NASIONALISME ETNIK KASHMIR DARI TAHUN 1947-1990 Sejarah Asia Selatan II Dosen pengampu : Musa Pelu, S.Pd, M.Pd

Umi Tsalu Fiqi Rokhima K4414051 KELOMPOK 7 Anggota : Mu’arifah K4414031 Muhammad Fatih K4411042 Ria Widiastuti K4414040 Riko Andarista K4414041 Umi Tsalu Fiqi Rokhima K4414051 Verra Nur Fajariah K4414052

1. AWAL MUNCULNYA MASALAH KASHMIR Letak Khasmir yang terpencil di Utara India. Pernah menikmati status sebagai daerah Otonom. Akbar menaklukan Khasmir dan menjadikannya bagian dari Mughal. Maharaja Punjap menyerahkan (menjual) Khasmir kepada kepala suku Hindu Dogra. Penduduk Muslim mengalami tekanan. Penduduk Muslim melakukan gerakan protes.

2. PERIODISASI NASIONALISME ETNIK KASHMIR Tahun 1947-1954 (Partisi dan Aksesi yang Gagal) Tahun 1954-1977 (Gagalnya Plebisit dan Berlanjutnya Konflik) Tahun 1977-1990 (Jeda Konflik dan Kebangkitan Nasionalisme Etnik Kashmir)

Tahun 1947-1954 (Partisi dan Aksesi yang Gagal) Partisi adalah pembagian wilayah kekuasaan. Inggris membagi wilayah jajahanya menjadi 2 yaitu Britis India dan Princely State. Kasmir diberikan 2 pilihan antara India dan Pakistan namun tak ada pilihan untuk merdeka. Selama tenggang waktu hingga India dan Pakistan merdeka Kashmir masih belum memutuskan antara India atau Pakistan.

Muncul pemberontakan yang membuat Maharaja Hari Singh harus lari dan meminta bantuan India. Penggabungan Kashmir dan India sangat ditentang Pakistan namun pihak India mengatakan penggabungan ini hanya sementara.

Tahun 1954-1977 (Gagalnya Plebisit dan Berlanjutnya Konflik) Masuknya pasukan India menjadi awal dari perang terbuka yang pertama antara India-Pakistan. Plebisit adalah pemungutan suara umum di suatu daerah untuk menentukan status daerah tersebut. India dan Pakistan selalu menolak untuk melakukan plebisit, sehingga plebisit tersebut hingga kini belum terwujud. Dampak gagalnya plebisit yaitu Kashmir dibagi menjadi 2 : Kashmir Azad Kashmir dan Noterhn territory : Pakistan. Kashmir Valley, Jammu dan Ladakh : India.

Tahun 1977-1990 (Jeda Konflik dan Kebangkitan Nasionalisme Etnik Kashmir) Jeda Konflik (tahun 1977-1984) - Faktor Internal : 1. Pemilu di Jammu dan Kashmir 2. Kepemimpinan politik di tangan sipil - Faktor Eksternal : 1. Perjanjian Simla (India dan Pakistan 1972)

Kebangkitan Nasionalisme Etnik Kashmir Latar belakang : Alih kepemimpinan yang berlangsung di Kashmir tidak berlangsung secara demokrasi. Puncak konflik terjadi pada tahun 1990. Perbedaan perlawanan 1990 dengan perlawanan 1947-1954 dan 1964-1977 : Lebih terorganisasi dan melibatkan banyak kelompok perlawanan Melibatkan anggota masyarakat yang lebih terdidik Melibatkan generasi muda Sasaran lebih luas dan metode perjuangan lebih keras Menuntut kemerdekaan

3. SUMBER-SUMBER NASIONALISME ETNIK KASHMIR Sumber primordial Memiliki pengalaman sebagai bangsa yang terjajah. Memiliki identitas yang berbeda dengan kelompok etnik lain di India. 2. Sumber kontekstual a. Sumber politik Kegagalan politik di India.

b. Sumber ekonomi Masalah kepemilikan tanah antara Muslim dengan non-Muslim. Tingginya tingkat pengangguran. c. Sumber Sosial Diskriminasi terhadap kaum Muslim. Penetapan bahasa Hindi sebagai bahasa Nasional.

3. Sumber Konstruktif Sumber yang membangun atau menggerakan nasionalisme etnik Kashmir Kelompok penggerak nasionalisme etnik Kashmir : Plebisit front : menginginkan aksesi dengan Pakistan. Politisi dan pejabat sipil yang tersingkir dari pemerintahan India. Kaum muda idealis dan militan yang menginginkan nasionalisme.

Sumber Internasional Keadaan politik internasional dijadikan sebagai sumber perjuangan kelompok pejuang. Misalnya berkurangnya dukungan Amerika Serikat kepada Pakistan.

It’s time to discuss..