Wawancara-1 Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh seorang/beberapa orang dengan seseorang/beberapa orang lainnya. satu pihak sebagai.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan Zainal Arifin Emka 19/06/2014BERITA OLAHRAGA2.
Advertisements

Teknik Penulisan Berita pada Jurnalisme Online
MENULIS BERITA KRIMINAL
Siaran Pers.
Wawancara dalam bisnis
MENULIS BERITA POLITIK
Nama : Hj. Ilas Sulasiah, S.Pd. NIM : NIP :
WAWANCARA (INTERVIEW)
Kegiatan Media Relations
Wawancara-1 Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh seorang/ beberapa orang dengan seseorang/bebera orang lainnya. satu pihak sebagai.
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
TEHNIK WAWANCARA DENGAN KLIEN
11 dan 12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
LAMARAN KERJA DAN WAWANCARA KERJA
Merumuskan Pertanyaan
LANDASAN ETIKA DAN PROFESIONALISME JURNALIS Pertemuan 3 & 4 Mata kuliah: O0264 / TEKNIK WAWANCARA MEDIA Tahun : 2008 / 2009.
PENGUMPULAN BAHAN BERITA
TEKNIK WAWANCARA Pertemuan 15 & 16
PRILAKU & TENIK KERJASAMA DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI AKTIF PESERTA
Assalamualaikum wr. wb..
Teknik Penelitian Kualitatif
Observasi, Wawancara Dan Studi Dokumentasi
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
PENYIDIKAN NEGARA.
JENIS-JENIS WAWANCARA
Pertemuan 11 Wawancara Kerja.
Ertemuan 11 Wawancara Kerja.
Menggali dan memburu berita
12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
Prinsip, Strategi, Tata Cara dan Media Advokasi
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
Pedoman & proses Wawancara
RISET DAN PERSIAPAN WAWANCARA Pertemuan 11 & 12
PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
PRODUKSI NASKAH RADIO Produksi Naskah Jurnalistik Radio Pertemuan 12
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
TEKNIK WAWANCARA BAGI MEDIA AUDIO VISUAL Pertemuan 21 & 22
Berita Adalah…...
OLEH : IRWANTO, S.Pd.SD Guru Kelas SDN 1 Ngelo Kec. Jatiroto
WAWANCARA.
NARASUMBER WAWANCARA Pertemuan 13 & 14
Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
WAWANCARA.
MENULIS BERITA POLITIK
abdurrahman /jurnalistik-1/2009
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Teknik Reportase Meliput berita dan menggali informasi memiliki tahapan • Lapisan pertama: Adalah fakta-fakta permukaan. Seperti: siaran pers, konferensi.
DI ANTARA HAL MENDASAR : HARUS DIHINDARI & HARUS DIPAHAMI OLEH PRO
Bentuk Wawancara Wawancara Terstruktur Wawancara Tidak Terstruktur
Opini dan penafsiran di tulis pada alinea berbeda
11 dan 12. PENGUMPULAN DATA ARTI PENGUMPULAN DATA
Opini dan penafsiran di tulis pada alinea berbeda
MENULIS BERITA KRIMINAL
3 Keterampilan Dasar Bertanya
TEKNIK WAWANCARA Pertemuan 15 & 16
Program, Production, News Department
Modul 7 Working with Journalist
Fakta dan Sumber Berita
Mengenal Peliputan dan Teknik Penulisan Berita
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
TEKNIK MENGUMPULKAN BERITA
Reportase radio Sesion #09 Dini Safitri M.Si Hubungan Masyarakat DIII
Lobi dan Negosiasi dalam Komunikasi Bisnis
METODE WAWANCARA Disusun oleh : Cerly Ferly Andina Melva Melani Restya Puspa Pertiwi
Teknik Penulisan Berita pada Jurnalisme Online
Analisa Kebutuhan.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA DAN OBSERVASI
MENULIS BERITA POLITIK
Transcript presentasi:

Wawancara-1 Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh seorang/beberapa orang dengan seseorang/beberapa orang lainnya. satu pihak sebagai pewawancara (interviewer) atau pihak yang mengajukan pertanyaan satu pihak lain sebagai orang yang diwawancarai (interviewee) atau yang menjawab. Wawancara adalah salah satu cara (bahkan cara paling kuno) untuk memperoleh informasi dari manusia. Cara lainnya untuk memperoleh informasi tentang manusia adalah dengan cara pengamatan (tingkah laku, kebiasaan), pengukuran (tinggi, berat), serta pengujian (kecakapan).

