MEMELIHARA JEMAAT AGAR SETIA (2 TES 2:13 -3:18) Lesson 13 for September 29, 2012
GARIS BESAR 2 TESALONIKA 2:13-3:18 Panggilan Ilahi (2:13-17) Dipilih oleh Allah (13) Dipanggil oleh Allah (14) Memelihara doktrin (15) Ditetapkan oleh Allah (16-17) Permohonan pribadi (3:1-5) Semoga Injil beroleh kemajuan (1) Semoga kita dilepaskan dari orang-orang jahat (2) Semoga Tuhan menjaga Anda dari kejahatan (3) Semoga Anda taat (4) Semoga Anda terus bertumbuh dalam kasih dan ketabahan (5) Sesuatu yang tidak tertib (3:6-12) Mematuhi ajaran rasul (6-9) Perilaku yang tidak tertib (10-12) Disiplin Gereja (3:13-15) Selamat tinggal dan berkat terakhir (3:16-18) GARIS BESAR 2 TESALONIKA 2:13-3:18
PANGGILAN ILAHI (2:13-17) “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.” (2 Tesalonika 2:13-17) Paulus menjelaskan dasar keselamatan kepada jemaat Tesalonika: Langkah 1: Mereka dipilih oleh Allah. Langkah 2: Mereka dipanggil oleh Allah. Langkah 3: Mereka harus memelihara doktrin. Langkah 4: Mereka ditetapkan oleh Allah.
Dipilih oleh Allah Dipanggil oleh Allah Memelihara doktrin “dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai” Pilihan Allah tidaklah sewenang-wenang. Hal itu didasarkan pada respon orang percaya terhadap panggilan Roh Kudus. Orang-orang percaya di Tesalonika terpilih sebagai buah pertama dari Injil di Tesalonika. Dipanggil oleh Allah “oleh Injil” Tuhan menggunakan pemberitaan Injil sebagai sarana untuk memanggil orang-orang untuk diselamatkan (1 Korintus 1:21) Memelihara doktrin “baik secara lisan maupun secara tertulis” Respon orang percaya terhadap panggilan Ilahi haruslah mematuhi terang yang dia telah terima. Ditetapkan oleh Allah “dalam pekerjaan dan perkataan yang baik” Setiap perbuatan baik yang bisa kita lakukan adalah hasil dari kasih dan karunia Allah yang bertindak di dalam diri kita. Sebuah kehidupan yang konsisten menegaskan pilihan ilahi.
PERMOHONAN PRIBADI (3:1-5) “Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.” (2 Tesalonika 3:1-5) Doa permohonan agar Firman Allah “beroleh kemajuan.” Karena Paulus menulis dari Korintus, ia memikirkan perlombaan Isthmian. Dia ingin agar Injil berkembang lebih dari sebelumnya di tempat itu, sehingga banyak yang dapat menerima pekabaran Ilahi. Doa permohonan agar dilepaskan dari orang-orang jahat. Orang Yahudi menyebabkan masalah serius bagi Paulus di Korintus. Doa permohonan kepada Tuhan untuk menjauhkan kita dari kejahatan. Permintaan ini dibuat dengan sepenuhnya mempercayai kesetiaan Ilahi. Doa permohonan bagi orang percaya untuk taat. Kata-kata Paulus lebih dari kumpulan nasihat, namun perintah dari Tuhan bagi orang percaya. Doa permohonan agar kita bertumbuh dalam kasih dan ketabahan. Kehidupan orang Kristen terus berkembang dalam kasih dan ketabahan.
SESUATU YANG TIDAK TERTIB (3:6-12) “Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.” (2 Tesalonika 3:6-12)
Beberapa orang telah berhenti dari pekerjaan mereka, mungkin karena doktrin yang salah tentang kedatangan Yesus yang sudah dekat. Mereka ikut campur dalam urusan orang lain di setiap rumah dan mereka mencari nafkah dengan biaya orang lain, hanya dengan dalih mempersiapkan Gereja untuk peristiwa penting. Selain mengacu pada perilaku sendiri di Tesalonika, Paulus mengingat "apa yang kami peringatkan kepada kamu" dalam rangka menghadapi orang-orang yang tidak tertib. Saran bagi orang-orang tidak tertib adalah bahwa mereka harus bekerja untuk menghidupi diri sendiri dan berhenti menjadi beban dan gangguan bagi saudara-saudara mereka.
“Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik “Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik. Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu, tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.” (2 Tesalonika 3:13-15) DISIPLIN GEREJA (3:13-15) Kemudian, ketika ketidaktaatan terlalu serius, Paulus menyarankan untuk tidak bergaul atau tidak bersekutu jauh dari Gereja sebagai metode untuk ketertiban / disiplin Gereja (1 Korintus 5:1-6) Ketika ketidaktaatan tidak begitu serius (seperti dalam kasus ini), ia menyarankan disiplin dengan celaan / kecaman. Gereja harus membuat jelas bahwa tidaklah menyetujui perilaku yang salah dari saudara atau saudari, dan bahwa ia harus mengoreksi perilakunya sendiri dalam jangka waktu yang wajar. Mari kita amati bahwa teguran ini dapat ditemukan diantara dua kalimat yang menunjukkan cara ketika kita harus memulai mendisiplin: " janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik " dan " janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara." Jika kita ingin ketertiban atau kedisiplinan Gereja kembali semula, kita harus mengikuti metode Yesus dalam Matius 18:15-17.
““Tetapi yang terutama," rasul menuliskan, "kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain" (1 Petrus 4:8). Jangan mendengarkan desas-desus tentang saudara atau saudari. Sangat berhati-hatilah bagaimana Anda memberikan celaan tentang sesamamu. Tanyakan kepada orang yang membawa tuduhan itu apakah ia telah menuruti firman Allah berkenaan dengan permasalahan ini. Kristus telah meninggalkan petunjuk yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Pergilah kepada saudaramu dan beritahukan kepadanya kesalahannya antara engkau dan dia seorang diri. Jangan mencari alasan untuk hal ini, mengatakan, tidak ada keluhan pribadi antara seseorang yang tertuduh dan saya sendiri. Aturan yang diberikan oleh Kristus begitu pasti, begitu jelas, bahwa alasan ini tidak sah. Apakah ada keluhan atau tidak antara Anda dan seseorang yang tertuduh, perintah Kristus adalah sama. Saudaramu membutuhkan bantuan. Katakan padanya, bukan orang lain, bahwa laporan sedang beredar tentang dirinya. Beri dia kesempatan untuk menjelaskan. Adalah mungkin bahwa laporan itu tidak benar dan bahwa kesulitan dapat diluruskan oleh beberapa penjelasan sederhana. Perlakuan ini adalah hak setiap orang sekiranya didalam kesalahan.” E.G.W. (In heavenly places, October 12)