TRANSFORMASI LINEAR  Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pengampu : Abdul Aziz Saefudin, M.Pd   Disusun oleh : Kelompok 7 Kelas.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Transformasi Linier.
Advertisements

RUANG VEKTOR UMUM.
GEOMETRI TRANSFORMASI
RUANG VEKTOR Trihastuti Agustinah..
SUB RUANG ..
Bab 4 vektor.
ALJABAR MATRIKS pertemuan 10 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
Ruang Vektor berdimensi - n
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Transformasi Linier.
BAB VII RUANG VEKTOR UMUM (lanjutan).
Aljabar Linear Elementer
TRANSFORMASI LINIER.
HOMOMORFISMA GRUP.
KELOMPOK 3 Matematika 5F MATERI : 4.4 MEMBANGUN DAN BEBAS LINIER
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
TRANSFORMASI LINIER.
RUANG PERKALIAN DALAM.
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
BAB X TRANSFORMASI LINIER.
Ruang Vektor: Ruang baris, ruang kolom dan ruang nol Edi Cahyono
Ruang-n Euclides Orang yang pertama kali mempelajari vektor-vektor di Rn adalah Euclides sehingga vektor-vektor yang berada di ruang Rn dikenal sebagai.
Aljabar Linier I [Pengantar dan OBE] Pertemuan [1-2]
ALJABAR LINIER WEEK 1. PENDAHULUAN
ALJABAR LINEAR RUANG EUCLID, RUANG VEKTOR, DAN SUB RUANG
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
Rank Matriks Riri Irawati, M.kom 3 sks.
Ruang Eigen dan Diagonalisasi
RUANG HASIL KALI DALAM Kania Evita Dewi.
ALJABAR LINIER (MATRIKS)
ALJABAR LINEAR BASIS DAN DIMENSI
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
ALJABAR LINEAR, VEKTOR & MATRIKS
dan Transformasi Linear dalam
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
ALJABAR LINEAR KOMBINASI LINEAR, MERENTANG
DETERMINAN Ronny Susetyoko Matematika 1.
SISTEM PERSAMAAN LINIER 2
TRANSFORMASI LINIER II
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCA MARGA
P. XIV RUANG-RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Kelas XII Program IPA Semester 1
Sistem Persamaan Linear
ALJABAR MATRIKS pertemuan 8 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
Lanjutan Ruang Hasil Kali Dalam
Transformasi Linier.
TRANSFORMASI LINIER KANIA EVITA DEWI.
RUANG VEKTOR.
Ruang vektor real Kania Evita Dewi.
TRANSFORMASI LINIER KANIA EVITA DEWI.
Transformasi Linear Misalkan V dan W adalah ruang vektor, T : V  W
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
Transformasi Linier.
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
ALJABAR LINIER DAN MATRIKS
KANIA EVITA DEWI RUANG VEKTOR REAL.
SOAL RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Aljabar Linear Elementer
TRANSFORMASI LINIER Afri Yudamson, S.T., M.Eng..
A. RELASI DAN FUNGSI Indikator : siswa dapat
EIGEN VALUE DAN EIGEN VECTOR
RUANG VEKTOR bagian pertama
SISTEM PERSAMAAN LINIER 2
PERTEMUAN 8 TRANSFORMASI LINIER.
RUANG VEKTOR II BUDI DARMA SETIAWAN.
TRANSFORMASI LINIER BUDI DARMA SETIAWAN.
BAB 6: TRANSFORMASI LINIER
NILAI EIGEN VEKTOR EIGEN
Transcript presentasi:

TRANSFORMASI LINEAR  Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pengampu : Abdul Aziz Saefudin, M.Pd   Disusun oleh : Kelompok 7 Kelas 3 A2 Endar Alviyunita Ahmat Sehari Kunikatus Sangadah Nur Lailatus Shofiah

Transformasi Linier dari Rn ke Rm Jika pada suatu fungsi f dengan Rn sebagai domain dan Rm sebagai kodomain (m dan n mungkin sama) sehingga dapat dinyatakan bahwa fungsi f memetakan Rn ke Rm dengan notasi f: Rn → Rm Jika kita menotasikan suatu transformasi dengan T, maka T: Rn → Rm yang didefinisikan oleh persamaan-persamaan berikut: W1 = a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn W2 = a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn ... Wm = am1x1 + am2x2 + ... + amnxn