Wawancara bisa dilakukan oleh: Seorang kepada seseorang, misalnya antara seorang reporter dengan pejabat, korban bencana, saksi mata kecelakaan, dsb. Seorang kepada beberapa orang, misalnya seorang reporter dengan beberapa personil grup musik. Beberapa orang kepada satu orang, misalnya antara satu tim wartawan dengan seorang kepala negara sahabat. Beberapa orang kepada beberapa orang, misalnya satu tim wartawan kepada beberapa orang pejabat pemerintah di suatu tempat sekaligus.

Kegunaan Wawancara Wawancara untuk kepentingan pihak yang pewawancara, misalnya wawancara yang dilakukan pihak perusahaan terhadap calon karyawan, yaitu untuk menentukan apakah calon bisa diterima atau tidak. Wawancara untuk kepentingan orang yang diwawan-carai, misalnya dilakukan dokter kepada pasein, untuk menentukan jenis obat yang paling tepat agar pasein cepat sembuh. Wawancara untuk kepentingan pewawancara dan yang diwawancarai, misalnya dilakukan pengacara kepada kliennya untuk menyusun pembelaan untuk klien tersebut. Wawancara untuk kepentingan pihak lain, misalnya wawancara yang dilakukan oleh peneliti bebas atau wawancara dilakukan reporter kepada sumber berita. Pewawancara berusaha mendapatkan informasi untuk dipublikasikan kepada khalayak untuk kepentingan khalayak.

Wawancara Jurnalistik Wawancara jurnalistik adalah wawancara yang dilakukan wartawan dengan sumber berita untuk mendapatkan informasi yang menarik dan penting bagi khalayak. Cerita hasil wawancara selalu menarik, karena: Kata terucap (kutipan) membuat cerita jadi hidup, seolah sumber berbicara kepada tiap pembaca secara individual. Diskripsi tentang sumber membantu pembaca memahami sosok sumber berita seolah melihat sumber secara langsung (apalagi kalau wawancara dilakukan secara langsung melalui radio atau televisi) Penjelasan dari sumber yang kompeten mempunyai daya tarik walaupun ditulis oleh wartawan tidak dikenal. Hasil wawancara dapat memberi informasi sekaligus menghibur pembaca.

Ragam Wawancara Jurnalistik Wawancara dengan perjanjian yang biasanya dilakukan dengan sumber yang sudah dikenal luas (wellknow subject). Kelebihan wawancara jenis ini adalah hanya kita dan tim kita yang mewawancari tokoh tersebut, sehingga terkadang kita bisa mendapatkan hasil informasi yang eksklusif. Konferensi Pers, yaitu beberapa wartawan memenuhi undangan seseorang atau lembaga untuk mendengar penjelasan mereka. Biasanya setelah itu wartawan diberi kesempatan bertanya. Biasanya waktu wawancara sangat singkat sehingga pertanyaan sangat terbatas. Juga informai yang diperoleh tidak ada yang spesifik hanya untuk wartawan tertentu karena dikemukakan secara terbuka.

