Oleh : Asep Suryanto, S. Ag., M. Ag العام و الخاص Oleh : Asep Suryanto, S. Ag., M. Ag
تعريف العام “Suatu lafadz yang menurut arti bahasa menunjukkan pada suatu makna yang dapat mencakup seluruh satuan-satuan yg tidak terbatas dalam jumlah tertentu”
كُلُّ عَقْدٍ يُشْتَرَطُ لِانْعِقَادِهِ أَهْلِيَّةُ الْعَقِدَيْنِ Contoh : 1 كُلُّ عَقْدٍ يُشْتَرَطُ لِانْعِقَادِهِ أَهْلِيَّةُ الْعَقِدَيْنِ “Setiap perikatan untuk sahnya disyaratkan adanya kecakapan dua orang yang berakad”. كُلُّ عَقْدٍ menunjukkan “apa saja” yang disebut perikatan (akad) tanpa terbatas pada perikatan tertentu.
مَنْ أَلْقٰى سِلَاحَهُ فَهُوَ اٰمِنٌ (رواه مسلم) Contoh : 2 مَنْ أَلْقٰى سِلَاحَهُ فَهُوَ اٰمِنٌ (رواه مسلم) “Barangsiapa meletakkan senjatanya, maka ia adalah teman”. مَنْ أَلْقٰى menunjukkan seluruh perorangan yang meletakkan senjata, tanpa terbatas kepada perorangan tertentu”.
Perbedaan العم dan المطلق Menunjukkan pd seluruh satuan dari satuan-satuan yg ada. Mencakup seluruh satuan2 yg dapat dimasukan ke dalamnya. المطلق Menunjukkan pd satu satuan yg tergolong dalam satuan itu sj (tdk seluruh satuan). Tidak dapat mencakup seluruh satuan, selain hanya satuan yg dapat dimasukan ke dalamnya.
العم المطق المطلق
الإنسان إنسان Bangsa C Bangsa B Bangsa A
عُمُوْمُ الْعَامِ شُمُوْلِيٌّ وَعُمُوْمُ الْمُطْلَقِ بَدَلِيٌّ Kaidah Ushuliyah عُمُوْمُ الْعَامِ شُمُوْلِيٌّ وَعُمُوْمُ الْمُطْلَقِ بَدَلِيٌّ “keumuman lafaz ‘am itu adalah meratai seluruh satuannya, sedangkan keumuman lafaz khas muthlaq adalah terbatas pada sebagian satuannya”.
كُلُّ رَاعٍ مَسْؤُلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ Lafaz-lafaz ‘am Lafaz كُلٌّ dan جميع كُلُّ رَاعٍ مَسْؤُلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ “Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”. (HR. Bukhari Muslim)
هُوَ الَّذِى خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيْعًا “Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kami”. (QS. Al Baqarah, 2 : 29) Lafaz كُلٌّ (setiap) dan جميع (seluruh) dalam kedua nash tsb adalah menunjukkan arti seluruh satuan yang tidak terbatas.
يُوْصِيْكُمُ اللهٌ فِى أَوْلَادِكُمْ Lafaz جمع yg dita’rifkan إضافة atau dengan ال jinsiyah. يُوْصِيْكُمُ اللهٌ فِى أَوْلَادِكُمْ “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pusaka) anak-anakmu”. Lafal أَوْلَادْ adalah lafaz jama’ dan nakirah, karena diidhafatkan dengan lafaz kum, maka ia menjadi ma’rifat. Karena itu lafaz tsb menunjukkan seluruh satuan-satuan yg dapat dimasukkan ke dalamnya.
وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا Isim Mufrad yg dita’rifkan dengan ال Jinsiyah وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا “…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”... (QS. Al Baqarah,2 : 275) الْبَيْعَ dan الرِّبَا : Isim Mufrad yang dita’rifkan dengan ال Jinsiyah memberikan faedah umum (‘am) yakni mencakup segala bentuk jual beli dan segala bentuk riba.
dsbالذى ، الذين ، التى ، اللاءى ، اِسْم مَوْصُوْل (Kata Sambung) dsbالذى ، الذين ، التى ، اللاءى ،
Contoh : وَالَّذِيْنَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُوْنَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا “Orang-orang yg meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah istri-istri itu) menangguhkan diri (iddah) empat bulan sepuluh hari…”. (QS. al Baqarah, 2 : 234)
أَيّمَا (yang mana saja) Isim Isyarat Seperti : مَنْ (barangsiapa) مَا(apa saja) أَيّمَا (yang mana saja) Isim-isim Isyarat tsb menunjukkan kepada seluruh satuan yang dapat dimasukan ke dalamnya
مَنْ ذَاالذِيْ يُقرِضُ اللهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah pinjaman yang lebih baik (menafkahkan hartanya ke jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan kepadanya..” (QS. al Baqarah, 2 : 245)
وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَ نْفُسِكُمْ “dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka (pahalanya) untuk dirimu sendiri…” (QS. al Baqarah, 2 : 272)
أَيُّمَا إِمْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ مِنْ غَيْرِ مَابَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ “yang mana saja perempuan yang minta talak kepada suaminya tanpa ada bahaya, maka haram baginya wewangian surga”. (HR. Ahmad dan Turmudzi)
Isim Istifham Isim Nakirah
Isim Nakirah
Macam-macam ‘am عَامٌ يُرَادُ بِهِ قَطْعًا العُمُوم “lafaz ‘am yang dimaksud benar-benar untuk umum” Contoh : وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ “… Dan kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup”. (QS. Al Anbiya : 30)
عَامٌ يُرَادُ بِهِ قَطْعًا الخصوص “lafaz ‘am tetapi yang dimaksud benar-benar untuk khusus” (‘am yang disertai qorinah yang menghilangkan arti umumnya dan menjelaskan bahwa yg dimaksud dengan ‘am itu adalah sebagian dari satuannya) Contoh : وَلله عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ “…Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia bagi Allah”. (QS. Ali Imran, 3 : 97)
عَامٌ مخصوص “lafaz ‘am yang khusus untuk ‘am” (‘am mutlak : ‘am yg tidak diserta qorinah yang menghilangkan kemungkinan dikhususkan dan tidak disertai pula qorinah yang menghilangkan keumumannya) Contoh : وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوْءٍ “Wanita-wanita yg ditalak, hendaklah menahan diri (iddah) sampai tiga kali suci”. (QS. Al Baqarah, 2 : 228)