Dalam notasi matriks W = AX u Dalam notasi matriks W = AX

Pengertian Transformasi Linier Secara Umum Jika T : V → W adalah sebuah fungsi dari ruang vektor v kedalam ruang vektor w maka T dinamakan transformasi linier jika: i. T (u+v) = T (u) + T (v) untuk semua vektor u dan v di V ii. T (ku) = kT (u)untuk semua vektor u didalam V dan semua skalar k

Contoh-contoh Transformasi Linier 1 . Pemetaan Nol Pemetaan Nol adalah fungsi yang memetakan setiap vektor di V ke vektor nol. Misalkan T: V → W dengan T(x) = (0) adalah pemetaan yang menghubungkan vektor nol 0 ϵ W ke setiap vektor v ϵ V. Untuk sebarang vektor u, v ϵ V, maka diketahui T( u+v) = 0 T(u+v) = 0 + 0 T(u+v) = T(u) + T(v) T(ku) = 0 T(ku) = k.0 T(ku) = kT(u) Oleh karena itu, T transformasi linier

2. Pemetaan Identitas Pemetaan identitas adalah fungsi yang memetakan v ke dirinya sendiri . Pemetaan T : V → V yang didefinisakan oleh T(v) = V, biasanya dinotasikan oleh I. Perhatikan pemetaan identitas I : V → V, dengan T(x,y) = x,y yang memetakan tiap v V ke dirinya sendiri. Maka untuk sebarang vektor u,v ϵ V kita mempunyai I(u+v) = u + v = I(u) + I(v) Ambil u ϵ V dan k skalar, maka I(ku) = k l.u I(ku) = k I (u) Jadi, I transformasi linier.

3. Pemetaan Konstan Pemetaan konstan adalah suatu fungsi yang menghasilkan suatu konstanta (tetapan). Pemetaan T : V → W yang didefinisikan oleh T(u) = c. Dengan u ϵ V dan c adalah suatu konstanta. Karena suatu konstanta tidak bisa menjadi suatu vektor, maka pemetaan konstan bukan merupakan suatu transformasi linier. Bukti: Misalkan T : R2 → C adalah fungsi yang didefinisikan oleh T(v) = (x,y) dengan v = (x,y) di R2 dan C ϵ R. Tunjukkan apakah T merupakan suatu transformasi linier! Misalkan u = (x1, y1) dan v = (x2, y2) T (u + v ) = T ((x1,y1) + (x2, y2)) = T (x1 +x2, y1 + y2) = ((x1+x2), (y1+y2)) = ((x1,y1) + (x2, y2))

4.  Pemetaan dari R2 ke R2 Misalkan T : R2 → R2 adalah fungsi yang didefinisikan oleh T(v) = (2x,y) dengan v = (x,y) di R2 Bukti : T : R2 → R2 T(v) = (2x,y) Misalkan u = (x1, y1) dan v =( x2,y2 ) (i) T(u+v) = T((x1, y1) + ( x2,y2 )) = T(x1+ x2, y1+ y2) = (2(x1+ x2 ) (y1+ y2) = ((2 x1, y1 ) + (2 x2, y2 )) = T(u)+T(v) (ii) T(ku) = T(k x1 k y1 ) = (k 2 x1, k y1 ) = k (2 x1, y1) = k T(u)

5. Pemetaan dari R3 ke R Periksa linearitas transformasi, T: R3→ R dengan T(x,y,z) = (x+y+z) Penyelesaian : T: R3→ R T(x,y,z) = (x+y+z) Misalkan u = (x1+y1+z1) dan v= (x2+y2+z2)

T(u+v)= T((x1,y1,z1) + (x2,y2,z2)) = T(x1+ x2, y1+ y2, z1+ z2) = x1+ x2, y1+ y2, z1+ z2 = T (x1+y1+z1) + T (x2+y2+z2) = T(u)+T(v) T(ku) = T(kx1 + ky1 + kz1) = kx1 + ky1 + kz1 = k(x1+y1+z1) = kT (x1+y1+z1) = kT(u) Dengan demikian, T transformasi linier

6. Pemetaan dari R ke R2 Periksa linearitas transformasi, T : R→R2 dengan \T(x+y) = (x,y) Misalkan x+y = 8 maka x+y = 8 →(1,7) →(2,6) → (... , ... ) Karena fungsi di atas mempunyai banyak pemetaan, sehingga T bukan merupakan suatu transformasi linear.