Wawancara on the spot, yaitu wawancara di tempat kejadian, misalnya kecelakaan atau bencana. Kelemahannnya, pertanyaan diajukan secara spontan kepada orang yang tidak dikenal. Wawancara dilakukan dalam situasi psikologis yang sangat tidak kondusif bagi sumber yang di wawancara, misalnya masih sangat emosional karena musibah. Wawancara telepon, yaitu wawancara dengan jarak jauh memanfaatkan media telepon. Kelemahannya, tidak semua sumber bersedia diwawancarai dengan cara ini. Juga tidak bisa melihat nuansa (roman muka dan gerak-gerik) orang yang kita wawancarai. Wawancara on line, yaitu memanfaatkan media internet untuk menghubungi sumber. Persoalannya di Indonesia, masih sedikit yang sudah akrab dengan teknologi internet.

Wawancara tertulis, yaitu mengajukan pertanyaan tertulis agar sumber menjawab secara tertulis. Kelemahannya, belum tentu si sumber mau dan memiliki cukup waktu untuk menjawab pertanyaan itu. Kalaupun kita memperoleh jawabannya, belum tentu berasal dari sumber yang dimaksud. Live interview, yaitu dengan mengundang sumber ke studio untuk disiarkan secara langsung. Kelemahannya, hasil wawancara tidak bisa diedit, sehingga bisa jadi secara tidak sengaja menyiarkan hal-hal yang melanggar etika atau melanggar hukum. Vox pops, yaitu wawancara di jalanan, misalnya di stasiun, terminal, dan pasar untuk mengetahui pendapat spontan dari sumber tentang suatu kebijakan publik. Misal mewawancarai orang-orang di jalanan untuk memperoleh tanggapanya secara spontan tentang kebijakan kenaikan TDL.

Persiapan Wawancara Tentukan topik wawancara. Topik yang dipilih haruslah yang penting dan menarik bagi khalayak, misalnya masalahnya masih aktual di masyarakat. Pelajari topik secermat mungkin, misalnya baca semua publikasi yang berhubungan dengan topik tersebut. Tentukan sumber yang kompeten untuk diwawancara. Kenali sumber tersebut sebaik mungkin (riwayat hidup, kebiasaan, hasil karyanya, publikasi tentang subjek, dsb) Bila perlu bentuk tim pewawancara. Bicaralah dengan anggota tim tentang fokus perhatian masing-masing (agar pertanyaan yang diajukan nanti jangan tumpang tindih)

Siapkan diri agar bisa melaksanakan wawancara sebaik-baiknya. Susun pertanyaan sebanyak mungkin, mencakup beberapa persoalan yang ingin diketahui. Lalu urutkan pertanyaan tersebut berdasarkan prioritas. Hubungi sumber Anda, minta kesediaan sumber untuk diwawancara. Catatlah secara cermat kapan dan dimana dia bersedia ditemui. Jangan lupa sebelumnya perkenalkan diri Anda: nama dan dari media mana. Jika si sumber tersebut menyatakan bersedia diwawancara, informasikan juga siapa saja yang akan menemuinya saat wawancara. Siapkan semua peralatan yang Anda perlukan (tape, kamera, peralatan tulis lainnya) Siapkan diri agar bisa melaksanakan wawancara sebaik-baiknya.

Merumuskan Pertanyaan Tugas seorang wartawan adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber berita untuk disampaikan khalayak. Salah satu cara mendapatkan informasi dari manusia adalah dengan jalan bertanya. Maka seorang wartawan harus selalu siap dengan berbagai pertanyaan. Rumusan pertanyaan tersebut haruslah dirancang sebaik mungkin, karena kualitas informasi yang diperoleh, antara lain sangat ditentukan oleh rumusan pertanyaan yang diajukan. Dari pertanyaan yang diajukan dan cara dia bertanya, dapat diketahui standar kompetensitas wartawan tersebut.

Anjuran dalam menyusun pertanyaan … Kenali dan pahami subjek serta pelajari objek secermat mungkin. Susunlah pertanyaan yang relevan.. Pertanyaan harus dibuat sebanyak mungkin lalu urutkan mulai dari yang paling penting sampai yang paling ringan. Baca sekali lagi satu persatu rumusan pertanyaan, lalu perbaiki susunan kata yang masih belum sempurna Susunan pertanyaan hendaklah dalam bentuk kalimat pendek dan to the point. Pertanyaan benar: Menurut Anda, apakah penangkapan Syaukani dapat merusak kredibilitas Partai Golkar? Pertanyaan salah: Apakah kasus korupsi yang melibatkan Syaukani akan berdampak pada Partai Golkar?

