Oleh : H.Chalid Sahuri Dosen FISIP Univ.Riau.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEKUASAAN DI DALAM KELUARGA
Advertisements

Teori X Pada tahun 1960, Douglas McGregor mengidentifikasi dua sudut pandang tentang manajemen, yang dianut dalam tingkatan yang bervariasi oleh sebagian.
Manajemen & SIM 1 Kekuasaan, Wewenang dan Delegasi
Isyu-isyu penting dalam teori Kepribadian.
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
Materi kuliah Pemilu dan Perilaku Politik
Wewenang, Delegasi, Desentralisasi
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Teori Komunikasi Organisasi
BERHADAPAN DENGAN ORANG (DEALING WITH PEOPLE)
KOMUNIKASI DALAM BISNIS (ORGANISASI)
ERICH FROMM Latar belakang dan pandangan-pandangan Fromm:
KONFLIK PADA DUNIA KERJA
PERTEMUAN 15.
TUGAS, MK. PDO Selasa, 6 Desember PERILAKU ORGANISASI DG PSIKOLOGI 2. PERILAKU ORGANISASI DG TEORI ORGANISASI 3. PERILAKU ORGANISASI DG PERSONNEL.
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK
P KEPEMIMPINAN E R T E 2 M U A N KEPEMIMPINAN RETNO BUDI LESTARI.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Beberapa Perspektif Sosiologi Politik
KEPEMIMPINAN (PERTEMUAN 2) KEPEMIMPINAN.
KEPUTUSAN ORGANISASI, POWER/KEKUASAAN, DAN, POLITIK
KONFLIK.
Wewenang, Delegasi, Desentralisasi
Pengertian Kekuasaan (Power)
STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
Pertemuan ke – IV, Perilaku Individu dalam Organisasi
PENGARAHAN / KEPEMIMPINAN
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERSAINGAN & KONFLIK.
KONSEP DASAR ILMU POLITIK
KEPEMIMPINAN (PERTEMUAN 2) KEPEMIMPINAN BUDIARSA DHARMATANNA.
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI ( bahan ke-5 )
PERILAKU ORGANISASI “KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI"
Partai Politik & Pemilu
PROSES KOMUNIKASI PERTEMUAN 11.
Perilaku dalam Berorganisasi
Kepemimpinan Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Ada tiga implikasi penting dari defenisi.
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
Kekuasaan dan Politik Dr. Herman Ruslim.
Teori Belajar Humanistik
Teori-teori Sosial (Social Theories)
Wewenang, Delegasi, Desentralisasi
Kekuasaan Negara.
NEOREALISME.
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
PENGARUH, KEKUASAAN, DAN WEWENANG
Perilaku dalam Berorganisasi
PRINSIP ORGANISASI.
KEKUASAAN, WEWENANG DAN KEPEMIMPINAN
PERTEMUAN 15.
KULIAH 7 Rational Choice Theory Dua teori dalam pergerakan sosial ini adalah teori-teori yg berbeda dari teori mobilisasi sumber daya (RMT) karena dalam.
KEKUASAAN, WEWENANG, DAN PENGARUH
KEPEMIMPINAN dalam ORGANISASI
Gaya Kerja.
NAMA KELOMPOK: AIDA ROHMANI EVI NURLAILI
PERTEMUAN 5 Pengorganisasian
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK
Indra Pahlawan,Sip.MSi (indra.pahlawan
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Part 2 Pendekatan Sosiologi Ekonomi
Wewenang, Delegasi, Desentralisasi
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
Oleh: Yesi Marince, S.IP., M.Si Sesi 10
KAIDAH SOSIAL.
Perilaku dalam Berorganisasi
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, KEKUASAAN DAN POLITIK DALAM ORGANISASI
KEKUASAAN & POLITIK.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Transcript presentasi:

Oleh : H.Chalid Sahuri Dosen FISIP Univ.Riau. TEORI ORGANISASI Pokok Bahasan Tentang Kekuasaan dan Politik dalam Organisasi Oleh : H.Chalid Sahuri Dosen FISIP Univ.Riau.

BEBERAPA KONSEPSI TENTANG ORGANISASI (Stephen P.Robbins) Kesatuan rasional dalam mengejar tujuan. Perilaku para anggota organisasi sebagai pengejaran rasional terhadap tujuan. Koalisi dari pendukung (constituencies) yang kuat. Organisasi terdiri dari kelompok-kelompok yang masing masing mencoba untuk memuaskan kepentingan sendiri. Sistem terbuka. Organisasi adalah sistem transformasi masukan dan keluaran yang bergantung pada lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Sistem yang memproduksi arti. Organisasi adalah kesatuan yang diciptakan secara artifisial. Tujuan dan maksudnya diciptakan secara simbolis dan dipertahankan oleh manajemen.

