali kelarutannya). Pengendapan dengan H2S (mengalirkan gas dari satu tempat ke tempat lain) Hasil saringan (filtrat) Memindahkan endapan Penyaringan Penguapan Pengeringan endapan
Penggolongan kation Gol I : Ag+, Pb2+, Hg22+ Gol IIA : Hg2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+ Gol IIB : Sn2+, Sn4+, Sb3+, Sb5+, As3+, As5+ Gol IIIA : Al3+, Cr3+, Fe2+, Fe3+ Gol IIIB : Mn2+, Zn2+, Ni2+, Co2+ Gol IV : Ba2+, Sr2+, Ca2+ Gol V : Mg2+, Na+, K+, NH4+