Pertanyaan yang harus dihindari… Hindari pertanyaan hipotetis. Pertanyaan salah: Jika klien Anda ternyata benar terlibat dalam perampokan ini, apakah Anda akan juga menuntut klien Anda tersebut? Sebaiknya: Apa yang akan Anda lakukan jika ternyata klien Anda terlibat perampokan itu? Hindari pertanyaan argumentatif. Pertanyaan salah: Saya pikir pendapat Anda sangat bertentangan dengan fakta yang ditemukan Polisi, apakah mungkin ada sesuatu yang Anda sembunyikan dari publik? Sebaiknya: Bagaimana pendapat Anda tentang fakta yang ditemukan polisi, yaitu ……?

Hindari pertanyaan yang membebani (loaded quention), yaitu pertanyaan yang sudah direkayasa dan telah mengisyaratkan jawaban. Misalnya: Bukankah Anda telah sering menjelaskan bahwa Anda akan melakukan hal ini tapi sampai saat ini belum pernah dilaksanakan? Bukankah semua anggota organisasi Anda berstatus terdakwa yang seharunya meringkuk di penjara? Mengapa Anda tidak mengundurkan diri sesuai tuntutan masyarakat? Bagaimana Anda menjelaskan tentang kebohongan publik yang pernah Anda lakukan?

Bentuk pertanyaan … Pertanyaan primer, yaitu pertanyaan pembuka. Berapa tahun Anda pernah tinggal di Bongkaran? Apakah Anda mengenal salah satu pentolan di daerah tersebut? Pertanyaan menyelidik, yaitu pertanyaan lanjutan untuk menggali informasi lebih rinci dari jawaban yang dikemukakan oleh responden. Misalnya: Apakah Anda pernah ikut dalam kegiatan salah satu kelompok di sana? Seberapa sering Anda mengikuti kegiatan kelompok tersebut?

Pertanyaan menggiring… Pertanyaan yang mengarahkan responden untuk menjawab sesuai harapan penanya. Pertanyaan menggiring ini sama dengan pertanyaan tertutup Contoh: Adakah ada keinginan Anda untuk berhenti dari pekerjaan ini? (misalnya sebagai psk) Setujukah Anda dengan tindakan Gubernur yang akan merelokasi pekerja seks ke salah satu pulau di Kepulauan Seribu? Sependapatkan Anda dengan tindakan Polisi yang akan menembak para demonstran yang mencoba menghadang kunjungan Presiden? Biasanya pada kondisi bagaimana Anda tidak bisa meninggalkan rokok? Percayakah Anda dengan pernyataan tersangka bahwa dia tidak berada di lokasi saat peristiwa perampokan?

Pertanyaan netral… Sama dengan pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang memungkinkan responden bebas merancang jawabannya Contoh: Bagaimana sikap Anda terhadap tuduhan makar yang ditujukan kepada Anda? Ceritakan bagaimana pengalaman Anda bergaul di tengah masyarakat Badui? Mengapa Anda tidak terlihat berada di antara anggota serikat Anda ketika mereka menuntut kenaikan upah? Bagaimana tanggapan Anda atas penolakan hakim terhadap gugatan pra pradilan yang diajukan oleh kuasa hukum Anda? Apa dasar pertimbangan dari Fraksi Anda dalam menerima RUU tentang Pemilu?