BEBERAPA KONSEPSI ORGANISASI (Lanjutan) Sistem yang digabungkan secara longgar. Organisasi terdiri dari unit-unit yang relatif berdiri sendiri dapat mengejar tujuan yang tidak sama atau bahkan saling bertentangan. Sistem Politik. Organisasi terdiri dari pendukung internal yang mencoba memperoleh kontrol dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi mereka. Alat dominasi. Organisasi menempatkan para anggota ke dalam kotak-kotak pekerjaan yang menghambat apa yang dapat mereka lakukan dan individu yang dengannya mereka dapat berinteraksi. Selain itu,mereka diberi atasan yang mempunyai kekuasaan terhadap mereka.

BEBERAPA KONSEPSI ORGANISASI (Lanjutan) Unit pemprosesan informasi. Organisasi menafsirkan lingkungannya, mengkoordinasikan aktivitas, dan memudahkan pembuatan keputusan dengan memproses informasi secara horizontal dan vertikal melalui sebuah struktur hierarki. Penjara psikis.Organisasi menghambat para anggota dengan membuat uraian pekerjaan, departemen, devisi, dan perilaku standar yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Kontrak sosial. Organisasi terdiri dari sejumlah persetujuan yang tidak tertulis di mana para anggota melakukan perilaku tertentu dan untuk itu mereka menerima imbalan.

KEINGINAN MANUSIA Menurut Plato (jaman Yunani Kuno), keinginan manusia disebutnya dengan istilah “human Soul”, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut aspek keinginan untuk mencari pengetahuan dan kemengertian (philosophie), keinginan berkuasa dan ambisi (spirited), dan nafsu untuk makan, minum, seks dan uang (appetite). Menurut Plato, setiap aspek tersebut dapat mendominasi perilaku manusia. Plato mengklasifikasikan manusia atas tiga golongan, yaitu : the philosophie, the ambitious, and the lovers of gain. (W. Jack Duncan, 1981).

ORGANISASI PFEFFER SEBAGAI ARENA POLITIK (Jeffrey Pfeffer) Jeffrey Pfeffer, menciptakan model teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa. Pfeffer, mengusulkan agar kendali di dalam organisasi menjadi tujuan daripada hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan- tujuan yang rasional. Organisasi merupakan koalisi yang terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan tuntutan yang berbeda-beda. Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan kekuasaan berbagai koalisi tersebut. Bahwa preferensi dan kepentingan dari mereka yang berbeda di dalam organisasi mempunyai pengaruh terhadap pengambilan kepeutusan mengenai desain itu.

KONSEPSI TENTANG KEKUASAAN Kekuasaan disini dimaksudkan sebagai kekuasaan politik, yaitu kekuasaan yang dipraktekkan dalam organisasi dan manajemen. Kekuasaan dalam pengertian ini dipahami sebagai daya atau kemampuan untuk melakukan suatu tindakan yang sifatnya menundukan orang lain ke bawah kehendaknya. Makna kekuasaan tidak sekedar otoritatif, melainkan segala bentuk kekuatan dan daya yang dimiliki untuk dapat melakukan tindakan menundukan orang lain dengan maksud agar orang tersebut mengikuti kehendaknya.

PEMIMPIN DAN PENGIKUT Dalam pembagian kekuasaan sejak dahulu ditemukan adanya ketimpangan di lingkungan komunitas manusia. Hal tersebut sebagian disebabkan oleh berbagai tuntutan dari luar dan sebagian lagi disebabkan oleh hakekat manusia. Secara umum kegiatan kolektif hanya mungkin dilakukan apabila diarahkan oleh suatu badan pengatur. Dalam sebuah kelompok masyarakat terdapat orang dengan watak yang kuat untuk selalu memimpin dan ada orang-orang selalu mematuhi orang lain. Diantara dua kutub tersebut terdapat massa manusia biasa, manusia yang dalam situasi-situasi tertentu ingin memimpin, tetapi dalam situasi-situasi lainnya lebih suka tunduk kepada seorang pemimpin.

PEMIMPIN DAN PENGIKUT (Lanjutan) Menurut Adler , dalam buku Understanding Human Nature, (1990), membedakan tipe manusia yang patuh dan tipe manusia yang ingin berkuasa. Individu-individu yang mempunyai watak merendahkan diri, hidup menurut aturan-aturan dan hukum orang lain.Sementara itu tipe yang ingin berkuasa selalu mencari cara bagaimana agar kedudukannya bisa lebih tinggi dari yang lainnya. Menurut Adler, yang paling merugikan dari suatu pendidikan yang otoritatif adalah kenyataan bahwa ia memberikan kepada anak suatu cita-cita tentang kekuasaan dan menunjukkan kepadanya kesenangan- kesenangan yang berkaitan dengan kekuasaan.

PENDIDIKAN YANG OTORITATIF Cenderung menghasilkan budak atau tipe penguasa yang lalim, karena pendidikan semacam itu akan menumbuhkan perasaan bahwa satu-satunya hubungan yang mungkin adalah hubungan yang memungkinkan manusia yang satu memberi perintah sementara yang lainnya mentaatinya. Dorongan untuk tunduk dan dorongan untuk memerintah berakar dari rasa takut.