Sifat-sifat Transformasi Linear Jika T : V → W adalah sebuah transformasi linear, maka v1 dan v2 sebarang pada V dan skalar c1 dan c2 sebarang, kita memperoleh Dan secara lebih umum, jika v1 v2 ... Vn adalah vektor-vektor pada V dan c1 c2 ... Cn adalah skalar maka T(c1 v1 + c2 v2 + ... + Cn Vn )= c1 T (v1) + c2 T (v2) + ...+ Cn T (Vn ) ... (1)

Teorema 8.1.1 Jika T : V → W adalah sebuah transformasi linear, maka : T(0) = 0 T(-v) = -T(v) untuk semua v pada V T(v-w) = T(v) – T(w) untuk semua v dan w pada V

Bukti : Misalkan v adalah vektor sebarang pada V karena 0v = 0, kita memperoleh (a) T(0) = T(0v) = 0T(v) = 0 (b) T(-v) = T((-1)v) = (-1)T(v) = -T(v) Akhirnya, v-w = v+ (-1) w sehingga, (c) T(v-w) = T(v+(-1)w) = T(v) + (-1) T (w) = T(v) –T(w)

Kernel dan Jangkauan Kernel dari transformasi Misal T : V → W merupakan transformasi linear, maka kernel (Inti/Ruang nol) dari T adalah himpunan vektor di V yang dipetakan ke vektor oleh T. Kernel dari transformasi T dinotasikan dengan Untuk memperjelas pengertian dari kernel suatu transformasi, perhatikan transformasi T yang diberikan oleh gambar 1 berikut: Dari gambar nampak bahwa kernel dari trasformasi T diberikan sebab kedua vector dan dipetakan terhadap vektor nol.

Jangkauan dari transformasi Misal T : V → W merupakan transformasi linear, maka Jangkauan/Range dari T yaitu himpunan vektor di W yang merupakan bayangan atau peta dari paling sedikit satu vektor di V. Jangkauan dari T dinotasikan dengan CONTOH

.

,

Teorema 2 Jika T : V → W adalah sebuah transformasi linear, maka : (i) Kernel dari T adalah subruang dari V (ii)Jangkauan dari T adalah subruang dari W Bukti : Berdasarkan teorema 1, vektor 0 berada didalam ker (T), sehingga himpunan ini mengandung setidaknya satu vektor misalkan dan adalah vektor-vektor didalam ker(T), dan misalkan k adalah skalar sebarang, maka:

.

Definisi 2 Jika T : V → W adalah sebuah transformasi linear, maka dimensi range dari T disebut sebagai rank dari T (rank of T) dan dinotasikan dengan rank (T); dimensi karnelnya disebut nulitas dari T (nulity of T) dan dinotasikan dengan nuitas (T) jangkauan T adalah ruang kolom dari A. Karnel T adalah ruang pemecahan sehingga : Rank (T)=dim(ruang kolom A)=rank(A) Nulitas(T)=dim(ruang pemecahan ) Teorema 4 (Teorema dimensi) Jika T : V → W adalah sebuah transformasi linear dari ruang vektor V yang berdimensi n kepada sebuah ruang vektor W, maka: .

Dengan kata lain, teorema ini menyatakan bahwa rank + nulitas dari transformasi linear sama dengan dimensi domainnya. dalam kasus khusus dimana Dan T : V → W merupakan perkalian oleh sebuah matriks A yang berukuran m x n dan Rank(A) + dim (ruang pemecahan Ax = 0) = n Contoh soal: Tentukan rank dan nulitas dari transformasi linear yang didefinisikan dengan . .

.

Representasi Matriks dari Tranformasi Linear Misalkan adalah transformasi linear dari ruang vektor V ke ruang vektor W, bila V dan W berdimensi berhingga, maka transformasi linear tersebut dapat dinyatakan dengan suatu matriks, yang disebut matriks penyajian (representasi matriks). Misalkan adalah basis baku untuk dan misalkan A adalah sebuah matriks m x n yang dibentuk oleh sebagai vektor-vektor kolomnya, maka A disebut sebagai matriks penyajian (representasi matriks).

.

, CONTOH

. TERIMAKASIH