Pelaksanaan Wawancara Dalam wawancara bukanlah terletak pada pertanyaan dan bagaimana pertanyaan itu diajukan, tapi apakah dengan cara itu Anda bisa mendapatkan informasi yang bernilai untuk khalayak Anda (Herbert Strenz, 1993). Herbert Strenz mengatakan: Bagaimana cara Anda bertanya, tergantung kepada siapa, tempat, dan waktu pertanyaan diajukan. Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1998) seorang pewawancara yang baik haruslah: Dapat membimbing arah percakapan melalui serangkaian pertanyaan Mampu memodifikasi pertanyaan dari hasil respons sumber atas pertanyaan yang ia ajukan sebelumnya

Yang harus perhatikan dan dihindari… Sebelum bertanya, hendaknya Anda perhatikan: Dengan bertanya Anda menunjukkan siapa diri Anda, sehingga bisa saja menimbulkan kesan bahwa Anda: si Bodoh, si Pengganggu, si Pendengar Buruk, dsb.. Dengan bertanya terkadang Anda tak sengaja telah membuat sedih atau mengancam sumber Anda. Maka dalam bertanya harus dihindari hal-hal sbb: Anda memberi kesan bahwa sumber tidak memberi jawaban yang jelas. Anda mengesankan bahwa sudut pandang sumber bukan satu-satunya yang benar. Anda membuat sumber salah tingkah atau serba salah

Yang harus dilakukan adalah… Datanglah lebih awal dan usahakan jangan terlambat, sebab ada sumber sangat ketat dengan jadual mereka. Mulailah dengan pertanyaan ringan dan menarik perhatian sumber, misalnya tentang kesibukan, hobi, atau subek lain yang menarik baginya Carilah kesempatan paling tepat untuk mengajukan pertanyaan yang disiapkan. Usahakan menghapalnya agar tidak bolak-balik melihat daftar pertanyaan. Janganlah terlalu kaku dengan perencanaan, misalnya bisa mulai dengan wawancara faktual, lalu masuk ke personality, dan sebagainya. Sesuaikan pendekatan dengan sumber, misalnya pendekatan agresif bisa dilakukan terhadap politisi, tapi kepada atlet dengan cara santai

Yang harus diperhatikan… Selalu ingat, tugas Anda berusaha mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari sumber. Selalu ingat, waktu yang tersedia sangat terbatas maka gunakan untuk memperoleh tujuan wawancara. Jadilah pendengar yang baik agar bisa melaporkan hasil wawancara secara lengkap dan akurat. Jagalah agar jangan sampai sumber memberi jawaban yang tidak relevan atau mengalihkan pembicaraan ke arah yang tidak sesuai dengan tujuan wawancara. Ajukan pertanyaan untuk meminta penjelasan terhadap hal kurang jelas. Namun jangan terkesan seperti orang bodoh yang tidak layak menjadi pewawancara.

Jangan lupa konfirmasi… Konfirmasi mengenai hal yang vital, misalnya tentang data statistik, nama, alamat, umur, pendidikan, gelar, pekerjaan,, pangkat dan jabatan, dan sebagainya Konfirmasi kutipan yang bisa menimbulkan pro kontra di masyarakat. Apalagi kalau pernyataan itu bisa mengakibatkan keresahaan bagi sebagian masyarakat. Konfirmasi ulang setiap pernyataan off the record. Ajukan pertanyaan lain yang senada, sehingga sumber bisa memberikan pernyataan yang tidak off the record. Konfirmasi setiap pernyataan yang kurang jelas, namun jangan mengesankan bahwa Anda sebagai orang yang sangat tidak kompeten dalam melakukan wawancara.

Jangan lupa… Jangan lupa mengucapkan terima kasih atas kesediaannya diwawancara. Berilah kesan bahwa dia telah memberikan informasi sangat berharga untuk khalayak Anda. Jangan lupa menanyakan dan mencatat nomor telepon sumber yang paling gampang dihubungi lagi. Mintalah juga kesediaannya untuk dihubungi kembali jika ada hal-hal yang perlu dikonfirmasikan.. Jangan lupa selalu menjaga hubungan baik dengan sumber. Selalu usahakan untuk menghubunginya di lain waktu, meski hanya untuk sekedar “say hallo”.